NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda

Terjerat Cinta Duda

Status: tamat
Genre:Duda / Berbaikan / Ibu Pengganti / Aliansi Pernikahan / Tamat
Popularitas:72.1k
Nilai: 5
Nama Author: Embunpagi

Aku tidak pernah menyangka jika kisah cintaku bisa serumit ini. Berawal dari perkenalan yang tidak kusengaja dengan seorang pria yang mengaku masih singel, ternyata dia adalah seorang pria beristri.
Disaat aku mencoba untuk move on, ternyata Allah kembali menguji ku dengan seorang duda beranak satu. Lalu sanggupkah aku lepas dari jerat sang duda?

jangan lupa baca dan suscribe aku ya.. Terima kasih 😊🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjerat Cinta Duda 32

" Yang.. bangun!" Mas Amal menggoyang bahuku.

Aku membuka mataku," uda sampai mas?" Ada rasa tidak percaya sehingga aku mencubit daging yang ada di tanganku.

" Jangan di cubit sayang, nanti sakit." Mas Amal meraih tanganku dan mengecupnya berkali-kali.

Aku melihat jam Gadang yang terpampang didepan mata. Jam gadang yang menjadi icon bukit tinggi.

Dan selama ini aku hanya bisa melihat di sosial media.

" Mas, boleh foto enggak?"

" Boleh dong yang." Mas Amal mengambil handphone nya dari balik saku.

" Ayo, mas yang akan menjadi fotografernya." Ucap mas Amal.

Aku dan Zuwita mulai bergaya di depan jam Gadang. Aku tidak perduli jika ada yang menganggap ini terlalu berlebihan. Setelah puas kami sempatkan untuk bwrbelanja daster juga kaos oblong yang bertuliskan bukit tinggi dan jam Gadang sebagai nanti untuk oleh-oleh. Setelah merasa lelah kami pun mengisi kampung tengah dan segera mencari penginapan.

***

Aku sedang memberikan susu kepada Wita, " adek capek ya? Mau pulang?" Aku mengajak Zuwita berbicara.

Sedang Zuwita asyik meminum susunya hingga tetes terakhir.

Kami sudah mandi dan sedang posisi berbaring. Lelah rasanya tubuh ini. Aku pun merasa badanku seperti ingin demam.

" Mas?" Panggilku sambil menghadap kearah mas Amal.

Mas Amal tak menyahut, hanya kedua alisnya yang terangkat.

" Besok kita pulang saja ya?"

" Kenapa? Capek ya?" Tanya mas Amal.

" Iya, pikniknya kita lanjutkan tahun depan saja. Sekalian kita ajak ibu, tante dan om." Ucapku lagi.

" Iya sayang. Mas gak memaksa. Kita bisa sampai disini saja mas sudah seneng..sekali." mas Amal mengelus pipiku.

Entah karena kami semua terlalu lelah hingga cepat tertidur.

****

Pagi datang, kami memutuskan untuk pulang. Selain aku merasa lelah, aku juga kasihan kepada Zuwita. Sepertinya ia lelah sekali. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa kembali datang di tempat ini dengan jumlah anggota yang bertamabah.

Setelah menempuh perjalanan berjam-jam akhirnya kami tiba dirumah ibu. Ibu membuka pintu, dan segera mengambil alih Zuwita dari tanganku.

" Sayang.. nenek kangen banget sama kamu. Beberapa hari gak ada yang gangguin nenek, rumah nenek sepi.. sekali." Ibu mencurahkan isi hatinya pada Zuwita.

Bocah manis ini hanya tertawa hingga kakinya bergoyang-goyang.

" Malam ini bobok sama nenek ya sayang."

Ibu langsung mengajak Zuwita ke kamarnya.

Aku dan mas Amal saling pandang. Tak berapa lama mas Amal mengedipkan matanya sebelah dan menunjuk kamar.

Aku hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mas Amal.

Karena hari sudah malam, aku pun membersihkan badan ala kadarnya. Yang terpenting tidak mengeluarkan aroma bau saat berdekatan dengan mas Amal nanti.

Aku keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk saja.

Mas Amal mendekatiku membawa sesuatu di tangannya, " buat kamu!"

" Apa ini mas?" Aku menerima kain lembut berwarna hitam dan membukanya. Betapa terkejutnya diriku saat merentakan kain yang di beri oleh mas Amal. Sebuah pakaian mini. Ah, kain ini sering lewat di beranda sosialku, aku lupa namanya.

" Pakailah!" Mas Amal memelukku sebentar, kemudian ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Lama aku berfikir untuk berani memakai baju yang di beri oleh mas Amal.

Pakai, tidak, pakai, tidak, pakai, tidak...

