NovelToon NovelToon
Vira Legend Of The Tree

Vira Legend Of The Tree

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai
Popularitas:689
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Vira, seorang anak perempuan yang polos dan cantik selalu dikurung oleh ayahnya untuk menghasilkan uang dengan menjual tubuhnya.
Hingga suatu malam itu Vira mendapatkan pelanggan yang sangat berbeda dan cukup unik, berbicara lembut padanya dan bahkan memakaikan baju untuknya.
Namun, Vira tidak menduga bahwa pertemuannya itu justru mengubah nasibnya di masa depan nanti.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? dan takdir nasib apa yang tengah menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Vira..."

Panggil Sen pada Vira yang masih melihat-lihat lukisan bersama Nafa.

"Saya sudah selesai dengan urusan saya, kita bisa pergi jika anda juga sudah selesai" ucap Sen memberitahu. Lalu melihat laki-laki yang tadi bersama Vira.

"Ah! Maaf... Perkenalkan nama saya Nafa, dari akademi sihir Ryalyn" Nafa pun segera memperkenalkan diri karena ditatap seperti itu oleh Sen.

"Saya sedang bahan pelajaran yang diberikan guru saya disini, dan tidak sengaja bertemu dengannya" ucap Nafa menjelaskan agar tidak ada salah faham.

Sen pun terlihat tersenyum melihat bagaimana pemuda di depannya terlihat sedikit gugup.

"Saya Sen, senang bertemu dengan seorang pelajar dari akademi sihir Ryalyn" Ucap Sen ikut memperkenalkan diri dan menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Nafa pun segera menerima jabatan itu dengan hati-hati.

"Nafa, Senang juga bertemu dengan anda" ujar Nafa.

"Apa kalian sudah saling kenal?" tanya Sen pada keduanya.

"Oh maaf saya lupa bertanya nama anda, saya dengar dia memanggil anda Vira tadi, apa benar itu nama anda?" tanya Nafa pada Vira untuk memastikan.

Vira pun mengangguk pelan sebagai jawaban, sebenarnya juga Vira ingin memperkenalkan dirinya sendiri pada Nafa, tapi suaranya tetap tidak mau keluar.

"Vira ini anak yang pendiam, jadi maklum saja dia tidak banyak bicara, apalagi dengan orang baru" ucap Sen.

"Oh, begitu ya, maaf..."

"Kalau begitu kami ingin permisi, kami baru datang ke kota ini dan belum punya tempat tinggal, jadi kami tengah mencari penginapan lagi" ujar Sen menjelaskan.

"Oh, kalau begitu sampai jumpa lagi, semoga kita bisa bertemu lagi" ucap Nafa, dan melihat mereka berdua pergi meninggalkannya.

Namun, tepat setelah mereka pergi, Nafa semakin dibuat penasaran dengan orang yang ia temui hari ini, sambil memperhatikan lukisan yang tadi ia lihat bersama Vira lalu beralih ke kalung yang ada di kotak kaca.

"Entah kenapa, aku merasa kalung yang ia pakai asli ya, tapi sejauh ini belum ada yang tahu bentuk aslinya seperti apa, dan miliknya juga punya bentuk dan warna yang lebih baik daripada yang sering dijual di toko-toko"

"Sebenarnya siapa perempuan itu...?"

***

Dalam perjalanan seperti biasa Vira akan sibuk dengan mengagumi setiap pemandangan di sekitarnya.

Dan Sen akan senang akan hal itu. Namun siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, karena dunia ini berjalan dengan sistem Ying dan yang maka setiap ada kebaikan pasti ada kejahatan, entah itu datang dari kebencian maupun dendam.

Saat tiba-tiba kereta kuda yang mereka naiki berhenti sebelum sampai di tempat tujuan.

"Pak, ada apa?" tanya Sen penasaran.

"Maaf tuan, saya juga tidak tahu tiba-tiba saja pria ini datang dan berhenti tepat di depan kudaku" ujar Sang pemilik kereta mengeluh pada orang yang ada di depan sana dan membuatnya tidak bisa lewat.

"Hei tuan! bisakah anda menyingkir dari jalan?! Saya tidak bisa lewat jika anda hanya berdiri disana!" ujar pemilik kereta sedikit kesal meminta orang asing itu menyingkir.

Namun, bukannya menyingkir, pria bertubuh besar itu justru makin mendekati kereta dan berhasil membuat kuda itu memekik ketakutan.

Alhasil kereta pun jadi tidak seimbang dengan kuda yang tidak bisa di kendalikan lagi.

