Putri Mahkota Gila
Ada seorang penulis yang menjadi gila dan dilarikan ke rumah sakit setelah menuliskan buku berjudul ”Putri yang Tak Diinginkan.”
Dalam buku itu menceritakan kisah seorang Putri yang tak dianggap oleh Sang Kaisar padahal sebenarnya, Sang Putri adalah saudara kembar dari Sang Putra mahkota yang akan dinobatkan menjadi kaisar berikutnya. Namun, karena permaisuri meninggal setelah melahirkannya, Sang Putri dituduh sebagai pembunuh kecil yang mengharuskannya hidup sebagai orang mati. Sang Putra mahkota bahkan tak mau mengakuinya dan bahkan tak mau menatap wajahnya.
Namun, suatu ketika. Saat Sang Putri sedang berjalan-jalan di hutan, para Putri selir mendorongnya masuk ke dalam danau yang dalam.
Ia takut karena tak bisa berenang ke atas. Namun, nyawanya ini terselamatkan berkat seorang laki-laki yang menyelam masuk ke dalam danau dan menariknya keluar. Dan siapa yang tak menyangka, laki-laki yang telah menyelamatkan nyawanya ini adalah penyihir Naga yang sangat terkenal dalam legenda orang-orang zaman dulu.
”Tuan putri! Tuan putri! Bangunlah!” seru seorang gadis pelayan yang mencoba membangunkan seorang gadis berumur 14 tahun.
Saat ini, ia berada di dalam sebuah ruangan kotor yang dipenuhi dengan debu dan sarang laba-laba. Selain itu, tercium aroma anyir darah yang menyebar ke seluruh tempat dan bahkan, mereka yang melewati kamar Sang putri bisa menciumnya dari luar.
”Kenapa mereka mengganggu? Padahal aku sedang tertidur dan tidak berisik sama sekali.” gumam Sang putri sambil mencoba membuka kelopak matanya yang memiliki bulu mata panjang dan pupil mata yang berwarna biru cerah.
Perlahan, ia menatap seorang gadis muda yang memakai pakaian pelayan zaman dulu sedang mencoba membangunkannya. Ia merasa bingung karena sebelumnya ia tak pernah melihat gadis ini. Seharusnya, ia sedang berada di rumah sakit jiwa, bersama perawat-perawat yang memakai pakaian putih rapi dan bukannya gadis dengan sehelai kain tanpa jahitan.
Kenapa aku terbangun di sini? Ah, benar juga. Dokter itu memberikanku obat yang salah. Dan karena kesalahan itu, aku merasa sakit sekali seperti sedang bertemu kematian.
Tapi, mengapa harus di sini dan bukannya di dalam peti mati?
”Tuan Putri! Syukurlah akhirnya Nona sadar kembali. Pelayan ini sangat mencemaskan Nona.” ucap pelayan dengan bola mata yang terlihat sembab seakan sangat senang melihat Tuan putrinya kembali sadar.
Apa yang terjadi? Orang gila sepertiku bisa menjadi Tuan Putri?
Dari luar sana, terdengar beberapa orang yang saling berbisik mengatakan, ”Shu Qingzhi lemah sekali! Aku dengar, malam tadi dia tidur di luar dan saat pelayan Fu Yiren menemukannya, dia sudah dalam keadaan sakit!”
”Haha! Sungguh lucu sekali!”
”Jadi, namaku adalah Shu Qingzhi? Mengapa aku merasa sedih ketika terbangun? Apakah Putri ini sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil?” batin Shu Qingzhi yang tidak berekspresi.
”Tuan putri! Anda tidak seperti biasanya. Mengapa Nona melamun? Apakah ada sesuatu yang Nona butuhkan?” tanya pelayan yang tampak cemas.
Apakah dia adalah Fu Yiren? Orang yang ada dalam pembicaraan mereka? Mengapa dia baik sekali padaku? Apakah dia tidak akan memukuliku atau menggoreskan luka fisik padaku?
Shu Qingzhi tidak berekspresi. Perhatiannya terus menatap ke bawah dan terkadang ia memperhatikan pemandangan sekitar yang jauh dari kata layak untuk ditempati.
Tampaknya, tempat ini adalah gudang penyimpanan. Karena Shu Qingzhi sangat dibenci oleh Kaisar dan kelahirannya dituduh sebagai penyebab kematian Sang permaisuri, ia pun disingkirkan dari istananya dan tinggal di gudang penyimpanan yang kotor dan berbau.
Selain itu, pelayan rendahan yang dulunya pernah merawatnya, tewas tercabik-cabik ketika Shu Qingzhi dilempar ke dalam hutan oleh saudara-saudaranya sendiri. Namun, anak pertamanya Fu Yiren adalah orang yang tak pernah menyalahkannya meskipun, Ayah dan Ibunya harus mati karena Shu Qingzhi.
Shu Qingzhi menatap Fu Yiren dengan tanpa ekspresi sambil berkata, ”Kenapa ya? Gadis baik sepertimu sangat jarang ditemui.”
Fu Yiren tampak terkejut. Seketika, wajahnya memerah karena untuk pertama kalinya, ia mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Sang Putri. Hal itu membuatnya menjadi sangat canggung saat menjawab, ”Tidak begitu Nona. Tugasku memang untuk melayani Tuan Putri. Jadi, Nona tidak perlu memujiku.” jawabnya tanpa menatap ke arah Shu Qingzhi.
