NovelToon NovelToon
Putri Mahkota Gila

Putri Mahkota Gila

Status: tamat
Genre:Romantis / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Transmigrasi ke Dalam Novel / Chicklit / Tamat
Popularitas:42.7k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Seorang penulis menjadi gila setelah menulis sebuah cerita tentang Putri mahkota yang malang.

Ia pun dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa. Namun, dokter salah memberikannya obat sehingga menyebabkan kematian pertamanya.

Jiwanya ditarik ke zaman yang sangat jauh dari kata modern dan jauh dari kata keadilan. Di tambah lagi, ia tidak sadar kalau ia telah masuk ke dalam ceritanya sendiri!

Di sebuah kerajaan yang dimana rakyatnya hidup miskin sementara Sang Kaisar bisa hidup makmur, gadis tersebut terbangun di dalam tubuh seorang Putri mahkota yang dibuang oleh Sang Kaisar yang ternyata adalah Ayahnya sendiri.

Putri mahkota itu sendiri adalah saudara kembar dari Putra mahkota yang akan menjadi Kaisar berikutnya. Namun, Ayahnya tak menyukainya karena dia menjadi sebab kematian permaisurinya.

Akan tetapi, setelah gadis gila itu masuk ke dalam tubuhnya dan menggantikannya sebagai Putri mahkota, seketika keadaan pun menjadi berbalik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22 - Pertemuan dan Perpisahan

”Kalian berdua baik-baik saja?” tanya Yi Chen yang baru saja sampai di tempat tersebut setelah ia merasakan udara dingin yang berasal dari tempat ini.

”Pangeran ketiga! Kami baik-baik saja. Tapi, sebelumnya di tempat ini ada dua orang yang memulai pertarungan dan menghilang di sini.” jawab Tao Sonyun sambil menatap ke arah Yi Chen yang turun dari atas kudanya.

”Lalu, bagaimana dengan Putri Qingzhi? Apakah kau benar-benar baik-baik saja?” tanya Yi Chen sambil berjalan menghampiri Shu Qingzhi yang terus terdiam mendung sambil menatap tanah.

Merasa kalau Shu Qingzhi tidak mendengarnya, Yi Chen mencoba untuk menepuk pundaknya pelan dan hal itu, membuat Shu Qingzhi tersentak kaget saat merasakannya. Tatapannya langsung mengarah pada Yi Chen yang terlihat cemas. ”... Kau baik-baik saja, Putri Qingzhi?” tanya Yi Chen.

Shu Qingzhi terdiam selama beberapa saat dan ia pun menganggukkan kepalanya seolah mengatakan kalau saat ini ia sedang baik-baik saja. Akan tetapi, hal itu hanya terlihat di wajahnya dan tak seperti yang dikatakan dalam benaknya. Dalam diam ia juga mencemaskan keadaan Shangguan Wei yang berada tak jauh dari tempat ini. Saat Yi Chen berbicara dengan Tao Sonyun, Shu Qingzhi menoleh ke arah hutan yang memiliki tanah bergetar.

Tak perlu menunggu waktu lama, ia pun segera menyusul suara getaran tersebut dan membuat Yi Chen dan Tao Sonyun tampak sangat terkejut. ”... Ada apa dengannya? Kemana dia akan pergi?” tanya Yi Chen yang terus menatapnya dari belakang.

”Soal itu, Putri Qingzhi sedang mencemaskan laki-laki yang membelanya tadi. Aku sudah bilang kalau sebelumnya, ada pertarungan yang terjadi di sini. Namun, keduanya hilang saat Pangeran ketiga datang kemari.” jelas Tao Sonyun.

Yi Chen menatapnya dengan heran dan bertanya padanya, ”Apa maksudmu? Mereka pergi begitu aku datang kemari? Secepat itu?”

Tao Sonyun terkejut dan tak menyangka dengan apa yang baru saja dikatakan olehnya. Padahal Zhongyuan sudah memperingatkannya agar tidak mengatakan hal yang tak mungkin terjadi di depan mata manusia. Tetapi, saat ini ia benar-benar tidak sengaja melakukannya dan harus menjelaskan keadaannya saat ini.

