Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Pangeran Deren dan Putri Rena sudah duduk di kursi yang sudah disediakan. Sebenarnya Pangeran Deren dan Putri Rena pergi ke acara pelelangan ini karena mencari Patung Giok Naga Suci yang katanya adalah patung suci yang bisa membuka portal antar ruang. Walaupun mungkin masih harus dipelajari cara penggunaannya. Pangeran Deren dan Putri Rena juga berharap bisa menemukan benda - benda menarik lainnya. Kartu undangan yang tertulis untuk Pangeran Deren dan Putri Rena adalah bernomor dua puluh. Sekarang pembawa acara sudah memulai membuka acaranya. Barang pertama yang ditawarkan adalah gelang rubi merah.
"Gelang rubi merah ini, adalah gelang langka karena gelang ini adalah harta pusaka turun menurun dari Kerajaan Tanah Merah yang hidup seratus tahun yang lalu. Harga awal yang ditawarkan adalah seribu tail emas" kata Pembawa acara tersebut.
Pengunjung banyak yang menawar. Pembawa acara terus membimbing pengunjung menaikkan harga sesuai dengan tawaran yang terus naik dari para pengunjung. Akhirnya harga terakhir yang didapat dari gelang Rubi Merah itu adalah dua ribu lima ratus tail emas. Banyak barang yang ditawarkan dalam acara lelang tersebut, seperti batu air mata dewa, konon batu ini bisa mengeluarkan air bila malam bulan purnama, dan konon katanya air yang dikeluarkan bisa untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Barang - barang lainnya seperti permadani terbang yaitu karpet permadani yang bisa dipakai untuk kendaraan terbang. Bibit ajaib yaitu bibit yang ditanam akan cepat tumbuh dan berbuah. Dan banyak barang menarik lainnya yang di lelang. Tibalah pelelangan benda Patung Giok Naga Suci yang sudah di tunggu oleh Pangeran Deren dan Putri Rena. Pembawa acara sudah mulai menawarkan Patung Giok Naga Suci.
"Sekarang benda yang kita tawarkan adalah Patung Giok Naga Suci, saya membuka harga untuk patung ini adalah dua ribu tail emas "
"Dua ribu seratus tail emas" kata pengunjung dengan nomor satu.
"Dua ribu dua ratus tail emas" kata pengunjung dengan nomor tiga puluh.
"Tiga ribu tail emas" kata Pangeran Deren yang kartu undangannya bernomor dua puluh.
"Adakah yang ingin menawar lebih tinggi lagi. Kalau tidak ada maka Patung Giok Naga Suci jatuh pada pengunjung nomor dua puluh? " kata pembawa acara.
Pada akhirnya Patung Giok Naga Suci jatuh di tangan Pangeran Deren dan Putri Rena.
"Sekarang barang yang terakhir yang saya tawarkan yaitu batu hitam dari Laut Utara. Penawaran saya buka dengan harga lima ratus tail emas" kata pembawa acara.
Karena bentuk benda tersebut seperti batu hitam biasa seperti pada umumnya, jadi para pengunjung tidak ada yang tertarik untuk membelinya.
Tiba - tiba Coco bertelepati pada Putri Rena.
"Tuan belilah batu itu!, karena bila batu tersebut diletakkan di cincin dimensi tuan. Secara otomatis ruang dalam cincin dimensi menjadi lebih luas. Dan semua benda yang berada didalam cincin akan bertambah banyak dan memiliki khasiat berlipat- lipat seperti obat - obatan yang tuan buat diruang dimensi. Karena cincin dimensi yang tuan pakai bahannya adalah dari batu itu tuan! "
"Wah benarkah itu, baiklah terima kasih Coco karena sudah memberitahuku! " Putri Rena juga menjawab telepati dari Coco.
Putri Rena akhirnya meminta Pangeran Deren membeli Batu Hitam dari Laut Utara itu. Sebenarnya Pangeran Deren juga seperti yang lainnya, kurang begitu tertarik dengan barang yang ditawarkan terakhir kali itu, tapi karena itu adalah permintaan istri tercintanya, sebab itu Pangeran Deren menurutinya saja, tanpa banyak bertanya. Setelah acara pelelangan itu, Pangeran Deren dan Putri Rena akan langsung kembali ke istana. Saat akan kembali ke istana dengan berkuda, di perjalanan tiba - tiba ada segerombolan orang yang menghadang mereka berdua.