Dengan berat hati ku pakai juga baju pemberian mas Amal.

Beberapa kali aku melihat tampilanku di cermin.

" Mas Amal, kenapa sih harus ada baju kayak gini?" Gumamku dalam hati.

Aku mendengar pintu kamar mandi di buka, itu berarti mas Amal sudah siap mandi. Aku segera mengambil langkah seribu naik ke atas ranjang dan masuk kedalam selimut. Ada perasaan malu jika nanti mas Amal melihatku dengan pakaian mini seperti ini.

Aku pura-pura tidur.

" Loh yang, sudah tidur?" Mas Amal mungkin heran karena aku sudah berada di balik selimut.

Ranjang di kamar berderit, pertanda ia sudah naik. Ia tidur disampingku, nafasnya begitu terasa didekatku. Jantungku jadi dag dig dug tak menentu. Detik berikutnya mas Amal sudah masuk kedalam selimut yang aku kenakan untuk menutup tubuhku.

" Seksi." Ia berbisik.

Aku tak menanggapi ucapan mas Amal, namun ia jadi lebih agresif. Ya Allah.. begini amat jadi pengantin baru. Gak kenal capek, gak tau lelah, gak mikir sudah malam.

" Mumpung gak ada Zuwita diantara kita Yang." Bisik mas Amal lagi.

Dan malam ini terulang lagi ibadah suami istri di antara kami berdua. Ada wajah puas yang terpancar di wajah mas Amal. Siapa sangka hubungannya dengan Sabrina hanya sebatas membantu. Beruntungnya aku, karena ternyata mas Amal masih perjaka, hanya statusnya saja yang duda.

Selesai berhubungan mas Amal tidur sambil memelukku. Ternyata ini yang di bilang Putri waktu itu, tidur ada yang memeluk. Nyatanya aku merasakan sendiri.

Mas Amal sudah tidur dengan nyenyak, sedangkan aku masih terjaga. Aku meraih handphone yang ada di sampingku. Sudah lama aku tidak membuka media sosial. Aku membuka aplikasi berlogo biru. Tak lupa aku membagikan momen kami jalan-jalan kemarin.

Setelah rasa ngantuk datang menyerang akhirnya aku pun tertidur lelap dalam dekapan mas Amal.

***

Suara adzan subuh berkumandang dari masjid yang tidak jauh dari rumah ibu. Aku segera bangun dan pergi mandi. Tak lupa aku membangunkan suamiku agar segera ke masjid untuk shalat berjamaah.

Tidak terlalu susah membangunkan mas Amal karena ia sudah terbiasa untuk melaksanakan shalat subuh.

Mas Amal sidah pergi ke mesjid, sedangkan aku segera melaksanakan di rumah.

Alhamdulillah, punya pasangan yang benar- benar bisa membimbingku, Insya Allah bisa sampai ke Surganya Allah.

Aku memulai aktivitas ibu rumah tangga untuk yang pertama kali di rumah ibu. Ternyata aku kalah cepat sama ibu.

" Bu, mau masak apa hari ini?" Aku duduk di dekat ibu yang sedang mengiris cabe dan bawang.

" Tumis cumi saja ya, kamu bisa bantu ibu buat sayur bening untuk Wita ya. Bahan-bahannya sudah ada di kulkas." Ucap ibu lagi.

Aku pun segera mengambil wortel,kentang dan ada potongan ayam, ibu pun memberi tahu bumbu apa saja yang di gunakan.

" Bu, terima kasih ya sudah mau mengajari Zahra memasak." Ada rasa haru melihat kebaikan ibu yang sangat tulus kepadaku.

" Tidak perlu berterima kasih, itu sudah jadi kewajiban ibu sebagai orang tua. Dulu juga ibu seperti kamu, tidak pandai apa-apa." Jawab ibu lagi.

Kami pun tertawa bersama-sama.

Kemudian ibu melanjutkan menumis cumi, " Zah, tolong lihatkan Zuwita di kamar ibu ya. Sudah bangun apa belum."

Aku pun berjalan ke kamar ibu untuk melihat bayi lucu tersebut.

Dan ternyata di sudah bangun. Aku menggendongnya dan membawa Wita keluar dari kamar ibu.

" Anak Umi sudah bangun? Kita mandi dulu ya.. ih, bau asem.." aku menciumi ketiak bayi lucu ini, Wita tampak kegelian.

Aku membawa Wita ke kamar mandi, setelah selesai segera ku pakai kan baju agar tidak kedinginan.

" Wah, anak Umi sudah cantik.." aku ribut sendiri bersama Wita.

Mas Amal sudah pulang dari Masjid dan bergabung bersama kami.

