Bocil dilarang keras mampir di sini. Bijaklah mencari bacaan. Dilarang komen negatif. Ini hanya sebuah cerita yang isinya hanya haluan, jadi jangan baper.
Karena pengkhianatan istrinya, Axel terluka, hingga luka itu mendarah daging. Memperegoki istrinya yang tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri. Tak cukup sampai disitu, Hanna yang merupakan istrinya harus pergi selama-lamanya akibat perkelahian antar suami dan selingkuhannya.
Berimbas, Axel yang menjadi tersangka akan pembunuhan yang dilakukan sahabatnya sendiri. Axel mendekam selama 15 tahun di penjara. Saat terbebas, ia akan membalaskan dendamnya pada sahabat sekaligus pembunuh yang sebenarnya. Hasil dari perselingkuhan, hadirlah sosok wanita cantik yang menjadi incaran Axel untuk membalaskan dendamnya.
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode_032
Carla sudah ketar-ketir, dalam keadaan seperti ini membuatnya bodoh. Di rumah itu terpasang beberapa cctv, tapi kenapa Carla tidak mengeceknya?
"Osam ...," teriak Carla pada security di sana, saat menghampirinya, pria itu tidak ada. Beberapa menit kemudian, security datang sambil membetulkan ikat pinggangnya. Security itu habis dari toilet, karena terkejut mendapati Carla pria itu langsung membalikkan tubuhnya sembari membetulkan celananya.
"Ada apa kau mencariku?" tanyanya setelah merapikan celananya.
"Nona Ell kemana? Apa ada orang asing datang ke mari?" tanya Carla.
"Non Ell belum bangun, aku belum melihatnya," jawab Osam.
"Belum bangun bagaimana? Di kamar tidak ada, cari sampai dapat cepat!"
Osam masuk ke ruangannya yang di pinggir pintu gerbang, ia langsung mengecek cctv. Di sana terlihat Elle keluar dari gerbang, entah apa yang dibicarakan oleh gadis itu. Gambarnya terlihat separu, bahkan tubuh Elle hanya terlihat bagian belakang, setelah itu gadis itu pergi.
"Non Ell pergi bersama seseorang, di camera cctv gambarnya tidak tertangkap semua," jelas Osam.
"Aduh, bagaimana ini? Kalau tuan Axel tau bisa marah, apa yang harus kita jelaskan?" Carla semakin gugup dan menutup mulutnya yang menganga.
"Kalau begitu, kita harus mencari non Ell sebelum tuan Axel kembali," kata Osam.
"Tapi kemana kita harus mencari?" tanya Carla.
"Kemana saja, kita berpencar." Osam dan Carla dengan cepat mencari di sekitar sana, siapa tahu gadis itu tidak pergi jauh dari area perumahan.
* * *
"Kenapa mereka tidak mengangkat telepon dariku?" kata Axel yang sudah dalam perjalanan pulang. Dirinya baru sampai di Bandara, dan kini tengah berada di dalam mobil. "Elle juga tidak mengangkat telepon dariku, Jose."
"Mungkin non Ell sudah berangkat sekolah dan Carla ke pasar," jelas Jose menenangkan tuannya.
"Semoga saja begitu, tapi aku tidak tenang jika belum mendapatkan kabar darinya." Axel cemas karena dari kemarin tak bertegur sapa dengan gadis itu setelah dirinya melarangnya pergi. Sekelebat rasa penyesalan itu ada, terlebih karena Leo sudah mengetahui keberadaan putrinya.
"Pak, cepat sedikit," titah Jose, ia melihat kekhawatiran dari tuannya. Mobil pun langsung melesat bak mobil balap, saat mobil memasuki area perumahan, Axel melihat Carla di sana.
"Berhenti," pinta Axel. Mobil pun berhenti, dirinya langsung turun dan menemui Carla. "Carla? Sedang apa kamu di sini?"
Carla yang mendengar suara yang tak asing lagi di telinganya, wanita itu langsung berbalik. Belum Carla menjawab, Osam muncul tiba-tiba.
"Bagaimana? Apa kamu sudah menemukan non Ell?" tanya Osam, padangan lelaki itu hanya fokus pada Carla. Osam tidak melihat ke arah berlawanan. "Tu-tuan ..."
"Apa maksudmu, Osam? Di mana putriku?" tanya Axel, "kenapa kalian diam saja!"
"Maafkan kami, Tuan. Pas aku tiba, non Ell sudah tidak ada, kamarnya sudah kosong. Dan terekam cctv hanya saat non Ell keluar lalu pergi, tidak tau pergi kemana dan dengan siapa," jelas Carla menunduk. Wanita itu takut kena amukan.
"Jose, apa Leo sudah menemukan Elle?" Wajah Axel memerah karena marah, "temukan putriku sekarang," titahnya.
"Tenangkan dirimu, Tuan. Aku yakin Leo belum bertemu dengan non Ell, kita lebih dulu sampai di sini," jelas Jose.
"Carla, hubungi teman-teman Elle di sekolah siapa tau salah satu di antara mereka ada yang tau dengan keberadaannya," titah Axel.
"Iya, Tuan." Carla dan Osam segera kembali ke rumah, begitu pun dengan Axel. Pria itu kembali masuk ke dalam mobil dan berniat mencari alamat teman-teman sekolah putrinya.
"Jose, siapa teman dekat Elle?" tanya Axel saat berada di dalam mobil.
"Untuk itu kurang tau, mungkin Carla tau tentang ini," jawab Jose.
