Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.
Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....
SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Ingin terus bersamamu.
Setelah mengambil pass cutinya, Bang Harley terbang ke arah Barat Daya untuk menemui Bang Eijaz. Sore itu ia berhasil membuntuti dan melihat Bang Eijaz sedang berlari kecil mengikuti seorang pria kecil yang baru saja bisa berjalan.
Denyut jantung Bang Harley terasa tak karuan. Haru, sakit hati, rasa bersalah bercampur aduk menjadi satu. Pria kecil itu sangat mirip dengannya.
"Ayo sayang, kejar Daddy..!!!!!"
Pria kecil itu menghampiri Bang Eijaz dengan ceria. Namun keceriaan itu pupus saat melihat Bang Harley berdiri disana.
"Biiii.." Teriak Bang Eijaz dengan wajah muak.
Bibi tak kunjung datang, akhirnya Bang Eijaz menggendong si kecil Shaka.
"Dia.. anakku, kan??"
"Kau ingin mengakuinya??? Ingin memilikinya setelah kau dan Harra menelantarkan adik ku????? Manusia laknat..!!!!!!" Umpat Bang Eijaz.
"Siapa yang menelantarkan adikmu????? Saya dan Harra berusaha mencari Gita kemana-mana, saya mencari anak saya..!!!! Ujar Bang Harley penuh emosi.
"Kalian membuat adik ku menangis, tidak bisa melindunginya dari Ciara dan Bu Jujum. Adik ku hampir saja mati karena kalian tidak becus menjaganya." Bang Eijaz begitu marah berhadapan dengan sahabatnya itu. "Selamanya kalian tidak akan pernah bisa menemukan Gita."
Bang Harley tersenyum getir tidak paham dengan situasi yang kini tengah di hadapinya. Jalan pikiran Bang Eijaz kini sungguh berbeda.
"Begitu??? Apa dengan cara seperti ini adikmu akan bahagia??? Kau pikir dengan menjauhkan Harra dan Gita sudah bisa menyelesaikan semua masalah yang ada?? Tidak... Gita akan semakin membencimu." Ucap tegas Bang Harley.
"Aku tidak peduli. Siapapun yang menyakiti Gita, akan berurusan denganku..!!" Ancam Bang Eijaz.
"Bagaimana kalau malah kau yang celaka. Kau sudah membuat hidup Harra berantakan. Kau pisahkan Harra dari istrinya. Hanya ada satu peringatan untukmu, Jaz.. Jika sampai Harra menemukan Gita. Selesailah kau saat itu juga." Bang Harley pun balik mengancam.
Bang Harley beranjak pergi namun kemudian tatap matanya tertuju pada pria kecil dalam gendongan Bang Eijaz. Senyumnya merekah tipis menahan tangis.
Tiba-tiba saja pria kecil itu merentangkan kedua tangannya seakan meminta dekapan hangat Bang Harley, tapi secepatnya Bang Eijaz membawa pergi.
Pria kecil itu meronta, menjerit dan menangis kencang. Bang Eijaz segera menenangkannya. Saat batita itu kembali menatap wajah Bang Harley, Bang Harley pun segera meletakkan telunjuknya di depan bibir dan memintanya untuk diam.
Ajaibnya batita itu menurut, matanya tak lepas memandangi Bang Harley hingga ada sapa tak biasa tercetus dari mulutnya. "Pa_paaa.."
Hati Bang Harley teriris pedih, perasaannya seakan dekat dengan batita tersebut. "Abang jangan nakal sama Daddy, kalau Papa sudah selesai kerja.. Papa pasti jemput Abang..!!" Janjinya pada batita mungil yang kini sudah masuk di dalam rumah yang letaknya jauh dari Batalyon dan pusat kota.
***
Keesokan harinya Bang Harra mengantar Ghia kembali ke toko bunga, tempatnya bekerja sekaligus tempat tinggalnya. Disana sudah banyak para pekerja kebun yang sebenarnya adalah 'algojo' penjaga toko bunga terselubung tersebut.
Ada seorang wanita bertubuh gemuk mengenakan pakaian dress satu tali sedang menunggu Ghia sambil mengayunkan kipas lipatnya.
"Berapa dia bayar??" Tanyanya.
"Satu setengah juta, full Mam." Jawab Ghia.
"Saya tambah dua juta lagi tapi jaga dia baik-baik. Sampai saya kesini lagi dan ada lecet.. Saya akan buat toko ini habis tanpa sisa." Ancam Bang Harra.
"Ooowwhh.. Manis sekali, baru uang segini saja sudah beraninya mengancam." Ujar Mami.
Jemari Bang Harra langsung mencekik Mami dengan kuat. "Saya tidak main-main..!!!" Bisiknya gahar.
Para algojo segera bertindak namun Mami melarangnya.
"Kk... Kau boleh tidur denganku, gratis.." Kata Mami mencoba melakukan penawaran.
"Saya ini hanya naksir Ghia, nggak selera dengan badak bercula." Ucap geram Bang Harra.
"Ii_ya.. Okee.. Mami jaga Ghia, nggak akan lecet. Tapi kalau sudah langganan, boleh kan???"
Bang Harra semakin menguatkan cenkeramannya tanda dirinya sangat tidak menyukainya.
"Okeeyy.. Okeeeyy.. Ghia hanya milikmu saja, tidak ada yang lain." Jawab Mami terpaksa menyetujui.
"Jangan coba menipu, mengerjai atau melanggar perkataan saya. Kau tidak pernah tau di dalam sarangmu ini.. Kawan atau lawan." Bisik Bang Harra. "Ingat, jangan mengkhianati saya..!!"
Setelah itu Bang Harra menghempaskan Mami dengan kasar.
Ghia pun syok. Entah sebenarnya berkah atau musibah dirinya bertemu dengan Bang Harra. Yang ia tau saat ini, pria itu begitu buas, pesonanya sampai bisa mengalahkan algojo berbadan besar yang siap menerkam kapan saja.
Bang Harra mendekati Ghia lalu memeluknya. "Saya menyimpan alamat dan nomer telepon saya. Kalau ada apa-apa, hubungi saya.. Kalau perlu, cari saya ke alamat itu..!! Jangan sampai kamu hilangkan..!!!!!" Bisik Bang Harra.
"Semua laki-laki sama saja." Ucap lirih Ghia.
"Tidak sama. Nama saya Harra.. Kau ingat itu, hasianku.. Sayang." Balas Bang Harra.
deg..
Jantung Ghia terasa berdenyut kencang dibuatnya.
.
.
.
.
konfliknya makin komplek, mantapp💪💪