istrinya yang terlihat manja dan suka bikin onar ternyata ratu hacker yang telah membasmi semua penyusup yang ada di Perusahaan sehingga bisa lolos dari ambang kebangkrutan.
enzo sendiri tidak mengira dibalik sifat kekanakan Sofia ternyata sangat ditakuti dalam dunia hacker, meski terlihat tenang namun langsung mematikan lawan bagi siapapun yang berani mengganggunya.
Alur cerita maju mundur, mohon bijak dalam menyikapi 🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hestti Wulan Anggraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Sofia telah tiba di Perusahaan milik Enzo, seperti biasa kehadirannya kemari selalu membuat suasana di kantor menjadi tidak baik saja. Bagaimana tidak? Kehadirannya pasti membuat onar yang membuat Enzo sakit kepala. Meski begitu Enzo tetap tegak pada keputusannya tanpa mau mengabulkan permintaan Sofia.
Kali ini Sofia mengenakan celana jeans panjang, kaos putih dan jaket jeans agar senada. Rambutnya di kucir serta dandanan yang tidak terlalu mencolok tapi tetap berkesan cantik. Tak hanya itu Sofia juga mengenakan sepatu warna hitam, jika dilihat dirinya memang tidak terlihat anggun sama sekali. Kali ini rencananya tidak boleh gagal, dia ingin menaklukkan hati sang suami yang keras bagaikan es batu. Dengan senyum mengembang Sofia berjalan menuju ruangan Enzo, satu ketukan dua ketukan suasana didalam ruangan terasa sepi. Sedari tadi Sofia mengetuk pintu tapi tidak terdengar jawaban dari dalam. Dan benar saja saat dia masuk begitu saja ruangan itu tengah kosong, Sofia mengambil ponselnya lalu menelfon Leni untuk mengetahui dimana keberadaan Enzo. Hanya Leni yang mau membantunya dan bisa diajak kompromi. Setelah beberapa detik melakukan sambungan telefon Sofia bergegas menuju lokasi tanpa mau mendengar ucapan Leni yang belum kelar. Sudah pasti orang yang diseberang sana mengumpat kesal dengan ulahnya.
“ Sayang “
Tanpa menunggu aba-aba Sofia masuk dengan gaya sok imutnya, sesuai dugaan bahwa Enzo hanya sendiri di ruangan tersebut. Melihat lampu dimatikan dan hanya menggunakan layar proyektor sebagai pencahayaan sudah pasti Enzo ingin bersembunyi darinya. Sofia berjalan menghampiri Enzo lalu meletakkan bawaannya dimeja setelah itu dia memeluk Enzo dari belakang dengan manja. Sangat berbeda dengan Enzo yang terkejut melihat kehadirannya, memang benar setiap hari Sofia selalu datang ke kantor dengan berbagai tingkah yang dia buat. Tapi kali ini berbeda Sofia datang di waktu yang tidak tepat.
“ Sofia “
Ssstttt Sofia menghentikan ucapan Enzo dengan menempelkan jari telunjuknya dibibir Enzo .
“ Kenapa mas merubah nama panggilanku? Mas sudah tidak sayang padaku? “
Raut wajah dibuat semenyedihkan mungkin hingga membuat Enzo berfikir bahwa dirinya sedang kecewa.
“ Bukan begitu...”
Belum sempat Enzo melanjutkan ucapannya, Sofia lebih
dahulu membungkam mulut Enzo dengan menempelkan kembali jari telunjuk dibibir Enzo.
“ Aku tahu mas selalu sayang padaku untuk itulah aku bawakan kotak makan siang untuk mas “
Sofia membuka bingkisan yang dia bawa, didalamnya terdapat tiga kotak yang berisi nasi lengkap dengan sayur dan lauknya. Tiga kotak makan siang atau biasa dikenal dengan nama lunch box diberi tutup yang bening oleh Sofia, sehingga bisa dilihat apa yang ada didalamnya tanpa harus membuka atau merusak tatanannya. Kotak makan siang yang dibawa Sofia memang terlihat imut dan menarik, pasalnya dalam kotak itu terdapat empat bagian. Tempat yang paling besar diisi nasi dengan bentuk yang berbeda-beda. Nasi tersebut juga dihias dengan bahan makanan lainnya agar terlihat menarik. Sedangkan tiga kotak yang lainnya diisi dengan sayur,lauk dan buah. Pengemasannya juga sangat rapi meski di bolak balik tidak membuat isi didalamnya tumpah atau berserakan.
“ Mas lihat yang berbentuk kelinci ini menggambarkan tentang diriku yang selalu lucu dan menggemaskan “
Enzo tersenyum kala Sofia memamerkan kotak makan siang yang berbentuk kepala kelinci.
“ Dan lihatlah yang berbentuk cabe ini sangat cocok dengan mas yang suka cabe-cabean, tebar pesona sana sini “
Sofia mengoceh sambil melirik kearah Enzo dengan wajah yang dibuat kesal.
“ Apa buktinya? “
Enzo tidak terima dikatakan seperti itu sedangkan dirinya selalu dikejar banyak wanita tanpa harus melakukan apapun kecuali Sofia. Yah hanya dia yang sangat sulit ditaklukkan sampai menggunakan jurus culik menculik segala.
“ Buktinya banyak wanita yang tergila-gila dengan mas “
Enzo tidak terima dengan ucapan Sofia barusan namun belum sempat dia menjawab, Sofia lebih dahulu menempelkan jari telunjuknya dibibir Enzo tanda harus diam.
