Cinta Yang Menyakitkan

Cinta Yang Menyakitkan

Prolog..

»» Vera Amalia

Gadis yang baru berusia 21 tahun, mempunyai paras yang cantik, berambut panjang, berkulit putih dan mempunyai hidung yang mancung. Gadis itu memiliki tinggi badan 165 cm. Vera gadis yang sangat baik, dia tidak pernah membeda-bedakan dalam berteman. Ia memiliki sahabat karib namanya Tantri, sahabatnya ini berasal dari keluarga yang sederhana. Meski begitu Vera tak pernah memandang rendah Tantri.

»» Dion Brian Sanjaya

Pemuda yang berusia 22 tahun. Dion adalah lelaki tampan di kampus nya. Ia memiliki tubuh tegap dengan tinggi badan 180 cm. Berkulit putih dan berhidung mancung. Dion adalah kekasih Vera, lelaki itu sangat mencintai kekasih hatinya.

»» Tantri Larasati

Gadis berusia 22 tahun, bertubuh sensual, tapi mempunyai hati yang licik. Ia satu kelas dan satu kampus dengan Vera. Tantri adalah satu-satunya sahabat yang sangat dekat dan sangat Vera percayai. Tanpa sepengetahuan Vera, Tantri diam-diam menaruh hati sama Dion kekasih hati Vera.

»» Ferdi Agraham

Pemuda berusia 22 tahun, berparas tampan. Ia adalah teman masa kecil Vera. Diam-diam Ferdi juga menaruh hati kepada Vera, tapi ia tidak berani mengutarakan perasaannya hingga Vera akhirnya berpacaran dengan Dion. Dengan berat hati Ferdi merelakan Vera, tapi walau begitu Ferdi tetap menunggu sampai Vera mau menerima perasaannya.

Cerita aku ini menceritakan tentang persahabatan Vera, Dion, Tantri dan juga Ferdi. Tantri di mata Vera adalah sosok sahabat yang baik, tapi tanpa Vera sadari Tantri diam-diam mencintai Dion, bahkan ia berniat untuk merebut Dion dari Vera. Sebagai sahabat, Tantri menusuk Vera dari belakang, ia adalah musuh dalam selimut.

Ini cerita hanya fiktif belaka, aku menulis ini hanya karena imajinasi saja. Kalau ada kata-kata umpatan atau kata-kata kasar tertulis dalam cerita aku, aku minta maaf. Kita ambil sisi baiknya saja dan kita buang sisi buruknya.

Jika ingin tau kelanjutan ceritanya, ikuti terus ceritanya ya.

Selamat membaca.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Teringat akan Papa..

Mila yang sedang menyiapkan makanan diatas meja, menunggu anak semata wayangnya yang tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Sayang ayo bangun! ini sudah siang, nanti kamu terlambat ke kampus!" Teriak Mila sambil berdiri dibawah tangga.

"Iya Ma, Vera sudah bangun kok," sahut Vera setelah selesai bersiap-siap.

"Cepetan turun!"

Vera mengambil tas dari atas meja belajarnya, gadis itu bergegas berjalan keluar dari kamar. Gadis itu tidak ingin membuat mama nya darah tinggi karena terus menerus berteriak.

"Selamat pagi, Ma," sapa Vera sambil mencium pipi Mama nya.

"Ini sudah siang sayang, lihat matahari sudah tinggi. Ayo cepetan makan, nanti kamu terlambat ke kampus."

Mila dan Vera berjalan menuju meja makan, Vera mengambil nasi dan lauk lalu ia letakan kedalam piring kosong. Dengan lahab Vera mulai memakan makanannya. Mila hanya menggelengkan kepalanya melihat cara makan gadis kesayangannya.

"Ma, Vera berangkat kuliah dulu ya," ucap Vera sambil mencium tangan Mama nya.

"Hati-hati di jalan, kamu bawa mobilnya jangan ngebut, ingat keselamatan itu yang terpenting." Mila mencoba memberi nasehat kepada Vera.

"Iya Mama ku sayang," ucap Vera sambil mencium pipi Mama nya.

Vera berjalan menuju garasi, ia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju kampus. Sesampainya di kampus Vera memarkirkan mobilnya di parkiran kampus. Saat Vera berjalan keluar dari area parkiran, ia tidak sengaja berpapasan dengan Dion.

"Siang sayang," sapa Dion sambil mengecup kening Vera.

"Dion! apa-apaan sih kamu, malu tau dilihat banyak orang," ucap Vera sambil mendorong tubuh Dion.

