Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#32
Yara segera kembali ke campervan dan menyiram tubuhnya dengan air shower. Campervan ini memiliki shower air yang bisa dipasang di luar pintunya.
"Lihatlah nanti Bryce..aku akan membalasmu", gerutu Yara dengan kesal sembari membersihkan pasir yang menempel di tubuhnya.
Setelah mandi dan berganti baju, Yara menelepon daddynya. Meskipun baru 2 hari tak bertemu, tetapi Yara sangat merindukan kedua orang tuanya.
Yara melakukan panggilan video call pada Jade tetapi Jade tak mengangkatnya meskipun Yara sudah berkali kali meneleponnya.
"Kemana daddy?", gumam Yara.
Lalu Yara menelepon Selena, dan Selena juga tak mengangkatnya.
Yara tampak termenung sejenak dan mencoba menelepon Jade lagi. Tapi dia hanya menelepon biasa tanpa panggilan video call.
Akhirnya ponsel Jade terangkat.
"Dad?kenapa lama sekali mengangkatnya?aku merindukan daddy..aku akan melakukan panggilan video call dengan daddy", kata Yara.
"Yara..daddy masih sibuk di toko..nanti malam saja ya..toko sedang sangat ramai", jawab Jade.
"Oh begitu..baiklah..aku menelepon nanti malam saja..daddy jangan terlalu lelah dan capek ok?!.. jaga kesehatan daddy..i love you dad..sampaikan salamku untuk mommy..aku baik baik saja disini", kata Yara.
"Baiklah sayang..jaga kesehatanmu ya..Bryce pria yang baik..jadi daddy percaya dia pasti akan menjagamu dengan baik", jawab Jade.
Yara menggerakkan mulutnya seperti gerakan muntah karena mendengarkan ucapan daddynya tentang Bryce.
"Ya ya dad..bye dad", pamit Yara dan menutup teleponnya.
"Baik dari Hawaii??? yang benar saja", gumam Yara.
Bryce belum kembali ke campervan sampai menjelang siang.
Rupanya Bryce sedang menghabiskan waktunya dengan beberapa pendatang dan warga lokal yang sedang berkumpul di depan tempat persewaan papan Surfing.
Yara melihat Bryce dari jauh menggunakan teropong kecil milik Bryce yang ada di meja.
"Dia seperti ibu ibu saja..suka sekali mengobrol", gumam Yara pelan sembari melihat Bryce yang tampak asyik mengobrol akrab dengan beberapa orang.
"Aku lapar..aku akan membuat makanan dulu..aku tak peduli dengan pria mesum itu", gumam Yara pada dirinya sendiri.
Setengah jam kemudian Yara menyiapkan makanan yang baru dimasaknya. Bryce masih belum kembali ke campervan, jadi Yara memakan makan siangnya sendiri.
Setelah makan, Yara membuat kopi susu untuk dirinya sendiri. Dia duduk di kursi dan menaruh kopi susunya di meja kayu yang ada didalam campervan.
Tak lama kemudian, Bryce tampak datang dan Yara meliriknya tajam.
"Kau sudah makan?", tanya Bryce.
"Hmm..", jawab Yara singkat dan meminum kopi susunya.
"Kau tak memanggilku?", tanya Bryce.
"Kau terlalu asyik mengobrol..jadi aku tak tega mengganggu kesenanganmu", jawab Yara sembari melihat ponselnya.
Bryce tersenyum.
"Kau marah padaku?", tanya Bryce sambil berdiri di bawah shower yang ada di luar campervan.
"Untuk apa?", tanya Yara santai.
"Aku menciummu tadi..", jawab Bryce.
Dan Yara menggerakkan mulutnya tanda dirinya kesal pada Bryce.
"Tidak", kata Yara menahan emosinya.
"Kalau begitu nanti kita lakukan hal itu lagi", kata Bryce dengan entengnya.
Kemudian Yara berdiri dan meninju pipi Bryce dengan keras lalu menjatuhkannya di tanah.
"Aku sudah menahan emosiku dari tadi..dan kau membangkitkannya lagi", kata Yara dengan geramnya dan duduk di atas dada Bryce.
Lalu tangan Yara mengepal lagi dan siap siap memukul pipi Bryce lagi tetapi Bryce menahan tangan Yara dan membalikkan tubuh Yara.
Kini keadaan mereka berbalik. Yara ada di bawah tubuh Bryce. Bryce menindihnya dan tersenyum menang.
"Levelmu masih jauuuuh dibawahku, darling..jam terbangku sangat tinggi dibanding dirimu..kau tak akan menang melawanku", kata Bryce masih tersenyum.
"Huuffftt...aku akan mengadu pada aunty Seren", kesal Yara.
"Mengadulah..karena mommy justru akan menikahkan kita jika kau mengadu", jawab Bryce.
"Whaaatt?? lepaskan aku", bentak Yara.
Lalu Bryce mendekatkan wajahnya pada Yara dan mengecup hidung mancungnya. Yara semakin kesal dan mengucapkan sumpah serapah pada Bryce.
Kemudian dengan santainya, Bryce masuk ke mobil dan mengganti bajunya.
**FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤**
🤭😅