" Enak ya dek, sudah ada Umi, sudah ada yang mandiin adek pagi-pagi. Uda ada yang buatin susu pagi-pagi. Pagi-pagi gini adek uda wangi kayak Abi." Mas Amal melirikku sambil senyum-senyum genit.

" Bukan cuma Wita aja yang senang, Abi juga senang." Mas Amal berbisik kepada kami berdua. Mungkin takut di dengar ibu.

Kini Wita sedang di ajak mas Amal jalan-jalan di depan rumah. Aku segera membereskan rumah ini. Tak lupa aku mengepel rumah ini. Dan akhirnya setelah butuh perjuangan, semua pekerjaan sudah siap.

" Yang?" Mas Amal memanggilku.

" Ada apa mas?" Aku menghampiri mas Amal dan Wita.

" Ikut enggak, mas mau beli gorengan kedepan." Mas Amal dan Wita sudah duduk di atas sepeda motor.

Aku pun segera membonceng di belakang mas Amal.

Mas Amal begitu ramah, sepanjang jalan tak henti menyapa orang saat berpapasan.

Mas Amal memberhentikan motornya di sebuah gerobak gorengan.

Ternyata banyak yang membeli, masih pagi begini kami sudah antri.

Saat aku sedang berdiri mengantri, di depanku ada sosok perempuan yang ku kenal.

"Ya Allah kenapa harus bertemu dengan wanita ini lagi?" Aku membatin dalam hati.

1
Embunpagi
Mampir yuk di ceritaku yang baru
pelajaran Manis Untuk Suamiku
Sity Trisca
hadewwww jgn² modus erik..
kshan zahra
Wina Ningsih
lho ibunya akmal ke nana thor,ko ga di ceritain
Wina Ningsih
thor ko bab ini di ulan si?
Embunpagi: 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
galaxi
astaga thor....😭😭😭😭aq yg udh pernah ijab qobul aja tiap ngliat ijab slalu airmata ini keluar sendiri tanpa permisi apalagi yg jd pengantin dan tidak didampingi orgtua...😭😭kdg sampai ada yg pingsan lo thor saking histerisnya keinget orgtua pas ijab
galaxi
😭😭😭😭nangis thor....lukaku bahkan blm sembuh thor krn kehilangan ibuku😭😭😭😭tp disisi lain ikut berdebar2 liat ke "uwu" an mereka.....meskipun cm sederhana tp justru itu yg buat berdebar aaaaaa....
Embunpagi: trims..🥰
total 1 replies
galaxi
mas amal dong 😂😂
galaxi
tdk pernah ada yg siap ditinggal org terkasih thor...terlebih orgtua terlebih seorang ibu....😭😭😭😭😭aq baru ditinggal ibuku thor udh hbs 100harinya minggu lalu tp hati ini masih blm rela....😭😭😭aq spt org gila thor...bagaimana aq bisa menjalani hidup ini tanpa ibuku...krn biasanya ibuku yg sll ada buat aq,apalagi aq udh prepare 80% utk balik kampung demi menjaga ibuku thor...ternyata taqdir brkata lain...😭😭😭😭😭😭
galaxi: trims thor
total 2 replies
galaxi
enaklah thor krn ada temen buat berjuang....😂😂😂yg penting sll bergandengan tangan dlm suka maupun duka insy enak....sll berdiri dijln yg sama dan saling mendukung...krn klu udh berbeda arah itu yg bikin tdk bahagia
Embunpagi: 👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
galaxi
bodohnya...ini anak perawan ya....
galaxi
itulah kesalahan para gadis...saat diingatkan orgtuanya terutama ibunya dia akan merasa terkekang dirumah dibatasi dilarang ini dan itu...pdhl kenyataannya misal ia bener2 salah bergaul dan terjadi apa2 keluargalah yg jd garda terdepan bahkan meskipun harus menanggung malu...dg ulah yg dibikin anak gadisnya...lalu dimanakah letak kesalahan orgtuanya....????dr segi pendidikan sudah diberikam yg terbaik perhatian jg g kurang2 tiba2 anaknya spt mwmbuang kotoran dimuka orgtuanya...klu udh kejadian baru sadar,nangis2,trauma.basi....ingin rasanya ikut nabokin 😂😂eh...koq jd pjg lebar
galaxi: sama2 thor.....aq suka karya2mu thor rata2 komedi...sampai skrg aq masih blm bs move on sama si selimut sama saroh thor...krn kisah mereka hanya sepenggal doang....😂😂😂naseeeb....naaseb....jd second lead...
total 2 replies
abdan syakura
Mampir ya kak
yuk ah baca....
Yuni Assholih
bagus banget,saya suka
Embunpagi: terima kasih ya kk sudah mampir di ceritaku. Jangan lupa follow akun aku ya kk 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!