Mengulang Kisah

Seminggu

Hari ini Oscar akan kembali, ia akan meninggalkan istrinya di negara orang. Hati nya tidak rela meninggalkan Alena namun harus bisa.

Mata Alena sembab karena menangis semalaman.

" sudah jangan nangis lagi, nanti aku malah kepikiran ngga bisa kerja "

Oscar memeluk Alena.

" kamu awas ya ganjen sama Cynthia !" entah kenapa tiba-tiba dipikiran nya ada nama itu.

" siapa dia?! Bagiku dia sudah mati!"

" Halah sekarang ngomong gitu, nanti kalian janjian bertemu!"

" sayang kita ini mau pisah loh, kamu malah bahas dia, aku ngga pernah anggap dia ada, bahkan menyesal dia pernah menjadi masa lalu ku, dia adalah mimpi buruk dalam hidup ku "

" yakin?!!"

" yakin banget, seperti nya sayang yang ngga yakin sama aku!"

Alena diam, buatnya Cynthia adalah satu-satunya orang yang ia takuti dalam hubungan nya dengan Oscar. Melihat dari track record nya, Cynthia tidak bisa dianggap sepele, dia wanita gila yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

" apa yang kamu takuti? Kita sudah menikah. percaya sama aku. Aku ngga akan semudah itu berpaling dari kamu. Duniaku sekarang cuma kamu, ngga ada yang lain "

" janji ya "

Oscar menggangguk " iya janji "

Mereka pun akhirnya berpisah. Langkah berat Oscar meninggalkan Alena membuat mata Alena semakin basah. Mereka mencoba menguatkan diri dan menyesuaikan kembali hubungan jarak jauh mereka.

Mereka sudah pernah melalui hal tersebut sebelumnya hanya saja saat ini status mereka sudah berbeda. Mereka sudah sah menjadi suami istri, sehingga hati mereka sangat berat untuk berpisah walau hanya sementara.

Seminggu berlalu.

Beberapa hari ini Alena merasa tidak enak badan, perutnya sangat mual, beberapa kali ia juga muntah.

Ia memutuskan untuk pergi ke dokter. Dokter pun memeriksanya dengan hati-hati dan teliti

" kamu makan apa sebelum? "

Alena menggelengkan kepala sembari mengingat apa yang sudah ia makan sebelum nya. Namun yang ia ingat hanya memakan makanan seperti biasa yang ia makan.

"apa anda sudah menstruasi Bulan ini?"

Alena kembali mengingat, bulan ini ia memang belum ada kedatangan tamu bulanannya.

" seperti nya anda hamil, anda bisa memeriksanya ke dokter SpOG untuk detail nya " dokter tersebut menyarankan Alena untuk memeriksa kehamilan nya.

Hati Alena sangat senang namun juga sedih, karena jika benar ia hamil, maka ia akan menjalani kehamilan nya sendiri tanpa ditemani Oscar.

Alena masih belum ingin memberitahukan kabar gembira ini pada siapa pun termasuk suaminya. Ia ingin memastikan dahulu kebenaran diri nya hamil atau tidak.

Alena menunggu antrian untuk diperiksa. ia terus mengelus perut nya.

" nyonya Alena Odessa " nama nya telah dipanggil, ia berjalan menuju ruang pemeriksaan dengan jantung yang berdebar.

Setelah diberi beberapa pertanyaan, dokter mulai memeriksa perut nya dengan ultrasonografi. Dan mulai terlihat kantung kehamilan serta embrio yang masih berusia beberapa Minggu.

" selamat, anda telah hamil 6 Minggu " dokter memberitahukan usia kehamilan nya saat ini.

Mata Alena mulai basah, perasaan nya campur aduk saat ini, rasa bahagia serta sedih menjadi satu. Ia bahagia karena telah mengandung hasil dari buah cinta nya bersama Oscar. Namun ia sedih karena ia harus hamil sendirian tanpa ditemani Oscar.

Usai melakukan pemeriksaan, Alena pulang ke apartemen. Ia menahan diri untuk tidak langsung memberi tahukan kepada Oscar bahwa saat ini diri nya sedang hamil, ia ingin memberi kejutan sampai usia kandungan nya berusia 3 bulan.

