TOO BEAUTIFUL
"Honey sayang, kau sudah membalurkan krim itu ke tubuhmu?" tanya Marilyn pada putri tunggalnya itu.
"Belum, Mom. Sebentar lagi. Aku masih belum selesai membaca," jawab Honey.
Lalu sang ibu mengambil botol berisi krim lotion itu dari meja ruang tengah dan menghampiri putri cantiknya itu.
Marilyn duduk di sebelah Honey dan mengambil satu tangannya lalu mengusapkan krim itu dengan perlahan.
"Kulitku sudah sangat sehat, Mom. Dan aku sudah tak memerlukan krim ini lagi," ucap Honey.
"Meskipun begitu kau harus tetap merawatnya, Sayang. Putri cantik mommy ini harus selalu terlihat cantik dan sempurna," ucap Marilyn.
"Tapi aku tak pernah bertemu siapapun selain mommy," sahut Honey.
"Ya, karena kau hanya milik mommy seorang," jawab Marilyn tersenyum dan kini membalurkan krim lotion itu pada kaki mulus Honey.
"Mengapa aku harus terlihat jelek jika keluar rumah? Apakah semua orang di luar sana selalu buruk? Tidak adakah yang baik?" tanya Honey.
"Kau selalu menanyakan pertanyaan itu, Sayang. Dan mommy berulang kali menjawabnya," jawab Marilyn.
"Karena aku masih belum mengerti, Mom," ucap Honey.
"Mommy hanya tak ingin kau merasakan penderitaan yang diakibatkan oleh orang-orang jahat di luar sana. Dunia luar sangat berbahaya untukmu," kata Marilyn.
"But Mom ..."
"Sudahlah, setidaknya kau bahagia hidup bersama mommy, bukan? Dan mommy masih mengizinkan kau keluar rumah dan berjalan-jalan di sekitar rumah dan bukit," ucap Marilyn.
"Tapi mommy selalu membuatku menjadi jelek dengan membalurkan arang hitam atau tanah pada wajahku. Pasti orang akan memandangku aneh jika melihatku," ucap Honey.
"Itu agar mereka tak memiliki niat jahat padamu, Sayang," jawab Marilyn tersenyum dan kemudian mengecup kedua pipi merah Honey.
Lalu Honey membaca bukunya kembali dan Marilyn kembali melanjutkan pekerjaan rumah tangganya yang belum selesai.
Honey True Haven -- seorang wanita cantik berusia 24 tahun. Hidup bersama ibunya saja di sebuah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.
Marilyn -- sang ibu -- sangat protektif pada Honey karena tak ingin melihat putri tunggalnya itu terluka.
Trauma masa lalu Marilyn membuat dirinya begitu menjaga Honey dengan cara yang berlebihan.
Dia pernah dikecewakan oleh seorang pria yang tak lain adalah ayah Honey -- seorang warga negara Korea Selatan -- yang juga merupakan seorang keturunan dari keluarga Chaebol Korea atau keluarga konglomerat yang cukup terpandang di Korea.
Ditinggal begitu saja dalam keadaan hamil, membuat Marilyn memendam kecewa yang amat sangat mendalam apalagi ketika dia mendengar kabar bahwa pria itu menikah dengan pilihan orang tuanya.
Keluarga Marilyn yang juga merupakan keluarga akademisi terpandang merasa sangat malu dengan kehamilan Marilyn.
Meskipun begitu, mereka tetap membiayai Marilyn dan Honey hingga kini. Marilyn mengasingkan dirinya di sebuah rumah peternakan yang ada di sebuah bukit ketika Honey baru berumur dua tahun.
Kedua orang tua Marilyn sangat menentang hal itu tapi Marilyn terlalu keras kepala dan tak ingin tinggal bersama orang tuanya lagi sejak saat itu.
Honey yang menjadi korban atas keegoisan Marilyn, tak pernah bertemu orang lain selain kurir pengantar barang yang selalu datang ke rumah mereka tiap minggu.
Honey bagaikan putri yang dikurung di sebuah istana tanpa bisa bertemu oleh siapapun.
Marilyn bahkan membuat Honey tak pernah mengenyam bangku sekolah sejak kecil.
Wanita itu mengajari Honey secara otodidak dan mengikuti ujian persamaan hanya melalui internet saja.
