NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa / Tamat
Popularitas:69.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Keadaan Membaik

Karena harus menuruti suaminya yang menginginkan dia secara langsung untuk memeriksa Damian yang masih berada di rumah sakit. Untung saja kondisi Tavisha sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Dia juga tadi diberi makan dan makanan itu juga habis entahlah karena ditonton oleh Kastara yang sampai sekarang masih ada di ruang perawatan itu menunggu Tavisha melepas infus sendiri, kemudian dia menyibak selimutnya dengan perlahan dan mencoba untuk turun dari ranjang.

Kastara dengan sepontan membantunya yang sudah berdiri di depannya mengeluarkan kedua tangan. Tavisha belum menyambut uluran tangan itu yang mengangkat kepalanya melihat kearah Kastara yang seperti biasa hanya memperlihatkan wajah dingin.

"Bukan wajahku, tetapi tanganku yang harus kau pegang," ucapnya dengan datar membuat Tavisha memegang tangan itu dan akhirnya dia sudah berdiri tegak di atas lantai.

Tavisha juga dengan cepat melepaskan tangannya sebelum ditegur Kastara.

"Jalanlah terlebih dahulu!" titah Kastara yang membuat Tavisha menurut.

Sebelum keluar dari ruang perawatan itu Kastara melihat kearah boucket bunga yang membuatnya menyergah nafas yang sangat tidak suka melihat bunga itu masih berada di atas nakas. Tetapi tidak mungkin juga dia membuangnya yang membuatnya juga akhirnya memilih meninggalkan ruangan itu.

Kastara dan Tavisha yang sama-sama berjalan di koridor rumah sakit. Ternyata Bagas berada di belakang mereka melihat kedua punggung wanita dan pria itu. Entah apa yang ada di pikiran Bagas yang tiba-tiba saja kepalanya menoleh ke arah ruang perawatan Tavisha.

Bagas memasuki ruangan itu, melihat bunga yang dia berikan masih berada di atas meja, matanya melihat ke arah tong sampah yang terdapat bekas makanan di tong sampah.

Ekspresi Bagas saat ini tidak dapat ditebak entahlah apa yang dia pikirkan sekarang antara Tavisha dengan pria yang sama sekali dia tidak kenali.

Di dalam ruang perawatan Damian seperti biasa pasti ada Vanya, keduanya melihat ke arah pintu ketika pintu itu dibuka. Damian dan Vanya saling melihat dengan tatapan mata Damian yang pasti bertanya-tanya siapa wanita yang di bawah Kastara.

Karena Tavisha baru saja dirawat yang membuatnya juga tidak memakai jubah Dokter yang biasa dia gunakan.

Tavisha menghela nafas yang langsung menghampiri Damian seperti biasa, Tavisha sangat profesional jika sudah berurusan dengan pasien.

"Selamat siang tuan!" sapanya dengan ramah. Damian menganggukkan kepala dengan memberikan senyum tipis.

"Ini Dokter yang selama ini menanganimu," sahut Kastara yang menjawab rasa penasaran dari temannya.

"Begitu! Aku mendengar banyak cerita dari Vanya," sahut Damian.

"Saya izin periksa dulu!" ucap Tavisha yang membuat Damian mengangguk.

Seperti biasa Tavisha menggunakan stetoskop nya untuk memeriksa bagian dada Damian, memeriksa kondisi suhu tubuh sampai memasukkan cairan ke dalam infus Damian.

"Apa itu?" tanya Kastara.

"Kastara tidak mungkin juga itu racun mematikan, biarkan Dokter ini memeriksaku seperti tugasnya dan kamu tidak perlu bertanya atau penuh dengan curiga," Damian dengan bijak menjawab.

"Temannya ternyata lebih waras daripada dia," batin Tavisha. Kastara yang ditegur langsung menoleh ke arah pasien bersangkutan hanya menghela nafas.

"Alhamdulillah kondisi tuan sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Insyallah tuan juga akan secepatnya pulang," ucap Tavisha.

"Secepatnya itu kapan?" tanya Vanya.

"Mungkin 2- 3 hari ini tergantung bagaimana kondisi beliau selanjutnya," jawab Tavisha.

"Jika sudah baik-baik saja maka hari ini juga harus pulang!" tegas Vanya.

"Vanya ini juga yang aku dengar tadi tentang perdebatan kamu dan Kastara. Dokter pasti tahu mana yang terbaik untuk kesehatanku dan aku mengikut saja instruksi dari Dokter," sahut Damian yang pasti membuat Tavisha lega.

Vanya diam saja kalau sedikit kesal bagaimana dia ditegur sama seperti Kastara.

"Dokter saya berterima kasih kepada Dokter yang pasti sudah melakukan hal banyak untuk kesembuhan saya," sahut Damian.

"Tidak perlu berterima kasih, itu adalah tugas saya sebagai Dokter dan saya mendoakan kesehatan tuan agar semakin meningkat lagi," sahut Tavisha.

"Jangan memanggil saya dengan panggilan seperti itu. Saya Damian," sahut Damian yang memang sejak tadi sangat risih dengan Tavisha yang memanggilnya dengan panggilan tuan.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu dan nanti Suster akan datang untuk mengecek kesehatan dan juga memberi makan. Saya sangat berharap untuk tetap mengikuti instruksi yang ada di rumah sakit ini dan semua ini demi kebaikan pasien," ucap Tavisha yang membuat Damian menganggukkan kepala.

Tavisha tidak bicara lagi yang menundukkan kepala yang kemudian langsung keluar dari ruangan itu.

"Kau benar-benar sudah merasa baik-baik saja?" tanya Kastara.

