Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Terpaksa
Pagi ini terlihat begitu beda di kediaman keluarga Alvarendra, sarapan yang biasanya berjalan dengan lancar dan harmonis dan bahagia kini terlihat sangat hening.
“Tin, Dara belum bangun ?” Tanya Khasandra memecahkan keheningan
“Justin gak tahu ma” Jawab Justin kemudian mengambil selembar roti
“Pa, apa mungkin kita terlalu keras mendidik Dara ?. Biarkan dia sekola aja pa, mama nggak tega lihatnya” Ujar Khasandra yang merasa tidak tenang
Reynard menghiraukan ucapan Khasandra dan beralih menatap Justin
“Panggil ade kamu, suruh dia turun sekarang juga” Titah Reynard
“Iya pa” Jawab Justin lalu berjalan menaiki tangga dan mengetuk pintu kamar Adara
Tok …
Tok …
Tok …
“Dara, buka pintunya ini udah pagi” Ucap Justin di sela-sela mengetuk pintu
Justin menghentikan aksinya ketika merasa tidak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar Adara, dirinya sedikit khawatir dengan keadaan sekarang.
“Adara, kamu denger ucapan kakak kan ?” Tanya Justin
Sedangkan di dalam kamar, Adara yang tertidur sedikit terusik akibat ketukan pintu yang terdengar begitu nyaring.
“Siapa sih ganggu tidur aja” Gumam Adara sambil mengucek kedua matanya yang masih terasa sangat berat
Tok …
Tok …
Tok …
Mendengar ketukan pintu lagi, membuat Adara bangkit dari Kasur dan berjalan membuka pintu.
“Ngapain sih ? masih pagi udah gedor-gedor pintu kamar gue” Tanya Adara
“Nggak sopan pake lo gue sama kakak sendiri” Jawab Justin
“Bodo amat, gue gak peduli” Ucap Adara kesal
“Adara” Gertak Justin merasa kesal
“Apa ?” Tanya Adara
“Kamu kenapa sih ? kok jadi seperti ini ?” Tanya Justin bingung menyadari perubahan sikap Adara
“Tanya aja sama diri lo sendiri” Jawab Adara sewot
“Udahlah, gue males ngomong sama orang kaya lo” Lanjut Adara kemudian menutup pintu kamarnya, namun dengan cepat Justin menahannya
“Papa minta kamu turun sekarang juga” Ucap Justin
“Untuk apa ?” Tanya Adara
“Nggak tahu, mending sekarang kamu turun dulu. Inget jangan buat papa marah lagi” Jawab Justin kemudian meninggalkan kamar adiknya
Kemudian Adara masuk ke kamarnya untuk mencuci muka dan masih menggunakan piyama, lalu dia turun mendekati kedua orang tuanya.
“Ada apa papa panggil Dara ?” Tanya Adara sangat malas
“Loh ? kok masih pakai baju tidur ? anak mama baru bangun ?” Tanya Khasandra kaget dengan kedatangan Adara
“Iya ma, Dara baru bangun tidur” Jawab Adara
“Duduk” Titah Reynard menatap Adara dengan serius
Dengan sangat malas Adara duduk di kursi.
“Apa pa ?” Tanya Adara
“Kamu ingin sekolah lag ikan ?” Tanya Reynard yang di angguki oleh Adara dengan semangat
“Kalau Dara mau sekolah lagi, sekarang kamu cepat siap-siap” Lanjut Reynard membuat Adara membulatkan matanya
“PAPA SERIUS ?” Pekik Adara merasa sangat bahagia
Reynard tersenyum tipis melihat wajah bahagia Adara yang tadinya murung menjadi bahagia, begitu juga dengan Khasandra yang ikut bahagia.
“Iya dong papa serius, masa bercanda sih” Jawab Reynard sambil terkekeh mengusap pucuk kepala Adara
Dengan cepat Adara bangkit dari duduknya dan langsung memeluk tubuh Reynard.
“Makasih papa” Ucap Adara kemudian mencium pipi Reynard sedangkan Reynad terkekeh melihat kelakuan putrinya
“Siapa ya yang tadi cemberut sampai bibirnya mau nyium lantai saking cemberutnya ?” Sindir Justin sambil menghabiskan makanannya
“Kakak gak usah ikut campur deh, Dara masih ngambek sama kakak” Jawab Adara sambil memalingkan wajahnya
“Idih… ngambek kok bilang-bilang sih” Goda Justin sambil terkekeh
“Ma liat tuh, kakak ganggu Dara” Ucap Adraa mengadu sedangkan Khasandra hanya tertawa pelan
Ting Nong Ting Nong
“Siapa ya pagi-pagi udah namu aja ?” Tanya Adara
“Sebentar mama liat dulu” Ucap Khasandra
Lalu Khasandra membukakan pintu …
“Assalamu’alaikum, pagi tante” Ucapnya membuat semua pasang mata beralih menatap ke arah pintu
“Maaf kamu siapa ya ?” Tanya Khasandra
“Ma, suruh masuk” Titah Reynard
“Iya pa” Jawab Khasandra
Beberapa menit kemudian Khasandra datang bersama dengan laki-laki yang berjalan di belakangnya, sedangkan Adara yang melihat laki-laki tersebut mendadak tubuhnya menjadi kaku.