Latar belakang akademisi tinggi yang dimiliki Marilyn, mampu membuat Honey menjadi anak yang sangat pintar dan cerdas hanya dengan ajaran darinya dan buku-buku yang selalu di belinya dari internet.
Marilyn bahkan dulunya seorang profesor muda yang mengajar di universitas ternama di Inggris. Pertemuannya dengan ayah Honey yang bernama Kim So Hyun merubah hidupnya yang sempurna.
Tak terasa sudah 22 tahun Marilyn dan Honey hidup di rumah peternakan itu. Semakin hari Honey semakin kritis bertanya pada sang ibu tentang kehidupan mereka yang dianggapnya tak normal itu.
Dan Marilyn tetap memberikan jawaban yang sama setiap Honey melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis itu.
"Kapan aku boleh memakai laptop, Mom?" tanya Honey yang menyusul sang ibu ke dapur.
"Untuk apa? Tak ada yang menarik di sana," jawab Marilyn.
"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Honey.
"Bertanyalah," sahut Marilyn sambil mengupas kentang yang akan dimasaknya untuk makan malam mereka.
"Apakah setiap orang harus menikah? Dan kapan aku akan menikah?" tanya Honey.
Marilyn menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah Honey.
"Kau tak akan pernah menikah karena itu akan membuat hidupmu menderita," jawab Marilyn.
"Aku pernah membaca buku di mana dikatakan bahwa pernikahan akan lebih membuat kita bahagia jika kita menemukan pasangan yang tepat," ucap Honey yang tak patah arang.
"Itu hanya omong kosong karena pada faktanya hubungan antara pria dan wanita sangat lah rumit dan bisa membuat seseorang depresi jika saling menyakiti," kata Marilyn.
"Yes, it's true. Jadi akan lebih baik jika kita tak saling menyakiti dan kita bisa menjalaninya dengan bahagia," ucap Honey.
"Honey sayang, kau tak tahu apapun tentang hal itu. Dan yang kau tahu hanya teorinya. Faktanya tak semanis teorinya. Kau akan menemui banyak masalah di luar sana. Jangan mendebat tentang hal ini lagi. Mommy melakukan hal ini hanya untuk kebahagiaanmu. Ingatlah selalu hal itu," kata Marilyn dengan tegas.
"Aku tak akan pernah tahu jika aku tak mengalaminya sendiri, Mom. Aku ingin membuktikan pada mommy bahwa ketakutan mommy sangatlah tak berdasar," bantah Honey.
"Kau sudah berani membantah mommy? Oh my God," ucap Marilyn.
"Aku hanya ingin berpikir logis dan realistis, Mom. Aku sudah dewasa dan cukup paham dengan situasi yang kita alami sekarang. AKu bukanlah anak kecil yang bodoh dan bisa mommy tipu dengan cerita dongeng. Aku memiliki kehidupanku sendiri dan hidupku tak akan tersakiti seperti mommy," kata Honey.
"HONEY!!! Masuk ke kamarmu!!" bentak Marilyn.
"Tak semua orang di luar sana seperti daddy, Mom. Biarkan aku menentukan pilihan hidupku sendiri!!" Tanpa sadar Honey pun membentak Marilyn dan membuat sang ibu cukup terkejut.
"Kau melawan mommy?"
"Tidak, aku hanya ingin hidup normal dan aku sadar bahwa hidup kita bermasalah, Mom."
"Kau terlalu sok pintar hanya karena membaca banyak buku padahal kau tak pernah tahu kenyataaannya. Kau hanya tahu teori itu dari buku, Honey!!"
"Maka dari itu izinkan aku mengetahui kenyataannya dan membuktikan bahwa yang aku baca ini benar atau salah," ucap Honey keras kepala.
"Masuk ke kamarmu!!! MASUK!!" Marilyn marah dan mulai habis kesabaran menghadapi kata-kata kritis dari Honey yang kini semakin pintar mendebatnya.
Lalu Honey pun masuk ke dalam kamarnya dengan emosi. Dia masih tak habis pikir dengan pikiran kolot ibunya.
"Seharusnya aku lebih menyeleksi buku-buku apa saja yang dibacanya," gumam Marilyn pelan sembari memegang kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Eli Elieboy Eboy
𝚙𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚙𝚊𝚔 𝚕𝚐 𝚍𝚘𝚗𝚔 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐....
2024-09-13
1
suka baca📍
pake nama papih Thor🤣🤣
2024-08-10
0
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
aku hadirrr kembaliii
2024-07-31
0