NovelToon NovelToon
Pengantin 18 Tahun

Pengantin 18 Tahun

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Obsesi / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:259.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: unchihah sanskeh

Damian yang mulai menutup diri setelah memilih pergi dari rumah. tiba-tiba mengetahui bahwa ayahnya telah “membeli” seorang pengantin untuk merawatnya. Gadis pengantin tersebut bernama Elia yang merupakan siswinya di sekolah. Elia muncul di depan pintunya, dan menyatakan bahwa Dia dikirim oleh ayah Damian untuk menjadi pengantinnya.

Elia terpaksa menerima takdirnya sebagai istri yang tak di inginkan oleh Damian, demi membantu orang tuanya yang memiliki hutang dengan keluarga Toma.

"Namaku adalah Elia. aku disini untuk menjadi pengantinmu." ~Elia

"Aku adalah Gurumu." ~Damian

Menjadi seorang pengantin 18 tahun untuk gurunya sendiri, apakah Elia mampu mencairkan jiwa gunung es suaminya?

ig : unchiha.sanskeh

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon unchihah sanskeh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Damian untuk Elia

Aku segera mengajak Elia keluar, karna kondisinya yang tak memungkinkan untuk berjalan, ku dapatkan kaki Elia dan menggendongnya di depan. dia masih terdiam, sambil terus terisak. pakaian dan rambutnya yang rapi kini menjadi lusuh tak beraturan. dia yang biasanya kontras dan menarik; seperti kuncup bunga yang bermekaran di musim semi, kini seperti batu sungai yang tenggelam. gelap dan dingin...

"Untunglah aku datang kan, Elia?" kataku lembut untuk menenangkannya.

kami saling berpandangan, meski dengan mata berkaca-kaca. ku coba untuk terus menggodanya agar mau bicara dan menepikan sedikit rasa sakitnya.

"Kamu cantik sekali malam ini," kataku.

dia masih diam, memandangiku. lalu menyeka air matanya. "Oh ya? tapi aku lusuh, penuh luka. berarti cantiknya kalau di bully?" dia tersenyum.

"Sampai aku lupa dengan kamu yang ceria dan menyala-nyala. jangan tampil dengan wajah dan penampilan seperti ini lagi ya? soalnya kamu cantik sekali. aku tidak rela kalau orang lain melihat sisi kamu yang ini, nanti mereka terpesona dan jatuh cinta." aku diam sejenak saat ku dapati sorot mata dan senyumnya kembali. walau ada kebohongan dalam reaksinya, tetapi aku berharap memori ini tak berlarut dalam ingatan Elia.

"Kamu harus tampil ceria seperti biasa, karna itu menyebalkan!" kataku.

"Pak Damian juga, dengan kaus santai dan jaket," katanya menggodaku.

"Ah, kamu cuma sedang mengejek."

"Memang!" ujarnya.

Akhirnya, dia kembali tertawa. entah, hati macam apa yang ia miliki, dengan bunga apa ayah dan ibunya merawat sampai Elia memiliki kebesaran dan kecantikan macam ini. kecantikan yang melampaui citraan fisik yang kasat mata, tapi juga bersumber dari suatu kekuatan yang misterius, yang ada tetapi sulit di buktikan kebenarannya. ia memiliki jiwa yang murni, nyaris seperti mimpi seumur hidup, hampir menyerupai kegilaan.

bukan aku yang membuatnya senang, tetapi dialah yang membuatku menjadi penyayang. kehadirannya membangkitkan rasa yang telah ku pendam dan ku anggap mati.

di depan gerbang, aku baru teringat. pintunya telah tertutup. sesekali ku alihkan pandangan dari gerbang ke Elia, dalam kondisi seperti ini tak mungkin dia bisa memanjat.

"Tunggu di sini sebentar!"

Elia duduk manis di kursi pos satpam samping gerbang, sedangkan aku sibuk merogoh ponsel di saku celana untuk menghubungi Donny.

Halo, jawab Donny di kejauhan sana.

"Bisa ke sekolah sekarang? aku butuh bantuanmu, tolong bawakan kunci gerbang."

Untuk apa?

"Tolong datang saja, aku tak punya waktu untuk menjelaskan!"

Baiklah, ku usahakan.

