NovelToon NovelToon
Miss N Detektif Perselingkuhan

Miss N Detektif Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Duniahiburan / Cintapertama / Berondong
Popularitas:234
Nilai: 5
Nama Author: Miss D.N

Naolin Farah Adyawarman, gadis berusia delapan belas tahun yang baru menyelesaikan pendidikan SMA-nya.

Tidak ada yang istimewa dari hidup Naolin, bahkan dia hampir tidak pernah melihat dunia luar.

Karena Naolin adalah anak yang harus disembunyikan, dari khalayak luas. Sebab Naolin adalah anak har*m, sang Papi kandung dengan entah siapa Mami kandungnya.

Hal itu terjadi karena Naolin, diberikan secara sukarela oleh Mami kandungnya yang merupakam gund*k, dari Papinya.

Menurut cerita keluarga Papi, Mami kandungnya Naolin ingin hidup bebas dan belum siap memiliki anak.

Tapi entahlah itu benar atau tidak. Yang jelas, keputusan Maminya itu justru menjerumuskan Naolin ke lembah kesengsaraan!

Karena Naolin akhirnya hidup dengan Mama dan Kakak tiri yang jah*t. Sementara Papi kandungnya selalu berusaha untuk tutup mata, karena katanya merasa bersalah sempat menduakan sang istri sah.

Tapi saat Naolin telah menyelesaikan SMA-nya secara homeschooling, dia dibebaskan dari rumah yang iba

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss D.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Pak Edison juga tampak kalut, dan keduanya tampak diam beberapa lama. Sampai tiba-tiba saja!

"Saya curiga dengan gadis berwajah bule, yang akhirnya saya ingat adalah pemilik minimarket tempat istri Bapak bekerja."

"Ya Tuhan, pantas saya merasa seperti pernah melihat pemilik minimarket yang bernama Naolin itu! Malamnya dia datang ke club malam ini, dan mengaku bernama Tatiana!"

"Tapi semalam Tatiana itu mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia! Sementara saat di minimarket, Naolin yang sepertinya nama aslinya itu, bisa berbahasa Indonesia dengan sangat lancar!"

"Saya lupa-lupa ingat, karena semalam masih di bawah pengaruh obat-obatan dan baru minum alkohol beberapa gelas!" oceh Pak Galih.

Aku langsung membeku mendengarnya, karena sekarang posisiku jadi dalam bahaya. Sebab bisa saja, mereka berhasil mencari tahu kalau aku adalah detektif Miss N!

Akhirnya aku keluar dari club malam, dan duduk lumayan lama di dalam mobil. Sampai akhirnya aku teringat dengan Pak Tegar, pengacara itu.

Jadi langsung saja aku hubungi Pak Tegar, untuk berkonsultasi.

"Selamat malam Pak Tegar, maaf mengganggu waktu istirahat anda," ucapku.

"Ya, selamat malam Naolin. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Tegar.

"Ada Pak, sebenarnya saya sedang menangani kasus yang dua orang suami ingin membunbun, istri mereka sendiri."

"Saya punya video dan rekaman suara, mereka sedang membicarakan rencana pembunbunan itu. Tapi salah satu istrinya yang merupakan klien saya bilang, kalau suaminya dekat dengan polisi."

"Jadi sepertinya susah, untuk melaporkan si suami ke kepolisian. Padahal suaminya yang bernama Pak Galih itu, seorang pengedar narkoboy, di club malam."

"Saya juga punya video dan rekaman suara, saat Pak Galih sedang membagikan narkoboy, secara gratis kepada anak-anak remaja," jawabku.

"Oke, sekarang juga kamu kirimkan video dan rekaman suaranya ke saya. Supaya bisa saya yang melaporkan keduanya ke kepolisian."

"Karena sebagai pengacara, saya punya kenalan banyak polisi yang berpangkat tinggi. Mereka juga pasti akan langsung percaya sama saya," ucap Pak Tegar.

"Oke Pak, langsung saya kirimkan sekarang juga. Terima kasih ya," jawabku.

"Ya, sama-sama Naolin."

Setelah sambungan telepon dimatikan, aku langsung mengirimkan video dan rekaman suaranya.

Karena takut ketahuan oleh Pak Galih dan Pak Edison, aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena tubuhku sudah merasa lelah juga.

Tapi sebelumnya, aku mencoba mencongkel pintu mobil Pak Edison. Lalu meletakkan beberapa kamera, dan alat perekam suara.

Setelah berhasil, aku langsung pulang saja ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku makan dulu. Karena tadi sore tidak sempat makan lagi, terakhir makan saat siang bersama Mbak Ainur, Bang Anwar dan dua orang Bapak kontraktor.

"Ya ampun, lauk jadinya sudah pada habis," keluhku, saat melihat ke dalam freezer.

Akhirnya aku masak mie goreng instan yang jumbo, sebanyak dua bungkus. Lalu tidak lupa menggoreng dua butir telur, tapi ditambahkan tepung terigu. Supaya jadinya banyak, dan membuat kenyang.

Saat akan makan, seperti biasa aku menghidupkan televisi. Senyumku langsung terbit, saat melihat berita penangkapan Pak Galih diperlihatkan di televisi.