”Ada apa dengan wajahnya? Apakah yang aku katakan ini tidak sesuai dengan sikapnya?” batin Shu Qingzhi yang sangat kebingungan.
Perasaan tersentuh sekaligus senang.
Shu Qingzhi memperhatikan dan berkata dalam benaknya, ”Padahal ini semua tidak berarti apa-apa. Aku bahkan tidak pernah membuat seseorang begitu senang. Entah kenapa, aku malas untuk mengatakannya lagi.” batinnya sambil mengalihkan perhatiannya.
Shu Qingzhi berdiri dari atas tempat tidurnya dan berjalan menuju sebuah lemari yang ada di sebelahnya.
Melihat hal itu, Fu Yiren langsung berkata, ”Apakah Nona ingin aku membantumu memakai pakaian?” ucapnya dengan antusias.
Setelah membuka lemarinya dan mengambil sebuah pakaian berwarna merah, Shu Qingzhi menatap Fu Yiren sambil menganggukkan kepalanya.
Selama ini, Shu Qingzhi tak pernah memakai hanfu yang sama sekali tak memiliki jahitan. Ia selalu memakai pakaian pasien yang lebar dan mudah untuk dimasuki. Akan tetapi, hanfu ini benar-benar kuno karena ia harus memakai begitu banyak tali untuk mengikatnya agar seluruh tubuhnya tertutup.
”Nona terlihat cantik sekali dengan pakaian merah dan hiasan merpati di rambut Nona.” ucap Fu Yiren yang terlihat senang setelah melihatnya bercermin di depan sebuah cermin besar.
Shu Qingzhi sedikit tersenyum ketika melihat dirinya di depan cermin. Selama di rumah sakit jiwa, ia tidak diperbolehkan untuk bercermin sehingga ia selalu membiarkan rambutnya berantakan bahkan sampai tidak bisa disisir. Namun, kali ini untuk pertama kalinya ia melihat wajahnya yang bersih dan cantik seperti Putri sungguhan.
”Apakah Nona merasa senang?” tanya Fu Yiren yang menyadari senyum kecil yang ditunjukkan oleh Shu Qingzhi.
Shu Qingzhi terkejut dan langsung menatap Fu Yiren di sebelahnya. Tak lama setelahnya, ia pun menganggukkan kepalanya dan kembali menatap dirinya yang terpantul di cermin.
”Nona ingin berjalan-jalan keluar? Pelayan ini pasti akan menemani Nona.”
Shu Qingzhi menatap Fu Yiren dengan tanpa ekspresi. Setelah itu, ia pun memperhatikan pakaian sederhana yang dipakai oleh Fu Yiren saat ini.
Merasa kalau pakaian itu terlalu tipis untuk menahan dinginnya udara luar, Shu Qingzhi membuka kembali pakaiannya dan mengambil sebuah jubah panjang yang tebal dan memberikannya pada Fu Yiren agar ia tetap hangat.
”Untukku Nona?” tanya Fu Yiren yang tampak heran setelah melihatnya.
Shu Qingzhi menganggukkan kepalanya dan langsung memakaikannya.
”Ah! Nona. Pelayan ini tak pantas mendapatkannya. Biarkan pelayan ini memakai pakaian seadanya.” ucap Fu Yiren dengan nada merendah.
Tak lama setelahnya, Shu Qingzhi berkata pelan, ”Di luar sangat dingin. Aku tidak ingin kau sakit karena menahannya. Anggaplah ini sebagai rasa terima kasihku.”
Seketika Fu Yiren kembali terdiam dengan mata yang penuh sembab. Selama ini, ia tidak pernah diperlakukan baik seperti ini apalagi setelah ia menjadi pelayan pribadi Shu Qingzhi, Putri yang tak diinginkan.
”Terima kasih. Tuan Putri sangat baik padaku.” ucap Fu Yiren dengan nada merendah.
Shu Qingzhi terdiam tanpa ekspresi.
Setelah Fu Yiren menerimanya dengan baik, Shu Qingzhi akhirnya berjalan keluar ruangan tersebut. Tanpa merasakan adanya hal aneh di sekitarnya, dengan percaya diri ia langsung membuka pintunya dan hal yang selanjutnya terjadi benar-benar tidak dapat diprediksi olehnya.
Dari dua arah yang berbeda, kedua orang ini sedang mencoba untuk mengguyurnya dengan air panas. Akan tetapi, hal tersebut langsung disadari olehnya dan ia pun langsung berjalan mundur ke belakang sehingga, air tersebut tidak berhasil menyentuhnya.
”Maaf, Tuan Putri. Dua pelayan ku tidak sengaja menjatuhkan air panas ke arahmu. Kami benar-benar menyesal.” ucap seorang gadis berumur 15 tahun sambil memberikannya tatapan sinis yang terkesan sangat mengejek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
~NUR ASYIFA 🙇🏻♀️🎀
j
2023-02-12
0
The Rain
gak dimana-mana, kang gibah selalu terdepan 🧔
2022-05-11
0
Araaa❣️🍭
baru bacaaaa tapi Uda bagus banget ceritanya bikin penasaran ples nagihhh seangat thorrr😍😭😉
2022-04-30
1