"Kenapa harus malu, kamu kan pacar aku dan semua anak kampus juga sudah pada tau!" Ucap Dion kesal.

Dion merasa sikap Vera sudah keterlaluan, gadis itu selalu menolak saat Dion ingin mengajaknya untuk sedikit beromantis-romantisan.

"Iya aku tau, tapi nggak harus kayak gini juga. Walau kita nggak mesra di depan orang, semua anak kampus ini tau kalau aku ini pacar kamu," ucap Vera sambil mengusap lembut pipi Dion.

"Iya-iya maaf, ya sudah sekarang kita ke kelas," ajak Dion sambil mengandeng tangan Vera.

Mereka berjalan menuju kelas, setiap melewati lorong semua anak-anak melihat kearah Dion dan Vera. Itu karena Dion dan Vera adalah siswa terpopuler di kampus itu. Yang cewek cantik dan yang cowok tampan, semua orang iri dengan perhatian Dion ke Vera.

"Dion, semua pada melihat kearah kita lo, lepasin dong tangan aku," ucap Vera sambil melepaskan tangannya dari tangan Dion.

"Biarin aja palingan mereka sirik sama kita." Ucap Dion dengan expresi santainya. Vera hanya bisa menghela nafas panjang melihat sikap Dion yang begitu santainya.

"Hai Vera, Dion. Sini duduk sini," sapa Tantri sambil menepuk bangku disebelahnya

Vera dan Dion berjalan menghampiri Tantri, Vera duduk disebelah Tantri sedangkan Dion duduk disebelah Vera.

"Gimana hubungan kalian?" Tanya Tantri berbasa-basi. Padahal sebenarnya Tantri tidak suka dengan kedekatan Dion dan Vera.

"Kamu bisa lihat sendirikan, kita baik-baik saja. Kita malah semakin mesra tiap hari, iya kan sayang," ucap Dion sambil merangkul pundak Vera.

"Lepasin Dion! malu kan dilihatin banyak orang," ucap Vera kesal. Ia merasa kesal karena Dion tidak bisa menempatkan diri jika memperlihatkan kasih sayangnya.

Sebenarnya Tantri iri dengan kedekatan Dion dan Vera, karena Tantri juga menyukai Dion. Tapi Dion tidak merespon perasaan Tantri dan lebih memilih Vera.

Dosen masuk ke dalam kelas dan kelas pun dimulai.

"Dion, kenapa kamu dari tadi ngelihatin aku terus?" Tanya Vera penasaran. Sejak kelas dimulai Dion tak mengalihkan pandangannya dari Vera.

"Hari ini kamu cantik banget, aku jadi pengen...itu," goda Dion sambil mengerakan alisnya naik turun.

"Sudah jangan gombal, perhatiin itu pelajaran," ucap Tantri ketus. Dion tidak memperdulikan ucapan Tantri, ia tau Tantri merasa iri dengan Vera.

Kelas pun berakhir.

"Sayang kita pergi jalan-jalan dulu yuk, sudah lama kita nggak jalan berdua," ajak Dion.

"Memangnya kita mau kemana?"

"Sudah kamu ikut saja, nanti kamu juga bakalan tau dan pastinya kamu nggak akan menyesal."

"Ya sudah ayo, lagian aku juga suntuk kalau cuma di rumah. Bingung juga mau ngapain," ucap Vera mengiyakan ajakan Dion.

Sebenarnya Vera juga ingin menghabiskan waktu berdua bersama dengan Dion. Mereka sudah lama tidak jalan berdua.

"Kita pakai mobil kamu saja ya, biar cepat."

"Terus motor kamu gimana?"

"Tenang saja, nanti aku suruh Rio anterin ke rumah aku."

Vera menganggukkan kepalanya dan memberikan kunci mobilnya kepada Dion. Mereka berjalan menuju parkiran. Mereka masuk ke dalam mobil dan Dion melajukan mobil menuju taman kota.

"Kenapa sih sayang kamu nggak suka bermesraan didepan umum? padahal kan kita cuma cium kening, bergandengan tangan dan peluk doang?" Tanya Dion penasaran. Dion tetap fokus menatap kedepan.

"Ya bukan gitu, aku merasa nggak enak saja karena banyak yang melihat kita. Nanti mereka pada mencibir kita nggak tau malu gimana? memangnya kamu mau dikatain kayak gitu," ucap Vera sambil menatap wajah Dion.

"Ya nggak mau sih."

Kini mereka sudah sampai di taman kota. Dion turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu mobil tempat Vera berada.

"Ayo turun." Dion membukakan pintu mobil untuk Vera.