"Breaking news, telah ditangkap seorang pengedar narkoboy, dengan inisial nama GN. Usia tersangka tiga puluh empat tahun, dan sedang berada di salah satu club malam ternama di Ibukota!"

"Pak GN, diketahui sering membagikan narkoboy, gratis, kepada para calon korbannya. Agar saat sudah ketagihan, akan terus membeli pada Pak GN."

Tampak wajah Pak Galih terpampang nyata, di televisi. Karena peristiwa penangkapan ini, memang disiarkan secara langsung.

Lalu ada Nindy juga, yang sepertinya sedang mabuk berat. Entah mabuk alkohol, atau baru mengkonsumsi narkoboy.

Tapi aku kebingungan, saat tidak melihat keberadaan Pak Edison. Jadilah aku melihat ke kamera dan alat perekam suara, yang sudah aku letakkan di dalam mobil Pak Edison.

"Tidak, tidak mungkin! Kan katanya Pak Galih, punya banyak kenalan anggota kepolisian! Jadi tidak mungkin, Pak Galih bisa ditangkap semudah itu!"

"Aduhhh, padahal tinggal selangkah lagi si Ainur akan mat*! Lalu uang asuransinya, pasti akan bisa aku dapatkan untuk modal usaha dan menikah lagi!"

"Tapi kenapa semuanya menjadi kacau seperti ini! Ya Tuhan, bagaimana kalau aku ditangkap oleh polisi! Semua rencanaku akan hancur berantakan!" oceh Pak Edison.

Tapi tiba-tiba saja, Pak Edison terlihat membelokkan mobilnya ke kantor polisi.

Tidak mungkin kan beliau mau menyerahkan diri, secara sukarela?

Karena penasaran, aku terus menonton apalagi yang hendak dilakukan oleh Pak Edison.

Tapi sayang sekali, Pak Edison keluar mobil. Pastinya beliau tidak mungkin membawa kamera, dan alat perekam suara milikku.

Hanya saja aku masih bisa melihat, Pak Edison mengambil sebuah tas ransel dari bangku belakang mobilnya.

Ya sudahlah, aku memilih untuk makan saja. Karena sudah sangat kelaparan, dan makananku telah dingin.

Tapi saat sedang makan, tiba-tiba aku mendengar suara ledakan yang sangat dahsyat dari dalam handphoneku yang masih memperlihatkan kamera dan alat perekam suara.

Saat aku lihat, ternyata sudah gelap saja. Sepertinya mobil Pak Edison, mengalami ledakan. Tapi kenapa ya?

"Breaking news, sebuah ledakan besar telah terjadi di kantor polisi tempat tersangka pengedar narkoboy, tadi sedang diinterogasi."

"Tampak ada beberapa anggota kepolisian yang sedang berada di bagian luar kantor berhasil selamat, tapi mengalami luka parah."

"Sementara semua yang berada di dalam kantor polisi, sudah dipastikan tidak ada yang selamat. Karena pusat ledakan, berasal dari dalam kantor polisi."

"Pemadam kebakaran, sedang berusaha memadamkan api yang tersisa. Sementara ambulance dan petugas kesehatan, tampak sudah mulai mengevakuasi korban-korban yang masih selamat."

Aku langsung terdiam, karena ini mendadak sekali. Jangan bilang pelakunya adalah Pak Edison!

Saat sedang menerka-nerka, tiba-tiba handphoneku kembali berdering dengan nyaring. Ketika aku lihat

ternyata itu Pak Tegar, jadi langsung aku angkat panggilan tersebut.

"Hallo Pak Tegar," sapaku.

"Ya, ada apa Naolin?" tanya Pak Tegar.

"Pak, sepertinya pelaku peledakan di kantor polisi adalah Pak Edison. Karena saya punya rekaman video dan suara, detik-detik terakhir sebelum Pak Edison turun dari mobil dengan membawa sebuah tas ransel," jawabku.

"Kamu yakin Naolin?" tanya Pak Tegar.

"Sangat yakin Pak," jawabku.

"Baiklah, tolong kamu kirimkan video dan rekaman suaranya ke saya ya. Supaya bisa langsung saya kirimkan ke pihak kepolisian."

"Tenang saja, saya tidak akan memberitahu pihak kepolisian tentang siapa yang sudah memberikan rekaman video dan rekaman suaranya. Pokoknya identitas kamu, akan aman di tangan saya," ucap Pak Tegar.

"Ya, terima kasih Pak," jawabku.

Aku langsung mematikan sambungan telepon, dan segera mengirimkan rekaman video dan suara ke Pak Tegar.

Setelah itu aku masih lanjut makan lagi, karena sayang kalau buang-buang makanan. Walaupun sebenarnya aku sudah kehilangan nafsu makan.

Setelah makan dan bersih-bersih, aku duduk termenung di atas tempat tidur.

Sampai tiba-tiba terdengar suara handphoneku berdering dengan nyaring lagi. Saat aku lihat, ternyata ...

1
menhera Chan
Ending yang menghangatkan hati, seperti pelukan. 🤗💕
Nurqaireen Zayani
Asyik nih!
♡お前のペンデハ♡
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!