Sinopsis
Aleea Steinfeld, seorang mahasiswa yang duduk di bangku kuliah semester 4 yang terpaksa menerima perjodohan dengan Allessio Sean Cullen seorang yang berfrofesi sebagai Pilot. Sedangkan Sean telah memiliki kekasih yang sangat di cintainya.
"Maaf, aku tidak bermaksud berbohong pada mu. Tapi Syeila lebih membutuhkan Ku saat ini." ucap Sean dengan nada yang rendah di suara bariton nya.
Akankah mereka akan terus bersama setelah beberapa peristiwa terkuak??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayaa’k, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
Aleea sedang mengendarai mobilnya dengan santai. Ia mengikuti alunan musik yang ia pasang di mobilnya. setelah mengirim pesan kepada asisten Mark hari ini ia akan pergi untuk bertemu dengan pria itu, untuk mengembalikan jas yang telah dipinjamkan untuknya.
Aleea menghabiskan waktu sekitar tiga puluh menit untuk berada di tempat yang mereka janjikan. Aleea memasuki kawasan Mall ternama. Ia langsung berjalan ke restoran yang terkenal di Mall itu.
Aleea memasuki restoran itu. Ia di sambut oleh pelayan yang berada didalamnya.
“Ada yang bisa saya bantu Nona? Apakah anda sudah mereservasi tempat ini?” Tanya pelayan itu kepada Aleea.
“Saya sudah ada janji dengan teman saya,” Jawab Aleea sambil melihat sekitar restoran itu.
Ia melihat pria dengan asistennya yang jaraknya tidak jauh dari tempat ia berada.
“Maaf. Saya sudah di tunggu.” Jawab Aleea, kemudian ia berjalan menuju meja pria itu berada.
Aleea telah sampai di meja pria itu, dapat ia lihat ke dua pria di depan mereka tidak menyadari bahwa Aleea sudah datang di tempat mereka. Ia lihat kedua pria itu sedang fokus, lelaki yang ia kenal sebagai asisten Mark sedang menjelaskan sesuatu kepada yang ia tau dia adalah Aiden yang membaca sesuatu di iPad miliknya yang ia lihat keluaran terbaru yang berlogo buah apel dengan gigitan sedikit di belakangnya.
“Permisi… Apakah saya mengganggu waktu kalian?” Tanya Aleea yang berada di depan meja pria itu.
Suara Aleea mengejutkan kedua pria itu. Mereka menatap Aleea, Mark menatap Aleea yang ia berada di depannya dengan menampilkan senyuman tipis. Sedang Aiden melihat Aleea dengan tatapan yang sulit diartikan.
Aleea mendudukan dirinya setelah dipersilahkan untuk duduk. Mereka mulai memesan minuman dan beberapa makanan ringan.
“Tuan saya permisi dulu, ada sesuatu yang ingin saya kerjakan.” Ucap Mark pada tuannya yang hanya di beri anggukan sebagai jawaban.
Setelah Mark beranjak pergi dari kursinya menuju tempat yang Aleea tidak tahu akan kemana. Di meja itu hanya ada Aleea dan Aiden yang sedikit canggung.
“Ada apa kamu mencari ku?” Tanya Sean langsung setelah beberapa keheningan menyelimuti mereka.
Tangan Aleea membawa paper bag ke atas meja dan mendorong paper bag itu agar lebih dekat dengan pemiliknya. “Ini. Aku ingin mengembalikan ini kepada mu sambil ingin mengucap terimakasih telah meminjamkan jas ini kepadaku.”
“Kamu bisa menyimpannya. Mana tau nanti kamu membutuhkannya untuk menutupi wajahmu ketika menangis.” Ucap pria itu.
Jleb!
Perkataan Aiden mengingatnya tentang kejadian beberapa hari yang lalu, membuat ia meringis malu.
“Terimakasih. Aku harap itu kejadian pertama dan terakhir.” Balas Aleea sambil menampilkan senyuman di bibirnya.
Sedangkan di sisi lain, seorang pria datang bersama kekasihnya memasuki restoran itu. Mereka berjalan beriringan dengan posisi tangan pria itu berada di pinggang kekasihnya.
Aleea melihat sepasang kekasih itu seorang yang ia kenal. Ia melihat ke arah lain, tidak ingin melihat pasangan itu.
Pasangan itu adalah Sean dan Syeila yang baru saja memasuki restoran tersebut.
Ntah kenapa Aleea selalu saja bertemu dengan mereka tanpa sengaja.
Aleea dan Aiden menikmati makanan yang ada di depannya. Tiba-tiba tanpa sengaja tatapan Aleea dan Sean bertemu.
Deg!!
Tatapan mata mereka beradu. Saling menatap dengan tatapan yang sulit dia artikan. Kemudian tatapan itu terputus karena Aleea memutus tatapan itu sepihak.