“ Nah yang berbentuk mobil ini sangat cocok untuk mami yang suka bepergian, bagaimana mas suka kan? “
Plok plok plok
Terdengar suara tepuk tangan yang meriah di ruangan itu membuat Sofia terkejut. Bukankah mereka hanya berdua? Kenapa ada suara tepuk tangan?. Sofia menoleh sana sini dengan bingung namun ruangan itu sangat gelap sehingga dia tidak bisa melihat disekelilingnya.
Enzo yang paham akan kebingungan Sofia bergegas bangkit dari duduknya untuk menghidupkan lampu.
Dduuaarr betapa terkejutnya Sofia kala melihat beberapa orang yang tengah duduk didepan mereka dengan jarak tiga meter. Sepertinya dia telah salah menafsirkan sesuatu tadi, dengan malu Sofia bersembunyi dibalik Enzo tanpa berani melihat orang-orang didepannya.
Sofia kenapa kamu bodoh sekali? Sampai tidak tahu bahwa ini ruangan rapat . Sofia terus mengutuki dirinya.
“ Sepertinya ide dari nona Sofia patut dicoba “
“ Betul dari kemasannya sangat menarik terlebih lagi cocok untuk semua kalangan dan kegiatan dalam bentuk apapun “
“ Saya juga setuju, menurut saya untuk orang-orang yang dilanda cinta pasti akan lebih romantis jika makan dengan kotak makan siang itu “
“ Huuuuu “
Ruangan yang awalnya sepi berubah jadi gaduh, begitulah keseharian Sofia yang selalu membuat keributan didalam kantor. Tapi kali ini kenakalannya mampu membuahkan hasil, terbukti bahwa semua orang yang ada di sana suka dengan ide kotak makan siang miliknya. Wajah yang awalnya merah bagaikan tomat telah berubah menjadi penuh gaya. Yah Sofia memang sedang menyombongkan dirinya didepan Enzo.
“ Baiklah jika kalian semua suka dengan ide Sofia, mari kita coba untuk setiap Restauran baik yang di kota ini maupun cabang lainnya. Jangan lupa untuk di onlinekan juga agar ada yang bisa pesan delivery “
Semua orang mengangguk setuju, setelah dirasa beres Enzo membubarkan rapat dari usahanya yang bergerak di bidang Restaurant itu. sebenarnya Enzo hanya memiliki usaha Restaurant saja sebab dia memang suka kuliner, untuk itulah dia mendirikan Restaurant sendiri. sedangkan pabrik dan sebagainya adalah milik almarhum ayahnya yang telah diwariskan pada Enzo. ( maklum anak tunggal heheh )
Dalam hitungan detik ruangan tersebut sudah sepi hanya tinggal Sofia dan Enzo saja. Melihat Enzo yang terus menatapnya membuat Sofia jadi salah tingkah.
“ Tidak bisakah kamu tenang sehari saja? “ Enzo melangkah maju namun sebaliknya Sofia terus berjalan mundur menghindar.
“ Tidak sebelum mas mengizinkan aku untuk kuliah “ Sofia mengumpulkan keberaniannya menjawab pertanyaan Enzo.
“ Jika tidak ada hal yang penting lebih baik kamu pulang “ Enzo menutup laptopnya lalu pergi meninggalkan Sofia tanpa mau mendengar ocehan selanjutnya. Sofia yang merasa diabaikan menggeram kesal melihat kepergian suaminya.
" Dasar es batu awas kamu ya "
Sofia berteriak sekencang mungkin sambil menghentakkan kakinya namun sia-sia saja sebab Enzo sama sekali tidak peduli. Pada akhirnya dia hanya bisa menghembuskan nafas kasar seperti biasanya.
Sementara itu ditempat lain Alex tengah melaporkan pekerjaannya meski dia tahu pikiran Enzo sedang tidak fokus padanya.
“ Kenapa kamu tidak jujur saja pada Sofia? “
Alex memutuskan untuk bertanya setelah semua laporannya selesai dia bacakan. Yah pasti Sofia telah membuat ulah lagi hari ini sebab mod Enzo sedang tidak baik saja. Alex faham betul dengan perubahan raut wajah Enzo baik dia bahagia, sedih, kecewa, marah atau khawatir meski Enzo hanya diam tanpa melakukan tindakan. Namun Alex sudah bisa mengartikan dari setiap raut wajah Enzo mungkin karena mereka sering bersama jadi hal itu sudah terekam jelas di memory otaknya.
“ Aku tidak ingin membuatnya khawatir “
Itulah yang selalu dikatakan Enzo kala Alex menyuruhnya untuk jujur dengan Sofia maupun Bu Elma.
“ Tetap kirim orang untuk mengawasi Sofia dan Mamy, kita tidak tahu siapa lawan kita sebenarnya “
Alex menganggukkan kepala mendapat perintah dari Enzo, dia berharap bisa segera menangkap pelakunya agar Enzo bisa tenang begitu juga dengan dirinya.
Yang kemarin minta visual, hari ini Author kasih,, jangan lupa bom like dan komen sebanyak banyaknya ya hehehe
Enzo
Sofia
Bu Elma
Alex
Leni
Grace
Vicky
nah itu tadi visual menurut Author ya,,bila kalian punya idola sendiri bolehlah dibayangkan sesuai keinginan kalian...
semoga sukses selalu