Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.
Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.
Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?
Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelinap Ke Istana Raja Perang
MUNGKINKAH jika Mu Xianzhai benar-benar dalam masalah hidup?
Sepasang sayap hitam itu semakin panas dan menyakitkan. Entah berapa lama, pada akhirnya mereda. Li Chang Su dalam keadaan linglung, membalut kembali sekitar pergelangan tangan kirinya dengan kain putih lembut.
Bukan hanya He Ze, tapi dia juga merasakannya. Daripada bingung dan menebak-nebak, dia akhirnya bangkit dan memakai jubah anti hujan yang cukup ringan dipakai. Tudung besarnya menutupi kepala, memastikan dia tak akan kehujanan.
Pergi melalui jendela, dia memasukkan He Ze ke ruang artefak. Dengan kemampuan seni bela dirinya, dia bisa melompat dari bangunan ke bangunan atau pepohonan terdekat. Bersembunyi layaknya kucing mengintip mangsa. Dengan bimbingan He Ze, dia bisa melihat istana raja perang yang berada di puncak bukit kecil.
Keberadaan istana raja perang memang berbeda dari istana para pangeran yang lain. Dulu, bukit itu adalah hadiah kaisar kepada selir kesayangan—ibu Mu Xianzhai. Walau kini sudah meninggal, kaisar tidak pernah mengambil kembali hadiah itu. Lalu berikan saja pada putra kesayangannya untuk dijadikan istana.
Katakanlah, istana raja perang sangat luas. Ada dua gerbang untuk sampai ke halamannya. Pertama, gerbang di bawah bukit. Dua penjaga selalu siaga. Dan yang terakhir gerbang istana. Jika bisa melewati gerbang pertama, maka bisa masuk dengan mudah.
Li Chang Su melompat dari pohon ke pohon, menyelinap ke halaman istana. Dia tahu ada banyak penjaga kegelapan yang melindungi tempat tersebut. Karenanya, dia segera menyembunyikan napas. Bersatu dengan malam.
Melihat salah satu ruangan yang menyala di sisi halaman utama, dia yakin jika Mu Xianzhai ada di sana.
Sementara dia tidak tahu bahwa saat ini, gelang naga perak yang tersimpan di meja nakas pun sedikit bergerak. Terutama mata naga perak yang mengeluarkan cahaya merah. Sayangnya, hal ini tidak sampai diperhatikan oleh orang-orang yang ada di dalamnya.
Mu Xianzhai terbaring lemah di ranjang. Kelambu terikat rapi di tiangnya. Sementara Mu Hongzhi berjalan mondar-mandir di kamar itu, menunggu tabib istana selesai mendiagnosisnya. Sayangnya, tabib istana itu tidak berdaya. Dia menggelengkan kepalanya ke arah Mu Hongzhi dengan permintaan maaf.
"Ini ... Tabib tua ini tidak berdaya."
"Apa??!" Mu Hongzhi meremas kedua pundak tabib itu dengan putus asa, "bukankah biasanya obatmu manjur? Kenapa kali ini tidak? Tidakkah kamu lihat bahwa sepupuku sekarat?" Dia tampak tidak sabar dan ingin membunuh orang.
Sepupunya adalah yang paling kuat. Dia mengikutinya sepanjang hari saat masih kecil. Seperti seekor anak anjing yang mengikuti tuan, Mu Hongzhi tidak pernah mengeluh tentang apapun.
Baginya, di dunia ini, selain ibu yang penuh kekerasan aturan, ada Mu Xianzhai yang melindunginya. Dia sudah mencicipi rasanya perjuangan keras dan berdarah dingin.
Jadi ketika melihat sepupunya pucat di tempat tidur setelah muntah darah siang tadi, dia merasa bahwa dunia telah menghukumnya begitu keras. Sayang sekali, kondisi ini tidak bisa diketahui semua orang. Bahkan kaisar sendiri tidak tahu.
Semenjak Mu Xianzhai berada di balik pintu tertutup untuk kultivasi, membuka jaringan meridian ilmu tenaga dalamnya yang terblokir, tabib pribadinya sudah melarang. Semuanya akan berdampak pada tubuh, tidak baik. Juga berpotensi kecacatan dantian seumur hidup.
Hanya dengan membayangkannya saja, Mu Hongzhi tahu betapa mengerikannya itu.
Percakapannya dengan tabib itu didengar oleh Li Chang Su yang ada di kegelapan. Tangannya yang berpegangan pada salah satu tiang kecil pun semakin kuat.
