Kania Ishaq telah mencintai suaminya Daniel Saliem selama 10 tahun sejak Ia masih Remaja.
Namun, meskipun telah menikah dengan Daniel selama 7 tahun, bahkan Mereka telah memiliki seorang putri yang cantik bernama Elisa Saliem, Tetap saja tidak membuat Daniel bisa mencintainya.
Bahkan selama 2 tahun terakhir, Daniel malah berhubungan dengan adik tirinya Serena Gunawan tanpa malu dihadapannya.
Yang lebih menyedihkan, Putrinya sendiri, Elisa lebih menyukai Serena dibandingkan dirinya.
Akhirnya, Kania menyadari bahwa Ia telah melakukan hal yang sia-sia. Ia meninggalkan karirnya yang cemerlang sebagai dokter spesialis muda genius yang begitu dibanggakan profesornya namun berakhir mengecewakannya hanya untuk mengejar cinta.
Kania mengambil keputusan. Ia lelah mencintai sendirian dan sakit sendirian. Ia memutuskan untuk bercerai dan memulai hidupnya kembali.
Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.
Bagaimana kisah Kania dan Daniel?
Selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 : Generasi Muda Yang Berbakat
Alex dan Kania melihat Blake berjalan ke arah Mereka. Clara dan David pun tersenyum dan menyambutnya,
"Halo Pak Alex dan Bu Kania, Maaf baru menyapa, selamat datang... Terima kasih sudah bersedia memenuhi undangan orang tua Saya"
Kania dan Alex mengangguk secara bersamaan.
"Sama-sama Pak Alex, Kami juga merasa terhormat karena diundang untuk menghadiri pesta yang luar biasa ini"
Mereka pun saling berbincang dengan akrab sampai menjadi pusat perhatian. Mereka penasaran dengan siapa yang di perlakukan dengan sangat istimewa oleh Keluarga Shelton.
Satu diantara berkata,
"Aku dengar, Mereka dari Guardian Group, Kalau tidak salah Pria itu adalah Alexander Noerdin, pemilik Guardian Group sekaligus programmer disana. Dia juga merupakan murid dari Profesor Hasan"
"Oh, Jadi Dia adalah murid Profesor Hasan? Pantas saja, Aku pernah melihat wajahnya di televisi. Lalu... Siapa perempuan cantik disampingnya?"
"Oh, Aku ingat! Namanya adalah Kania Ishaq. Waktu itu Aku menghadiri acara peluncuran produk terbaru Guardian Group, dan Dia adalah programmer inti disana yang juga menciptakan G-I-M-C (Guardian Intellegent Moving Camera)"
"Ya, ya, Kamu benar. Ah Kita harus bangga karena negeri Konoha tercinta ini memiliki generasi muda yang sangat berbakat seperti Mereka. Saat ini negeri kita masih memasok bahan baku elektronik dari luar negeri, dengan semakin banyaknya orang berbakat seperti Alex Noerdin dan Kania Ishaq, dimasa depan negara Kita bisa saja menjadi exportir bukan lagi importir luar negeri"
"Betul, betul, betul"
Jawab orang-orang itu bersahut-sahutan, obrolan itu tentu saja terdengar oleh Serena. Dia kemudian menundukkan kepalanya dan wajahnya menjadi muram.
Kania sekarang semakin di kenal sejak bergabung dengan Guardian Group, sementara itu, Dia sendiri ditolak oleh Alex saat beberapa waktu lalu mengajukan surat lamaran sebagai Programmer Guardian Group. Jika saja Kania tidak mengenal Alex, Dia pasti bisa berkembang lebih pesat dibandingkan Kania sekarang. Pendidikannya lebih tinggi, Dia juga multitalenta, menyelesaikan gelar doktoral di usia 24 tahun. Sayangnya...
"Ada apa? Apa Kamu sakit?"
Daniel menyentuh punggung Serena, Dia melihat wajah Serena yang muram sehingga Ia sedikit khawatir.
