Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.
Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sembilan
"Aku mendengar keributan di sini, apa yang sedang kalian bicarakan?"
Semua orang menoleh dan melihat Putri Qian berjalan mendekati mereka.
"Kami memberi salam pada Putri Qian," ucap semua orang seraya memberi hormat.
"Kalian berdirilah! Hari ini Ibunda Ratu sedang tidak enak badan, jadi aku akan menemani kalian semua melihat bunga di istana ini,"
"Baik, Putri. Kami merasa terhormat dapat melihat bunga bersama Putri Qian," ucap salah satu wanita yang berada di sana.
Putri Qian mengangguk.
"Jadi, apa yang telah terjadi?" ucap Putri Qian.
Semua orang saling melihat satu sama lain, mereka menerka maksud dari pertanyaan Putri Qian.
Meskipun Putri Qian hanyalah anak dari selir Raja, namun posisinya cukup terhormat. Karena Ibunya adalah selir kehormatan di dalam istana, selain itu Putri Qian juga terkenal dengan kedisiplinan, ketegasan dan juga nilai etika yang begitu baik.
"Putri, izinkan saya menjawab pertanyaan Putri," ucap Qiao.
"Apakah kau adalah Nona Qiao?"
"Benar, Putri. Saya adalah Qiao, Putri kedua dari kediaman Cheng,"
Putri Qian mengangguk, "Aku pernah mendengar banyak cerita tentangmu, kau wanita yang cukup berani dan kuat. Keluarga Cheng benar-benar memiliki Putri yang berani dan berbakat,"
"Terima kasih Putri, namun Anda terlalu memuji saya. Saya masih perlu banyak berlatih, dan tidak seberani apa yang Putri katakan,"
"Lihatlah! Kau begitu rendah hati,"
"Putri, sebelumnya Anda bertanya mengenai apa yang kami bicarakan,"
"Itu benar,"
"Jika Putri Qian ingin tahu, kami sedang membicarakan tentang seorang anak selir yang mencoba menjadi Putri sah di dalam kediaman salah satu keluarga di sini. Sementara kami mengetahui, siapa sebenarnya Putri sah itu,"
Putri Qian terkejut, bagaimanapun posisi anak seorang selir tidak dapat menggantikan posisi anak sah. Dan begitu juga dengan dirinya yang seorang Putri.
Namun meski begitu, Putri Qian yang sama-sama anak seorang selir, tidak tersinggung. Karena dia sangat tahu posisinya di dalam istana, dan juga Ibunya pun tidak pernah berambisi untuk merebut posisi yang tidak seharusnya.
"Dalam keluarga hanya ada satu istri sah, dan hanya akan mengakui anak sah yang lahir dari Nyonya rumah. Sedangkan anak dari Selir, tentu saja tidak dapat menggantikan posisi anak sah dalam keluarga," ucap Putri Qian.
"Putri, mohon maafkan saya. Saya tidak bermaksud menyinggung Putri," ucap Qiao.
"Tidak, tidak. Aku tidak merasa tersinggung, meskipun aku juga anak dari seorang Selir, tetapi aku sangat memahami posisiku. Terlebih semua anggota keluarga kerajaan sangat peduli dan menghargaiku. Jadi aku tidak merasa tersinggung dengan apa yang kau katakan,"
Qiao menatap Putri Qian dengan sedikit khawatir.
Sementara Xia Lu Mei hanya bisa menunduk sambil mengepalkan kedua tangannya. Dia tidak menyangka jika Qiao akan sangat berani mengatakan semuanya di depan Putri Qian.
"Jadi, siapa wanita yang Nona Qiao maksud? Wanita yang mencoba menjadi anak sah itu," ucap Putri Qian.
"Dia adalah...."
"Semuanya telah berkumpul, Adik Qian juga sudah berada di sini," ucap Putra Mahkota yang baru saja tiba.
Xia Lu Mei yang mendengar suara Putra Mahkota segera menatap laki-laki itu. Kedua matanya berbinar melihat laki-laki yang dia sukai.
Membuat semua perkataan yang telah membuatnya tertekan hilang dalam sekejap.
"Salam kepada Yang Mulia Putra Mahkota," ucap semua orang seraya memberi hormat.
"Berdirilah! Hari ini adalah hari yang sangat indah, jadi kalian tidak perlu bersikap terlalu formal,"
Putra Mahkota menatap Lu Mei, yang dibalas dengan tatapan malu-malu oleh Lu Mei.