”Maksudku, saat itu aku juga baru saja datang kemari dan mereka langsung pergi begitu saja sebelum pangeran ketiga datang kemari.” jawab Tao Sonyun dengan ragu.

Yi Chen menatapnya serius dan berkata, ”Aku tahu adik Sonyun sudah berbohong.” ucapnya yang membuat wajah Tao Sonyun semakin ketakutan. ”... Haah, sekarang bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya. Sebaiknya kita pergi mencari Putri Qingzhi. Mungkin saja, Yang Mulia Putra mahkota akan senang ketika melihatnya kembali.” lanjutnya sambil menaiki kudanya.

”Pangeran ketiga akan menaiki kuda untuk menyusulnya? Bagaimana denganku?” tanya Tao Sonyun yang langsung menghentikan langkah kuda milik Yi Chen.

Yi Chen menatapnya dengan jijik dan berkata, ”Kau masih memiliki kedua kaki yang sehat kan? Aku tidak peduli apakah kakimu itu terkilir atau patah, aku tidak ingin menunggangi kuda bersama laki-laki!” ucapnya sambil menarik kudanya menuju hutan.

”Cih! Menyebalkan! Tidak tahu situasi!” gerutu Tao Sonyun yang terlihat kesal.

”Yang mulia! Yang mulia!” seru beberapa pasukan istana yang berjalan menunggangi kuda mereka dan menghampiri Tao Sonyun di sana.

Tao Sonyun menoleh ke belakang dan bertanya, ”Apa yang kalian lakukan di sini?”

Salah seorang pasukan melempar sekelompok orang berjubah hitam dan mereka semua berhenti tepat di depan kaki Tao Sonyun. ”... Kami baru saja menangkap para penagih pajak! Mereka mengaku kalau selama bertahun-tahun, mereka selalu menjarah harta penduduk desa Hui.” jelas pasukan.

Tao Sonyun tertegun dan berkata, ”Baguslah! Kalian sudah menyelesaikan tugasku.” ucapnya sambil menendang kepala pemuda berjubah hitam yang ada di bawah kakinya. Dan karena melihat wajah dari pemuda yang penuh dengan bekas luka, tatapan Tao Sonyun seketika terlihat kesal karena tiba-tiba saja ia teringat kejadian memalukan yang membuatnya terjatuh dari atas tebing.

”Jika bukan karena kalian, aku pasti tidak akan gagal dalam menjalani tugas semudah ini!” batin Tao Sonyun yang terlihat kesal sambil menendang wajah pemuda tersebut.

Di waktu bersamaan, Shangguan Wei dan Zhongyuan mendarat tepat di kaki gunung Fuan yang sebelumnya tak berada jauh dari tempat mereka bertarung. Keadaan di sana cukup berbahaya dan bahkan seorang manusia tak akan bisa melewati tempat tersebut. Ada banyak akar-akar pohon yang menjuntai ke atas dengan ujung yang cukup tajam dan mampu membelah apapun. Selain itu, terdapat bongkahan batu berukuran besar yang menjadi lahan pijakan mereka berdua.

”Memilih tempat yang penuh dengan pohon mati seperti ini, apakah Yang Mulia tidak sadar kalau kau telah membuat kemudahan untukku? Aku mungkin akan menggunakan semua benda-benda yang ada di sini untuk melawan Yang Mulia.” ucap Zhongyuan sambil tersenyum seringai ke arahnya.

Shangguan Wei tak berekspresi saat mendengarnya. Ia hanya diam berdiri di sisi tempat tersebut tanpa melakukan apapun untuk melawannya. Rasanya, ia seperti telah menyerah untuk melawan Zhongyuan yang sudah jelas kalau ia lebih lemah darinya.

”Aku sengaja melakukannya.” jawab Shangguan Wei pelan.

Zhongyuan mendengus dan bertanya kembali, ”Yang Mulia tidak melakukan apapun untuk melawanku. Apakah saat ini, Yang Mulia ingin menyerah dan mengakui kekalahanmu?”