"Kenapa? Kamu juga tidak percaya padaku dan akan menyuruhku pulang?" tanya Damian.

"Kastara ini adalah tubuhku dan biarkan aku istirahat. Kau jangan mengada-ngada yang membuat semakin sakit atau menyuruhku melakukan ini dan itu. Aku ingin istirahat dulu yang benar-benar harus sehat dulu dan nanti saja jika ingin melakukan sesuatu," ucap Damian yang ternyata memang lebih menurut kepada Dokter Tavisha.

"Bye the Way, Vanya mengatakan kepadaku, jika dia bukan hanya sebagai seorang Dokter saja tetapi juga istrimu," sahut Damian.

"Dan semua itu gara-gara kau...." sahut Kastara kesal

"Wau.... Ternyata di saat kondisiku seperti ini aku bisa melihat bagaimana kesetiaan temanku yang melakukan apapun demi kesembuhanku dan bahkan sampai menikahi seorang wanita," ucap Damian dengan nada mengejek dan sementara wajah Kastara itu sangat kesal.

"Kau diamlah sebelum aku merobek mulutmu," sahut Kastara.

"Kau saja sampai menikah hanya karena menginginkan aku berbicara dan sekarang ingin merobek mulutku," Damian hanya membuat Kastara bertambah kesal dan sementara Vanya sejak tadi hanya diam saja dengan ekspresi wajahnya yang juga tampak jelas kesal.

"Sudahlah jangan melihatku seperti itu seakan ingin menerkamu. Aku berterima kasih kepada kamu yang selalu berusaha untukku. Kamu juga Vanya, aku tahu kalian berdua sangat mencemaskanku melakukan banyak hal agar aku bisa kembali bangun," ucap Damian.

"Tapi jangan terlalu menatap Dokter itu dengan cara seperti itu, aku melihat dia sangat tertekan ulah kalian berdua, apa kalian akan memperlakukan wanita dengan cara seperti itu, memperlakukan seseorang yang telah membuat teman kalian sadar?" tanyanya.

"Sejak kapan kau menjadi tokoh agama yang sekarang menceramahiku. Apa semenjak kau koma menemukan hidayah," sahut Kastara.

"Iya-iya. Aku hanya bercanda," sahut Damian.

Kastara yang tidak ingin berkata-kata lagi, kemudian keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana proses pernikahannya dengan Dokter Tavisha?" tanya Damian pada Vanya.

"Berhentilah bertanya tentang dia kepadaku," sahut Vanya dengan kesal.

"Baiklah! Kenapa kalian semua seperti yang sangat tidak suka aku sadar," ucapnya dengan menghela nafas dan lebih baik istirahat.

Sementara Tavisha yang baru saja keluar dari ruangan Damian yang tampak kondisi tubuhnya sangat tidak stabil, berjalan dengan posisi tubuh yang tidak seimbang dengan memegang kepalanya terasa berat. Tavisha bahkan harus menekan dinding agar mampu berjalan.

Kastara yang juga menyusul keluar dari ruangan itu melihat dari kejauhan bagaimana proses berjalan istrinya yang tidak baik-baik saja.

Pandangan mata Tavisha yang tiba-tiba saja buram dengan suara nafas naik turun, keringat di dahinya juga sudah mulai timbul.

Kastara menyadari ada yang tidak beres dengan istrinya dan sesuai dugaannya di mana melihat Tavisha yang hampir saja jatuh membuat matanya melotot yang langsung berlari dengan cepat.

Bersambung...

1
Angga Gati
bagus ceritanya
Naufal Affiq
terimakasih thor atas karyanya
Teh Euis Tea
akhirnya kuncoro menyerahkan diri, setelah ini berubahlah ke yg lebih baik dan mudah2 an anak menantunya tdk dia libatkan
Su Wanto
kasih bonus up lagi dong thor hubungan damian sama andin
Su Wanto
akhirnya damian bertemu dengan umi nya bahagia ya damian 🌹🌹
partini
tenang di indo 20 th berkelakuan baik di Potong remisi ga nympe 20th dah keluar
Ersya Lutfhi
semoga menjadi awal yang babak baru bagi keluarga Kuncoro dan widya memulai lembaran baru ♥️♥️♥️
Teh Euis Tea
tuhkan brnar tavisha damian saudara kandung, kuncoro sudahi pertikaian ini sudah byk makan korban karna ulahmu
Su Wanto
makin seruuu semangat thor 🌹🌹🌹
Teh Euis Tea
duhhh deg degan aku, mudah2an pd selamat ya tavisha, kastara, vanya, damian
Fitriyaa Pascips
ayo Thor up lagi penasaran sama lanjutanya
Isma Isma
deg-degan bacanya
Teh Euis Tea
ya ampun aku deg degan ini lgi tegang baca malah nunggu up lg
Teh Euis Tea
duhhh jd deg degan, mudah2an kastara selamat jg damian selamat
Su Wanto
mendebarkan sekali aq sampai dag dig dug mèngikuti alur cerita semangat author 🌹🌹🌹
partini
wah runyam dan rumit sekaleeeee
Teh Euis Tea
widya berterus teranglah biar tavisha tau siapa kuncoro dan kuncoro jg hrs trs terang siapa damian bg widya
Teh Euis Tea
duhhh mskin seru ini, klu tavisha tau kuncoro ayah kandungnya trs damian anak kandung widya, ga sabar nunggu semua terbongkar
Teh Euis Tea
mungkin damian tes dna buat mastiin klu tavisha saudaranya
Ersya Lutfhi
keren semoga cepet berkumpul Damian ☺️☺️☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!