Vera Amalia umur 21 tahun, dia adalah seorang mahasiswi yang sangat cantik. Dia adalah idola kampus. Banyak cowok-cowok yang mengejar-ngejar dia, tapi hati vera sudah terpaut kepada seorang cowok yang rupawan, sebut saja namanya Dion. Mereka sudah pacaran cukup lama. Vera sangat mencintai Dion, tapi tidak disangka-sangka ternyata Dion berselingkuh dengan sahabat Vera..
Kira-kira apa ya yang akan dilakukan Vera saat dirinya mengetahui perselingkuhan sang pujaan hati dengan sahabat terbaiknya. Ikuti terus ceritanya ya..
Cerita aku ini hanya Fiktif belaka, jika ada kata-kata yang tidak menggenakan hati aku minta maaf. Kita ambil sisi baiknya dan kita buang sisi buruknya.
Terimakasih,
🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosshie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setuju untuk menikah
Dion membuka pintu dan melangkahkan kaki masuk kedalam rumah. Dia ingin memberitahukan kepada kedua orangtuanya keputusan yang telah dia ambil bersama dengan Tantri.
"Ma Dion pulang." Teriak Dion sambil berjalan menghampiri Mama nya.
"Sayang, kamu darimana saja, Mama sama Papa sangat mengkhawatirkan kamu, sayang." Ucap Serly sambil memeluk Dion.
"Dion tidur dirumah Rio Ma, maaf sudah membuat Mama khawatir. Papa mana Ma?"
"Papa kamu ada diruang baca, untuk apa kamu mencari Papa kamu?" Tanya Serly penasaran.
"Ada yang mau Dion bicarakan sama Mama dan Papa, ini soal Dion sama Tantri."
"Apa kamu sudah mengambil keputusan sayang? apa kamu akhirnya mau menikahi Tantri?" Tanya Serly dengan antusias. Dion menganggukan kepalanya.
"Dion sudah memikirkan semua ini, Dion mau menikah dengan Tantri. Dion nggak mau membuat Papa dan Mama malu lagi karena ulah Dion."
"Kamu serius sayang, kamu nggak sedang membohongi Mama kan?" Tanya Serly memastikan.
"Dion serius Ma, Dion akan bertanggungjawab atas anak itu, karena anak itu juga anak Dion Ma."
"Terimakasih sayang, Mama bahagia banget, ayo kita temui Papa kamu."
Merekapun berjalan menuju ruang baca. Serly membuka pintu dengan perlahan, mereka masuk kedalam ruangan dan menghampiri Santo.
"Pa, ada yang mau Dion sampai kan sama Papa." Ucap Dion.
"Kamu mau bicara apa Dion?" Tanya Santo sambil meletakkan buku yang dia baca keatas meja.
"Ayo sayang, kamu duduk dulu." Ucap Serly sambil duduk disamping Santo.
Dion duduk didepan Santo.
"Pa, Dion setuju untuk menikah dengan Tantri."
"Kamu serius Dion, Papa nggak salah dengerkan?" Tanya Santo terkejut.
"Ya Pa, Dion serius, tapi Dion ingin pernikahan dilalukan dengan sederhana dan hanya dihadiri oleh keluarga aja." Pinta Dion.
"Baiklah, itu tidak jadi masalah, yang terpenting kamu mau bertanggungjawab atas perbuatanmu." Ucap Santo bangga akan keputusan Dion yang mau bertanggungjawab atas perbuatannya.
"Pa, gimana kalau pernikahannya diadakan dua hari lagi, karena Mama kasian sama Tantri, dia pasti menderita karena kehamilannya, apa lagi dia hamil anak pertama." Ucap Serly memberi usul.
"Gimana Dion, kamu setuju usul Mama kamu?" Tanya Santo.
"Terserah Mama sama Papa, Dion ngikut aja." Sahut Dion dengan menepiskan senyumannya.
"Ok kita sudah sepakat, Pa ayo kita datang kerumah Tantri untuk memberi tahu kabar gembira ini." Ucap Serly antusias.
"Baiklah, kamu juga harus ikut Dion." Sahut Santo.
"Baik Pa."
"Papa dan Mama akan bersiap-siap dulu, kamu juga harus bersiap-siap."
Mereka berjalan menuju kamar mereka untuk bersiap-siap. Setelah satu jam mereka selesai.
"Sayang kamu sudah siap belum?" Teriak Serly dari bawah tangga.
"Sudah Ma, ayo berangkat." Ucap Dion sambil turun dari tangga.
Mereka berjalan keluar rumah dan berjalan menuju mobil. Mereka naik kedalam mobil. Santo melajukan mobilnya menuju rumah. Tantri.
Kini mereka tengah berdiri didepan rumah Tantri, Santo mengetuk pintu rumah Tantri.
Tantri berjalan menuju pintu setelah mendengar suara ketukan pintu. Tantri membuka pintu.
"Hallo Om, Tante." Sapa Tantri sambil mencium tangan Mama dan Papa Dion.
"Mama kamu ada Tan?" Tanya Santo.
"Ada om, mari silahkan masuk."
Santo, Serly dan Dionp masuk kerumah Tantri.
"Silahkan duduk Om, Tante, Dion." Suruh Tantri.
"Terimakasih." Ucap Serly sambil duduk dikursi ruang tamu.
Santo melihat kondisi rumah Tantri. Bagi Santo rumah Tantri jauh dari perkiraannya. Tapi Santo tidak bisa melakukan apa-apa, pernikahan ini harus tetap terjadi demi kehormatan keluarganya. Santo tidak mau namanya tercoreng karena ulah Dion.