Shangguan Wei terdiam selama beberapa saat. Tak lama, dengan perlahan ia mengangkat kepalanya dan bibirnya membentuk sebuah lengkungan senyum sinis ke arahnya. ”.... Mana mungkin aku mengalah? Kau pikir, aku yang kuat ini pantas membunuhmu yang sudah jelas kalau kau jauh lebih lemah dariku? Aku hanya tidak ingin menodai tanganku dengan darahmu yang menjijikan dan tidak ada harganya!”

Mendengar hal ini membuat Zhongyuan merasa sangat marah. Ia mengeraskan kepalan tangannya dan menatap ke arah Shangguan Wei dengan sorot mata yang begitu muak melihatnya. ”... Kau tidak ingin membunuhku maka, akulah yang akan membunuhmu!” Zhongyuan berteriak setelah itu, ratusan akar pohon yang tajam langsung melesat ke arah Shangguan Wei tanpa ragu.

Ia berpikir kalau Shangguan Wei akan melakukan apa yang sudah dikatakan olehnya tadi. Akan tetapi, dugaannya ini salah ketika ia melihat sebuah tombak es yang langsung menusuk ratusan akar pohon tersebut lalu membekukannya dalam sekejap. Setelah itu, mereka semua terjatuh dan hancur berkeping-keping.

”Kau sama sekali tidak belajar.” ucap Shangguan Wei pelan. ”... Kau pikir, Raja naga hanya ada satu di dunia? Kau sama sekali tak berpikir perjuanganku untuk melawan keempat saudaraku hanya untuk menduduki singgasana sebagai Raja?”

Zhongyuan terlihat sangat terkejut dan langkahnya pun perlahan bergerak mundur menjauhinya. Ia merasakan hawa kekuatan yang sangat tak biasa keluar dari dalam tubuh Shangguan Wei. Biasanya, Shangguan Wei tak akan mengeluarkan hawa kekuatan sebesar ini hanya untuk melawan makhluk seperti dirinya. Tak ada yang tahu siapa saja tujuh rahasia bumi dan apa sebenarnya mereka ini. Wujudnya memang seperti manusia akan tetapi, mereka ini berasal dari alam yang berbeda.

Shangguan Wei menatap dingin ke arah Zhongyuan dengan tatapan matanya yang memiliki warna biru menyala seperti di dalam laut. Sambil membentuk pedangnya dari sebuah es yang tak akan mencair selama berada di tangannya, ia berkata , ”Aku sudah lelah bersandiwara! Kalau kau ingin pertarungan sampai mati, akan aku lakukan!”

Lalu, saat ia akan menyerangnya, tiba-tiba saja muncul sebuah anak panah yang dilempar ke arahnya dari belakang. Hal itu, membuat Shangguan Wei menunda waktunya dan segera menepis serangan yang asalnya belum diketahui olehnya.

”Wah, wah, wah. Yang mulia Raja Naga sudah berani bertarung dengan pasukannya sendiri?” ucap seorang wanita dengan lonceng kecil yang berbunyi di kedua kakinya.

Tampak jelas di belakangnya saat ini terdapat wanita berambut merah dan memakai setelan hanfu berwarna hitam. Bola matanya memancarkan warna merah menyala seperti darah dan di kedua tangannya saat ini terdapat sebuah anak panah dan cambuk ekor kuda. Ia memiliki tanduk besar di kepalanya. Selain itu, ia juga memancarkan pesona yang sangat besar bahkan hampir menyamainya.

Dia adalah Ratu penjaga gerbang kematian, Ruo Ying.

***

”Putri Qingzhi! Berhenti!” seru Yi Chen yang berlari menunggangi kudanya untuk menghampirinya Shu Qingzhi yang sudah terlihat jelas di depannya.

Karena tak juga berhenti meskipun ia sudah berteriak berkali-kali, Yi Chen akhirnya mempercepat laju kudanya dan setelah itu, ia pun berhenti tepat di depan Shu Qingzhi yang terus berlari. Hal itu, tentu membuat Shu Qingzhi merasa sangat terkejut apalagi, ia tak mendengar suara teriakan Yi Chen di antara semua kecemasan yang terjadi padanya.

”Putri Qingzhi! Mengapa kau melarikan diri?! Kau mencoba untuk mengejar laki-laki yang kau katakan tadi?” tanya Yi Chen yang langsung turun dari atas kudanya dan menyentuh kedua pundak Shu Qingzhi.

