Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
“Jadi son,kau sudah menghubungi orang tua Laras?”tanya ayah Arkana pada putranya.
“Sudah,mereka justru senang dengan pernikahan yang di majukan”kata Arkana sudah tidak sabar.
“Apa Laras juga setuju?”tanyanya,karena takut putranya yang terlalu buru-buru.
“Dia sudah setuju ayah,justru dia sendiri yang mengusulkan pernikahan di percepat.Karena dia takut aku melirik wanita lain di sana,dia terlalu khawatir denganku”balas Arkana tidak sabar.
“Kapan pernikahan kalian akan di laksanakan?”tanya ayah Arkana.
“Lusa,sekarang orang tua Laras sedang dalam perjalanan pulang.”
“Kamu sudah yakin dengan Laras? Tidak ada wanita lain yang kamu sukai lagi selain Laras?”tanyanya menatap Arkana lurus.
“Aku sudah memilih Laras sebagai calon istriku,aku tidak tertarik dengan wanita lain lagi”balas Arkana dengan mantap.
“ Jangan kecewakan kami,kami berharap kamu dan Laras hidup bahagia.”
“Aku pasti akan membahagiakannya,aku tidak ada niat untuk menyakiti Laras sama sekali dan aku benar-benar jatuh cinta pada Laras”jelas Arkana.
Apalagi Arkana sejak mengenal Laras,dia merasa hidupnya berwarna dan dia benar-benar tulus menyayangi Laras.
“Nanti malam,aku akan menginap di rumah Laras dan aku harus menjemput orang tua Laras di bandara”ucap Arkana pada sang ayah.
“Baiklah,nanti ayah katakan pada ibumu untuk mempersiapkan acara pernikahan kamu”katanya dengan senang,karena putranya tetap mempertahankan Laras di hidupnya.
“ Tidak perlu repot-repot ayah,karena pernikahan ini cukup sederhana.Kita sudah sepakat,hanya melaksanakan pernikahan sederhana saja.Karena mengenai resepsi pernikahan,nanti akan kami gelar setelah studyku selesai”jelas Arkana pada sang ayah.
“Baiklah,jika itu sudah menjadi kesepakatan di antara kalian dan ayah harap resepsi pernikahan kalian di gelar dengan mewah nantinya”ucap sang ayah mengingatkan.
“Pasti ayah,ayah tidak perlu khawatir mengenai resepsi pernikahan kami nanti”ucap Arkana tersenyum.
“Sepuluh menit lagi meeting,jangan sampai terlambat”peringat sang ayah.
Arkana hanya mengangguk sebagai balasan,dia langsung mengirim pesan terhadap Laras dan langsung keluar dari ruangannya untuk mengikuti meeting.
...****************...
“Kamu sudah mempersiapkan kepergian kita nanti?”tanya Kevin pada Laras.
“Belum,aku suruh pelayan saja mempersiapkannya”balas Laras memakan cemilannya.
“Berapa lama kalian di sana?”tanya Sela menatap keduanya.
“Aku tidak tau”balas Laras dengan jujur.
“Sepertinya,3 hari”kata Kevin memperkirakan.
“Jangan lupa,beli oleh-oleh buatku”ucap Sela menyeruput minuman.
“Emangnya aku piknik,kapan ada waktu buat berbelanja”kata Laras yang pasti dalam pikirannya saat ini,deadline materi perlombaan harus dia kuasai.
“Aku beruntung,punya teman pintar kayak kamu”kata Sela dengan bangga.
“Aku ke toilet dulu ya”ucap Laras yang langsung pergi meninggalkan mereka.
Apalagi,kini mereka berada di kostan Kevin.Karena kostan Kevin yang jaraknya begitu dekat dengan universitas,sedangkan Sella hanya mengangguk-angguk setuju.
“Kamu nyaman tinggal di sini?”tanya Sela pada Kevin.
“Memangnya kenapa? Mau di manapun aku tinggal,aku tidak mempermasalahkannya dan lagi cuma tempat untuk tidur saja”balas Kevin cuek.
“Cemilannya mau habis,ayo kita beli ke supermarket”ajak Smith pada Sela.
“Kamu aja sendiri,panas tau”tolak Sela,apalagi cuaca hari ini sangat panas menurutnya.
“Aku tidak paham dengan kesukaan wanita,ayo kita beli”ajak Smith memaksa Sela.
