Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Ramuan Kesuburan
Tatapan Selir Su membuat Lu Jing Yu dingin di belakang punggungnya entah kenapa. Padahal wanita di depannya ini jelas tersenyum cerah tanpa ada jejak niat buruk di dalamnya. Tapi senyumnya seperti sedang mengintimidasi nya. Mengancamnya.
Sementara itu Pei Zhan Xi hanya diam di samping melihat tingkah ibunya yang sedang menaburkan jaringnya. Meskipun ia cukup cerdas pada hari biasa, di depan ibu kandungnya ia tidak akan mampu menebak apa yang ada di otak cantik ibunya yang selalu berputar dengan cepat dan tak terduga.
"Kalau kalian suka aku akan meminta bibi Gu untuk mengantar minuman ini setiap hari ke kediaman raja Rui kalian. Bagaimana dengan itu? Bukankah itu ide yang bagus?" Selir Su berkedip dua kali saat ia sedang merayu pasangan muda di depannya.
"Tidak perlu. Bukankah ini hanya minuman? Bukannya di kediaman raja Rui tidak ada minuman. Jika ibu sungguh ingin kami meminumnya setiap hari, ibu bisa saja memberitahu bahan-bahannya dan dapur raja Rui akan menyiapkannya setiap hari sesuai perintah ibu. Tidak perlu merepotkan bibi Gu."
"Ini bukan sembarang minuman. Ini adalah ramuan kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh. Kamu lihat ibumu ini yang meskipun sudah tua masih sehat bugar dan berenergi. Itu semua karena ibumu ini minum ramuan kesehatan ini sejak masih muda. Ini sebenarnya adalah ramuan rahasia. Jadi ibu tidak bisa memberikan resepnya begitu saja." Lagi pula jika aku memberi tahu resepnya, dengan kecerdasan putraku ini akan dapat dengan mudah menebak ramuan apa yang aku buat untuk mereka kan? Tentu saja itu tidak bisa diterima. Selir Su melanjutkan kalimatnya di dalam hati.
"Kediaman raja Rui cukup jauh dari istana. Bibi Gu sudah tua saat ini. Akan sangat melelahkan jika harus pergi setiap hari hanya untuk sekedar minuman saja." Pei Zhang Xi masih belum menyerah. Jika ibunya memaksa untuk memberinya minum, Tentu saja minuman itu tidak sesederhana kelihatannya. Pasti ibunya merencanakan sesuatu di lengan bajunya.
"Baiklah. Kalau bukan bibi Gu juga ada pelayan lain. Dan kalian harus meminumnya sampai habis. Aku akan memerintahkan pelayan untuk mengawasi kalian berdua meminum itu. Aku tidak mau ditipu." Selir Su mengerucutkan bibirnya dan memalingkan wajahnya dengan kesal. Memberi perasaan bahwa dia dianiaya dan membuat semua orang tidak Akan tega saat menolaknya.
"Berhenti berakting. Aktingmu semakin hari semakin buruk bu. Apakah ayah Kaisar masih saja tertipu dengan wajah polosmu itu?" Cibir Pei Zhan Xi. Ia melirik ibunya dengan kejam. Lu Jing Yu hanya melihat interaksi pasangan ibu dan anak yang entah kenapa terlihat lucu ini.
"Huhuhu menantu ku yang baik lihatlah putraku Yang tidak berbakti itu! Dia berani memarahi ibunya seperti itu. Tolong selamatkan aku menantu ku. Huhuhu jika pandangan mata dapat menembus tubuh, wanita tua ini pasti sudah mati beberapa kali dengan tatapan mengerikan seperti itu. Huhuhu." Selir Su menghapus air mata yang dengan mulus meluncur dari sudut matanya. Dia menyembunyikan wajahnya. Matanya layu saat diam-diam melirik anak dan menantunya. Namun jika seseorang memperhatikan, di dalam matanya yang terlihat layu di luar, kilatan semangat yang samar yang disembunyikan dengan baik akan dapat dilihat dalam matanya yang jernih.
Lu Jing Yu yang tiba-tiba diseret saat menonton pertunjukan tidak tahu harus berbuat apa. Dia melirik Pei Zhang Xi untuk mencari bantuan. Tapi siapa sangka pria itu bahkan memalingkan wajahnya dengan kejam. Membuatnya tidak bisa berkata-kata.
"Hmp!" Pei Zhang Xi mendengus melihat tingkah ibunya yang menjadi. Sebagai putra yang dibesarkan wanita itu tentu saja ia tahu bagaimana ibunya bertingkah selama ini untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Sejak kecil Pei Zhang Xi sudah mengalami banyak hal memalukan selama ini dan melakukan hal-hal Yang tidak diinginkannya dengan trik yang sama. Tapi meskipun begitu ia masih saja terperangkap pada jebakan sang ibu yang mematikan.
Tapi kali ini, dia tidak datang sendirian. Terlebih lagi dia datang dengan wanita yang tidak dapat masuk ke dalam matanya karena ketidaklayakannya. Bagaimana dia bisa membiarkan wanita itu melihat kekalahannya?
Di sisi lain, Lu Jing Yu semakin berkedut di sudut bibirnya. Orang tua aslinya di dunianya semua adalah orang yang masuk akal. Mereka saling menyayangi tetapi tidak pernah berlebihan. Apalagi sampai bertingkah menyedihkan dan bermain peran untuk memaksa seseorang, jadi dia tidak tahu harus bagaimana menyikapinya.
