kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22•
"Jelas dong sayang aku kan kangen sama kamu mau ituan lagi". Rayu Sam sambil memeluk Arum.
"Hmm dasar cabul, tapi kalau bukan karena kamu tipeku mana mau aku sama kamu hahaha". Jawab Arum kembali sambil tertawa.
Setelah itupun mereka bergelayut dalam kenikmatan sampai - sampai Sam melupakan bahwa hal tersebut dilarang di kampung ini.
"Ah bodo amat lah kan yang dituduh berbuat aneh kan mereka bukan gua haha" Batin Sam.
Tiba-tiba saat mereka masih belum mengeluarkan nafsu mereka Arum dengan posisi dibawah membisikan sesuatu kepada Sam.
"Mas maukah setelah ini kamu pergi ke rumahku, kita akan bahagia disana mas ".Bisik Arum.
"Ta tapi bagaimana dengan teman -temanku, apakah tidak masalah "? Tanya Sam.
"Kamu jangan khawatir kan mereka, malahan kalau kamu berada disamping mereka kamu akan berada dalam bahaya bahkan bisa juga sampai kamu mati, apakah kamu mau"? Ucap Arum kepada Sam. Sam yang seperti berada dalam pengaruh gaib dari Arum pun hanya menurut dan mengiyakan ajakan Arum kepada dirinya.
"Baiklah setelah kamu dan aku menuntaskan nafsu ini kita akan langsung pergi ke rumahmu sayang". Ucap Arum sambil agak ngos - ngos an.
Seperti waktu pertama kali saat Sam berhubungan badan dengan Arum, setelah itu matanya seakan berada di fase ngantuk berat dan kemudian ia pun memejamkan matanya yang sudah kalut dengan rasa kantuknya.
Pov Aldi
Ketika ia pergi meninggalkan Sam gegas ia pergi ke suatu tempat di kampung Alas tersebut. Waktu terus berlalu, setelah beberapa menit ia sampai di sebuah rumah kayu yang sangat sederhana tetapi tidak ada satupun dinding yang berlubang ataupun semacamnya.
"la buka pintunya aku tau kamu di dalam"
Dok dok dok dok
"lala buka pintunya".
Setelah beberapa kali memanggil pintu pun terbuka dan munculah seorang wanita. Ya itu adalah lala teman Nisa di masa lalu sekaligus masa lalu kelam Dia dan Sam.
"mau apa di kamu ke sini, tumben -tumbenan kamu pergi ke rumahku malam -malam begini". Tanya Lala.
" Sudah lah La aku ngak mau berbelit belit apalagi basa - basi aku akan langsung ke intinya. Apakah kamu menculik salah satu anak yang berada di penginapan"? Tanya Aldi. Sontak pertanyaan Aldi pun membuat Lala gugup sekaligus takut karena akan ketahuan oleh Aldi.
"Ma mana si si siapa aku enggak tahu orang aku dari tadi hanya dirumah". Jawab Lala terbata - bata.
"Haha Lala Lala kamu kayak bicara sama siapa aja, aku ini Aldi La, temen lu waktu kecil, dan lu tau kan gua juga sedikit mempunyai ilmu ghaib, ketika kamu bicara saja sudah kelihatan bohongmu La, aku mengetahui ada salah satu wanita dari mereka yang kamu sekap di dalam sana jadi tolong biarkan aku masuk ".
Setelah itupun Aldi tanpa permisi akan masuk ke dalam rumah itu untuk membebaskan Nisa dari dalam.
"Tungguuuuu, tolong jangan lepaskan wanita itu, aku janji tidak akan sampai membunuh wanita itu sampai bulan purnama datang. Aku berjanji kepadamu, bukanlah tadi kamu sendiri yang bilang jika kamu adalah teman masa kecilku Aldi? Apakah kamu tidak percaya denganku ? Tolonglah satu kali ini saja, aku berjanji akan membawanya hidup - hidup saat bulan purnama datang dan membawanya kepada semua warga kampung". Jelas Lala.
Di dalam rumah Nisa yang dengan keadaan terikat itu mendengar jelas percakapan mereka
"Al Aldi ? Apakah dia bang Aldi yang ingin menyelamatkan aku"? Batin Nisa didalam hati.