Beberapa orang melihat Xia Lu Mei dengan tatapan tidak suka, mereka menganggap Xia Lu Mei cukup berani menatap Putra Mahkota dengan tatapan seperti itu.
"Kakak, apa yang membawamu kemari?" ucap Putri Qian pada Putra Mahkota.
"Aku hanya ingin menikmati bunga dengan kalian, karena semua pekerjaanku telah selesai,"
Putri Qian mengangguk, "Kami akan merasa sangat senang, karena ditemani oleh Kakak Putra Mahkota,"
"Aku juga merasa senang,"
Tap tap tap
Seorang pelayan berjalan sambil membawa baki berisi teh untuk orang-orang di sana. Pelayan itu menatap ke arah Xia Lu Mei yang berdiri sendirian.
Pelayan itu berjalan ke arah belakang Xia Lu Mei, "Maaf Nona, saya..."
"Iya,"
Xia Lu Mei berbalik dengan cepat, dan tangannya menyentuh baki itu.
Brak!
Prang!
Baki yang dibawa oleh pelayan itu jatuh, beberapa gelas dan teko porselin pecah di atas lantai taman.
"Apa yang kau lakukan? Kau Pelayan tidak berguna! Kau membuatku terkejut dan mengotori pakaianku!" ucap Xia Lu Mei secara spontan dengan nada yang kesal.
Semua orang yang berada di sana terkejut mendengar umpatan Xia Lu Mei pada pelayan itu. Tidak terkecuali Putra Mahkota.
"Nona Xia Lu Mei, Pelayan itu hanya memanggilmu untuk menawarkan teh, kau menyenggol baki yang dia bawa. Tetapi kenapa kau yang begitu marah juga berkata kasar seperti itu pada Pelayan istana?" ucap Nona Han.
Xia Lu Mei langsung tersadar dengan apa yang dia katakan, dia lupa jika dirinya saat ini berada di taman istana, di mana semua Putri keluarga besar, Putri para menteri dan Perdana menteri ada di sana.
Xia Lu Mei menutup bibirnya, dan melihat ke arah Putri Qian juga Putra Mahkota yang berdiri tidak jauh darinya.
"Ma....Maafkan saya, saya tidak bermaksud berkata seperti itu. Saya....Saya hanya terkejut, karena itu saya..."
"Nona Xia Lu Mei, kau terkejut. Namun bagaimana bisa kau mengatakan hal yang begitu kasar di depan Yang Mulia Putra Mahkota dan Putri Qian?" ucap Nona Han.
"Sa....Saya, saya benar-benar tidak sengaja mengatakannya. Yang Mulia, mohon ampuni saya!"
Xia Lu Mei membungkukkan badannya dengan menahan rasa kesal dan khawatir.
"Kau berkata jika kau adalah Nona Xia lu Mei? Apa kau Putri dari Tuan dan Nyonya Xia, maksudku Putri sah di kediaman Xia?" ucap Putri Qian.
"Sa....Saya, saya bukan..."
"Putri Qian, dia adalah wanita yang kita bicarakan sebelumnya," ucap Qiao dengan cepat.
Putri Qian terlihat terkejut, dia pernah mendengar jika Putra Mahkota menyukai Xia Lu Mei dari kediaman keluarga Xia. Namun dia tidak mengetahui jika Xia Lu Mei adalah anak dari seorang selir.
Putra Mahkota dan Ratu juga sering berkata padanya, jika Xia Lu Mei adalah wanita yang lembut dan beretika sangat baik. Sehingga meminta dirinya untuk berteman baik dengan Xia Lu Mei.
Namun hari ini, dia melihatnya sendiri bagaimana sikap dan ucapan Xia Lu Mei pada pelayan istana. Walaupun dia berkata tidak disengaja karena terkejut, namun reaksinya tadi menunjukkan bagaimana sifat dia yang sebenarnya.
Putra Mahkota menatap Lu Mei dengan tidak percaya, akan apa yang dia dengar tadi, "Ini..."
"Bagaimana bisa dia mengatakan hal yang begitu kasar pada Pelayan istana, hanya karena hal seperti itu? Mungkinkan selama ini dia hanya berpura-pura lembut dan sopan di depanku juga Ibu Ratu?"