"Ibu, kalau itu memang tidak merepotkan lakukan saja seperti yang ibu inginkan." Ucap Lu Jing Yu pada akhirnya. Melihat wajah selir Su membuatnya tidak tega menolak.
Mata layu selir Su dalam sekejap telah berubah menjadi bersemangat. Dia dengan segera mengalungkan lengannya yang ramping di lengan Lu Jing Yu saat ia menepuk nya dengan agak keras. Namun binar bahagia di matanya yang jelas membuat Lu Jing Yu tidak berdaya untuk mengecewakannya.
"Baiklah karena sudah diputuskan. Mulai sekarang ibu akan mengirim minuman spesial ini pada kalian dan kalian harus berjanji untuk menghabiskannya." Tanpa menunggu kesanggupan keduanya, selir Su segera melepaskan Lu Jing Yu dan memerintahkan keduanya untuk segera kembali dengan alasan bahwa ia sudah lelah dan ingin istirahat.
Selir Su segera merubah penampilannya dari yang semula penuh dengan semangat menjadi terlihat benar-benar lelah. Lu Jing Yu benar-benar mengagumi dari dalam lubuk hatinya kemampuan akting wanita yang masih cantik meskipun usianya hampir empat puluh tahun.
"Baiklah kalau begitu kami tidak akan mengganggu lagi." Pei Zhang Xi berdiri dan melirik Lu Jing Yu. Memberi isyarat pada istrinya itu untuk segera pergi dari tempat yang penuh dengan jebakan itu. Dia tidak sadar bahwa mereka sudah terjebak...
"Kalian ingat kalian harus menghabiskan minuman yang akan ibu kirimkan pada kalian."
"Iya iya." Pei Zhang Xi benar-benar tidak tahan untuk tinggal lebih lama lagi. Ia dengan cepat meraih tangan Lu Jing Yu dan menariknya pergi dari sana. Menghindari jika ibunya akan menggali lubang jebakan lain untuknya.
Selir Su melihat pemandangan ini dengan senyum di bibirnya. Ia menyadari jika diantara mereka tidak ada apa-apa selain pernikahan yang dipaksakan untuk saat ini. Bukan lagi perasaan cinta, putranya ini bahkan mungkin masih membenci Lu Jing Yu mengingat apa yang dilakukan menantunya itu untuk menjadi istri dari putranya. Namun ia yakin suatu saat nanti hati putranya akan luluh pada gadis yang menjadi istrinya.
Sebagai seorang ibu, selir Su segera memerintahkan orang untuk menyelidiki calon menantunya saat mengetahui dekrit pernikahan yang harus diterima Oleh putra satu-satunya itu. Awalnya ia merasa tidak puas setelah mendengar banyak rumor yang beredar di luar sana mengenai calon menantunya. Apalagi mengetahui trik tidak terpuji yang digunakan untuk memaksakan pernikahan.
Selir Su pun pergi ke kuil Mingyue di pegunungan untuk meminta berkat untuk putranya yang berharga. Namun Kepala Biksu Di memberitahunya bahwa pernikahan putranya yang dia keluhkan tidak bisa dipatahkan karena telah menjadi ketentuan. Selain itu, Lu Jing Yu dan Pei Zhang Xi adalah pasangan yang serasi dalam segala hal. Kepala Biksu Di juga meyakinkan bahwa Pei Zhang Xi akan bahagia dalam pernikahannya.
Kepala Biksu Di dari kuil Mingyue terkenal karena kesalehannya. Perkataannya selalu tepat. Jadi selir Su akhirnya meletakkan kekhawatirannya terhadap kebahagiaan pernikahan putranya dan berdoa untuknya.
Masih dengan senyum di wajah cantiknya, ia memanggil bibi Gu yang segera datang setelah dipanggil.
"Mulai besok atur pelayan terpercaya untuk mengirim minuman kesehatan itu ke kediaman raja Rui. Minta mereka untuk memastikan bahwa raja Rui dan permaisuri Rui menghabiskan minuman kesehatan mereka." Selir Su tersenyum saat membayangkan masa depannya dikelilingi oleh banyak cucu yang akan lahir dari menantunya.
Di dalam harem, hanya dialah yang belum memiliki cucu untuk dibanggakan dan dipamerkan. Putranya terlalu dingin pada perempuan selama ini. Di saat para pangeran mengisi kediaman mereka dengan istri dan beberapa selir, kediaman putranya masih kosong melompong. Membuatnya frustasi saat para selir memamerkan cucu mereka yang berharga.
"Apakah raja Rui tahu minuman apa ini?" Bibir Gu bertanya dengan ragu. Dia mengenal Pei Zhang Xi sejak kecil. Jadi dia tahu wataknya. Jika dia tahu ibunya ini menipunya, ia pasti akan marah.
"Tentu saja tidak. Jadi jangan biarkan dia tahu."
"Bukankah ini tidak baik?"
"Tentu saja ini baik. Aku hanya membantu mereka menyuburkan garis keturunan mereka. Apakah ini buruk? Saat ini hubungan mereka memang belum pada tahap itu. Tapi dengan mengkonsumsi minuman ini secara rutin, sekali saja mereka melakukannya di masa depan, cucuku tidak akan lagi menjadi sekedar mimpi." Mata jernih selir Su berkilau bahagia. Seakan dia bisa melihat cucunya ada di depannya saat ini.
...~○○○~...
...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_7♡...
*
*
*
Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. ..