NovelToon NovelToon
Whispers Of The Enchanted Realm

Whispers Of The Enchanted Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: MllyyyStar

Luna Delfina berprofesi sebagai seorang penulis di hidupnya, ia memiliki cukup banyak pengikut setia yang selalu mendukung setiap karyanya.

Suatu hari muncul satu komentar misterius di karya tulisannya yang pada akhirnya membawa dirinya ke dalam Dunia Karya Ciptaannya tersebut.

Segala cara telah ia lakukan agar dapat terlepas dari ikatan dunia ini, namun tak ada satupun cara yang berhasil. Satu-satunya jalan terakhir baginya adalah dengan menjodohkan kedua Pemeran Utama sesegera mungkin agar ia dapat segera terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang Pemeran yang tidak diketahui Perannya disini.

Apakah ia dapat berhasil menjodohkan mereka di tengah badai-badai konflik yang ditulis olehnya sendiri? Ataukah semua tindakannya ini malah membuatnya terjerumus lebih dalam? Dan.. Siapakah orang misterius itu?

Ayo baca drama seorang Penulis kecil ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MllyyyStar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 Ramuan

...Ruang Praktik Kelas Alkimia...

Ruangan itu luas dan dipenuhi dengan alat-alat Praktik di seluruh meja. Banyak Pelajar berdiri tepat di depan meja mereka, dengan seorang Profesor yang berada di tengahnya untuk menjelaskan.

“Hari ini kita akan melakukan Praktik Meracik Ramuan. Buka buku Natural Herbal Concoction yang berada di atas meja kalian saat ini. Di dalam buku itu terdapat berbagai jenis Racikan Ramuan dengan berbagai Bahan dasar Herbal Alami, pilih salah satu dan Ciptakan Ramuan itu sendiri berdasarkan cara-cara yang tertera disana.”

“Bahan-bahan telah lengkap tersedia diatas meja kalian. Dan kalian memiliki waktu yang cukup panjang sampai Kelas hari ini usai.” Ujar seorang Profesor tua berambut putih, Profesor Vlad.

Salah satu Pelajar mengangkat tangannya untuk bertanya. “Profesor, bagaimana jika kami tidak berhasil membuat setidaknya satu Ramuan?”

“Coba saja dahulu, jika ada usaha tidak ada yang tidak mungkin. Tetapi jika kalian merasa kesulitan, jangan sungkan untuk bertanya.” Ucap Profesor itu.

Pelajar itu mengangguk mengerti, namun salah satu Pelajar lainnya malah berbisik meledek cara berbicara Profesor Vlad dengan mengulangi perkataannya yang serupa sembari tertawa kepada teman di sampingnya. “Jika ada usaha tidak ada yang tidak mungkin, haha.”

“Apa anak-anak itu bahkan tidak tahu sopan santun terhadap yang lebih tua?” Luna melirik mereka, menghela nafas simpati.

“Sembunyikan pandanganmu itu. Mereka akan mengusikmu jika menyadari kau memandang mereka seperti itu.” Bisik seorang gadis, Jane. Gadis yang membantunya untuk memilih Kelasnya di Ruangan Magic Screen Room Tempo hari yang lalu.

Ia berada tepat disamping Luna.

“Jane, kau kenal mereka?”

“Tentu saja, dia adalah Faron. Ketua berandalan dan anak-anaknya. Kurasa hampir semua Pelajar Tahun Pertama mengenalnya, mungkin.. Kecuali kamu?” Ucap Jane.

“Tidak juga.. Aku satu Kelas dengannya di Kelas Sihir Elemen.” Ucap Luna.

“Oh, benarkah? Jika begitu sebaiknya kau lebih menjaga jarak dengannya, jangan membuat masalah dengannya jika tidak ingin mendapatkan lebih banyak masalah lainnya.”

“Bukan aku yang lebih dulu membuat masalah, tapi dia..” Gumam Luna, mengingat kejadian di Kelas Sihir Elemen ketika Faron mengadukan ia kepada Profesor dan kemudian menertawakan dirinya.

“Apa?” Tanya Jane yang tidak mendengar jelas, namun Luna tak mengulanginya kembali.

Waktu mulai berjalan, dan para Pelajar segera Meracik Ramuan buatan mereka sendiri mengikuti Petunjuk yang tertera pada buku Natural Herbal Concoction.

Luna membuka satu persatu lembaran dan mencari beberapa contoh Ramuan hingga ia menemukan satu yang menarik.

Bahan :

• 1 Daun Bunga Peony

• Serpihan Kristal Malam

• Air Sungai Morin

“Hm.. Daun Bunga Peony..” Luna bergumam, matanya menyelidik ke seluruh mejanya, mencari Bahan yang ia perlukan saat ini.

“Psst.”

“Psst.. Luna!”

Mendengar bisikan itu Luna menoleh ke sampingnya. Pria itu, Faron memanggilnya.

“Ada apa?” Tanya Luna.

“Ramuan apa yang kau pilih?” Tanya Faron kepadanya.

Melihat gerak-geriknya yang aneh dan mengingat cara ia memperlakukan dirinya sebelumnya. Untuk berjaga-jaga, Luna tidak ingin memberitahunya pilihannya.

“Nomor 4 Halaman 126.” Ucap Luna, menyebutkan nomor Halaman acak.