Sean menggenggam kuat kedua tangannya. Sampai kedua buku-buku di tangannya memutih karna menahan amarah.
Aleea yang baru saja sampai rumah sekitar pukul 19.00 setelah bertemu dengan Aiden dan asistennya, Ia kerumah temannya dan terakhir ia berkumpul dengan sahabatnya.
Sebelum bertemu dengan Aiden untuk mengembalikan jas yang ia pinjam. Ia yang sudah jalan pulang setelah dari rumah mertuanya. Aleea mendapat pesan dari ketiga sahabatnya mengajak ia berkumpul di rumah Shea. Karna searah jalan dengan arah rumahnya dengan Shea, Aleea bersedia ikut ke rumah Shea.
Di parkiran mobil rumahnya sudah terlihat mobil Sean terparkir disana. Setelah kejadian beberapa waktu lalu mereka tidak pernah bicara. Hubungan mereka semakin jauh.
Aleea masuk kedalam rumahnya. Hening, satu kata yang Aleea rasakan ketika setiap kali memasuki rumah ini. Aleea melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Saat kaki ingin menaiki tangga terdengar suara sehingga ia menghentikan langkahnya.
“Ckkk! Jadi ini yang kata Mama, seorang ISTRI YANG BAIK!” Suara Sean sengaja ia bicara dengan menekan kata seorang istri yang baik.
Aleea tidak menjawab pertanyaan Sean, ia hanya mendengarkan apa yang akan dilakukan Sean selanjutnya.
“Pergi kencan dengan pria dewasa yang bukan hanya satu pria.” Lanjutnya lagi. Sean melihat Aleea, memandangi tubuh aleea dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, dengan tatapan mengejek. Sangat jelas terlihat di wajah pria itu.
“Dasar Murahan!” Lanjutnya kembali.
DEG!!
Mendengar hinaan yang keluar dari mulut Sean, membuat Aleea memejamkan matanya. Tubuhnya sedikit bergetar. Selama ini tidak ada yang menghina dirinya. Tapi sekarang dirinya di hina oleh seseorang yang sudah menjadi suaminya. Ralat bukan suami, mungkin Aleea saja menganggap dirinya sudah menikah tetapi pria di depannya ia rasa tidak.
“Maksud kamu apa?” Tanya Aleea dengan nada yang sedikit bergetar.
“Ckkk. Kurasa kamu sudah tau maksudku apa. Jadi tidak perlu aku menjelaskan secara detail.” Jawab Sean.
“Aku! murahan! Kupikir kata itu cocok untuk dirimu.” Ucap Aleea. Ucap Aleea sambil menunjuk dirinya kemudian menunjuk Sean.
“Kau!!” Ucap Sean dengan suara lantangnya.
“Kenapa? Kamu tidak terima? Terus menurut kamu seseorang yang sudah menikah, kemudian ia menghamili kekasihnya itu disebut apa?” Ucap Aleea dengan santai tapi tiap kalimat ia beri penekanan.
“Apa maksudmu? Siapa yang hamil?” Tanya Sean yang masih berada didepannya.
“Ckkk. Jangan bersandiwara aku sudah tau telah menghamili kekasihmu itu, tapi ceraikan aku dulu baru kamu bisa dengan bebas hidup dengan kekasihmu itu.” Ucap Aleea yang mengikuti cara Sean bicara.
“Kau!!” Ucap Sean marah. Tidak tahu ia marah karena ucap Aleea yang mana. Kekasihnya yang hamil atau Aleea yang minta diceraikan.
“Syeila tidak seperti itu. Jangan kau samakan dia dengan dirimu.” Ucap sean dengan suara yang sedikit lebih keras dari sebelumnya. Ia sangat tidak terima jika kekasihnya itu di hina.
Ia sangat mengenal kekasihnya, tidak mungkin ia akan melakukan hal seperti itu. Karna ketika Sean mengajaknya berhubungan bad*n Syeila selalu menolak. Karna baginya dia “no *** before marriage”. Walaupun ia sering menginap di apartemen kekasihnya, mereka tidak pernah melakukan hal yang lewat batas, yang mereka lakukan hanya sebatas ciuman dan pelukan saja.
Mendengar suara Sean yang sedikit lebih keras dari sebelumnya membuat Aleea kaget.
Tubuhnya sedikit bergetar, matanya sudah mulai berkaca-kaca, ia hanya bisa menunduk.
Ia takut melihat Sean yang seperti ini.
Wajahnya sangat merah, urat di lehernya terlihat dan kedua tangannya menggenggam erat sampai buku-buku tangannya memutih. Ia menahan amarah.
Sean tersadar, Ia melihat tubuh aleea yang sudah bergetar sehingga membuat Sean pergi keluar dari rumah itu.
BRUK!!
Tubuh Aleea terjatuh. Tubuhnya sangat lemah. Airmata yang sejak tadi ia pendam kini menetes dengan sendirinya.
Hiks.. Hiks.. Hiks..