Berita ini yang tidak dia ketahui secara pasti. Li Chang Su tahu jika Mu Xianzhai memiliki ilmu tenaga dalam yang terblokir. Tapi seni bela dirinya kuat.
Siapa yang tahu bahwa dalam satu tahun saja, sebenarnya pria itu memaksakan diri untuk mengambil risiko. Mu Hongzhi berkata jika itu karena Mu Xianzhai tidak ingin lagi terhipnotis pihak lain?
Berarti ini dimulai sejak kasus ramuan cinta tahun lalu?
Semakin dipikirkan, Li Chang Su merasa tertekan. Tahun itu, Mu Xianzhai pergi ke jurang untuk menemukannya. Setidaknya butuh satu minggu.
Pria itu berteriak dan terus memanggil namanya sambil meminta maaf. Bahkan berjanji akan mengantarnya ke pantai, menangkap ikan. Tapi Li Chang Su diam saja di ruang artefak. Tanpa berniat keluar.
Kesedihan di wajahnya saat itu juga masih ingat dengan jelas. Walau memakai topeng, Li Chang Su akui jika keagungan Mu Xianzhai tidak hilang.
Apakah karena itu juga dia memutuskan untuk membuka jaringan meridian yang terblokir?
Li Chang Su hampir larut ke dalam kenangan satu tahun lalu ketika terakhir kali melihatnya. Tiba-tiba saja, dia merasakan sesuatu mendekat.
Dia menyembunyikan diri lebih dalam lagi, menghilangkan jejak napas. Barulah dia bisa melihat samar-samar, beberapa pria berpakaian serba hitam dengan pedang di punggung—muncul diam-diam.
Ini pembunuh bayaran!
Li Chang Su tidak tahu apa yang sedang terjadi dan siapa yang mengirim orang-orang ini. Tapi jelas, seni bela diri mereka tidak kecil. Tapi masih di bawah level Li Chang Su. Menyipitkan mata, dia melihat beberapa pembunuh bayaran itu memberi kode tangan, lalu berbisik secara rahasia.
Jika dipikirkan, mungkin hanya pihak putra mahkota yang akan membunuh Mu Xianzhai bukan?
"Psstt!! Wanita itu bilang jika raja perang sedang sakit. Ini waktu yang tepat untuk membunuhnya. Setelah membunuh, bakar ruangan dan laporkan semuanya pada tuan," salah satu dari mereka berbisik sangat pelan.
Mereka mengangguk, saling mengerti.
Wanita itu?
Li Chang Su yang berada di kegelapan pun berpikir keras. Siapa yang mereka maksud? Apakah ada orang lain yang tahu masalah ini?
Tapi Mu Hongzhi bilang tidak ada yang tahu. Kecuali ... Itu Rongyu. Hanya dia yang memiliki dukungan Jenderal Rong di belakang, bisa menyewa siapapun untuk informasi. Mungkin juga memberikan ilusi pada pelayan untuk ini.
Bagaimanapun juga, wanita itu pandai membuat ilusi pada orang lain. Tidak salah lagi. Ini pasti Rongyu! Dan tuan yang mereka maksud seharusnya adalah putra mahkota. Li Chang Su mengeluarkan beberapa jarum perak beracun, lalu melemparnya ke arah mereka. Tepat di leher.
Semua pembunuh bayaran yang ada di bawah segera tertegun dan jatuh dengan keras. Membuat Mu Hongzhi yang masih berbicara dengan tabib pun waspada
"Siapa di luar??!" Teriaknya dengan nada dingin. Lalu membuka jendela setalah mengambil pedang.
Tanpa di duga, para bawahan Mu Xianzhai berlutut dengan perasaan bersalah, "Bawahan itu lengah dan tidak menyadari gerakan musuh. Mohon putra itu untuk menghukum bawahan," katanya mantap.
Semua penjaga gelap itu memakai pakaian serba hitam, wajah terhalang oleh masker. Hanya bisa melihat matanya yang berkedip dingin.
Mereka semua adalah penjaga gelap yang telah bersama Mu Xianzhai sejak kecil. Tentu saja terlatih. Tapi malam ini, melihat pembunuh bayaran tergeletak di lantai, mereka hampir saja membuat raja terbunuh.
"Pembunuh bayaran!"
Mu Hongzhi menggertakkan giginya. Dia tidak bisa menyalahkan mereka. Lagi pula, ini memang bukan bawahannya. Selalu ada ambang batas kemampuan seseorang. Sepertinya, para pembunuh bayaran ini menggunakan napas hantu sehingga tidak bisa dideteksi para penjaga malam.
