NovelToon NovelToon
Kisah Pengalaman Horor

Kisah Pengalaman Horor

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:876
Nilai: 5
Nama Author: butet shakirah

cerita ini adalah kumpulan kisah nyata yang di ambil dari pengalaman horor yang dia alami langsung oleh para narasumber


-"Based On truth stories"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butet shakirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2 (Gangguan Saat Hamil?)

Ramdan terbangun dengan peluh dingin. Ia menatap Sari yang masih tidur pulas.

~

Keesokan harinya, Ramdan memutuskan untuk membawa Sari dan Asrul kembali ke kampung halaman Sari di Sibolga.  Ia menitipkan mereka kepada orang tua Sari agar dirawat dengan baik selama kehamilan Sari.  Pekerjaannya di Pekanbaru tidak bisa ditinggalkan.  Dengan berat hati, Ramdan kembali ke rumah kontrakan yang angker itu.

"Sar, kita pulang ke kampungmu dulu. Kamu dan Asrul tinggal di sana. Aku titip kalian ke orang tuamu. Maaf ya aku gak bisa temani kalian tinggal lama di kampung, Aku harus balik ke kota, kerjaan gak bisa ditinggal."Ucap Ramdan menggebu  - gebu di hadapan istrinya

"aku gak masalah tinggal di kampung sama Asrul Ram. Tapi, Ram... kamu jadi tinggal sendirian di rumah ini?" tanya Sari sedikit khawatir akan kondisi suaminya jika ia meninggalkan ramdan seorang diri di kontrakan angker ini.

"tak apa sar, Insya Allah aku bisa. Nanti aku cari kontrakan lain." Lirih Ramdan dengan lembut dan memeluk istrinya supaya istrinya cukup tenang.

Sari akhirnya mengangguk. Mereka berkemas dan menuju kampung halaman Sari. Seharian perjalanan menuju kampung halaman Sari mereka tempuh dengan menaiki bus. Akhirnya tiba juga di kediaman orang tuanya sari.

“assalamu alaikum pak buk” serentak Ramdan dan sari didepan pintu orang tua sari.

“wa’alaikum salam, loh gak sangka yang datang anak mantu dan cucuku rupanya, ayo masuk masuk” jawab ibu Sari yang berjalan menuju ke pintu depan dan tersenyum girang melihat kedatangan keluarga kecil anaknya.

“gimana perjalanan tadi pasti kalian letih sekali ya, buk siapkan makanan ya, pasti cucuku lapar, apalagi kamu sari lagi hamil gede gini nekad bepergian jauh”Ujar Bapak sari ikut menyambut kedatangan Anak dan mantunya sedikit khawatir lihat kondisi mereka.

“maaf pak bila merepotkan anda, aku sengaja bawa sari dan asrul ke sini demi keamanan dan keselamatan keluarga kecilku terutama sari dan kandungannya yang saat ini di incar mahkluk ghaib pak”Ucap Ramdan tak enak hati.

“astaga sampai separah itu keadaan kalian, kenapa baru kasih tau bapak sekarang?”tanya Bapak Sari dengan raut wajah sedikit syok.

“maaf pak, Ramdan juga baru baru ini aku kasih tau, selama kami pindah ke rumah baru apalagi saat aku hamil sering alami hal hal yang aneh, tapi aku pendam sendiri, setelah hamil tua dan parahnya saat kemarin malam barulah aku kasih tau ramdan pak”jelas Ramdan dengan wajah sedih dan nada yang pelan.

“untungnya kamu cepat bawa anak istrimu ke sini Ram, kalo terlambat entah apa yang terjadi sama sari dan janinnya”ucap Ibu Sari dengan tenang walaupun hatinya juga ikut syok dan khawatir lihat kondisi Sari.

“makasih ya pak buk, aku titip sari dan asrul di sini ya, besok aku harus kembali ke kota untuk kerja, tak bisa aku izin libur lama”Ucap Ramdan dengan tersenyum kecil dan cukup lega.

“iya tak apa Ram kami akan jaga sari dan asrul, toh juga mereka anak dan cucuku, kamu fokus saja dengan pekerjaanmu”Sahut Bapak Sari dengan tersenyum kecil.

 Keesokan harinya Ramdan berpamitan kepada mertua dan anak istrinya untuk kembali ke kota.

“sari aku pamit ya, kabari aku kalau ada apa apa, jaga anak anak kita ya”ucap Ramdan kepada sari sambil mengecup kening istrinya. Dia sebenarnya tidak tega meninggalkan istri dan anaknya tetapi ini demi keamanan istri dan anaknya.

“iya Ram aku akan selalu kabari kamu, hati hati di perjalanan ya, pulanglah sebelum anak ke dua kita lahir”sahut Sari sambil memeluk suaminya sebelum pergi.

