NovelToon NovelToon
Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:512k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eli

Dara adalah seorang sekretaris cantik dari CEO muda yang tampan dan jadi incaran banyak wanita. Dia sangat pandai dan cekatan. Meskipun dia hanya sekertaris, namun banyak orang yang kagum dan iri padanya karena sang CEO selalu memberikan perhatian yang berbeda padanya.

Kenzie yang merupakan CEO bisa melakukan apa saja. Dia terlihat dingin dan acuh tak acuh namun dia bersikap lain dihadapan Dara dan juga orang-orang terdekatnya.

"Meskipun kamu sekretaris dikantorku tapi kamu adalah CEO dihatiku"

Bagaimana kisah cinta CEO dan sekertarisnya ini? Akankan semuanya berjalan lancar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selalu Saja Membuat gugup

"Pah, Mah, sebenarnya kapan aku dan Lucky bisa menikah? Aku tidak ingin hanya bertunangan saja dengannya. Aku ingin segera menjadi istrinya". Nasya merengek pada orang tuanya mengenai hubungannya dengan Lucky.

"Sayang, bersabarlah sebentar. Kalian belum lama tunangan. Lagipula status tunangan tidak jauh berbeda dengan menikah. Dia tetaplah pasanganmu. Masalahnya hanya kalian berdua belum diizinkan untuk tinggal bersama saja kan?". Delia menenangkan Nasya dengan nada bicara yang lembut.

"Aku tahu itu, Mah. Aku hanya ingin tahu kapan aku bisa menguatkan posisiku sebagai nyonya Lucky Ferdian. Harusnya kita langsung memutuskan pernikahan tanpa perlu mengadakan acara pertunangan terlebih dulu!". Nasya terus saja menggerutu mengenai statusnya dengan Lucky.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Coba ceritakan pada Mama". Delia yang memahami sang putri bertanya tentang kekhawatiran sang putri. Dia menyadari kalau Nasya sedang dalam suasana hati yang tidak baik.

Nasya menundukkan kepala mendapat pertanyaan dari sang ibu.

"Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan pak Kenzie. Dia sedang berada di mall bersama sang istri"

"Apa?! Pak Kenzie dengan istrinya?! Bukankah dia belum menikah?!". Ayah Nasya langsung menyela putrinya karena dia sangat penasaran dan juga terkejut

"Iya, dia dengan istrinya. Aku tidak tahu itu benar atau tidak. Saat kami berkenalan, dia menggunakan nama belakang pak Kenzie dengan percaya diri. Aku juga ingin melakukan hal seperti itu. Dengan begitu semua orang akan tahu kalau aku adalah istri Lucky dan tidak ada yang bisa menggantikan posisiku". Nasya menjelaskan dengan nada manja dan sesekali mengerucutkan bibirnya sambil memainkan sedikit bagian roknya.

"Hanya karena itu?", tanya sang ibu dengan lembut.

"Dengar, sayang. Sekarang pun Lucky adalah milikmu. Kedua keluarga sudah sepakat dengan tanggal pernikahan. Kamu tahu sendiri kapan pernikahan kalian akan digelar kan? Kita hanya butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya secara matang, Itu saja. Jadi kamu harus sedikit bersabar lagi. Ok?". Delia meyakinkan Nasya dengan lembut sambil memeluknya dalam dekapannya yang lembut. Dia juga mengusap kepala Nasya dengan penuh kasih sayang.

"Apa Mama yakin kalau pernikahan kami akan segera diselenggarakan?", tanya Nasya sambil menatap wajah sang ibu.

"Tentu saja. Lucky pasti akan jadi milikmu. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kalian berdua. Percaya pada Mama", ujar Delia menanggapi putrinya.

"Em. Aku percaya pada Mama. Terima kasih ya, Mah". Nasya mengagguk bahagia dalam dekapan sang ibu.

"Sya, bagaimana dengan perkembangan mallmu? Apa krisis yang kalian alami sudah mulai terpecahkan?". Sang ayah mengalihkan pembicaraan mereka dengan membahas tentang pekerjaan Nasya.

"Sedikit sulit, Pah. Satu-satunya cara yang kami miliki saat ini hanya menaikkan uang sewa. Tapi para pemilik toko tidak setuju dengan itu. Mereka lebih memilih mencari tempat lain untuk membuka toko mereka. Saat ini kami sedang mencari alternatif lain agar mall tetap bisa beroperasi dan mendapatkan keuntungan yang layak. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut, maka mall kita akan segera tutup". Nasya menjelaskan pada sang ayah masalah yang sedang dia hadapi.

"Apa kamu sudah untuk mencari donatur atau mungkin kamu bisa menjual sedikit saham dengan harga tinggi untuk menutup biaya operasi selaka krisis terjadi?". Sang ayah mencoba menbantu dengan memberikan saran.

"Aku sudah coba melakukannya, Pah, tapi pengunjung mall semakin sepi dan harga saham kami juga menurun. Jadi itu tidak bisa menjadi alternatif lain. Jika pengunjung terus sepi dan penjualan mall kami semakin berkurang, maka lebih baik mall segera ditutup untuk menghindari kerugian yang lebih besar".

"Benar-benar sudah tidak bisa diselematkan?"

Nasya menggelengkan kepala menanggapi sang ayah tanpa mengatakan apapun.

"Bagaimana kalau menggelar acara di mall? Papa bisa menggunakan koneksi Papa untuk sedikit mengatur hal itu", sang ayah masih berupaya memberikan solusi untuk putrinya.

"Acara? Acara seperti apa yang papa maksud?" Nasya mengernyitkan dahi heran saat mendengar saran sang ayah.

"Ya seperti bazar atau mungkin pentas seni untuk menarik minat orang-orang datang ke mall?".