”Jangan menghalangiku!” teriak Shu Qingzhi yang langsung melepaskan diri dari pegangan Yi Chen.

Akan tetapi, hal itu tidak membuat Yi Chen berhenti. Ia tetap berlari menghampiri Shu Qingzhi dan menghentikan langkahnya untuk kedua kalinya. ”... Putri Qingzhi! Apakah kau tidak mendengarku?! Kembalilah ke Istana dan lupakan kejadian hari ini!” bentaknya.

Shu Qingzhi menggertakan giginya dan berkata, ”Mana mungkin aku bisa melupakannya!” ucapnya sambil mendorong Yi Chen ke samping. Namun, karena ia sudah tidak bisa dipengaruhi dengan kata-kata, Yi Chen segera mengambil langkah cepat untuk mengangkatnya ke atas pundaknya yang lebar.

”Lepaskan! Apa yang kau lakukan?!” bentak Shu Qingzhi yang mencoba untuk melepaskan dirinya.

”Di sana terlalu berbahaya untuk Tuan Putri. Sebaiknya kau kembali saja atau tinggal di sini.” jawab Yi Chen sambil meletakkan Shu Qingzhi di atas kudanya.

”Kau tidak mengerti juga?! Aku harus mencarinya sekarang juga!” ucap Shu Qingzhi yang mencoba untuk turun namun, Yi Chen tetap menghalanginya.

Yi Chen kemudian terdiam dengan raut wajahnya yang terlihat mendung. Selama beberapa saat, ia tak berani menatap wajah Shu Qingzhi saat ini dan bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Lalu, tak lama kemudian, Yi Chen kembali menatapnya sambil tersenyum dan berkata, ”Kita akan mencarinya bersama. Dimanapun Tuan Putri berada, aku harus melindunginya.”

Saat itu juga, Shu Qingzhi terdiam dengan bingung. Ia terkejut mendengar perkataannya. Tak lama setelah Yi Chen menunggangi kudanya kembali, keduanya berjalan bersamaan menuju suara gemuruh yang semakin menjadi-jadi.

”Apakah aku pantas melakukan hal seperti ini untuk seorang Putri mahkota?” batin Yi Chen yang terus mengalihkan perhatiannya dari tatapan Shu Qingzhi yang terus melihatnya.

”Jadi, apa hubungan Tuan Putri dengan laki-laki tadi? Mengapa kau begitu peduli padanya?” tanya Yi Chen yang berusaha mencari topik pembicaraan.

Shu Qingzhi terdiam selama beberapa saat dan menjawab, ”Dia yang sudah menyelamatkanku saat terjatuh dari tebing.”

Yi Chen terkejut dan berkata, ”Jadi, dia yang sudah menyelamatkan Tuan Putri? Apakah itu artinya dugaan para petinggi itu salah mengenai Tuan Putri yang sudah mati karena terbawa arus laut?”

Shu Qingzhi terlihat mendung saat menjawab, ”Terkadang apa yang dikatakan saat ini tidak sesuai dengan kenyataan.”

”.....”

Keduanya kembali terdiam dan tak mengatakan apapun sepanjang perjalanan mereka berdua. Sementara itu, di waktu bersamaan, Shangguan Wei dibuat terpojok dengan datangnya Ratu penjaga gerbang kematian, Ruo Ying yang muncul secara tiba-tiba. Kekuatannya yang hampir sama dengannya, membuat Shangguan Wei sempat kesulitan saat menghadapinya. Saat ini, ia tak berani mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan mereka berdua. Karena, jika ia melakukannya, para manusia mungkin akan segera memburunya dan membunuhnya saat itu juga.

”Yang mulia ini tidak seperti Raja yang selama ini kukenal. Mengapa kau hanya melakukan sedikit perlawanan? Apakah kau sedang menguji kami!” tanya Ruo Ying sambil menarik anak panahnya keluar.

”Untuk apa melakukan hal yang merepotkan seperti itu?” ucap Shangguan Wei pelan. ”... Jika aku membunuh kalian berdua, akan menjadi masalah besar untuk dunia. Aku ingin kalian menghargai nyawa kalian saja.”