“D-dia ?” Gumam Adara
“Pah dia siapa ?” Tanya Justin
“Nak Khalid, silahkan duduk” Ucap Reynard
“Terima kasih om” Jawab Khalid
“Jadi yang merasa bingung dia siapa, dia adalah Khalid tetangga kita dan dia juga yang akan menjaga Adara waktu di sekolah” Ucap Reynard yang membuat Adara membeku, pasalnya Adara masih takut dengan Khalid semejak kemarin malam
“Papa, tapi dia sama Dara beda sekolah” Protes Adara berusaha menolak keputusan Reynard walau pun sangat mustahil
“Lo tenang aja, hari ini gue pindah sekolah ke sekolah lo jadi kita sama” Jawab Khalid sambil tersenyum
“Dara sekarang kamu cepetan siap-siap, kasihan nak Khalid sudah menunggu” Perintah Reynard
“Pa, tapi Dara bisa berangkat sendiri” Protes Adara merasa tidak setuju
“Padahal papa sendiri yang melarah Dara untuk dekat sama laki-laki, tapi kenapa sekaranf papa malah mita laki-laki asing buat jagain Dara ?” Tanya Justin merasa bingung
“Justi, kamu dengerin papa. Khalid itu bukan orang asing, papanya dia adalah rekan kerja papa dan alasan mengapa papa menyuruh Khalid buat jaga adek kamu karena papa yakin kalau Khalid itu cowok baik-baik” Jawab Reynard
Sedangakn Adara yang mendengar uacpan papanya menjadi kesal sendiri.
“Baik dari mananya coba ? Asal papa tahu, kemarin Khalid nampar Dara. Dia juga jambak Dara pa” Gumam Adara sambil berjalan menuju kamarnya sambil menghentak-hentakkan kakinya
*****
Sesamapi di kamar, Adara langsung bergegas menujunu kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
Tak berselang lama, Adara Sudha siapa dengan seragam sekolahnya.
“Tumbeh Iyem dan Kevin belum nongol ?” Tanya Adara heran
“Mungkin kereka berdua cape, makanya sekarang mereka belum bangun” lanjut Adara kemudian meninggalkan kamarnya
“Adara udah siap ?” Tanya Reynard
“Udah pa” Jawab Adara
“Pah bisa gak kalau Dara berangkatnya bareng sama kakak aja ? Dara gak nyaman sama dia” Bisik Adara
“Nggak, lagian Khalid sudah menunggu kamu dari tadi loh. Justin biar bantu papa di kantor dulu” Tolok Reynard
“Mama” Ucap Adara beralih menatap Khasandra dengan menampilkan puppy eyesnya
“kamu nurut aja sama papa kamu” Jawab Khasandra sambil mengelus punggung Adara
“Papa tapi Dara gak mau pergi bareng dia” Gertak Adara sudah hilang kesabarannya
“Kalau Dara gak mau bareng Khalid, ya udah berarti kamu nggak bisa sekolah” Ancam Reynard yang membuat Adara mengumpat dalam hati
“Iya iya, Dara berangkat” Sewot Adara sambil menyalami kedua orang tuanya
Saat berhadapan sama Justin, Adara langsung memeluknya dan berbisik.
“Kakak, Dara nggak mau berangkat sama dia” Bisik Adara
Justin yang melihat mata adiknya sudah berkaca-kaca merasa tidak tega.
“Nggak papa, cuman berangkan ke sekolah aja kok nanti di sekolah kamu bebas bermain sama siapa aja” Ucap Justin kemudian mencium kedua mata Adara
“Ade kakak yang cantik gak boleh sedih dong masa pagi-pagi udah sedih aja. Emang nggak malu kalau nanti ketahuan sama pacar kamu ?” Goda Justin teringat dengan laki-laki yang mengantarkan Adara kemarim malam
Ucapan Justin membuat Adara teringat akan sosok Azlan, mengingatnya saja sudah membuat hatinya menghangat.
“Ih mana ada” Jawab Adara gugup
“Pa, ma Dara berangkat dulu ya” pamit Adara
“Ingat jangan bertengkar lagi, kalau sampai kakak dapat telpon kamu masuk ke ruang BK lagi abis kamu sama kakak” Peringatan Justin sebelum Adara pergi
“Iya kakak ku yang bawel” Jawab Adara
Lalu berjalan, sebelum nedekati pintu Adara menghentikan langkahnya.
“Kakak tadi Dopi nyemplung ke ember di kamar Dara” lanjut Adara berteriak
“DOPI” Teriak Justin kemudian berlari terbirit-birit menuju kamar Adara, dia sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada kucing kesayangannya
Sedankan Khasandra, Reynand geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak sulungnya yang masih belum berubah.
masih setia baca