Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.
Hari wisuda pun tiba, dengan mengenakan toga dan di padukan denga makeup tipis, naurah terlihat sangat cantik, akhirnya naurah bisa menambahkan gelar S. Ds pada namanya, terlihat bu tari menitikkan airmata dan merasa bangga pada naurah
" Alhamdulillah kamu sudah menyelesaikan kuliahmu nak, ibu bangga padamu" ucap ibunya terisak
" Iya bu, aku juga bersyukur banget bu, ini semua karena doa ibu, terima kasih ya bu"
" Aku juga bangga pada kak naurah, selamat ya kak" ucap hasan memeluk naurah
" Terima kasih ya dek, ini juga karena bantuan kamu jagain ibu jadi aku gak merasa khawatir dan bisa fokus dengan belajarku"
" Iya kak sama sama" ucap hasan
" Sayang, selamat ya karena kamu sudah menyelesaikan kuliah, dan aku ingin merayakan kelulusanmu dengan makan malam bersama ibu dan hasan " ucap rangga memberikan sebuah buket bunga yang lumayan besar
" Terima kasih " jawabnya tersenyum namun sedikit menghindar
*****
Dua hari pun berlalu, randy memintanya untuk ke kantor sekarang, dan saat itu juga naurah segera ke sana tanpa memberitahu pada rangga
" Bu, pesawat masih dua jam lagi, aku akan segera kembali"
" Kamu mau kemana nak? "
" Hasan tolong jaga ibu, ada urusan yang harus aku selesaikan dan aku akan segera kembali " ucap naurah meninggalkan ibu dan adiknya di bandara
Setibanya di perusahaan naurah segera melangkah ke ruangan randy
" Kamu sudah datang naurah, ayo silahkan duduk"
" Terima kasih pak"
" Aku memintamu datang karena aku ingin mengajak mu bergabung dengan perusahaan kami, apa kamu tertarik? "
" Maafkan aku pak, sejujurnya aku sangat ingin bergabung di perusahaan pak randy, tapi sepertinya aku tidak bisa pak"
" Kenapa? Apa ada alasan? "
" Aku ingin kembali ke lampung bersama ibuku pak"
" Jadi kamu gak ingin melanjutkan kerjasama kita? "
" Maafkan aku pak"
" Apa rangga tau kamu akan kembali? "
" Tidak pak"
" Kenapa kamu tak memberitahukan nya? "
" Aku hanya tak ingin dia merasa sedih pak"
Hhhhmmmm....
" Baiklah jika itu maumu, aku tak bisa melarang mu untuk kembali tapi jika suatu saat kamu ingin kembali ke sini, silakan saja aku akan senang hati menerima mu kembali"
" Terima kasih pak, kalo begitu saya permisi" ucap naurah seperti tak ada tenaga
Naurah berjalan menuju ruangan rangga dan segera masuk begitu tiba di depan ruangan nya
" Rangga.. " ucapnya memasuki ruangan itu
" Sayang, kamu datang kok gak bilang sih, kan aku bisa menjemputmu " ucap rangga menghampiri kekasihnya dan mengajak nya duduk di sofa
" Rangga maafkan aku"
" Untuk apa kamu meminta maaf? Kamu gak salah apa apa kok sayang" ucapnya membelai rambut naurah
" Aku ingin kita putus"
" Apa? Hahaha jangan bercanda dong sayang, aku gak suka"
" Aku gak bercanda, aku serius rangga"
" Tidak..!!! Aku tidak mau...!!! "
" Tapi aku harus putus denganmu rangga"
" Dengan alasan apa? Berikan aku alasan yang tepat"
" Tidak ada alasan, aku hanya ingin kembali ke kotaku dan aku tak ingin membuat mu menunggu"
" Aku akan menunggumu sampai kapan pun, kalo perlu aku akan ikut denganmu "
" Maafkan aku tapi aku ingin putus denganmu"
" Apa salahku padamu naurah? Apa aku pernah mengecewakanmu? "
" Tidak"
" Lalu kenapa kamu mengakhiri hubungan kita...!!! " ucap rangga mencengkram tangan naurah dan sedikit berteriak
" Lepaskan aku rangga"
Bukannya melepaskan naurah, rangga malah melumat bibir mungil naurah begitu lama
" Rangga lepaskan aku " teriak naurah namun rangga masih tetap melanjutkan aksinya
" Jahat kamu rangga" ucap naurah mendorong tubuh rangga dan kemudian berlari keluar
" Naurah.. naurah..!!! " panggil rangga mengikuti naurah keluar
" Naurah maafkan aku, aku bersalah padamu tapi aku mohon jangan tinggalkan aku naurah, aku gak bisa tanpamu naurah" ucap rangga menahan langkah naurah dan menarik nya ke dalam pelukan
" Hiks,, hiks,,, hiks,,, Maafkan aku sekali lagi rangga, aku mencintaimu tapi aku bukan gadis yang pantas untukmu"
" Sayang tolong jangan berkata seperti itu"
" Aku akan kembali ke kotaku, tolong maafkan aku dan terimakasih karena selama ini kamu sudah sangat baik padaku dan selalu menjagaku" ucap naurah kemudian melepaskan pelukan rangga dan segera masuk ke dalam taksi
" Naurah...!! Jangan tinggalkan aku" teriak rangga frustasi
Di sisi lain randy hanya menatap adiknya dan merasa sangat kasihan tapi dia tak ingin mencampuri urusan adiknya dan memilih kembali ke ruangannya
******
Rangga merasa sangat gelisah dan tak bisa banyak berpikir, dia hanya memikirkan harus segera bertemu naurah dan meminta penjelasan padanya
Dengan kecepatan tinggi rangga melajukan mobilnya hingga sampai di rumah naurah, namun sayang rumah itu sudah kosong
" Jadi sekarang dia benar benar telah meninggalkan ku? Apa alasan yang membuatmu pergi naurah? Apa kamu tak mencintaiku? " gumamnya mencoba menghubungi nomor naurah dan hasan namun kedua nya tak dapat di hubungi
Rangga kembali ke kantor dan segera menemui randy
Braaaak....
