NovelToon NovelToon
Sad Wedding

Sad Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan kita adalah bertemu dengan orang yang selama ini kita benci akan menjadi seseorang yang menemani hidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sudah seminggu sejak kejadian dimana Aldi berucap, Aku tak ingin anak darimu. Itu masih terngiang di otak Anna. Setiap dia memikirkan ucapan itu air mata Anna kembali menetes, bagaimana bisa dia berkata seperti itu? Apa benar jika Anna tak pernah di harapkan oleh Aldi? "Bodoh kau Anna." gumamnya sambil menghapus tetesan air mata yang mengalir di pipinya. "Dia tak akan pernah mau menyentuhmu. Dan menurutnya, menyentuhmu beberapa hari lalu itu sebuah kesalahan. Dan kau adalah seseorang yang sangat tak dia harapkan." ucapnya yang menyakiti hatinya.

"Ann, kau kenapa?" tanya Indra yang kini duduk di hadapannya. Kini Indra dan Anna sedang makan siang di salah satu Restoran yang cukup terkenal di samping tempatnya bekerja. "Ann.. Ceritalah jika kau ada masalah." ujar Indra lagi sambil menggenggam tangan Anna.

Anna menatap wajah Indra dan dia kembali meneteskan air matanya. "Dra, apa aku salah mencintai Aldi?" ucap Anna sambil menggigit bibir bawahnya agar dia tak menangis di hadapan Indra.

"Kamu ada masalah dengan Aldi?" tanya Indra sambil meminum juice Apel di hadapannya.

Anna menganggukkan kepalanya, "Aku seminggu kemarin bertengkar hebat. Aku tak menyangka jika dia mengatakan hal itu." lirih Anna sambil mengaduk-aduk makanan yang kini ada di hadapannya.

"Ceritakan kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu." ujar Indra sambil menggenggam jemari Anna.

Anna menggelengkan kepalanya. "Tidak! Maaf Ndra, aku tak mau menceritakan keburukan suamiku." ucap Anna sambil tersenyum tipis, seakan senyuman Anna itu menutupi kesedihannya.

Aldi Pov

Aldi terlihat kacau di ruangannya. Semenjak rapat tadi Vio yang menyadarkan Aldi dari lamunan yang kini memenuhi fikirannya.

"Al, boleh gue masuk?" tanya Vio di depan pintu ruangan kerja Aldi. Vio sadar jika sahabatnya satu ini sedang berada dalam kondisi Bad Mood.

Ceklekk.. Vio memutar gagang pintu itu dan masuk ke dalam. "Al. Lo kenapa?" tanya Vio yang kini telah duduk di samping Aldi.

"Gue nggak apa-apa." ujar Aldi sambil meremas rambutnya.

"Al. Lo nggak bisa bohongi gue. Gue tahu kalau lo ada masalah. Cerita ma gue." ujar Vio sambil menepuk bahu Aldi.

"Gue, gue memang brengsek Vio." cicit Aldi. Vio yang ada di sampingnya hanya bisa diam membiarkan Aldi mengeluarkan semua uneg-unegnya. "Gue sudah nyakitin Anna sangat dalam Vio. Gue nggak tahu apa bisa gue memperbaiki semuanya." lirih Aldi yang kini sudah melepaskan dasi dari lehernya. Aldi kacau, Vio tahu akan hal itu. Jadi dia lebih memilih untuk diam dan mendengarkan apapun keluh kesah Aldi. Karena sekarang yang di butuhkan Aldi hanyalah tempat cerita.

"Lo ada apa? Cerita ma gue." ucap Vio sambil duduk di sofa yang ada di ruang kerja Aldi.

Aldi berjalan ke arah Vio duduk dan mulai menceritakan semua "Gue bilang ma Anna, jika gue nggak mau anak darinya." Aldi menjeda ucapannya "Dan ntah kenapa itu malah membuat hati gue sakit Vio." ujar Aldi sambil duduk di samping kiri Vio.

"Kenapa lo bilang seperti itu? Terlebih lagi ketika lo sudah melakukan hal itu dengannya." ucap Vio sambil menepuk bahu Aldi. "Al, lo jangan seperti ini ma Anna, dia sangat sayang dan cinta sama lo." imbuhnya lagi sambil memandang ke arah lain.

