Dia baik, dia setia, dia cantik, dia pintar, namun ... karena keadaan ekonomi yang rendah dan belum memiliki pekerjaan tetap membuat nya diremehkan dan dihinakan oleh orang-orang yang di percaya selama ini. Orang-orang yang sangat di sayangi dan di kasihi selama ini ternyata tega mengkhianati dari belakang.
Jemima namanya. Dia sangat terluka atas pengkhianatan yang dilakukan kekasih dan sahabatnya, lalu bagaimana sebenarnya kisah ini terjadi?
Yuk ikuti terus kisah Jemima, insyaAllah happy ending.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Nyaman
Rarasita membuka pintu, Rakha tersenyum senang dia kira sang istri sudah tidak marah lagi. Tapi ... senyuman nya seketika sirna, ia heran melihat penampilan sang istri yang sudah rapi.
Wajah dengan polesan make up, tas bertengger di bahu, sepatu hak yang tidak terlalu tinggi serta dress berwarna navy tanpa lengan dengan panjang di bawah lutut. Rara terlihat cantik dan seksi.
"Kamu mau ke mana, Ra?" tanya Rakha menatap Rara dari ujung kaki hingga kepala.
"Aku mau keluar, mau jalan jalan sama temen aku. Sekalian mau shopping," jawab Rara dengan wajah datar. Dia masih kesal dengan sang suami.
"Teman yang mana? Keluar nya sama aku saja, ya. Aku juga pengen cuci mata,"
"Temen aku waktu kuliah. Si Sopia," jawab Rara berbohong.
"Nggak, aku gak mau keluar sama kamu, soalnya kamu selalu melarang aku belanja barang yang aku suka, bisa nya cuma cuci mata doang, iihh gak! Padahal aku kan juga punya uang sendiri," lanjutnya.
"Aku tidak melarang Sayang, tapi kita 'kan sekarang lagi berhemat supaya kita bisa membeli rumah yang kita inginkan. Lagian kamu sekali nya mau beli barang harganya gak ngotak, bisa sampai puluhan juta,"
"Namanya juga barang branded ya pasti mahal. Sudah lah, aku males berdebat! Aku pergi," ucap Rara, tangan kanan nya menggenggam ponsel. Dia berjalan menuju pintu keluar, Rakha masih terus mengikuti langkah nya dari belakang.
"Nggak salaman dulu?" tanya Rakha.
"Sebenernya males banget, tapi ... Ya sudahlah." Batin Rara lalu ia menyalami tangan sang suami.
"Pulang nya jangan lama ya, dan terus jangan beli barang mahal, shopping nya jangan banyak-banyak," pesan Rakha.
Rara hanya mendengus kesal mendengar perkataan sang suami.
Di depan sebuah mobil sudah menunggu Rara. Sang pemilik mobil membuka pintu untuk Rara lalu mempersilahkan masuk.
Mereka mengobrol sepanjang jalan, bahkan Rega selalu menanyakan apa yang diinginkan Rara.
"Aku pengen makan, lalu kita mampir ke toko tas branded, lalu ke butik ternama dan juga ke toko perhiasan," jelas Rara saat di tanya.
"Baiklah, siap laksanakan sekretaris ku yang cantik," ucap Rega dengan wajah tersenyum lebar.
"Sudah terlanjur jalan ya manfaatkan saja, kan lumayan," batin Rara.
Rarasita mulai merasa nyaman sama sang atasan, meskipun tidak ganteng tapi Rega bisa ngertiin dia, bisa membuat nya tertawa dengan lelucon yang dilontarkan serta bisa membeli barang apa saja yang Rara inginkan.
Rara lupa kalau Rega sudah beristri, dan dia tidak berpikir bagaimana perasaan istri Rega kalau tahu Rega jalan sama wanita lain dan membelikan barang mewah untuk wanita lain.
Rara hanya berpikir demi kesenangan dirinya saja, tanpa memikirkan perasaan wanita lain.
"Pak Rega, makasih banyak ya untuk hari ini, aku senang banget bisa jalan sama Bapak."
"Kalau kita lagi diluar manggil nya jangan Bapak pak pak lagi dong, panggil saja dengan sebutan Abang," ucap Rega genit.
"Oke deh," Rara tersenyum malu. Kedua tangannya menenteng banyak Paperbag yang berisi barang barang mewah kesukaan nya.
***
Sementara itu di tempat berbeda, Jemima, Dixon, Pak Hasan dan Bu Sekar sudah sampai dilokasi pembangunan rumah.
Pak Hasan dan Buk Sekar tersenyum haru menatap rumah yang dulu nya hanyalah gubuk kecil kini sudah berdiri kokoh di sulap menjadi bangunan bertingkat yang mewah. Kalau sudah seratus persen selesai, maka rumah mereka akan menjadi rumah yang paling mewah di desa Bujung Sakti.
Bu Sekar memeluk sang menantu, lalu berulangkali mengucapkan terimakasih sambil meneteskan air matanya.
Pun Pak Hasan, beliau melakukan hal yang sama karena sang menantu sudah sangat baik dan sudah meninggikan derajat mereka di desa Bujung Sakti. Para warga yang dulu sering menggibah serta mengasingkan mereka secara terang-terangan sekarang hanya bisa diam saat berhadapan langsung dengan keluarga Pak Hasan. Tapi ... Kebiasaan menggibah mereka tak akan pernah usai, malahan sekarang warga desa sibuk menggibah Jemima, mengatakan Jemima wanita murahan.
"Lihat tuh, padahal mereka kan belum menikah kok mau maunya si Jemima tangannya terus di genggam Tuan Dixon, mana Jemima terus bergelayut di lengan Tuan Dixon. Iihh dasar gatel,"
"Yakin deh Jemima sudah ngasih apem nya sama Tuan Dixon makanya Tuan Dixon jadi kepincut,"
"Nauzubillahi ... Kok Pak Hasan dan Bu Sekar malah diam dan membiarkan saja ya anak gadisnya di sentuh sentuh pria yang bukan mahram nya," timpal Ibu yang satu lagi sambil terus menggelengkan kepala.
"Ya namanya juga orangtua mata duitan dan pengen kaya mendadak, demi uang mereka sampai menghalalkan segera cara,"
"Mereka tidak terima anak mereka ditinggal nikah oleh Rakha makanya sekarang mereka jadi menghalalkan segala cara supaya cepat kaya,"
Para ibu ibu bergosip saling bersahutan ngomongin keluarga Jemima.
Mereka memperhatikan gerak gerik Jemima dari jauh.
Bersambung.
tunggu karmamu
Sabar ya Dixon puasa tujuh hari aje 🥰🥰🥰🥰🥰
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🤲🤲
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️