Ku matikan Ponsel setelah merasa yakin bahwa Donny bisa datang membantu. Aku pun beranjak dari depan untuk menghampiri Elia kembali. dia tersenyum dan mengubah posisi duduknya. kemudian aku berlutut di hadapannya, meraih tangannya dan menggenggamnya erat-erat. ku coba untuk mengajaknya bicara terus terang tentang perundungan yang di alaminya baru-baru ini.

ku angkat wajahku, ku sorongkan ke wajahnya.

"Tatap aku," Kataku.

dia menuruti perintah ku dan kami pun kembali bertatapan.

"Sejak kapan kamu mengalami kesulitan seperti ini di sekolah?"

Elia terdiam, berulang kali berusaha mengalihkan pandangan. mungkinkah ia tak nyaman? ku raih pipi nya dengan sebelah tangan, mengembalikan posisinya yang semula. aku tahu ia sedikit ragu, entah karna ingin menjaga perasaanku, atau untuk melindungi teman-temannya.

"Jangan takut," kataku meyakinkan.

"Sejak awal kembali masuk ke sekolah, setelah kejadian itu aku mulai merasa canggung pak Damian. awalnya, aku mencoba untuk baik-baik saja, namun rupanya Teman-teman tak mampu menerima diriku. saat aku datang mereka mulai menatapku sinis, bahkan saat istirahat buku dan meja belajarku di coret-coret dengan kata; Murahan, penggoda, Anak Iblis. tetapi, seperti yang ku katakan pada pak Damian, aku tak akan peduli dengan pandangan orang lain terhadapku. hanya saja, karena aku yang acuh, mungkin membuat mereka semakin geram. sampai berani merundung secara langsung melalui fisik."

begitulah dia menjelaskan.

"Termasuk luka di kening, waktu itu?" tanyaku, dan dia mengangguk, mengangguk untuk memberikan jawaban.

ku kepal tangan kuat-kuat. kemudian, kami saling memandang dan ia kembali memelukku, erat dan hangat seperti magnet yang bersatu. seakan ia tahu bahwa aku sedang marah dan terpukul dan ingin berkata : "Tenanglah, tak apa aku baik-baik saja!"

Tak lama setelah itu sebuah cahaya datang menyilaukan kami, sebuah sinar dari sorot lampu mobil. Rupanya Donny telah sampai. dengan tergesa-gesa ia mengambil langkah cepat menuju gerbang.

"Kenapa kalian bisa di dalam sini?" ujarnya keheranan. lalu mengalihkan pandangan pada Elia di bangku satpam. "Apa yang terjadi padanya?"

"Kamu bertanya? tidakkah kamu menyadari sesuatu terjadi pada siswi mu di sekolah?"

dia mengernyitkan dahi, "Maksudnya?"

Donny membuat ku tersulut Emosi, amarah yang tadi terpendam kini bangkit kembali, bahkan lebih membara dari sebelumnya. apakah Istriku ini pembohong yang handal, sampai tak ada satu guru pun di sini yang menyadari? apakah teman-temannya sangat ahli, sampai mampu mengelabui seorang Donny. atau apakah sekolah ini telah menutup mata karena scandal yang terjadi padaku dan Elia?

"Elia mengalami perundungan sampai di kunci ke gudang olahraga, andai aku tak datang entah sampai kapan dia akan tinggal di situ! kepalanya terluka karena di lempar bola baseball. ini bukan lagi bullying biasa Donny! ini penganiayaan! apakah semua guru di sini menjadi buta, sampai tak mampu menyadari dan peka dengan hal yang terjadi di lingkungan tanggung jawabnya?"

1
Siti Aisyah
Biasa
Siti Aisyah
Buruk
Yenni Ajah Lah
Lumayan
yuning
Luar biasa
yuning
Amanda cantik
yuning
novel nya bagus
yuning
mampir
lili
ayahnya Damian jahat bgt
lili
au aku manisnya kalian🥰🥰🥰
lili
aku marathon bacanya
lili
Amanda bener"ya ternyata picik dia
lili
suka"ceritanya
lili
Damian kamu hebat,bener"laki"sejati berani jujur dan tegas top dah. ..
lili
nekat bener Amanda TK tau malu padahal dah ditolak....damian
lili
wah suka dech pak Damian sudah mulai membuka diri semangat Damian...
lili
suka ceritanya
lili
suka karakter Elia ....
lili
ceritanya menarik
lili
melipir kesini.....
Ranie ELsya
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!