"Gue tahu dia cinta sama gue, tapi itu dulu. Waktu dia masih Smp. Sekarang, aku kira dia sudah tak mencintaiku lagi." lirih Aldi. Jangan di kira jika Aldi dulu tak mencintai Anna, dia memiliki hal yang sama dengan Anna. Tapi ketika Aldi ingin mengutarakannya, Anna malah berkata kepada teman sekelasnya jika dia tak mencintai Aldi. Sakit hati, Marah, dan juga dendam mulai masuk ke dalam hatinya. Dia bersumpah jika dia tak akan pernah melirik wanita seperti Anna lagi, ini pertama kali Aldi mencintai wanita biasa.

Biasa dari kalangan bawah dan juga sederhana. "Gue dulu pernah mencintainya. Menurut gue, gue dia dulu juga punya perasaan yang sama dengan apa yang gue rasain. Tapi ketika dia berbicara dengan teman sebangkunya, Cristhin bahwa dia tak pernah ada perasaan ma gue. Gue bersumpah jika gue nggak akan pernah mau mencintai wanita seperti Anna lagi." Aldi terdiam begitupun dengan Vio. Aldi tak tahu jika Vio tahu semua akan perasaan Anna. Karena dulu ketika perpisahan di Bali, Vio mendekati Anna tanpa sepengetahuan Aldi, dia bertanya empat mata dengan Anna waktu mereka berjalan di Pantai Kuta.

"Al, lo mau dengerin rahasia yang sudah gue pendam selama ini?" tanya Vio kepada Aldi.

"Lo!! Gue yang mulai cerita duluan sialan.!!" gerutu Aldi sambil memandang Vio dengan tatapan garang yang dia miliki.

Tanpa memperdulikan ucapan Aldi, Vio menceritakan semuanya.

FlashBack On

Beberapa Tahun Lalu di Bali.

16:40 Pantai Kuta.

Aldi berjalan sendirian di bibir pantai, dia terlihat bingung dan juga bimbang.

"Aku memilih sekolah SMA dimana ya?" gumamnya sambil mendengarkan lagu yang di sukai. Dia tak sadar jika di belakangnya ada seorang gadis yang mengikuti. Anna, gadis yang dulu pernah dekat dengannya dan juga pernah di kabarkan jika dia dan gadis itu sedang menjalin suatu hubungan. Tapi, itu telah di bantah oleh Aldi dengan nada tidak sukanya. Dan setelah gosip itu, kehidupan Anna menjadi tak biasanya. Dia di bully karena dia yang menurut beberapa orang tak tahu diri karena mencintai ketua kelas yang tampan dan itu sangat tak cocok untuknya. Seharusnya dia sadar jika dia tak akan pernah mendapatkan lelaki yang kini sedang dia ikuti.

"Anna.." ucap seorang pria di belakangnya. Anna yang mendengar namanya di panggil dia yang sedari tadi mengikuti dan menyeimbangi langkah demi langkah dari Aldi kini harus berhenti dan menoleh ke belakang.

"V-Vio.." ucap Anna terbata mendengar penggilan Vio. Vio tersenyum kearahnya dan mengajaknya berbincang santai di bibir Pantai kuta.

"Kau mengikuti setiap langkah Aldi?" tanya Vio membuka suaranya. Anna tertunduk malu dan menyembunyikan seulas senyuman di bibirnya. "Anna, apa samapai sekarang kamu masih mencintai Aldi?" Vio kembali membuka suaranya. "Aku bertanya seperti ini bukan karena aku tak suka kau mencintai Aldi. Tapi, aku hanya ingin kau jujur kepadaku kau masih mencintai Aldi atau--" belum sempat Vio berbicara lebih jauh, Anna sudah menganggukkan kepalanya sebagai pertanda jika dia masih mencintai Aldi. "Oh... Begitu rupanya.." ucap Vio mengakhiri kalimatnya.

"Memangnya ada apa Vio? Kenapa kau bertanya akan hal itu kepadaku?" Anna kini mulai duduk di Bibir Pantai Kuta.

Vio pun juga duduk di sebelah Anna, dia tak perduli jika ada seseorang yang melihatnya dan itu menjadi gosip di sekitar gank-nya. "Hanya penasaran saja." ucapnya singkat lalu menatap Anna. "Anna, apa kau tahu jika kau melakukan hal yang sia sia? Aldi sudah mempunyai kekasih dan dia juga terlihat bahagia dengan kekasih barunya. Jadi kenapa kau masih mencintainya?" tanya Vio lagi kepada Anna.

