NovelToon NovelToon
Selir Yang Bangkit Dari Kematian

Selir Yang Bangkit Dari Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Lari Saat Hamil / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Maufy Izha

Li Bao Jia, Selir Pertama Putra Mahkota Dinasti Ming, dicopot gelarnya serta di cerai oleh sang putra mahkota setelah melahirkan putra pertama mereka karena dituduh melakukan kudeta terhadap kerajaan.
Ayahnya yang merupakan mantan Jenderal peperangan sejak zaman kepemimpinan Raja sebelumnya di tuntut hukuman mati.

Bao Jia yang baru saja kembali ke kediamannya dengan berbagai macam hinaan dan cemoohan, tiba-tiba mendapatkan serangan dari pasukan kerajaan, semua anggota keluarganya dan pengikut setia ayahnya dibantai.
Adik kesayangannya, Li wang-shu dibunuh dengan kejam, sementara di detik-detik terakhir hidupnya Ia melihat, Pamannya, Li Tuo-li tersenyum dan berkata, "Akhirnya Kamu yang terakhir. selamat tinggal ****** kecil!"
Diantara hembusan nafas terakhirnya, Bao Jia bersumpah, Jika Ia bisa mengembalikan waktu, maka Ia tidak akan pernah menjadi selir putra mahkota, Ia akan mendengarkan nasihat Ayahnya dan tetap bersama keluarganya.
'Tolong Beri Aku kesempatan!' jeritnya dalam hati!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Sarapan Bersama

Keesokan paginya,

Sepasang suami-istri itu duduk di meja makan layaknya orang asing.

Sang istri cemberut. Suami fokus menikmati teh pagi harinya dalam diam.

Bao Jia sedari tadi menggerutu dalam hati. Harapannya saat menjelang tidur adalah, Pria yang semalam tidur di sampingnya akan pergi sebelum Dia terbangun. Namun harapannya tidak terkabul.

Begitu membuka mata, pemandangan yang Ia lihat adalah Pria itu. Suaminya, Wang Huang-Fu, yang tengah asyik membaca buku seraya menikmati teh pagi.

Ia ingin pura-pura tertidur sampai siang hari. Tapi, Si keparat itu sudah membaca ide di kepalanya dan memintanya bangun untuk sarapan pagi.

"Apa rencanamu hari ini?"

Huang Fu akhirnya tidak bisa menahan diri lagi dengan keheningan diantara Mereka.

"Tidak ada"

Jawab Bao Jia singkat. Huang menarik nafas dalam-dalam.

Bao Jia segera menyadari bahwa serigala hitam itu sepertinya mulai marah, jadi dengan cepat Dia mengoreksi,

"Baiklah, baiklah. Aku akan melukis di pinggir danau, seperti biasanya"

"Hmn? Melukis? Aku dengar Kamu sering mengunjungi paviliun Delima?"

"Ya, sesekali. Tempat itu sangat bagus dan tenang. Aku suka menghabiskan waktu luang ku untuk membaca buku disana. Lagipula, tempat itu kosong kan?"

Mendengar itu, Huang mengangguk. Cukup puas dengan jawaban Bao Jia. Setidaknya Mereka bisa memulai perbincangan layaknya manusia normal lainnya.

Selanjutnya,Tidak ada obrolan lagi. Lebih tepatnya Mereka berdua tidak pernah mengobrol sebelumnya, jadi sekarang Mereka tidak menemukan topik pembicaraan yang jelas.

Disaat yang tepat, Liang Yi melaporkan bahwa teh yang di pesan Bao Jia dari kediaman Keluarga Li telah sampai.

"Teh? Sebanyak itu?"

Huang Fu memandangi total ada 4 bingkisan besar dengan harum yang semerbak di depan matanya.

"Ya, 2 kotak itu untukku sendiri,2 lainnya untuk hadiah yang akan ku bawa di acara pelantikan Pangeran ketiga besok lusa.

Jelas Bao Jia, Huang pun mengangguk paham.