Nasya terdiam sejenak mempertimbangkan ucapan sang ayah.

"Saran Papa bagus juga. Aku akan mempertimbangkan ucapan papa dan membicarakannya dalam rapat nanti"

"Ya, katakan pada Papa jika tanggal acaranya sudah pasti. Papa akan mengundang beberapa pejabat yang Papa kenal untuk ikut hadir disana".

"Iya, Pah. Terima kasih". Nasya menanggapi sambil menganggukkan kepala perlahan disertai senyum dibibirnya.

...****************...

Sementara itu diperusahaan Kenzie.

Kenzie berkeliling kantor untuk memeriksa pekerjaan dibeberapa bagian sambil membawa Ana berkeliling. Terlihat sebagian karyawan merasa penasaran dengan keberadaan Ana.

"Apa itu sekretaris baru pak Kenzie? Setelah beberapa tahun terakhir Dara yang mendampingi pak Kenzie, apa dia bisa beradaptasi dengan baik? Setahuku pak Kenzie itu cukup sulit ditangani"

"Aku juga tidak tahu, tapi yang aku dengar selama Dara jadi sekretarisnya, pak Kenzie mempercayakan hampir semua pekerjaannya"

"Aku juga tidak begitu yakin, apa dia bisa menggantikan posisi Dara Sebagai sekretaris kesayangan pak Kenzie?"

"Entahlah. Kita lihat saja sejauh mana dia bisa bertahan".

Beberapa karyawan perempuan saling berbisik membicarakan Kenzie dan Dara. Salah satu dari mereka menatap Ana dengan tatapan sinis.

"Perhatian semuanya! Aku ingin memperkenalkan karyawan baru pada kalian. Namanya Ana, dia yang akan menggantikan posisi Dara sebagai sekretarisku. Jika kalian memiliki urusan denganku, kalian bisa hubungi dia terlebih dahulu. Dan aku harap kalian bisa membantunya untuk beradaptasi dengan baik di kantor ini". Kenzie meminta perhatian semua orang yang bekerja disebuah bagian.

"Salam kenal semuanya. Saya Ana, mohon kerja samanya", ujar Ana memperkenalkan diri dengan senyum sopan.

Prok prok prok

Semua orang bertepuk tangan menyambut kedatangan Ana. Ana yang mendapat perhatian dari semua orang hanya bisa tersenyum sambil menatap wajah orang-orang yang ada diruangan itu.

"Silahkan lanjutkan pekerjaan kalian"

"Baik!". Semua orang menanggapi Kenzie dengan serempak.

Kenzie langsung berbalik pergi meninggalkan ruangan itu diikuti Ana yang berjalan dibelakangnya.

"Sebentar lagi kita akan mengadakan gathering, kuharap kamu dan Noey membantu mengawasi persiapan semuanya". Kenzie bicara sambil berjalan kembali meniji ruangannya.

"Baik, Pak. Saya mengerti. Apa anda juga akan ikut?". Ana terlihat penasaran sambil menatap pada Kenzie.

"Apa aku juga harus ikut kesana? Aku ada meeting di hari pertama, haruskah aku batalkan saja agar kita bisa berduaan?". Kenzie menanggapi ucapan Ana dengan senyum menggoda.

"Jangan bercanda. Ini kantor. Lagipula jika kamu membatalkan meeting hanya untuk menemaniku disana, semua orang akan curiga dan juga iri padaku. Jadi sebaiknya, anda pergi meeting saja, biar aku yang akan mewakilkan anda diacara ini". Ana yang malu-malu mendengar ucapan Kenzie, berusaha tetap bersikap tenang meskipun pada akhirnya dia hampir terjatuh.

"Aaah!". Beruntung Kenzie dengan sigap menangkap punggung Ana dengan cepat sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Hati-hati. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu", ujar Kenzie saat menangkapnya.

"Terima kasih", ujar Ana dengan wajah merah karena malu.

Dia selalu saja membuatku gugup. Bagaimana jika lama kelamaan jantungku melompat keluar karena sikap manis pak Kenzie? Ingatlah Dara untuk tetap menjaga sikapmu saat berada dikantor.

1
율리
𝘐𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬?
𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘥 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘬...
𝘶𝘥𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘵𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢
Alvi Mufi
Luar biasa
Alvi Mufi
Lumayan
율리
still waiting for continuation 🤗
율리
I'm always waiting for it to continue 🤗
율리: ?????
total 1 replies
Ana Rela
lnjut thor upx 🙏🙏🙏❤❤❤
Asyatun 1
lanjut
Ana Rela
lnjut thor upx🙏🙏🙏 ❤❤❤
mama_im
jangan sampai jadi sekertaris emil lah kak, keliahatan ada udang dibalik bakwannya
Ratna Anggraeni
lanjut kak,tetap semangat 💪💪
Reny Rizky Aryati, SE.: ada novel terbaru, tolong kasih sarannya 👋🎂
total 1 replies
Nayi Siti
aku lupa LG Thor crta , jd baca ulang LG,, lanjut Thor,
Asyatun 1
lanjut
Tama Ngenana
😭😭😭🙏🙏
Tama Ngenana
lanjut🤭
Tama Ngenana
jadi bosan🙏🙏
Tama Ngenana
kok tak ada romentisnya kn dh bersama🤭🤭
Tama Ngenana
baiknya di pertimbangkan dulu🤣🤣🤣
Tama Ngenana
❤️❤️❤️
Tama Ngenana
🥰🥰🥰🤭🤭
Tama Ngenana
Buruk
Eli Haryaningsih: Buruk dimananya? Biar saya diperbaiki. Kalau memang tidak sesuai dengan tema yg kamu suka, sebaiknya jangan dibaca. Kamu bisa coba buat cerita sendiri yg sesuai sama keinginan kamu /Smile//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!