Serena menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Aku tidak apa-apa, Kamu tenang saja"
Setelah Itu, Daniel mengangguk dan kembali berbincang dengan beberapa pebisnis yang sengaja mendekatinya untuk membangun relasi.
Daniel sangat terkenal, meski Dia adalah penerus tunggal keluarga Saliem yang memang sudah berjaya sejak dulu. Tapi, kemampuan dan kecerdasannya yang juga sangat baik, membuat Saliem Group semakin meroket, bahkan sudah memiliki beberapa perusahaan besar di luar negeri seperti Negara Wakanda, negara Khayalan, Negara Halu dan Negeri dongeng, serta beberapa negara lain di dunia Noveltoon ini 🤣.
Pesta pun berlanjut semakin meriah, David dan Clara memberi sambutan, kemudian acara pemotongan kue atas nama perusahaan Mereka yaitu Paramount Global.
Acara pun berlanjut dengan acara musik serta dansa, namun kali ini Kania dan Alex memilih untuk tidak berdansa.
Selain karena sudah cukup lelah, Mereka juga terlalu sibuk mengobrol dengan beberapa orang yang menghampiri Mereka berdua.
Popularitas Guardian Group memang sedang naik. Jadi, jika beberapa bulan lalu Alex hanya dikenal sebagai putra tunggal dari pasangan Erna dan Felix Noerdin serta murid Profesor Hasan, sekarang Ia semakin dikenal sebagai pemilik Guardian Group sekaligus programmer yang telah menciptakan G-I-P dan juga produk terbaru perusahaan itu yaitu GIMC.
Dan, yang tidak di sangka adalah seorang Mursyid Kartanegara yang merupakan menteri pertahanan negeri Konoha, menghampiri Mereka, Kania dan Alex.
"Kamu yang bernama Kania Ishaq?"
Tanya Pak Mursyid dengan suara yang lembut tapi penuh dengan ketegasan seperti yang dimiliki para perwira tinggi tentara sebagaimana mestinya. Pria berusia 55 tahun itu mengulurkan tangannya kepada Kania dan Alex.
"Benar Pak, Saya Kania Ishaq. Suatu kehormatan Pak Mursyid Kartanegara mengenal Saya"
Kania menunduk sopan seraya menjabat tangan Pak Mursyid.
"Tentu saja, Profesor Hasan sering menceritakan tentang dirimu. Ngomong-ngomong, berapa usiamu Kania?"
"25 tahun Pak"
"Luar biasa. Kamu masih sangat muda tapi bisa menciptakan produk-produk yang luar menakjubkan. Saya juga tahu bahwa Kamu yang menciptakan G-I-P" Suara Pak Mursyid nyaris berbisik.
Sebenarnya, Kania bisa saja mengumumkan bahwa Dialah yang menciptakan produk-produk di Guardian Group. Tapi, Dia sendiri tidak pernah muncul ke permukaan publik selama kurun waktu waktu itu, apalagi setelah Dia melahirkan Elisa. Lingkungan pergaulannya semakin terbatas.
Jadi, jika tiba-tiba Ia diumumkan sebagai pencipta GIP yang begitu menggemparkan dunia saat itu, tentu saja orang-orang akan meragukannya.
Maka dari itu, Kania meminta orang-orang terdekatnya, yang telah mengetahui kemampuannya untuk merahasiakannya sementara waktu sampai Kania bisa menunjukkan diri selangkah demi selangkah sampai reputasinya benar-benar mendapatkan kepercayaan publik, barulah fakta itu akan Ia ungkapkan.