"Bibi Yi, tolong buatkan Aku 1. Aku sudah lama sekali tidak minum teh ini"

"Baik, Nyonya. Anda ingin teh yang mana?"

"Yang mana saja. Semua teh ini Aku jamin sangat nikmat dan mempunyai ciri khas rasa tersendiri"

Liang Yi mengangguk, kemudian mengambil acak 1 bungkusan kecil dari dalam kotak itu.

"Lalu, Teh ini akan di simpan dimana?"

"Mmmm, simpan saja di ruang penyimpanan. Kamarku sempit, tidak bisa menaruh barang sebanyak itu"

"Baik, Nyonya-ku, Dimengerti"

Liang Yi pun hendak keluar dari kamar Bao Jia sembari memanggil pelayan jaga di depan kamar untuk membawa semua kotak bingkisan berisi teh itu.

"Tunggu.."

Semua orang menoleh. Itu adalah suara Huang Fu.

"Kamu tidak menawari suamimu ini untuk mencoba tehnya?"

"Tapi, Anda sedang minum teh, Yang Mulia"

Ucap Bao Jia dengan senyuman yang dipaksakan.

"Aku tidak lanjut minum. Buatkan Aku teh baru, sama seperti miliknya"

Perintah Huang Fu. Tegas.

Sudut mata Bao Jia berkedut karena kesal.

'Aku yakin, pasti ada sesuatu yang salah dengan otaknya' Bao Jia membatin.

Sementara Huang-Fu menyingkirkan cangkir teh nya dan lanjut membaca buku.

Liang Yi, mau tidak mau menuruti perintah Tuannya itu dan mulai menyiapkan teh untuk kedua majikannya itu.

"Yang Mulia, Bukankah Anda seharusnya sibuk? Ini sudah hampir siang"

"Kamu lupa Aku adalah Putra Mahkota Kerajaan ini? Aku bisa datang ke istana kapan saja"

Ujarnya santai.

'Bajingan ini!' Bao Jia menjerit dalam hati. Ia sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi, kemarin Mereka masih bertengkar bukan?

Tapi pada Akhirnya Bao Jia hatus menyerah, Ia kembali menyuapkan bubur abalon ke dalam mulutnya dengan sedikit emosi.

Tidak berapa lama, teh pun di sajikan.

"Wanginya benar-benar luar biasa!"

Ucap Bao Jia bersemangat.

Teh yang di budidayakan oleh keluarga Li, sangat berbeda dengan teh yang biasa dinikmati di wilayah kerajaan ini. Bisa dikatakan teh ini sangat langka.

Komposisinya tidak hanya dari daun teh hijau pilihan, tapi juga ada rempah dan buah-buahan kering yang di campur dengan perbandingan tertentu. Rasanya sangat khas dan nikmat. Teh itu juga memiliki aroma yang luar biasa menggugah selera.

Huang tidak berkomentar, tapi begitu menyesap tehnya, Dia tidak bisa mengelak bahwa teh ini memang luar biasa.

"Jadi, teh ini akan kamu berikan untuk hadiah pelantikan Pangeran ketiga"

"Ya, Aku sengaja memesan 4, karena sekarang sedang musim kemarau, jadi persediaan teh ini termasuk langka karena proses pembuatannya hingga mencapai kualitas sempurna butuh waktu 1 tahun. Maka dari itu, Aku meminta dikirim lebih. Dan lihat? Aku hanya mendapatkan 4 kotak saja!"

Jelas Bao Jia panjang lebar. Dan jawaban itu membuat Huang menyunggingkan senyuman tipis.

Huang merasa Bao Jia begitu bersemangat saat membicarakan teh milik keluarga Li ini.

Sepertinya menjadikan sesuatu yang berkaitan dengan Keluarga Li sangat menarik bagi Bao Jia, Huang pun berniat untuk melanjutkan obrolannya tentang teh itu atau semacamnya. Namun begitu Ia hendak membuka mulut, Suara panggilan Liang Yi menghentikannya.

"Yang Mulia Putra Mahkota, ada pesan dari Paviliun Mawar"

Mendengar nama itu, Semangat Bao Jia untuk mengusir Huang Fu dari kediamannya ini tiba-tiba membara.