Padahal,dia hanya ingin berduaan dengan Sela.Menurutnya,Sela begitu gemas dan dia merasa Sela seperti adik sepupunya.
“Yasudah ayo”kata Sela dengan cemberut.
Smith tersenyum puas,dia langsung keluar dengan Sela dan membiarkan Laras berduaan dengan Kevin.
“Kemana Smith dan Sela?”tanya Laras yang langsung duduk di depan laptopnya.
“Beli cemilan”balas Kevin singkat.
Ting..
Sebuah pesan masuk,Laras tersenyum melihat isi pesan dari Arkana dan tidak percaya sebentar lagi dirinya akan menjadi istri Arkana.
“Aku numpang charger laptopku”ucap Laras yang mengeluarkan kabel dari tasnya.
“Ok”balas Kevin singkat.
“Aaaa”teriak Laras yang langsung melepaskan kabel charger laptopnya.
Sedangkan Kevin kaget dengan teriakan Laras,dia menghampiri Laras dan melihat wajah Laras yang pucat.
“Kenapa?”tanya Kevin khawatir.
“Kesetrum”cicit Laras merasa shock dengan apa yang menimpanya.
Kevin buru-buru mengambil air putih,dia memberikannya pada Laras dan mengusap-usap punggung Laras.
“Masih kaget?”tanya Kevin membelai Laras lembut.
Laras mengangguk,karena dia benar-benar kaget.Apalagi,kejadiannya begitu cepat.
Kevin melihat jemari lentik Laras,bersyukur tidak ada luka di jemarinya dan dia memegang jemari Laras untuk menenangkannya.
“Tarik nafas”perintah Kevin.
Apalagi Kevin khawatir,jika Laras masih shock dengan kejadian barusan dan Laras mengikuti perintahnya.
Laras berpindah kepangkuan Kevin,dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kevin dan benar-benar berusaha tenang saat ini.
“Tidak apa-apa,semuanya sudah berlalu”ucap Kevin dengan lembut.
Laras mengangguk setuju,namun dia masih terasa akan aliran listrik pada tubuhnya dan jelas dia masih kaget saat ini.
Kevin mengangkat tubuh Laras,dia membawanya ke atas ranjang dan menidurkan Laras dengan pelan.
“Istirahat dulu,biar kamu tidak shock”perintah Kevin khawatir.
Laras mulai memejamkan kedua matanya,perlahan dia tidur dan Kevin langsung mencium kening Laras dengan singkat.
“Ada-ada saja”kata Kevin menggelengkan kepalanya.
Tidak lama,Smith dan Sela datang.Dia melihat Laras yang tidur di ranjang dan Kevin memberikan isyarat untuk tidak berisik.
“Dia tidur”ucap Sela melihat Laras.
“Dia kesetrum,makannya aku menyuruh dia istirahat dulu.Mungkin,dia shock atas kejadian barusan.”
“Hah,kok bisa?”tanya Sela penasaran.
“Kejadiannya begitu cepat,aku saja kaget dengan Laras yang berteriak”balas Kevin yang fokus pada tangan Sela dan Smith yang saling pegangan.
“Kenapa melihat kami seperti itu?”tanya Smith heran.
“Kalian punya hubungan apa? Sampai-sampai,disini saja masih enggan melepas pegangan tangan”celetuk Kevin.
Sela dan Smith saling melihat satu sama lain,dia melihat jemarinya yang memang sedang berpegangan satu sama lain dan dengan cepat melepas pegangan mereka.
“Haha”garing Smith,karena tidak menyadari mereka berpegangan tangan.
“Gara-gara nyebrang,lupa deh”kata Sela yang langsung duduk di tempat semula.
“Jam 2 aku balik”kata Smith pada Kevin.
“Nebeng dong”balas Sela menatap Smith.
“Emangnya,kita searah?”tanya Smith heran.
“Anterin saja depan halte,nanti aku naik bis”balas Sela menjelaskan.
“Ok deh”kata Smith setuju.
Waktu berjalan dengan cepat,Sela dan Smith memilih pulang.Sedangkan Laras,dia jelas masih tidur dan mereka enggan membangunkannya.
Bahkan,Kevin sudah bersedia mengantarkan Laras pulang nantinya.Membuat Sela dan Smith setuju,hingga tanpa menunggu lama membuat mereka memutuskan pulang duluan.
Sela percaya akan Kevin,karena melihat Kevin yang tidak akan macam-macam dengan Laras nantinya.