"Serahkan harta benda dan semua barang yang kalian miliki! " kata orang yang terlihat seperti pemimpin dari gerombolan itu! "
"Siapa kalian, kenapa tiba - tiba menghadang kami. Bila mau harta seharusnya bekerja, bukan malah merampok orang sembarangan! "
"Banyak bacot, aku bilang serahkan semua harta benda yang kalian bawa, mungkin bila kalian cepat menuruti perintah kami, kalian akan mati dengan cepat tanpa mengalami penyiksaan dulu! "
"Ha.. ha.. ha.. " Pangeran Deren dan Putri Rena hanya tertawa mengejek mendengar ucapan pemimpin gerombolan itu. Gerombolan perampok itu langsung menyerang Pangeran Deren dan Putri Rena, mereka sangat marah mendengar tawa ejekan seakan - akan merendahkan mereka. Pangeran Deren dan Putri Rena juga tak mau kalah, mereka langsung siap siaga melawan para gerombolan perampok itu.
Kembali pada Pangeran Khasmir di Kerajaan Awan.
Pangeran Khasmir sudah pulih kesehatannya. Dia di perbolehkan untuk pulang kembali ke kamarnya di istana Kerajaan Awan. Tentu Putri Arumi menemani sahabatnya itu saat Pangeran Khasmir akan kembali ke kamarnya. Empat prajurit dari Kerajaan Bulan ikut mengawal junjungan mereka. Para prajurit Kerajaan Bulan tidak pernah mengira Panglima sekaligus junjungan mereka, nyawanya hampir dalam bahaya, saat mereka tidak menemani Pangeran Khasmir yang tiba - tiba keluar istana. Pangeran Helios pun akhirnya ikut menemani istrinya ketika Putri Arumi ingin mengantar Pangeran Khasmir kembali ke kamarnya. Dia sangat tidak rela Pangeran Khasmir berduaan dengan istrinya, walaupun ada para prajurit ikut menemani mereka.
Esok paginya saat sarapan pagi bersama keluarga kerajaan. Raja Salwa, Ratu Maria, juga Putri Saraswati.
"Bagaimana keadaanmu Pangeran Khasmir, aku dengar nyawamu hampir dalam bahaya saat kamu pergi keluar istana sendirian saja? "
" Syukurlah ananda sudah baik - baik saja Yang Mulia, terima kasih atas perhatinnya Yang Mulia Raja"
"Aku sangat senang mendengarnya. Oh ya kamu pasti tahu kan di Kerajaan ini tiap tahun akan mengadakan festival pentas seni. Para anak para mentri dan bangsawan akan menunjukkan kebolehan mereka dalam menyanyi, menari, bermain alat musik dan lain - lain. Aku ingin kamu ikut hadir dalam pertunjukan itu. Mungkin ada gadis - gadis yang tampil, menarik perhatianmu" kata Raja Salwa pada Pangeran Khasmir yang sudah dia anggap putranya sendiri. Karena sejak kecil Pangeran Khasmir yang sering bermain dengan putri kesayangannya.
Pangeran Khasmir hanya tersenyum saja mendengar apa yang diucapakan Raja Salwa padanya. Pangeran Khasmir juga tahu Raja Salwa tidak memiliki niat apapun dalam ucapannya. Pangeran Khasmir juga berpikir mungkin dengan melihat Festival Pentas Seni yang diadakan di Kerajaan Awan, Pangeran Khasmir bisa menemukan wanita lainnya sebagai pengganti Putri Arumi yang telah menjadi milik orang lain.
"Terima kasih Yang Mulia Raja, tentu saja saya akan menghadiri acara tersebut" jawab Pangeran Khasmir.
Putri Saraswati yang mendengar jawaban dari Pangeran Khasmir sungguh tidak pernah mengira jawaban Pangeran Khasmir seperti itu. Entahlah mengapa setelah mendengar jawaban Pangeran Khasmir yang seperti itu hatinya menjadi resah. Dia juga tidak memahami perasaannya sendiri. Dia hanya mencuri - curi pandang ke arah Pangeran Khasmir.
Hingga tibalah hari Festival Pentas Seni di Kerajaan Awan akan di gelar. Aula kerajaan sudah dihias dengan indah. Para putra - putri di persilahkan unjuk kebolehan mereka. Ya pentas seni ini tidak hanya di peruntukkan untuk para putri saja. Para putra dari mentri dan bangsawan juga di perbolehkan unjuk bakat mereka, seperti bermain musik atau membaca syair dan puisi. Karena Raja Salwa juga memberi hadiah yang sangat menarik bagi pemenang penampilan terbaik dari acara Festival Pentas Seni tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
perbaikan tulisannya Thor