Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Festival
" Apakah ada keluarga dengan marga yang sama? " batin Nayla memikirkan nya, ada perasaan aneh saat nama keluarga Erlangga berada di belakang nama Vino, namun segera Ia tepis pikiran negatif itu. lagi pula marga Erlangga bukan hanya ada satu.
" Halo Vino, senang bertemu denganmu. Nama Kakak Nayla! " Nayla memperkenalkan diri seraya mengacak rambut Vino dengan gemas.
" Vino juga senang bertemu dengan Kakak cantik.." katanya yang langsung memeluk Nayla.
" Sekali lagi Saya terima kasih sama kamu. Oh ya, perkenalkan nama Saya Citra. " Ia mengulurkan tangan nya yang langsung di terima oleh Nayla.
" Aku Nayla Kak, Kakak masih muda banget.. " Nayla tampak tertegun sesaat saat wanita itu mengatakan usianya 22 tahun.
" Ya sudah, kalo begitu Saya permisi dulu. ayo Vino.. " ajak Citra sambil menggandeng tangan Vino.
Citra tersenyum puas, ini belum seberapa dengan apa yang sudah mereka lakukan padanya. Awalnya Citra hanya ingin memiliki Al setelah jatuh cinta pada bocah yang mengakibatkan kematian Bapak nya.
Tapi setelah mengetahui bahwa Nayla berasal dari keluarga Aurora, kebencian kian menusuk relung hati Citra saat masa lalu kembali terbesit di benak nya. Masa lalu yang mungkin sudah hilang dari ingatan nya. Kebahagian yang dulu pernah Ia rasakan telah sirna berganti luka.
" Nayla, kau akan hancur seperti hati yang ku rasakan saat ini. Kau mengambil semua yang ku miliki. Kau tidak akan bahagia. Aku pastikan itu.. " batin Citra seraya membawa Vino pergi dari tempat itu. Sudah cukup bermain nya.. Permainan yang sebenarnya baru akan di mulai.
Setelah kepergian Citra, Nayla mencoba mencari keberadaan Al. Entahlah, kemana Firman membawa Al pergi sampai Ia memiliki ide untuk meminta bantuan pada kedua bestie andalan nya.
Obrolan Chat..
Nayla... Guys tolongin Gue dong! Please.
Arena... Napa Lo, lagi di kejar Maling? 🤣🤣🤣
Nayla... Ini lebih parah dari maling 😭😭😭
Arena... Di kejar polisi??
Widia - Arena... 🤣🤣🤣🤣
Nayla... Ihs, Gue lagi kencan sama Al di acara festival. Tapi salah satu curut nya malah gangguin. Gue butuh bantuan Lo buat ngusir tuh curut.
Widia... Ya udah tinggal beli racun tikus, apa susah nya.
Arena... 🤣🤣🤣 Sweetie, Lo jangan bikin My Princess manyun napa..
Widia... Oh salah ya, Gue kira tikus🤣🤣🤣
Arena... Sorry Nay , Gue ada janji . Mending sih Widia aja noh.
Nayla-Widia... 🙏🙏🙏🙏😭😭😭
Widia-Nayla... Yaelah, kenapa jadi Gue sih. Gini nih kalo lagi be Street
Nayla-Widia... Please, Lo kaya gak pernah bucin aja sih. Kali - kali napa berkorban dikit buat Gue.
Widia... Dulu aja gak mau kasih tau kita karena malu, sekarang malah mesra - mesraan gak tau malu.
Arena-Widia... 🤣🤣🤣 Kepalang bucin dia.. Cieee.
Nayla... 10 juta Gue tf sekarang
Widia... Capcus, gas lah. Sherlock yah
Nayla-Widia... Anjay, giliran duit aja Lo langsung tancep gas.
Widia-Nayla... Maklum, jatah bulanan Gue berkurang karena nilai turun. Lo kaya gak tau Bapak Gue kaya gimana aja, nilai 80 aja langsung di hajar.
Setelah meminta bantuan, akhirnya hanya Widia yang bersedia karena Arena memiliki janji yang membuatnya tidak bisa membantu. Tapi tak masalah, asalkan Ia bisa melarikan diri bersama Al.
Sekarang giliran Nayla mencari keberadaan Al, Ia terus menelusuri jalanan Festival yang semakin padat karena memang semakin rame pengunjung. Hingga hampir 5 menit namun Al tidak terlihat, mustahil jika Al meninggalkan nya, bukan. Bisa - bisa nanti malam tak akan Nayla kasih jatah pegang - pegang.
Setiap malam Al selalu menyedot asi yang di miliki Nayla seolah dirinya adalah seorang bayi yang harus menyusui . Entahlah kelakuan Al juga terkadang membuat Nayla naik pitam karena kesal.
Sampai akhirnya, Ia mendengar suara seseorang yang Ia kenali di antara kerumunan. Nayla mendekat dan ternyata di atas sebuah panggung. Al berdiri dengan memegang gitar di tangan nya.
" Wihhh, Soib Gue tuh.. " ujar Firman bertepuk tangan dari bawah panggung.