"Saya masih belajar Pak Mursyid, masih banyak yang belum Saya kuasai"
"Hahaha, orang cerdas dan berkemampuan tinggi memang cenderung suka merendah diri, tapi Saya justru menghargai perangai yang seperti itu. Orang yang cepat berbangga hati, akan lebih sulit mengembangkan diri. Saya harap Kamu akan tetap seperti ini meskipun Kamu telah populer nantinya"
"Tentu saja Pak, lagipula, Saya tidak bekerja sendiri, ada Pak Alex, tim Programmer perusahaan Kami dan bimbingan dari Profesor Hasan yang menjadi pendukung Saya"
"Hmn, bagus-bagus. Ngomong-ngomong, Saya memiliki seorang Putra, namanya Matthias, Dia lebih tua 2 tahun darimu, Dia Seorang tentara. Jika ada waktu, Ayo Kita makan bersama, Kania, Pak Alex"
Mendengar Itu, Kania hanya tersenyum seraya mengangguk. Sementara Alex diam-diam melirik Kania seraya tersenyum kecil.
Ia berharap, Kania bisa membuka hati untuk orang yang baru. Fiuuhh, Sayangnya proses perceraian antara Kania dan Daniel masih saja tidak ada perkembangan.
Kadang-kadang, Alex merasa Daniel sengaja, karena tidak rela melepaskan Kania.
Tapi, melihat betapa Pria itu sangat cuek pada Kania tapi begitu lembut dan perhatian pada wanita lain, Alex pun melupakan pemikirannya sebelumnya.
Tapi, bukan ranahnya untuk ikut campur terlalu dalam kecuali Kania yang meminta bantuannya.
Acara pun selesai pukul 11 malam. Alex dan Kania pulang di waktu paling terakhir karena Clara terus menahannya. Jadi Dia baru sampai di rumah sekitar pukul 12 malam.
Selesai membersihkan diri, bukan Kania namanya jika tidak membuka email untuk memeriksa beberapa pekerjaan.
Saat itu, ada email masuk yang membuatnya cukup terkejut, Email dari pengacara Daniel.
Kania pun membuka lampiran email itu.
"Hmn, ternyata Dia benar-benar memberikan banyak properti padaku"
Di surat perjanjian perceraian itu, Kania memeriksa properti apa saja yang Ia dapatkan.
Ada 1 rumah yang letaknya tidak jauh dari kediaman Ishaq saat ini, 1 villa di Pulau perintis, saham Saliem Group sebesar 5% atas namanya, kemudian uang kompensasi sebesar 40 milyar.
Meski bagi Daniel uang itu tidaklah besar, tapi tetap saja Kania terkejut melihat angka nominalnya.
"Ya sudah, kalau sudah di beri, kenapa Aku harus menolak"
Gumamnya.
Tak lama kemudian ada notifikasi pesan masuk.
Itu dari Daniel.
[Kamu sudah terima email-nya?]
Kania mengerutkan keningnya, lalu bergumam,
"Dia masih punya waktu tengah malam begini hanya untuk menanyakan hal itu?"
Namun Kania tidak ingin perduli, jadi Dia membalas dengan cepat.
[Ya, sudah kuterima]
Beberapa detik kemudian, Daniel membalasnya.
[Baiklah, Kalau Kamu menyetujuinya, Pengacaraku akan segera memproses perpindahan namanya atas namamu, Mungkin memakan waktu sedikit lebih lama]
[Berapa lama?]
[sekitar 2 bulan]
[Ok]
[Apa Kamu ingin meminta tambahan properti lain atau permintaan lainnya? Jika masuk akal Aku pasti akan menyetujuinya]
[Tidak perlu. Aku hanya minta proses secepat mungkin agar perceraian Kita selesai lebih cepat]
Setelah itu, Daniel tidak membalas pesannya.
Setengah jam kemudian barulah Pria itu membalas
[Ok]
Kania sudah tidak melihat pesan itu karena sudah tertidur pulas.
Bersambung
semangat💪💪💪💪💪
apalagi si Daniel BANCI itu, seleranya sekelas keluarga setan
hati hitam, penuh dengki dan iri, itu yg dipuja² dan dibela² 🙄, mereka memang pasangan GATAL sangat cocok.