“pasti, dek tunggu ayah pulang ya ayah janji akan cepat ke sini sebelum kamu lahir”ucap Ramdan sambil mengelus perut istrinya.

“ayah mau pergi ya?”tanya Asrul dengan wajah sedih dan matanya ingin menangis karena mau ditinggalin oleh ayahnya.

“iya nak, ayah pergi kerja cari uang buat kamu bunda sama dedek bayi”jawab Ramdan dengan lembut dan mengusap kepala anak sulungnya.

“pulang cepat ayah biar kita bisa main di kebun kakek”ajak Asrul yang masih memasang wajah yang sedih.

“iya ayah janji akan pulang cepat”balas ramdan dengan menyodorkan kelingkingnya kepada anak sulungnya.

“pak buk saya pamit ke kota, titip istri dan anak anakku, kabari aku secepatnya bila ada apa apa sama istriku pak”ucap Ramdan kepada mertuanya sambil menyalami tangan mereka.

“pasti nak Ramdan kami jaga sari dan anak anakmu”balas bapak Sari dengan wajah tua yang  tersenyum.

Tinggallah sendirian, Ramdan masih merasakan gangguan.  Malam pertama, mainan Asrul bergerak sendiri, Mobil-mobilan meluncur pelan dari rak. Malam kedua, bantal berpindah posisi saat ia tinggal ke dapur. Tidak hanya itu,  ada beberapa barang-barang di rumah berpindah tempat.  Begitulah selama seminggu dia  ngalamin selama di sana. Ramdan yakin itu adalah ulah makhluk halus yang mengganggu.

Namun, Ramdan tak marah akan kejadian itu tetapi ia merasa Lelah akan semua hal itu. Ia hanya menatap langit-langit dan berkata, "Maaf, Nak... Aku akan segera pergi dari sini."

Hari berikutnya, ia langsung memutuskan untuk mencari rumah kontrakan lain.  Setelah beberapa hari mencari, ia akhirnya menemukan rumah kontrakan yang nyaman di dekat gedung olahraga. Lingkungan yang sedikit lebih ramai dan cukup aman.

Beberapa bulan kemudian, Sari melahirkan anak kedua mereka, seorang bayi perempuan yang cantik dan sehat.  Mereka menamainya Asri. Kehadiran Asri membawa kebahagiaan bagi keluarga kecil itu.

"Namanya Asri," kata Sari sambil menggendong bayi mungilnya.

Orang tua Sari menangis haru melihat lahirnya bayi Perempuan yang cantik, begitu pula saudara kandung Ramdan yang turut datang dari kota. Tidak hanya mereka yang Bahagia namun saudara dan keluarga sari turut datang dan menyambut bayi kecil tersebut dengan kegirangan. Serta Asrul yang Bahagia dia menjadi seorang kakak untuk adik perempuannya.

"Alhamdulillah... cucu perempuan pertama," kata Kakak Ramdan dengan wajah yang sumringah dan tangis haru atas kelahiran bayi perempuan nan cantik.

Setelah Asri cukup kuat untuk melakukan perjalanan jauh, Ramdan datang menjemput istri dan anak-anaknya untuk pindah ke rumah kontrakan baru.

Di rumah kontrakan baru dekat gedung olahraga itu, mereka hidup dengan tenang dan damai.  Kejadian-kejadian aneh yang pernah mereka alami di rumah kontrakan sebelumnya seakan menjadi mimpi buruk yang telah berlalu.

Suatu sore, Ramdan duduk di teras rumah sambil memandangi langit jingga. Di pangkuannya duduk Asri, tertidur pulas. Serta memperhatikan Asrul yang sedang bermain gembira di halaman rumah.

Sari menyeduh teh sambil tersenyum. "Akhirnya kita benar-benar punya rumah yang damai."

Ramdan mengangguk. "Ya, Sar. Damai. Semoga selamanya."

Ramdan bersyukur atas perlindungan Allah SWT dan kehidupan baru yang penuh kebahagiaan bersama keluarga kecilnya.  Udara sejuk di desa  terasa berbeda, lebih tenang dan damai, jauh dari bayang-bayang rumah kontrakan di persawahan yang menyimpan misteri.  Mereka menikmati kebersamaan,  tertawa lepas, dan melupakan semua ketakutan yang pernah menghantui mereka.  Kehidupan mereka kembali normal,  diwarnai dengan keceriaan Asrul dan Asri, dua malaikat kecil yang melengkapi kebahagiaan keluarga Ramdan dan Sari.

1
butet shakirah
mohon dukungannya dan Terima kasih readers
Siti Nurhalimah
👻😱so creepy
saijou
Jelasin dong!
butet shakirah: jelasin bagian part apa kak?
total 1 replies
Anonymous
lanjutkan thor penasaran cerita asli lainnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!