" Apa yang Al lakukan disana? " Nayla penasaran dan mendekat
Al berdiri di depan semua penonton yang kebanyakan adalah pemuda - pemudi. Bahkan banyak gadis yang memuji ketampanan Al yang sangat sempurna.
" Halo semuanya, Saya berdiri di atas sini karena Saya ingin mempersembahkan sebuah lagu yang sangat spesial untuk seseorang yang selama ini ada di dalam hidup Saya. Dia bagaikan matahari yang selalu menghangatkan hidup Saya. Di saat malam menerpa Ia datang bagaikan cahaya bintang. Di bagaikan senja yang Saya tunggu cahayanya.. " kata Al hampir membuat Nayla menangis. air mata yang akan mengalir karena rasa haru mencoba Nayla tahan. Ia tau ungkapan itu adalah untuk nya.
Al mulai bermain gitar dan memetik menggunakan kunci dan mulai bernyanyi.
*Ja**lani hari - hari, bersamamu di sisi*
Buatku mengerti arti dicintai
Walau tak mungkin selamanya
#
Kini t'lah tiba waktu
Akhiri dan berlalu
Selalu teringat indah kisah kita
Namun ku harus relakan mu
Reff... Jika aku bukan seorang yang selama ini kau inginkan... Mengapa kau bertahan, hingga buat hatiku sulit lupakan
Tak semudah itu, menjalani hari - hari ku tanpamu.. Dan ku nantikan hadir mu kembali lagi
( Bend Jeffry --- Ku nantikan hadirmu)
Nayla mengusap air matanya saat Al selalu melihatnya ketika menyanyikan lagu tersebut. Ingin sekali saat ini Ia berlari dan memeluk suaminya itu. Namun Ia tidak bisa melakukan itu karena banyak nya pasang mata yang melihat ke arah Al.
" Gila tuh cowok. Ganteng banget gak sih! "
" Sumpah demi apa, tuh cowok style Gue banget!"
" Udah ganteng, cool terus jago nyanyi lagi. Kalo pun Gue jadi selingkuhan nya, Gue rela kok.. "
" Minta nomornya kira - kira di kasih gak yah? "
" Pengen banget naruh tuh cowok di karung terus Gue bawa pulang buat dekepin terus... "
" Ahhh. Ganteng banget.. "
Semua gadis - gadis itu membuat telinga Nayla panas dengan semua pujian yang terlontar di mulut mereka. Entah kenapa tapi Nayla tidak suka jika ada wanita lain yang memuji ketampanan dan kesempurnaan Al.
Setelah selesai bernyanyi dan Al turun dari atas panggung, semua gadis langsung mengerumuni nya dengan sangat antusias. Bahkan Firman saja sampai terdorong hingga jatuh.
" Anjrit, betis Gue sakit ding.. Aww.. " ringis Firman sambil memegangi kakinya.
" Lo gak papa? " seorang mengulurkan tangan nya untuk membantu Firman tapi saat hendak mengucapkan terima kasih. Firman tertegun melibat wajah wanita yang sangat Ia kenali.
" Widia.. Lo ngapain disini?" tanya nya terkejut.
" Ya jalan - jalan lah sama Nayla.. " jawabnya sembari tersenyum.
" Ya ampun, tangan Lo lecet, sini Gue obati.. " tanpa persetujuan, Widia menarik tangan Firman agar menjauh supaya Nayla memiliki kesempatan untuk mendekati Al.
Saat Firman dan Widia sudah tidak ada lagi. Nayla langsung menyerobot dan masuk ke sela - sela gadis yang mengerumuni Al.
" Sorry, permisi.. Nayla mencoba mengusir semua gadis - gadis itu.
" Apaan sih nih cewek gangguin aja! "ucap salah satu gadis itu yang kesal.
Akhirnya Nayla bisa juga sampai ke hadapan Al dan membuat pria itu menyunggingkan senyum nya.
" Maaf yah. Tante - tante, Mbak - Mbak, Kakak - Kakak dan Adek - Adek sekalian. Tapi laki - laki ini sudah milik Saya. Jadi Saya harap kalian semua silahkan bubar.. " ucap Nayla merangkul lengan Al dan mencium pipinya . Membuat semua wanita itu bersorak kecewa dan bubar.
Setelah semua wanita itu bubar. Nayla langsung melepaskan tangan nya dan menatap Al yang sedang tersenyum ke arah nya. " Kenapa senyum - senyum kek gitu. Seneng ya di puji semua wanita. Kamu ganteng, kamu keren, kamu cool terus apa lagi pujian nya..." Nayla menggoda dengan nada sindiran bercampur cemburunya membuat Al sangat gemas dan ingin sekali mencium nya.
" Tapi emang bener kan, aku itu ganteng maksimal. " goda Al.
" CK, ngeselin. "
" Tapi sayang kan? "
" Enggak, mana ada kek gitu, "
" Yakin gak sayang?" Al semakin menggoda Nayla.
" Hhmm.. "
" Berarti kalo aku deketin salah satu cewek di sini gak ada masalah dong. "
" Ishhh, nyebelin banget sih.." Nayla memukul - mukul dada Al dengan sebal nya.
Merasa gemas, Al langsung menempelkan bibirnya pada bibir Nayla dan mencium nya meski berada di tengah kerumunan Festival.