"Paviliun Mawar?? Masuklah Bibi Yi"

Pinta Bao Jia, Liang Yi pun masuk ke dalam kamar majikannya itu.

"Ada apa?" Tanya Huang dengan ekspresi tidak senang.

"Diluar ada pelayan dari Paviliun Mawar, Yang Mulia, Dia ingin menghadap Yang Mulia"

"Bagaimana Dia tahu Aku ada disini?"

"Maaf, Saya tidak tahu"

Mendengar itu, Huang membuang nafas kasar, kemudian bangkit dan menemui pelayan dari istri keduanya, Liu Qin-Mei yang sedang menunggu di luar.

"Katakan, Ada masalah apa?"

"Maaf Yang Mulia Putra Mahkota, Saya ingin menyampaikan bahwa Selir Liu jatuh sakit dan ingin bertemu dengan Anda"

"Apa???! Selir Liu jatuh sakit???"

Jika Kalian mengira ini adalah ucapan Yang Mulia Putra Mahkota, maka kalian salah!

"Yang Mulia, Anda harus segera menemui Selir Liu, Dia pasti sangat membutuhkan Anda! Ayo cepat! Pergilah temui Beliau. Oh! kasihan sekali. Beliau pasti sedang kesakitan, Anda harus segera menemuinya!"

Bao Jia segera masuk kembali ke dalam kamarnya dan mengambil jubah Huang Fu kemudian menyerahkannya dengan penuh semangat kepada suaminya itu.

Huang Fu dan Liang Yi menatap Bao Jia dengan bingung seolah-olah bertanya apa yang sedang wanita itu lakukan.

"Tunggu apa lagi. Ayo cepat, Selir Liu pasti sedang menunggu Anda"

Ucap Bao Jia sambil menarik lengan Huang Fu sampai berdiri tepat di depan pelayan Paviliun Mawar itu.

"Apa yang terjadi?"

"Nyonya tiba-tiba jatuh pingsan, dan sekarang demam tinggi yang Mulia, beliau terus mencari Anda"

Huang Fu mengangguk kemudian menoleh ke arah Bao Jia untuk mengatakan sesuatu tapi,

BRAKKK!!!

Pintu kamar Bao Jia sudah tertutup rapat dan wanita itu sudah menghilang dari sana.

Huang menggertakkan rahangnya menahan kekesalan. Kemudian pergi meninggalkan Paviliun Persik dengan marah.

Bersambung....

1
Murni Dewita
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ mantap jia
Murni Dewita
double up thor
Agustina
lanjut thor
YAM
Luar biasa
YAM: amin
makasih
Maufy Izha: Makasih udah mampir kak YAM, sehat selalu 🙏💜🫰
total 2 replies
Murni Dewita
lanjut kalau dapat double up thor
Murni Dewita
double up thor
Murni Dewita
lah kok gitu apakah huan ran penjahat nya
Zeepree 1994
salam ka author semangat ya, aku doain semoga Bao Jia ngga jadi selir lagi, gemes banget sama putra mahkota jadi pengin nyubit
Maufy Izha: Makasih Kak zepree udah mampir, insyaallah semangat selaluuuu!! 💜💜💜
total 1 replies
Murni Dewita
👣
Sribundanya Gifran
lanjit
Siti Hawa
sangat bagus alur ceritanya.. aqu suka, semangat trus thoor.. up yg banyak
Maufy Izha: makasih sudah mampir kak Siti hawa... sehat selalu 🙏🙏🙏💜
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Randa Ku Depresi
aku suka sma crta nx lnjutkn thor
momsRaydels
semangat kak ceritanya bagus 💪🏼
Maufy Izha: Makasih Kak selalu hadir 💜💜💜
total 1 replies
Fransiska Husun
greget kali q thor, awas aj klo gak segera membebaskan diri, minimal tau klo ad yg nguntit
Fransiska Husun
up up lg semangat,
Maufy Izha: siapppp, makasi udah mampir kak Fransiska 💜💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!