NovelToon NovelToon
JANDA OH NO! OH YES!

JANDA OH NO! OH YES!

Status: tamat
Genre:Janda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: mom yara

Putri Ceria gadis cantik yang harus menyandang status janda di usia muda. Saat berumur 19 tahun Putri menikah dengan pemuda dikampung tempat tinggalnya. Namun pernikahan yang baru seminggu itu harus kandas.



Setahun menjanda tidak mudah baginya. akhirnya Putri merantau ke kota. Di kota pun hidupnya penuh lika-liku.


"Bagaimana kalau aku yang membayarmu 1M," ucap kakek yang baru saja menolongnya.



Bagaimana kisah si janda muda hidup di Kota? Siapa kakek yang akan membayarnya 1 M?


Penasaran bagaimana kisah si janda muda, yuk langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom yara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Misi menjerat pria dingin

"Ah ... aku bangun kesiangan." Putri berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah itu ia keluar untuk memasak, mungkin ia hanya akan memasak makanan yang cepat untuk dihidangkan.

Putri melihat ke arah meja makan, sepertinya disana sudah ada makanan. Putri membuka tudung saji itu, dan benar, disana sudah ada satu porsi sarapan, nasi goreng spesial pakek telur.

"Apa, paman yang memasak ini?" Putri tersenyum lalu melangkah ke arah kamar mereka. Mencari keberadaan sang suami.

"Paman sudah berangkat, ini masih sangat pagi untuk berangkat ke kantor." Setelah tidak menemukan sang suami Putri keluar lagi untuk menikmati sarapan pagi dari suami tercinta.

"Suami tercinta," gumamnya. "Apa aku sudah mencintai, paman?" Putri tersenyum kecil sambil melanjutkan sarapan paginya.

*

*

Di tempat yang lain.

"Kau sengaja memanggilku kesini, hanya untuk mengawasimu bekerja?" tanya Vino tidak sabar. Dirinya rela meninggalkan pasiennya di rumah sakit hanya untuk menemui sahabatnya itu. Hardian hanya diam sembari menatap sahabatnya itu. Lalu kembali membuka dokumen yang ada di atas meja.

Ya, tadi pagi, Hardian menghubunginya untuk memeriksa laki-laki itu. Karena rasa khawatir, Vino langsung ke kantor laki-laki itu.

"Ck, Dua jam dan aku harus melihat wajah menyebalkanmu itu! Kau harus membayarku dua kali lipat."

"Tidak masalah."

Vino hendak bangkit dari duduknya.

"Tunggu!" Hardian menghentikan temannya itu. Vino pun menatap Hardian kembali.

"Aku ingin konsultasi."

"Ya, itu gunanya daritadi aku disini."

Hardian terdiam kembali. Ia ragu untuk mengatakan apa yang menjadi masalahnya. Dia menghembuskan napasnya pelan sebelum menceritakan apa yang terjadi padanya, lebih tepatnya pada saat malam pertama.

"Apa sangat berat?" tanya Vino sembari dyduk kembali, yang kemudian mendapat anggukan kepala dari Hardian.

Tubuhnya sehat. Apa Hardian punya penyakit yang mematikan?

"Aku... Aku impoten," ucapnya denagn menutup mata, lalu membukanya kembali.

"Apa?" Vino terkejut hingga berdiri dari duduknya. "Jangan bercanda!"

"Aku serius."

"Apa burungmu tidak berdiri jika berdekatan dengan seorang wanita?"

"Tidak pada semua wanita, hanya pada wanitaku saja."

"Itu artinya kau sehat."

"Tapi... "

"Tunggu. Berarti kau sudah melakukannya. Wau, ini sebuah kemajuan pesat. Seorang Hardian menyentuh seorang wanita. Siapa wanita beruntung itu?" tanya Vino sembari menggerakkan kedua alisnya ke atas untuk menggoda Hardian yang notabene termasuk pria yang anti wanita.

Hardian menatap tajam Vino. Vino yang mengerti arti tatapan itu, tidak berani menggoda sahabatnya lagi.

"Baiklah, lanjutkan keluhanmu!"

Hardian ragu untuk melanjutkan keluhannya, setelah melihat tingkah sahabatnya itu, tetapi dia tidak punya pilihan lain.

"Milikku... "

"Iya," sela Vino yang sangat penasaran dan sudah tidak sabar lagi untuk mendengar apa yang akan dikatakan laki-laki itu selanjutnya.

"Milikku... tidak tahan lama." Keduanya terdiam dengan pikiran yang berbeda. Hardian yang merasa malu, sementara Vino menganggap serius ucapan Hardian, baginya ini adalah masalah besar bagi seorang pria.

"Berapa kali kau melakukannya?"

"Hanya satu kali."

"Berarti ini yang pertama bagimu." Hardian pun mengangguk.

Detik berikutnya, terdengar tawa keras dari dokter itu. Vino sampai terpingkal sembari memegang perutnya.

"Kau tidak impoten, hanya saja kurang tajam." Vino kembali tertawa.

Sahabatnya saja menertawakannya apalagi orang lain. Setelah cukup tenang, Vino menjelaskan apa yang ingin di dengar Hardian.

"Kau, sih! Dari dulu kalau diajak enak-enak tidak mau, ya beginilah nasib burungmu, kurang belajar." Vino masih bercanda.

"Baiklah, aku akan bicara serius. Bagi sebagian orang saat melakukan malam pertama dan juga untuk pertama kalinya, ada yang seperti kau alami. Belum sepenuhnya masuk, eh, burungnya sudah menyembur kemana-mana. Ada juga yang langsung bisa menembus keperawanan wanitanya. Setiap orang berbeda-beda."