Anna terdiam, dia memikirkan sesuatu yang selama ini tak pernah dia fikirkan sebelumnya. "Vio. Maaf jika aku bertanya seperti ini. Hmmm... Apa kau menyukaiku?" tanya Anna dengan bibir bergetar.

"Tidak!!" ujar Vio singkat. "Tapi, aku kasihan kepadamu. Kau selama ini di bully karena kau menyukai Aldi, tapi kau masih mencintainya? Ini gila Anna." imbuh Vio sambil meremas buku buku jarinya. "Aku tahu jika aku bertingkah seperti tadi di hadapan Aldi dkk. Mereka pasti akan bicara jika Aku mencintaimu. Sama seperti apa yang kau ucapkan kepadaku tadi. Tapi aku tak mencintaimu, aku hanya kasihan kepadamu. Kau wanita yang baik. Cantik, pintar. Tapi kenapa kau mencintai pria yang bahkan tak pernah sedikitpun menoleh kepadamu? Padahal jika kau bisa membuka hati untuk pria lain, maka kau akan mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dari pada Aldi." ujar Vio panjajg lebar kepada Anna. Sedangkan Anna hanya diam membisu.

Anna berfikir, benar apa yang di katakan oleh Vio. Ini membuatnya terlihat seperti pengemis cinta kepada Aldi. Sedangkan Aldi? Hanya berjalan cuek meninggalkannya. "Aku tak tahu apa yang istimewa di dalam tubuh Aldi, tapi aku benar benar tak bisa melupakannya.

Aku kira, ini hanya sementara Vio. Tapi, ini malah semakin tumbuh dan tumbuh begitu saja. Aku mencintainya tanpa syarat apapun. Aku mencintainya karena hatiku telah memilihnya, dan Aku mencintainya karena aku yakin jika dia suatu saat nanti akan berbalik mencintaiku. Aku memang tak berharap jika kelak kami akan di persatukan di dalam pernikahan. Tapi, Aku hanya ingin menikmati kebersamaan dengannya seperti dulu. Ketika aku dan dia belajar bersama di perpustakaan dan di kantin sekolah. Aku mencintainya hingga aku tak bisa membuka lagi hatiku untuk pria lain. Untuk seseorang lain kecuali dirinya. Aku gila Vio jika dia dengan kekasihnya berjalan di hadapanku, tapi aku mencoba bersikap biasa saja." ungkap Anna yang tanpa terasa air matanya telah menetes dipipinya dan Vio menghapus air kata itu.

Mereka berdua masih bertukar cerita tentang Aldi, dan juga Cristhina yang tidak lain adalah sahabat Anna dan wanita yang di cintai oleh Vio. Tapi, Vio terlalu pengecut untuk mengakuinya. Tapi ketika Vio sudah mengakuinya ternyata umur Cristhina tak akan lama. Dikarenakan vonis dokter yang menyebutkan jika dia tak akan hidup lama lagi karena penyakit kanker Leukimia yang dia derita sudah di stadium akhir. Vio yang mengetahui itu tak merubah fikirannya untuk tetap bersama.

FlashBack End

"Kau boleh tak percaya dengan apa yang aku ucapkan tadi. Tapi, yakinlah, aku tahu bagaimana dalamnya perasaan yang dia miliki untukmu." ucap Vio. "Hingga Cristhina meninggal pun aku bertanya lagi kepadanya apa perasaannya masih sama seperti beberapa tahun lalu?" Vio menjeda ucapannya dan kini dia menatap Aldi dengan seksama. "Dan dia menjawab. AKU MASIH MENCINTAINYA, ucapnya dengan senyuman di wajahnya tapi Air mata yang masih menetes di pipinya." ujar Vio yang telah berhenti menatap Aldi dan kembali meremas buku jarinya.

Aldi tak habis fikir bagaimana bisa dia tak menyadari dari sorot mata Anna. "Aku harus menemuinya." ujar Aldi yang dengan pakaian kusut tanpa jas keluar dari ruangan dan menuju ke arah dimana dia memparkirkan kendaraannya. "Bodoh!! Bodh!!" ujar Aldi sambil memukul stir kemudinya dengan tangannya yang telah mengepal sempurna.

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!