"Sebentar ya Om, Tante. Tantri pangilkan Mama dulu."
Tantri berjalan meninggalkan ruang tamu dan menuju kamar Mamanya, Tantri membuka pintu kamar dan masuk kedalam kamar.
"Ma, diluar ada Mama dan Papanya Dion."
"Pasti mereka kesini mau membicarakan soal pernikahan kamu sama Dion, ayo kita keluar temui mereka." Ucap Etik sambil berjalan keluar kamar.
"Hallo bapak Santo dan ibu Serly yang terhomat, ada perlu apa kalian kemari?" Ucap Etik sambil duduk di kursi ruang tamu.
"Kita nggak usah basa-basi lagi, kedatangan kami kemari untuk membicarakan pernikahan Dion dan Tantri." Ucap Santo.
"Apa akhirnya Dion mau mengakui kalau itu adalah anaknya?" Tanya Etik terkejut.
"Iya tante, saya mengakuinya dan saya mau bertanggungjawab atas anak itu."
"Baiklah, saya juga nggak akan mengulur-ulur waktu, kapan kita akan menikahkan mereka?...
"Kami sepakat akan menikahkan mereka dalam dua hari ini, pernikahan hanya akan dihadiri kedua belah pihak keluarga." Sambung Santo lagi.
"Baiklah saya setuju. Sayang kamu juga setujukan?" Tanya Etik kepada Tantri
"Iya Ma, Tantri juga setuju." Jawab Tantri.
"Baiklah karena kita sudah sepakat, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi." Ucap Santo.
"Dion, tante berharap kamu akan menjaga Tantri dan calon anak kalian." Pinta Etik.
"Baik tante, saya akan menjaga mereka."
"Kalau begitu kami permisi dulu..besok kami akan mengirimkan segala keperluan Tantri." ucap Santo.
"Baik dan terimaksih." Ucap Etik dengan perasaan lega.
"Dion permisi dulu tante." Ucap Dion sambil mencium tangan Etik.
Mereka keluar dari rumah Tantri dan berjalan menuju mobil.
"Tan, akhirnya Dion mau menikahi kamu sayang..Mama sangat bahagia." Ucap Etik sambil memeluk tubuh Tantri.
"Iya Ma, Tantri juga bahagia akhirnya anak Tantri akan mempunyai ayah." Ucap Tantri sambil mengusap perutnya yang masih rata.
"Maafin Tantri Ma, karena Tantri harus berbohong sama Mama, Tantri nggak ingin mama sedih atas keputusan yang telah Tantri ambil." Ucap Tantri dalam hati.
»»»»»
Sedangkan disisi lain Vera sedang bahagia memulai kehidupan barunya.
"Ver, bagaimana kuliah kamu, kamu suka nggak dengan kampusnya?"
"Aku suka banget, kampusnya bagus dan nyaman."
"Ya udah ayo aku anterin pulang." Tawar Ferdi.
Ferdi dan Vera berjalan menuju parkiran. Mereka masuk kedalam mobil. Ferdi melajukan mobilnya keluar dari kampus.
"Ver, mampir kerumah aku dulu ya." Ajak Ferdi.
"Baiklah."
Sesampainya dirumah Ferdi, mereka turun dari mobil.
"Ayo masuk." Ucap Ferdi sambil membuka pintu.
Vera melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Ferdi.
"Ma, Ferdi pulang." Teriak Ferdi.
"Kamu sudah pulang sayang." Ucap Rosa( Mama nya Ferdi).
Rosa menatap kearah Vera.
"Ini siapa sayang?" Tanya Rosa sambil menatap Vera.
"Kenalin Ma, ini Vera pacar Ferdi, calon menantu Mama." Ucap Ferdi sambil tersenyum menatap Vera.
"Ehhh bukan tante, kita cuma teman kok." Ucap Vera sambil menyenggol tangan Ferdi.
"O... calon menantu Mama ya, cantik banget, siapa tadi nama kamu?"
"Saya Vera tante." Ucap Vera sambil mengulurkan tangannya.
"Nama yang cantik seperti orangnya, saya Rosa Mama nya Ferdi." Ucap Rosa sambil menjabat tangan Vera.
"Mari masuk, kebetulan tante baru selesai memasak, ayo sekalian makan siang." Ajak Rosa.
"Ayo Ver, nggak usah sungkan." Ajak Ferdi sambil mengandeng tangan Vera.
Mereka berjalan menuju meja makan..
"Ayo duduk." Ucap Rosa sambil duduk.
"Terimakasih tante." Ucap Vera sambil duduk.
"Fer, ambilin Vera makanan dong, masa nggak romantis sih." Goda Rosa.
"Iya Ma, ini baru mau Ferdi ambilin."
Ferdi mengambil nasi dan sayur dan menaruhnya kedalam piring.
"Ini Ver, ayo dimakan." Sambung Ferdi sambil meletakkan makanan didepan Vera.
"Makasih ya Fer." Ucap Vera sambil mengambil piring dari tangan Ferdi.
"Ayo dimakan." Ucap Rosa.
"Iya tante."
Mereka mulai makan, setelah selesai makan Rosa ingin menunjukan sesuatu kepada Vera.
"Ver, ayo ikut tante sebentar, ada yang mau tante tunjukin sama kamu."
"Baik tante."
"Mama mau nunjukin apa ke Vera?" Tanya Ferdi penasaran.
"Kamu nggak perlu tau, ini urusan wanita. Ayo sayang." Ajak Rosa sambil menarik tangan Vera.
🌟🌟🌟🌟