Aldi pun hanya mendengus kesal dengan Lala karena wanita itu sangat keras kepala akan tetapi ia juga tahu akan balas dendam Lala terhadap Nisa, itulah yang membuat ia was - was terhadap Lala jika sewaktu waktu dendam itu muncul kembali bukannya ia membawa Nisa untuk dijadikan tumbal malah sebelum itu ia habisi sendiri di rumahnya.
"Baiklah aku turuti kemauanmu, tetapi jaminan apa jika kamu tidak membawa Lala hidup - hidup saat malam bulan purnama"?
"Aku yang akan menggantikannya sebagai tumbal untuk tuan kita". Jelas Lala penuh keyakinan bahwa ia pasti akan membawa Nisa hidup - hidup saat malam bulan purnama.
"Hmm jaminan yang bagus, akan tetapi walaupun kamu mau jadi tumbal warga aku tidak akan pernah rela, biarkan orang lain saja yang menjadi tumbal. Juga untuk memastikan kembali ijinkan aku untuk melihat anak itu sebelum aku pergi ". Balas Aldi.
Kemudian Lala pun menyetujui apa yang diinginkan Aldi dan mereka masuk untuk melihat kondisi Nusa. Ketika pintu dibuka Nisa melihat bahwa disamping Lala ada Aldi yang berdiri di depan pintu tempat Nisa disekap.
"emhpppppp hmphppppppppppp " erang Nisa untuk meminta tolong kepada Aldi. Tapi betapa terkejutnya Nisa melihat Aldi langsung pergi begitu saja tanpa membawa dirinya. Nisa pikir Aldi akan membawanya pergi untuk menyelamatkannya tetapi justru malah pergi begitu saja hanya melihat sekilas lalu berbalik keluar dari rumah tersebut.
"ouhhh cantik diem diem disitu ya jangan harap ada orang yang menolong mu".
Ucap Lala kepada Nisa yang dalam posisi terikat.
"euhmphhp pppppp euhmp hhhhhuhh "
Teriak Nisa dibalik sempalan mulutnya.
Ia hanya pasrah menunggu keajaiban yang terjadi. Ia sudah lemas karena terlalu banyak berteriak sampai sampai karena berusaha untuk melepaskan ikatannya justru tangannya malah lecet.
"Baiklah aku pamit dulu, tolong jangan sampai anak itu meninggal sampai malam bulan purnama tiba ". Tukas Aldi.
"Baiklah mas Aldi aku berjanji tidak akan membiarkan dia sampai mati". Tegas Lala. Kemudian Aldi pun berjalan meninggalkan rumah Lala, baru beberapa langkah Lala kembali memanggil Aldi dengan sebutan mas Aldi. Ha? Mas Aldi? Sebenarnya ada hubungan apa mereka berdua ?
"Masss
Kemudian Aldi pun kembali menoleh ke arah Lala yang tak jauh dari belakangnya.
"Ada apa lagi Lala"? Tanya Aldi kembali.
"Kapan kita bisa bersama lagi dalam satu rumah, aku kangen kamu mas hanya kamu yang mampu menyembuhkan dari masa lalu ku hanya kamu". Ucap Lala sambil terisak menangis. Rupanya dibalik kekejaman Lala ada hati yang rapuh di dalam diri lala yang sengaja ia pendam. Kemudian Aldi pun kembali menghampiri Lala yang sedang terisak menangis itu kemudian memeluknya.
"Mas berjanji jika kekejaman ini sudah berakhir mas akan kembali bersamamu istriku, jangan pernah menceritakan apapun kepada warga kampung jika kamu dan aku sudah menjadi suami istri, sebenarnya mas tidak tega kamu menjadi tumbal warga desa, mas sangat sayang kamu". Ucap Aldi yang juga ikut merasakan rasa sedihnya tersebut.
"Aku sayang kamu mas kenapa kamu tidak mau ku ajak pergi keluar dari desa ini, sebenarnya apa yang kamu kerjakan selain mencarikan tumbal untuk mereka"? Tanya kembali Lala.
"Kamu belum waktunya tau istriku tetapi aku berjanji akan secepatnya menyelesaikan semua masalah ini dan aku akan hidup bersamamu selamanya dengan bahagia". Sebelum pergi Aldi mengecup dahi Lala dan langsung kembali ke penginapan untuk memberi tahu Sam.