Di awal kehamilan nya ini Alena mengalami morning sickness lumayan berat. Setiap hari ia mual dan muntah. Nafsu makan pun jadi berkurang. Ia terus memaksa untuk mengisi perut nya dengan makanan, karena ia mengingat didalam perut nya ada nyawa yang harus ia hidupi.

Dokter pun telah memberinya vitamin untuk kehamilan nya. Disaat seperti ini, ia ingin memberitahukan Oscar ketika suaminya tersebut menghubungi nya namun ia masih terus menahan nya sampai batas yang telah ia ingin kan.

1 bulan kemudian.

Hari ini Alena mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenalnya, pesan tersebut membuat dirinya shock. Ia terdiam dan terduduk lemas.

Ia melihat video Oscar serta Cynthia masuk ke dalam kamar hotel serta melihat foto suami nya telah tidur bersama wanita jalang tersebut.

Hati Alena hancur, emosi nya meledak. Ia mencoba menelpon Oscar. Namun tidak diangkat, ia mengirim video serta photo tersebut kepada Oscar, berharap Oscar menjelaskan apa yang terjadi antara mereka.

Alena terus menghubungi Oscar namun tidak bisa. Ia pun menghubungi Eric karena dia orang satu satu nya menurut Alena yang tau keberadaan nya saat ini.

" hallo Eric, Oscar dimana?!" Alena panik dan emosi

" eits santai, tenang tiba-tiba marah gitu "

"Oscar mana?!"

" mana aku tau, aku bukan asisten nya "

" tolong Carikan dia, segera ! Ini penting !" Alena memerintahkan Eric

" ada apa sih, kamu kaya panik gitu?" Eric masih bertanya pada Alena

"Eric please tolong carikan Oscar " suara Alena mulai sumbang karena menangis.

Mendengar Alena menangis, Eric langsung segera mencari Oscar. Ia tidak mengetahui apa yang sebenar nya terjadi pada Alena namun ia tidak bisa melihat dan mendengar Alena menangis, hati nya ikut terasa sakit.

Eric bertanya pada suster jaga tentang keberadaan Oscar

" sus, dr Oscar kemana? "

" oh, ia ada jadwal operasi, tapi mungkin sebentar lagi selesai "

Eric memberitahukan pada Alena bahwa Oscar memiliki jadwal operasi

" ia ada operasi, sebenar nya ada apa? "

" bilang pada nya, segera cek handphone nya jika ia sudah selesai"

Alena menutup telpon nya, ia tidak menjawab pertanyaan Eric. Eric sadar, Tidak seharus nya ia bertanya karena itu masalah rumah tangga Alena tapi entah kenapa ia sangat tidak tega mendengar Alena menangis. Seperti ada yang menyayat hati nya.

Oscar telah usai dengan pekerjaan nya, ia keluar dari ruang operasi dan Eric segera menghampiri nya.

" istri mu menelpon ku dan menyuruhku untuk memberitahukan mu untuk segera memeriksa handphone mu " dengan wajah dingin nya Oscar melangkah pergi dari Eric tanpa mengucapkan 1 kata pun.

Namun langkah nya terhenti, lengan nya telah di cengkeram oleh Eric

" aku tidak pernah mendengar nya menangis seperti itu! Jangan sampai kamu menyakitinya, karena aku orang pertama yang akan menghabisi mu jika kamu ketahuan menyakiti nya!" Eric mengancam nya

Oscar tidak mengerti dengan sikap dan ucapan Eric, ia melepaskan tangan Eric

" dia istriku, kalaupun kami ada masalah. Bukan hak mu untuk ikut campur urusan kami!" Oscar menjawab geram.

Oscar dengan segera meninggalkan Eric, dalam menuju ruangan nya, pikiran Oscar tidak tenang "apa yang sebenar nya terjadi? Kenapa Alena menangis" banyak pertanyaan dibenaknya yang ingin segera dijawab.

Ia telah sampai di ruangan nya dan mencari handphone nya. Ia pun membuka notifikasi 57 kali Alena mencoba menelpon nya. Oscar mengeryitkan dahi nya.

"ada apa dengan nya?"

ia pun membuka pesan yang telah dikirim oleh istri nya. Dan mata nya membulat, ia terduduk lemas.

"apa yang terjadi seminggu yang lalu?"

Bersambung.....