"Siapa yang membunuh mereka?" Tanyanya bingung.
"Ini ... Kami tidak tahu. Setelah kami merasakan kehadiran pihak lain, kami bergegas. Tapi mereka semua mati," jawab penjaga gelap, masih berlutut.
"Periksa!" Perintahnya.
Para penjaga gelap memeriksa tubuh pembunuh bayaran itu dan menemukan jarum beracun tertancap di leher mereka. Ketika Mu Hongzhi melihatnya, dia tertegun.
"Jenderal Hong, mereka dibunuh oleh jarum beracun," lapor salah satu penjaga gelap.
"Jarum beracun? Jarum beracun apa?" Mu Hongzhi bingung.
"Sepertinya seorang master tidak sengaja lewat dan membunuh mereka. Mungkinkah penjaga rahasia Raja Xian?" Penjaga gelap itu tidak mau berspekulasi lebih jauh.
Mu Hongzhi menggelengkan kepalanya, "Itu tidak mungkin. Sepupuku tidak memiliki penjaga rahasia."
Adakah kebetulan di dunia ini?
"Baiklah. Aku akan membicarakan ini dengan sepupu nanti. Kalian utus mayat mereka lebih dulu."
"Perlukah kami mengirimnya ke suatu tempat?"
"Simpan saja. Dan tunggu sepupu bangun. Dia akan memberi keputusan."
Para penjaga gelap itu menjalankan perintahnya.
Sementara Mu Hongzhi masih terdiam untuk sementara waktu, lalu kembali menutup jendela.
Lalu dia berpikir, siapa yang mengetahui kejadian ini?
Di sisi lain, Li Chang Su terus memperhatikan dari kegelapan. Dia membuka kemampuan mata dewa dan melihat sekeliling.
Kenyataannya, ada sosok kecil bersembunyi di kegelapan. Terlihat panik. Lalu berbalik untuk pergi. Sayangnya, Li Chang Su segera menembakkan jarum beracun lagi hingga suara teriakan terkejut membuat para penjaga gelap kembali turun.
"Siapa di sana?" Tanya penjaga gelap seraya bersiap dengan pedangnya.
"Ini ...," Rekannya terkejut.
Seorang pelayan tergeletak tak bernyawa di sisi halaman lain. Mereka kebingungan. Untuk apa pelayan di sini malam-malam?
Lalu siapa yang membunuhnya juga?
Kemampuan hantu ini membuat mereka berpikir jika seorang master diam-diam mengawasi halaman. Tapi tidak berniat untuk membunuh Mu Xianzhai. Mungkin saja gadis pelayan ini adalah mata-mata. Dilihat dari ekspresi wajahnya saat mati, jelas ketakutan.
"Ada apa dengan dunia ini sebenarnya? Masih ada master yang hebat?" Gumam salah satu dari mereka.
Ketika hal ini dilaporkan kembali pada Mu Hongzhi, rasanya tidak ada tempat yang aman di istana. Para penjaga gelap diperintahkan untuk mengawasi setiap pergerakan orang-orang di sekitar istana. Siapapun yang mencurigakan, tangkap dan kurung!
Tabib istana merasa sangat lelah. Dia akhirnya bisa mengistirahatkan tulang tuanya di ruangan lain. Sementara Mu Hongzhi akan menjaga sepupunya malam ini.
Di luar, Li Chang Su tidak bisa masuk jika pria itu masih terjaga. Dengan hati-hati, dia mengeluarkan sebuah botol parfum dari ruang artefak. Sayangnya, ini bukan wangi parfum, melainkan obat bius udara. Siapapun yang menghirupnya dalam keadaan sadar, maka akan tertidur pulas hingga pagi.
Li Chang Su menyemprotkannya melalui celah ventilasi. Awalnya Mu Hongzhi mengerutkan kening, merasa ada yang salah. Tapi tiba-tiba dia mengantuk. Sebelum bisa berbicara untuk memanggil penjaga gelap, dia pun jatuh di kursi panjang. Tidur pulas.
Barulah, sosok kecil bergaun biru pucat masuk.
terima kasih 💚
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕
jadi thor jika ada yg bilang hal² buruk tentang author, ingat ada juga yg butuh author untuk bisa bahagia dan untuk bisa mendapatkan sedikit waktu istirahat dengan membaca. good luck thor☺️☺️☺️