" Bang, tadi naurah menemui abang? " tanya nya setelah membuka pintu dengan kasar
" Rangga kamu kenapa? "
" Jawab aja bang"
" Iya tadi naurah datang kemari, kenapa memang nya? "
" Apa yang abang bicarakan dengannya? "
" Aku hanya memintanya bergabung dengan perusahaan tapi dia menolak dan berkata jika dia akan kembali ke kotanya"
" Sialan, jadi dia benar benar sudah kembali ke kotanya" gumam rangga dan keluar dari ruangan abangnya
******
Tiba di kota lampung, naurah berniat membawa oleh oleh untuk neneknya, sekalian bersilaturahmi
Dengan menggunakan angkot naurah pun sampai di rumah bu wardah
" Assalamualaikum" ucap naurah
" Naurah? Kamu sudah kembali? "
" Iya tante" ucapnya mencium tangan ningsih
" Mau ngapain kamu ke sini? "
" Aku hanya ingin memberikan sedikit oleh oleh buat nenek dan tante"
" Oiya tante, nenek dimana? "
" Sedang keluar "
" Kalo ayu dimana tante?"
" Kenapa sih kamu tanya mulu? Emang ada urusan apa kamu sama dia? "
" Gak tante kan aku hanya nanya"
" Sudahlah, ini apaan yang kamu kasi? "
" Makanan khas jakarta tante"
" Oalahh jauh jauh ke jakarta hanya bisa bawa ini aja, kalo ini sih aku juga bisa beli sendiri" ucap Ningsih
" Ya sudah tante kalo begitu saya permisi "
" Ya sudah pulang sana, ganggu aja" ucap Ningsih langsung membanting pintu rumahnya
Belum juga naurah berlalu namun sebuah mobil kini memasuki halaman rumah itu, dia mematung dan sedikit penasaran siapa yang akan keluar dari mobil itu, dia sangat berharap itu adalah ayu
Dengan mata yang melotot naurah tak percaya dengan penglihatan nya lantaran bu wardah yang keluar dengan penampilan yang bagaikan anak muda apalagi ada seorang pria muda bersama nya
" Nenek? " ucap naurah
" Naurah? Ngapain kamu di sini? "
" Nenek kenapa pakaian nenek seperti itu? Dan siapa pria yang bersama nenek? "
" Bukan urusan kamu, ayo sayang kita masuk" ucap bu wardah pada pria itu dan tak menghiraukan naurah
*******
Sesampainya di rumah naurah terkejut mendapati seorang gadis cantik yang sedang bersama ibunya
" Bu, panggil naurah"
" Kamu sudah pulang nak? Gimana kamu ketemu gak sama ayu? "
" Gak bu, aku hanya bertemu tante dan nenek"
" Oiya bu ini siapa? " tanya naurah
" Ini nak deby temannya hasan"
" Oohh.. Jadi kamu deby? Cantik sekali kamu, kenalin aku naurah yang kemarin telponan sama kamu, masih ingat? "
" Makasih mbak, iya aku masih ingat kok mbak"
" Beruntung sekali hasan punya pacar secantik kamu" ucap naurah
" Mbak naurah bisa aja, malah aku yang beruntung punya pacar sebaik hasan " jawab debi tersenyum
Hari itu mereka berdua saling mengobrol dan langsung menjadi akrab padahal baru kali ini mereka bertemu, dengan itu naurah bisa sedikit melupakan tentang rangga