Zhongyuan mendengus dan bertanya, ”Lalu, apa maksud perkataanmu tadi? Bukankah kau ingin memulai pertarungan sampai mati denganku?”

Saat ini, beberapa anak panah sedang menancap di tubuhnya. Darahnya pun tak berhenti keluar bahkan sampai membuat tanahnya menjadi merah. Shangguan Wei tak mengerti apa yang harus dilakukannya saat ini. Wajahnya membeku karena ia tak bisa menjelaskan keadaannya saat ini dengan jelas.

UHUKK! UHUKK!

Shangguan Wei kembali terbatuk darah untuk kedua kalinya. Ia memandangi telapak tangannya yang berwarna merah dan berkata dalam benaknya, ”Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk bertarung. Aku butuh istirahat selama seratus tahun.”

”Sudah cukup istirahatnya untuk melawan kami, Yang Mulia. Aku akan segera mengakhirinya.” ucap Ruo Ying sambil melepaskan anak panahnya.

Shangguan Wei berpikir kalau saat ini ia akan kembali terluka. Namun, tiba-tiba saja seseorang datang menghampirinya dan menjadikan tubuhnya sendiri sebagai perisai untuknya. Alhasil, tubuhnya memang tak terluka akan tetapi, orang yang ada di depannya ini telah mengeluarkan darah yang cukup banyak.

”Putri Qingzhi!” seru seorang pemuda yang datang bersamanya.

Begitu ia mendengar suara ini, Shangguan Wei segera membuka matanya dan melihat ke arah seorang gadis yang telah berdiri di depannya dengan penuh luka.

”S- Shu Qingzhi?” gumam Shangguan Wei yang terlihat sangat terkejut ketika menatap wajah Shu Qingzhi yang sedang memejamkan matanya dengan dada berlubang karena anak panah yang menancap. Ia bahkan tak sempat mengeluarkan sepatah kata apapun untuknya. Ia langsung terjatuh dan menimpa Shangguan Wei yang berada di depannya.

Kejadian itu, membuat Shangguan Wei semakin bertambah marah. Ia pun memaksakan keadaannya saat ini dan memunculkan jiwa-jiwa pendendam untuk mengalahkan mereka yang ada di depan matanya. ”... Matilah! Kalian semua!”

1
Laraswati r Idris
looh udh tamat?? gantung banget lo ceritanya
Aileenandrsn29
kenapa nggak dilanjutin sih Thor padahal seru banget
Lia Sagita
cuma segini aja ? knp tdk dlanjutkan ?
HNF G
semoga penyihirnya ganteng🤭
HNF G
gengsinya gede banget si yinzhi😒
HNF G
shu yinzhi gaje banget sih. sebenarnya dia itu mau mengakui shu qinzhi sebagai kembarannya apa tdk sih?
HNF G
syukurlah... liu zhengqi menemukannya
HNF G
yaahh... kertasnya jatuh☹️
~NUR ASYIFA 🙇🏻‍♀️🎀
j
Amelia claudia
lanjut
resni
we pemeran utamanya yg gila gw ikut juga gila Krn baca nih cerita yg bilng bagus miring otaknya itu😤 kecewa bgt gw
Di Elva
knp gk dilanjutin?.. jiwaku udah berkobar-kobar bacanya 😶.. karakter tokoh utama unik..
Noveler
padahal bagus kenapa gk di lanjutkan 🤧🤧🤧🤧
Author SUPERSTAR: Permisi, mampir di Aku (Bukan) Wanita Murahan yuk...
total 1 replies
Shinta Agustina
dah tamat
Author SUPERSTAR: Permisi, mampir di Aku (Bukan) Wanita Murahan yuk...
total 1 replies
🐇🥕
lanjut
Author SUPERSTAR: Permisi, mampir di Aku (Bukan) Wanita Murahan yuk...
total 1 replies
Hikmah Cahya X
lanjuttt kak..
semangatttt
🐇🥕
lanjut
The Rain
gak dimana-mana, kang gibah selalu terdepan 🧔
🐇🥕
lanjut thor
Anita_Kim
Aku mampir Kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!