KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BELUM BERAKHIR, HANIFA MASIH SEMANGAT
KETOS ALAY DAN BAD BOY - Titik awal, belum berakhir
HARI PERTAMA
Mungkin benar cinta sulit dimengerti. Tapi terkadang bukan pengertian yang di inginkan melainkan kehadiranmu dan juga seberapa banyak kamu hadir dan berkorban untuk cintamu. Maka niscaya, permasalahan cinta dengan kiasan makna menggunakan metafora.
“Nih Farel buat lo gue buatin sendiri jusnya” ujar Hanifa memberi jus jeruk buatannya sendiri ke Farel. Rasanya hari ini hari yang sangat sempurna bagi Hanifa, karena hari ini merupakan hari pertama gadis itu menjadi pacar Farel.
“Gue gak mau minum jus buatan lo” Tolak Farel dengan tegas.
“Plis minum dulu” Hanifa tidak akan semudah itu menerima penolakan dari farel. Dia akan mohon sebisa mungkin, agar Farel meminum jus buatannya.
“Gue gak suka” Farel pun membuangnya lagi lagi ke tong sampah. RAsanya Hanifa berkali-kali kecewa di buat Farel.
“Farel kok dibuang sih, gue dah capek buatnya” ucap Nifa dengan sedikit berteriak, namun pria itu tidak mengurbisnya sedikit pun. Nifa lagi lagi mencuci botol minumnya itu. Rasanya ingin sekali Hanifa menampar pria itu. Namun hanya saja dia sangat mencintai Farel, maka sulit baginya melakukan itu, bahkan bukan Farel juga, sepertinya Hanifa tidak akan tega menampar orang. .
“Hanifa, hanifah hanifah” teriak Sarah dengan lebay, seperti Hanifa kedua.
“Apaan Sih lo teriak teriak, alay banget” Ujar Hanifah kesal. Ngaca woii Hanifah. Elu juga gitu hahaha.
“Kayak lo biasanya” ucap Sarah bercanda ke Hanifa.
“Lo lagi dekat sama Farel yah?” Tanya Sarah ti the pointy. What? Kenapa Sarah tiba-tiba bertanya begini? What Happened?
“Hmmm” Jawab Hanifa singkat, dia kelihatannya malas untuk membahasnya, namun kelihatannya gadis ini ingin mendengar hal yang ingin disampaikan Sarah.
“Yah ampun Nifa, bahkan minuman lo dibuang, lo diejek melulu, lo bisa suka sama kayak dia?, coba lo lihat Agung, yang udah ganteng, baik, pintar gak lo terima triama” ucap Sarah gak habis pikir.
“Agung itu terlalu baik buat gue, dia itu cocoknya buat lo, sama sama baik” ucap Nifa menyarankan. Lagi pula Agung kenapa harus suka ke Hanifa sih? Kan ada Sarah yang sama-sama anak PMR.
“Masalahnya dia gak suka sama gue” Ujar Sarah kesal kepada Hanifah.
“Itu mah derita lo” ucap Nifa sambil tertawa. Yah Hanifa tau kalau Agung suka kepadanya namun dia tidak tertarik kepada Agung.
“Iya dan derita lo itu gak dihargai sama Farel” kini yang tertawa Sarah. Hanifa pun ikut tertawa, sepertinya mereka sedang menertawakan kebodohan mereka.
“Tangan lo kenapa?, jangan bilang karena lo ceroboh lagi?, kenapa sih akhir akhir ini lo ceroboh banget sih” tanya Sarah yang baru sadar tangan Hanifa di perban.
“Entahlah Sar, gue juga bingung” Jawab Hanifa sembarang. Yah emang gadis ini alay, namun untuk menjaga diri dia sangat teliti.
……..
“Lo kenapa sih nggak mau minum jusnya Nifa, cuman sebagai hargain doang” ucap Agung bertanya pada Farel. Disisi lain Agung merasa kesal ke Farel. Dia menyukai Hanifa malah gak dihargai perasaanya, sedangkan orang yang Hanifa cintai menyia-nyiakan cintanya. Sialan.
“Entah liu rel, semakin lo diamin dia, dia semakin mendekati elu tau” Saut Refan yang entah darimana asalnya. Namun Farel nggak menjawab pertanyaan mereka. Dia lebih memilih untuk diam menikmati isi pikirannya.