"Wah indah banget, kamu romantis juga ternyata," ucap Vera sambil melihat pemandangan yang ada didepannya. Vera keluar dari mobil.

"Betulkan kataku, kamu pasti nggak akan menyesal. Ayo kita cari tempat duduk, disini sangat panas, aku nggak mau kulit kamu yang putih mulus nanti jadi hitam karena terlalu lama berada di bawah sinar matahari," ajak Dion sambil mengandeng tangan Vera.

Mereka duduk di kursi taman di bawah pohon yang rindang dan didepannya tumbuh berbagai macam bunga.

"Kamu tau saja tempat yang romantis," goda Vera sambil menyenggol lengan Dion.

"Ya iyalah, Dion gitu loh," ucap Dion sambil bergaya sok cooll.

"Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajak kamu kesini tapi kamu selalu sibuk," sambung Dion lagi.

"Maaf ya, karena aku akhir-akhir ini nggak bisa menemani kamu jalan," ucap Vera sambil menggenggam tangan Dion.

"Kamu itu sebenarnya cinta nggak sih sama aku?" Tanya Dion sambil menatap kedua mata indah Vera.

"Ya cinta lah, kalau nggak cinta kenapa aku mau kamu ajak kesini," sahut Vera santai.

"Aku itu cinta banget tau sama kamu, apapun akan aku lakukan demi bisa mendapatkan kamu." Dion menarik tangan Vera lalu mengecupnya.

Vera merasa sangat bersalah karena akhir-akhir ini ia sering bersikap cuek sama Dion saat diajak jalan. Gadis itu akhir-akhir ini terlalu sibuk sendiri hingga tidak ada waktu untuk Dion.

"Sayang...Sayang, kamu cantik banget deh, bikin aku makin jatuh cinta sama kamu," rayu Dion.

"Sudah nggak usah gombal deh."

"Beneran aku nggak bohong sayang, kamu memang cantik." Dion menatap Vera sambil menepiskan senyumannya.

"S--sayang...boleh minta itu nggak?" Tanya Dion ragu-ragu.

"Kamu mau minta apa?" Tanya Vera penasaran.

"Minta ini." Dion lalu menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

"Apaan sih, jangan mesum deh," ucap Vera malu-malu.

"Kok mesum sih sayang, aku kan cuma minta kiss doang."

"Nggak!" Tolak Vera.

"Ayo dong sayang, kita sudah pacaran selama 2 tahun, tapi kita belum pernah melakukannya. Selama ini kamu cuma mengizinkan aku untuk mengecup kening kamu dan pipi kamu saja," ucap Dion sambil mengerucutkan bibirnya.

Vera mencerna kata-kata Dion. Ia menatap wajah Dion yang cemberut.

"Benar juga kata Dion, selama ini aku hanya mengizinkan Dion untuk mengecup kening dan pipi aku aja." Gumamnya dalam hati.

"Ya sudah, tapi sekali ini saja ya, lain kali nggak boleh," ucap Vera sambil menepiskan senyumannya.

"Makasih ya sayang, aku mencintaimu. Sangat..sangat mencintaimu," ucap Dion lalu mengecup kening Vera.

"Aku juga mencintaimu sayang, hanya kamu laki-laki yang aku cintai di dunia ini setelah papa aku."

Menyebut nama Papa nya, raut wajah Vera seketika berubah murung. Gadis itu sangat merindukan sosok Papa nya yang sudah lama meninggalkannya selama-lamanya.

Dion paling tidak suka melihat Vera bersedih. Dion tidak akan membiarkan gadis pujaan hatinya sampai menitikan air mata.

"Makasih sayang, maaf karena aku sudah mengingatkan kamu sama Papa kamu," ucap Dion sambil menggenggam tangan Vera.

"Nggak apa-apa kok, aku juga nggak menyangka Papa aku akan meninggal dalam kecelakaan mobil itu. Andai waktu dapat aku putar kembali, aku nggak akan mengizinkan Papa pergi waktu itu," ucap Vera sambil menundukan wajahnya.

"Itu sudah takdir sayang, jangan kamu sesali. Kita nggak akan tau kapan ajal akan menjemput kita," ucap Dion lalu menarik Vera kedalam pelukannya. Ia ingin memberikan kenyamanan kepada Vera.

¤¤¤¤

Terpopuler

Comments

sifra medline

sifra medline

wah

2023-05-17

0

Thahira T Ira

Thahira T Ira

aku masih nyimak thor...lanjut.

2021-11-06

0

Septy Cweet

Septy Cweet

nyimak

2021-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!