Sen pun langsung meraih tubuh Vira dan melompat keluar dari kereta sementara pemilik kereta itu tetap di keretanya untuk mengendalikan kudanya.

"Anda baik-baik saja Vira?" tanya Sen khawatir karena tadi kereta berguncang cukup keras.

Vira pun mengangguk mengiyakan.

"Syukurlah..."

Sen pun beralih melihat ke arah pelaku yang masih diam di tempatnya. Tubuhnya besar dan kekar, dengan topi anyaman yang menutupi wajahnya, pria itu sama sekali tidak merasa bersalah.

Namun, entah kenapa Sen justru merasakan hawa berbahaya darinya.

"Vira... Tetaplah di belakang saya" ucap Sen mencoba melindungi Vira yang langsung menurut.

"Saya tidak tahu siapa anda, tapi sepertinya anda bukan orang biasa" ujar Sen pada pria besar di depannya itu.

Sen pun bersiap sedia ketika pria itu mengangkat tangannya, takut-takut ia akan menyerang, karena perasaan Sen yang tidak enak.

Namun, bukannya menyerang pria bertubuh besar itu justru menunjuk dengan telunjuknya tepat ke belakang Sen lalu mengganti isyarat tangannya seperti 'saya ingin dia'.

Sen pun melihat arah yang pria itu tunjuk dan mendapati Vira lah yang ia maksud.

Sen pun akhirnya paham, ia sudah memikirkan hari ini pasti akan datang cepat atau lambat. Keberadaan Vira cukup membuat para pemilik kemampuan khusus terpancing, dengan berbagai alasan mereka menginginkan anak dalam ramalan.

Dan pastinya pria bertubuh besar itu juga adalah pemilik kemampuan khusus, ia menginginkan anak dalam ramalan, karena untuk berbagai alasan anak ramalan sangat istimewa dengan segala jenis kemampuan yang ia miliki.

Tapi, tidak semua dari mereka menginginkan anak dalam ramalan untuk masa depan negeri, melainkan hanya untuk keuntungan mereka sendiri. Dan hal itu tidak bisa Sen biarkan, ditambah dengan Vira yang baru datang ke dunia ini, kekuatannya pun masih belum aktif, dan itu bisa menimbulkan masalah besar untuknya.

"Saya tidak tahu apa yang anda inginkan darinya, tapi saya merasa anda tidak punya maksud baik" ucap Sen menatap serius pria di depannya.

Sadar kalau tidak akan mudah baginya mendapatkan anak ramalan yang ia inginkan, pria itu pun tidak punya pilihan selain menyerang dan membawanya dengan paksa.

Sekejap pria itu pun tiba-tiba menghilang tanpa jejak, Sen pun langsung tahu kalau ia akan menyerang lebih dulu.

Buk!!

Tiba-tiba saja pria itu muncul kembali tepat di belakang Sen dan memukul punggungnya dengan kuat sampai terlempar dan terjerembab di tanah cukup dalam.

Vira pun sangat khawatir melihat hal itu, apakah Sen baik-baik saja? Pukulan itu benar-benar sangat keras.

"Tetap di tempat anda Vira!" hingga suara Sen terdengar jelas di balik kepulan debu, membuat Vira yang tadi hendak berlari kearahnya berhenti.

Tidak peduli dengan Sen yang tengah berusaha bangkit, pria besar itu memalingkan perhatiannya ke arah Vira dan tanpa pikir panjang langsung berlari ke arahnya.

Namun tepat sebelum pria itu mencapai Vira Sen tiba-tiba muncul dan menangkap tangan pria itu dengan sekuat tenaga.

"Anda tidak akan pernah bisa menyentuh Vira selama saya masih hidup" ucap Sen sambil tersenyum miring pada pria itu untuk meremehkannya, walaupun sebenarnya Sen bisa langsung tahu dari pukulan pria itu kalau ia punya kesempatan lebih besar untuk mengalahkannya dan merebut Vira darinya.

Tidak bisa menarik kembali tangannya yang dipegang Sen, pria besar itu pun menggunakan tangan kirinya untuk membuat tinju yang sepertinya bukan hanya tinju biasa.

Sen yang menyadarinya pun tidak bisa melakukan apapun, berharap tubuhnya cukup untuk menghalangi pukulan itu agar tidak mengenai Vira.

Dan dalam sepersekian detik, tinju maut itu melayang dan terjun menghantam dengan sangat keras sampai menggentarkan tanah.

***

1
Helen Dorty
Gak bisa berhenti!
Lan Yumi
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Naruto Uzumaki
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!