Pria itu tersenyum kepada teman di sampingnya seperti telah menyusun sebuah rencana baru.

“Kau memberitahunya semudah itu?” Tanya Jane, memandang Luna dengan serius. Dan Luna hanya bergumam kecil, tak menjawabnya lebih karena ia sedang fokus Meracik Ramuannya sendiri.

“Baiklah.. Terakhir, rebus semua bahan dengan api kecil sebelum dipindahkan ke dalam sebuah Botol.” Luna melakukannya sesuai dengan Petunjuk yang ia temukan pada buku, ia yakin jika hasilnya akan sesuai dengan yang tertera disana.

Duar!

Suara ledakan mengambil perhatian semua orang, tidak terkecuali Luna.

Mereka semua menyelidik. Seorang pria berkacamata, wajahnya tampak dipenuhi oleh abu arang yang telah hancur. Ia tampak tercengang sejenak sebelum akhirnya ia terbatuk kecil oleh abu tersebut yang ia hirup.

Semua orang tertawa kecil melihat kekonyolannya, terutama Faron dan teman-temannya yang memiliki sifat penindas.

“Haha, Liam. Apakah kau ingin melakukan percobaan untuk meledakkan seluruh Kelas ini?” Ujar Faron.

“Sudah-sudah, kecelakaan kecil selama Praktik bukanlah sesuatu yang aneh. Faron, apa kau sudah selesai dengan Racikanmu? Maju jika sudah selesai.” Tanya Profesor Vlad kepada Faron, melihat ia yang tampak luang untuk mengejek orang lain.

Faron memandang ke arah Luna dengan senyum tipis. “Tentu saja sudah.” Jawabnya, melangkah maju dengan percaya diri.

“Ada apa dengannya?” Tanya Jane heran, menatap dengan curiga.

“Ramuan Frostbite Tonic, Ramuan yang memberikan kekuatan untuk bertahan dalam cuaca dingin yang ekstrem.” Jelas Faron, mengangkat Botol Ramuan yang telah ia racik sembari sedikit menggoyangkannya yang menunjukkan perubahan dengan warna dari Ramuan tersebut.

“Luna. Bukankah itu.. Dia mengikuti yang kau pilih!” Ucap Jane, Luna mengernyit.

“Bagus, kembali ke tempatmu.” Ujar Profesor, mempersilahkan Faron setelah ia berhasil Menciptakan Ramuannya sendiri sesuai dengan Perintahnya.

“Selanjutnya, apa ada yang sudah selesai?” Tanya Profesor Vlad, melihat ke seluruh Pelajar.

Begitu Faron tiba di tempatnya, ia mengangkat tangannya dan berkata. “Profesor, kurasa Luna sudah selesai Meracik Ramuannya.”

“Benarkah itu?” Tanya Profesor, semua Pelajar memandang ke arah Luna.

“Cih, ternyata ini Rencanamu..” Batin Luna.

“Ya, Profesor.” Jawab Luna, untungnya ia memang telah selesai Meracik Ramuannya sendiri.

“Jika begitu ayo maju dan tunjukkan hasil Racikanmu itu.” Ucap Profesor Vlad.

Luna mengambil Botol Ramuan yang telah selesai ia Racik dan sebuah sapu tangan yang terletak di atas mejanya.

Sebelum Luna tiba di depan Kelas itu untuk menunjukkan hasil Racikannya, ia memberikan sapu tangannya tersebut kepada Pelajar pria tadi yang kini wajahnya masih tampak kotor akibat ledakan hasil Racikannya yang salah tersebut.

“Bisa jelaskan Ramuan apa yang kau Racik?”

“Tentu. Elysium’s Nectar, Ramuan yang mampu Menenangkan Jiwa dan menghapus rasa stres, memberikan ketenangan seketika setelah menggunakannya.” Jelas Luna, warna Cairan di dalam Botol itu seketika berubah menjadi merah muda pudar setelah ia menggoyangkannya sedikit.

“Elysium’s Nectar?” Faron memandang tajam.

“Dia membohongimu.” Ujar pria disampingnya, tertawa kecil mengejek Faron.

“Ck.” Faron mendecak kesal.

“Apa ada alasan khusus mengapa kau memilih untuk Meracik Ramuan ini?” Tanya Profesor Vlad.

“Ya, tentu saja untuk menghapuskan rasa stres yang ada pada diri seseorang di Kelas ini. Siapa yang tahu jika ia membutuhkan Ramuan ini dan memintanya kepadaku setelah Kelas berakhir.” Jawab Luna, sedikit tertawa sembari memandang ke arah Faron. Menyindirnya secara halus dihadapan semua orang.

“Hahaha, bagus Luna!” Ujar Jane, tertawa puas.

“Baiklah, kau bisa kembali ke tempatmu sekarang.” Ucap Profesor Vlad.

Luna mengangguk kemudian kembali ke tempatnya lagi, melangkah dan melirik ke arah Faron dengan senyuman kecil yang berhasil membuatnya tersinggung.

“Luna, kau menyindir dia dengan terang-terangan seperti itu, tidakkah kau takut dia akan mencari masalah denganmu nantinya?” Bisik Jane, bertanya dengan serius.

“Untuk apa takut, aku dan dia sama-sama manusia Jane..” Ujar Luna.

“Hum.. Tidak salah yang kau katakan.” Jane menyetujuinya setelah beberapa kali ia berpikir ulang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!