"Kau hanya perlu sering mencobanya. Kalau perlu siang dan malam, cobalah terus sampai kau benar-benar perkasa."

"Tapi ingat, pakai pengaman, jika kau tak ingin anak orang hamil."

"Aku rasa, aku harus pergi, pasienku sudah tidak sabar menunggu dokter tampannya ini." Vino bersiap untuk pergi. Sebelum keluar dari pintu, ia masih sempat untuk menggoda sahabatnya itu. "Jangan lupa, coba terus sampai gol, perawan memang nikmat." Lalu Vino pergi dari ruangan Hardian.

"Dia janda menggoda, bukan gadis perawan," gumam Hardian setelah sahabat dokternya itu pergi.

Hardian bersandar pada sandaran kursi dengan kedua telapak tangannya dibawah kepala. Mengingat malam pertamanya yang gagal.

"Bagaimana caraku memintanya lagi, bertemu dengannya saja aku malu. Dia pasti membandingkanku dengan suaminya yang sebelumnya."

"Apa suaminya hebat di atas ranjang?" Entah kenapa membuat Hardian kesal, mengingat wanita itu sudah berbagi ranjang dengan pria lain, meskipun itu mantan suaminya.

"Siapa, Tuan?" tanya Sakti yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Hardian.

"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu lebih dulu?" Hardian menatap tajam pada asistennya itu.

"Maaf, Tuan. Saya sudah mengetuknya, hanya saja, Tuan sedang melamun, sehingga tidak mendengar suara ketukan pintu.

" Ada apa?"

"Sepuluh menit lagi, kita akan rapat, Tuan."

*

*

"Bibi merindukanku?" goda Raditya.

"Panggilanmu membuatku geli."

"Tetapi itu kenyataan, saat ini kau istri pamanku."

"Ya iya, aku mengakuinya. Ekhmm... Aku ingin berbagi."

Raditya mengerutkan keningnya.

"Aku akan menjalankan misi yang kau usulkan dulu," lanjut Putri membuat Raditya semakin bingung.

"Misi?" Raditya benar lupa.

"Misi untuk menjerat hati pria dingin."

"Siapa?" tanya Raditya tersenyum smirk. Ia berpura-pura tidak tahu, siapa yang dimaksud wajah dingin oleh bibinya itu.

"Pamanmu!"

Kau tidak perlu melakukan apapun, karena paman sudah mencintaimu lebih dulu.

"Mudah sekali. Kau tinggal membuka lebar kakimu, paman akan langsung jatuh cinta padamu," jawaban mesum dari laki-laki itu, yang juga bisa dibilang patut dicoba.

Putri melotot sembari membuka mulutnya. "Kau pria mesum!"

"Hey, apa salahnya? Kau juga bukan gadis lagi, kau janda, aku duda. Jadi, sudah paham, kan?" Raditya menaik turunkan kedua alisnya.

Tapi aku seorang janda polos, yang belum tahu yang enak-enak.

Putri menarik napas lalu menghembuskannya perlahan.

"Kau jawab saja. Apa makanan kesukaan pamanmu?"

"Paman suka udang dan makanan yang pedas," jawab Raditya cepat dengan tersenyum penuh arti.

"Apa yang dia sukai?"

"Wanita cantik, tinggi dan sukses."

"Yang lain?"

"Dia suka wanita yag memakai lingeria."

"Ganti."

"Dia suka wanita yang... "

"Stop!" Potong Putri. "Maksudku, apa hobynya?"

"Bekerja dan sesuatu yang menghasilkan uang?"

"Apa itu termasuk hoby?"

"Tentu, paman memang unik." Raditya tersenyum lebar.

Apa iya kita harus sama-sama mencari uang untuk menyamakan hoby.

"Apa dia tidak punya hoby yang lain?" Raditya menggelengkan kepalanya pasti dan penuh keyakinan 1000℅.

"Aku tidak pandai mencari uang," gumamnya pelan sembari menelungkupkan wajahnya di atas meja dengan bertumpu pada kedua tangannya.

*

*

1
fay_1571
🥰🥰🥰
Wisnu Mahendra
terlalu fokus dengan putri dan hardian, gak ada selingannya...misalnya aditya atau ratna...jadi terkesan monoton
Kutipan Halu
Ceritanya bagus kak, kalau berminat mampir juga yaa ke cerita baru kuuu iniii!!! 😊
👇👇👇
Terjebak Dalam Cinta Hitam
mimma
Luar biasa
Liaaa♡♡
bagus
fitri
😁😁😁
Baraka
putri juga egois
Alif
hardian gk jelas
Rismawati Damhoeri
jadi kemana Ratna sebenarnya?
Sri Puryani
😀😀gk bs bayangkan klo hardian jd sering senyum...
Sri Puryani
kakek bela putri
Sri Puryani
hardian peka dong.....istri itu pgn di dekati dirayu biar gk marah, kamu hrs mengalah
Sri Puryani
bibi diksh wkt 2 hr, ternyata smpe 1 mggu blm plg jg
Sri Puryani
katanya hardian sdh menyiapkan resepsi pernikahan tp kok blm" ?
Sri Puryani
kenapa mulut laki" itu tdk kau tampar sj hardian?
Sri Puryani
ratna kemana putri? kok gk dicari? ktnya minta tlg hardian kok gk ada kbrnya
Sri Puryani
Buruk
Sri Puryani
putri dileluk paman kok diam sj sih ...
raditya kyknya disembunyikan hardian
Sri Puryani
wah dua" nya suka sama putri nih
Sri Puryani
keluar sj dr kerja htl putri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!