BLUESTONE RIVER ROBERT tak menyangka jika akan bertemu seorang wanita asing yang cukup misterius baginya di sebuah bukit terpencil.
Wanita bernama Honey True Haven itu hanya tinggal bersama sang ibu di sebuah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.
Bagaimana kisah mereka? yuuuk ikutin..
ig ZARIN.VIOLETTA
fb ZARIN VIOLETTA
Seperti biasa ga banyak konflik yang bikin kepala pusing yak😆 cuma novel ringan yang bikin happy n senyum-senyum sendiri😁
Selamat membaca..🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#32
"Aku akan pulang dulu. Nanti aku akan langsung ke tempat pesta itu," ucap Blue setelah Marilyn memberi tahu lokasi pesta diadakan.
"Tidak bisakah kita berangkat bersama, Blue?" tanya Honey.
"Kau harus berangkat bersama nenek kakekmu, Honey. Nanti kau akan pulang bersamaku, oke?" ucap Blue.
Honey kemudian mengangguk dan Blue mengecup bibir Honey.
"Bye ..." ucap Blue.
"Bye ..." sahut Honey.
Lalu Blue pun keluar dari rumah keluarga Haven.
Tampak dari arah jendela, Leonardo melihat ke arah Blue ketika pria tampan itu masuk ke dalam mobil mewahnya.
"Siapa dia sebenarnya?" gumam Leonardo penasaran.
*
*
Malam harinya, Blue pun sudah siap menuju ke pesta itu. Penampilan rapi serta klimisnya membuat dirinya terlihat semakin tampan.
Blue langsung menuju ke sebuah hotel di mana acara pesta penyambutan Honey berlangsung.
Blue sedikit telat karena tadi harus menunggu pegawai butik langganan keluarganya mengantarkan bajunya.
*
*
Honey tampak cantik dengan gaun putihnya yang terlihat klasik. Gaun itu disiapkan khusus oleh sang nenek untuk sang cucu tercinta.
Penampilan sempurna Honey tentu saja membuat pusat perhatian di pesta itu. Leonardo tampak bangga ketika memperkenalkan sang cucu cantiknya ke beberapa teman dan kolega bisnisnya.
Selain menjadi professor, Leonardo juga memiliki perusahaan peninggalan keluarga besarnya dan itulah nanti yang diwariskan pada Honey.
Honey melihat ke arah tamu undangan dan mencari sosok pria yang dicintainya.
"Mom, mengapa Blue belum datang?" tanya Honey pada sang mommy yang ada di sebelahnya.
"Mungkin dia masih dalam perjalanan, Sayang," jawab Marilyn.
"Honey, ayo kakek kenalkan pada cucu teman kakek," panggil Leo pada Honey.
Honey menoleh dan tampak malas sebenarnya.
Leonardo sudah mengenalkannya pada 5 pria kaya raya keturunan bangsawan. Dan Honey tak suka dengan hal itu.
"Kakek, bisakah aku duduk? Aku capek berkeliling sejak tadi," ucap Honey pelan agar tak terdengar tamu.
"Baiklah, istirahatlah dulu," jawab Leonardo melunak.
"Terima kasih, Kakek," ucap Honey sembari menundukkan kepalanya hormat.
Honey kemudian menuju ke pinggir ruangan dan melihat sosok yang dicarinya sejak tadi.
Honey berjalan cepat menghampiri Blue dan bahkan sedikit berlari.
Blue yang melihat kekasih cantiknya menghampirinya langsung menyunggingkan senyumnya dan merentangkan tangannya seakan siap untuk menangkap Honey.
"Blue," ucap Honey dan memeluk Blue.
Blue sedikit mengangkat tubuhnya dan membalas pelukannya.
Hal itu tentu saja menjadi pusat perhatian di pesta itu.
"Maaf, aku terlambat," kata Blue mencium leher Honey yang ada di dalam pelukannya.
Lalu Honey melepaskan pelukannya. "Ya, kau terlambat satu jam," sahut Honey.
"Sorry. Kau terlalu cantik, Baby. Kurasa banyak pria yang mengincarmu di sini," ucap Blue.
Honey mengerutkan keningnya.
Blue tertawa pelan dan mengecup bibir Honey. Dia tak peduli meskipun mereka ada di tengah orang banyak dan hampir semua mata memandang ke arah mereka termasuk Leonardo.
"Blue!! Kau di sini juga?" tanya Bernard.
Blue menoleh dan melihat Bernard.
"Uncle? Jadi pesta yang uncle bicarakan adalah pesta ini?" tanya Blue.
"Ya, kakeknya adalah teman lama ayahku," jawab Bernard.
"Apakah dia calon istrimu, Blue?" tanya Bernard.
"Ya, dia calon istriku," sahut Blue.
Honey tersenyum pada Bernard. Tadi sang kakek telah mengenalkannya pada Bernard termasuk anak laki-lakinya juga.
"Hohoho ... Begitu rupanya. Semoga pernikahan kalian akan berjalan dengan lancar," ucap Bernard.
"Uncle datang sendiri?" tanya Blue.
"Dengan Carlos," sahut Bernard.
"Carlos di sini? Aku lama tak bertemu dengannya. Ayo, Honey. Kita bertemu dengan Carlos dulu," ucap Blue.
Honey mengangguk dan mereka pun berjalan bersama menuju tempat Carlos.
"Tadi kakek memperkenalkan Carlos padaku," bisik Honey di telinga Blue.
"What??" sahut Blue.