“Tadi kayaknya tangannya diperban gitu deh” ucap Refan pada Agung.
“Entahlah, bahkan tadi aku gak sengaja megang tangannya yang luka hingga keluar darah, gue jadi merasa bersalah” Ujar Farel merasa bersalah, dia sungguh mengakui kesalahannya.
“Dia kayaknya suka beneran deh sama elu rel” Ujar Refan yang menggunakan logikanya. Yah logikanya, mana ada orang udah di celakai tapi tetap suka.
“Lo gak ada hati sedikitpun buat dia” Tanya Agung yang mulai kesal melihat Farel. Dia dulu kalah gercep sama Rendi, sekarang dia harus bersaing sama anak baru. Sialan!
“Yah kali gue suka sama orang kayak gitu Gung, lo taukan alasan gue pindah gara gara apa?, gara gara Silvi” Ujar Farel kepada Agung. Itu artinya Farel emang bener-bener tidak suka Hanifa. Tapi alasan dia pindah karena Silvi maksudnya apa?
“Lo cinta Banget sama Silvi, sampai lo gak hargain orang yang memperjuangkan lo” ujar Agung miris. Dia rasanya muak dengan Silvi, kenapa harus Silvi yang Farel suka. Agung yakin kalau gadis yang dia sukai itu mendengar bahwa orang yang disukai Farel Silvi, pasti Hanifa semakin sakit hati.
“Silvi dah ada yang punya rel, dia gak kayak elu kenal waktu kelas 3 smp dulu, semuanya dah berubah rel” ucap Erfan mengingatkan Farel selaku abangnya itu.
“Tuh, adek lo lebih bijak dari lo” Ujar Agung sinis, Namun Farel seperti menyadari bahwa ada yang tidak beres pada Agung.
……..
Pulang sekolah tiba, hari ini Nifa harus pulang jalan kaki, karena sepedanya rusak dan dia juga harus menghemat uang jajannya bulan ini. Karena dia harus memberi hadiah ulang tahun kepada Farel. Padahal masih lama lagi. Gadis ini memang sangat memperhitungkan semuanya, dia hanya kurang di kealayannya saja.
“Lo Nifa, lo pulang jalan kaki?” Tanya Agung pada hanifa, melihat hanifa sudah berjalan sejauh so meter dari sekolah.
“Yah” jawab Hanifa singkat namun sopan.
“Sini gue anterin” Ujar Agung menawarkan diri. Kenapa Agung selalu baik ke Hanifa?
“Nggak usah gung, ngerepotin kamu nanti, kita kan beda arah” ucap Nifa dengan senyuman tulus. Yah Hanifa rumahnya dengan Agung beda arah, Hanifa dari kompleks sebelah kiri sedangkan dia kompleks sebelah kanan.
“Sama gue aja, kita satu arah, gue sekalian mau ke Coffee bar, buat nongkrong” Tawar Refan, sedangkan Farel hanya diam tak memberi tawaran. Padahal mereka sebelahan motornya. Farel hanya menatap stang motornya yang dihentikan.
“Gimana kalau gue sama Farel aja” Ujar Hanifa mencari kesempatan. Refan langsung memutar bola matanya malas.
“Gue gak bisa, gue harus cepat, gue mau les musik” ucap Farel menolak dan menggas motornya.
“Yaudah deh, gue jalan aja” Ujar Hanifa menolak tawaran Agung dan Refan
“Hai semuanya lagi apa?” Tiba-tiba Sarah juga ikut memberhentikan motornya dan nimbrung kekami. Dasar para manusia aneh.
“Hai guys, lo pada mau pulang?, Hanifanya bareng gue aja yah?” Tawar Sarah mengambil win-win solution.
“Boleh” ucap Agung dengan senang. Dibalik itu ada rang gadis menatapnya.
“Baru lo bilang Agung cocok ke gue, tapi dia dah gencer banget untuk ngejar lo Niff” ucap Sarah lirih
…….
“Loh jahat banget sih Rel, bahkan bonceng dia aja lo gak mau” Disisi lain Refan kesal kepada kakaknya itu, yang semakin lama semakin jahat ke Hanifa.
“Emangnya lo mau kalau gue ngasih harapan palsu ke dia?, nggak kan?”Ujar Farel membela dirinya.
“Entahlah” Jawab Refan malas berdebat.