NovelToon NovelToon
Istri Di Atas Ranjang

Istri Di Atas Ranjang

Status: tamat
Genre:Poligami / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:486.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Icha cute

Marya terpaksa harus menjadi istri di atas ranjang bos dari perusahaan tempatnya bekerja. Demi bisa mendapatkan pinjaman untuk membayar hutang Ayahnya di perjudian, yang telah menggadaikan rumah mereka.

Kanzo memperlakukannya dengan baik, sehingga Marya jatuh cinta. Namun Marya harus membuang jauh jauh perasaan itu, mengingat Kanzo memiliki istri lain yang dia cintai.

Apakah Kanzo juga jatuh cinta pada Marya. Mengingat Kanzo memiliki istri lain yang lebih pantas dari Marya. Dan apa alasan Kanzo menikahi Marya?.


"Ingat Marya! kamu tidak boleh jatuh cinta. Kamu hanya istrinya di atas ranjang. Dia tidak mencintaimu" Marya.


Bagaimana kisahnya, yuk ikuti ceritanya. Di jamin baper tingkat tinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak akan sayang

'Lihat aja, aku tidak akan memberitahukan tentang keberadaan anakmu ini. Aku akan menyembunyikannya darimu' batin Marya, hatinya sungguh terlalu sakit, di buang setelah di hancurkan masa depannya.

"Awu!" Marya meringis kesakitan dan memegang perutnya yang tiba tiba terasa sakit."Ya Tuhan, sakit banget."

"Marya, kamu kenapa?."

Marya langsung menoleh ke arah Cici yang baru keluar dari dalam lif.

Marya tidak menjawab karena sibuk menarik napasnya dalam dalam, berharap rasa sakit di perutnya bisa mereda.

Melihat Marya begitu sangat kesakitan, Cici pun berlari keluar gedung membawa beberapa berkas di tangannya, untuk memberikannya kepada Kanzo yang menunggu di dalam mobil.

"Pak,! Nyonya Marya, Pak!" ucap Cici dengan napas ngos-ngosan karena baru saja berlari.

" Ada apa dengan Nyonya muda mu?" tanya Kanzo santai. Sedikit pun tidak terlihat raut khawatir di wajahnya.

Cici menarik napasnya dalam dan mengeluarkannya perlahan, lalu menelan air ludahnya.

" Nyonya Muda kesakitan Pak. Nyonya meringis-ringis sambil memegangi perutnya" lapor Cici.

Kanzo terdiam

Pandangannya pun teralihkan ke arah pintu masuk perusahaan saat melihat Marya berjalan dibantu Widuri dan seorang karyawan laki laki. Marya terlihat meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Baru Kanzo membuka pintu di sampingnya berlari ke arah Marya.

" Marya, kamu kenapa?" tanya Kanzo, menarik Marya dari rangkulan Widuri dan karyawan laki laki itu.

Marya menepis lengan Kanzo dan menatap tajam pria itu.

"Jangan menyentuhku" lirih Marya, matanya terlihat merah dan berkaca kaca.

Kanzo tidak peduli, dengan cepat ia mengangkat tubuh Marya, menggendongnya ala bridal style. Marya meronta- ronta minta di turunkan.

" Diam lah, nanti kamu jatuh" ucap Kanzo karena hampir saja Marya terjatuh dari gendongannya.

"Aku mau turun,Bapak gak perlu repot repot membawaku. Aku bisa pulang sendiri!." Marya mengoceh sambil terus meronta minta di turunkan.

"Nanti kamu jatuh!" tegas Kanzo melihat Marya tidak mau diam.

Marya terdiam, memandang wajah Kanzo dengan air mata. Marya rindu dengan wajah itu, kangen dengan kehangatan tubuh pria itu.Tapi Marya harus memendamnya, karena pria itu tidak punya perasaan padanya. Dan juga Marya tidak mau menyakiti wanita lain, meski sebenarnya Marya sangat ingin memiliki Kanzo.

"Aku pulang sendiri aja, aku sudah gak apa apa" tangisnya terisak sambil menghapus air matanya dengan tangannya.

Sakit di bagian perutnya, itu tidak sebanding dengan sakit di hatinya. Karena Kanzo mengabaikannya setelah menabur benih cinta di rahimnya. Membuat masa depannya hancur, dan statusnya tidak jelas.

"Aku akan membawamu berobat, setelah itu baru ku antar pulang" ucap Kanzo melembutkan suaranya.

Seketika Marya menghentikan tangisnya, mendengar Kanzo akan mengantarnya berobat. Tidak! nanti Kanzo bisa mengetahui kehamilannya. Marya tidak mau sampai itu terjadi.

"Aku sudah berobat semalam" tolak Marya. Dan juga rasa sakit di perutnya sudah hilang, tidak perlu lagi di bawa berobat.

" Aku tetap harus membawamu berobat." Kanzo memasukkan Marya ke dalam mobil miliknya, mendudukkannya di kursi penumpang depan. Belum sempat Kanzo menutup pintunya, Marya kembali keluar dan ingin kabur.

Dengan sigap, Kanzo langsung menangkap tubuhnya.

" Lepasin, aku mau pulang!" seru Marya meronta mencoba melepaskan tangan Kanzo yang melingkar di perutnya.

"Aku akan mengantarmu pulang." Kanzo memasukkan kembali Marya ke dalam mobil, menutup pintunya dan langsung menguncinya.

Tentu itu tidak luput dari perhatian karyawan yang melihatnya. Semua memandang curiga kepada mereka yang terlihat begitu dekat seperti pasangan kekasih. Marya yang terlihat merajuk, Kanzo terlihat memaksa dan membujuk, sangat romantis.

"Aku mau pulang sendiri." Marya mencoba membuka pintu di sampingnya, namun tidak bisa.

Kanzo yang baru masuk langsung menarik rambut bagian belakang Marya setelah menutup pintunya. Menyerang bibir wanita itu dengan rakus, Membuat Marya meronta ronta menolak ciumannya.

Kanzo tidak mau menyerah, ia pun menggigit kecil bibir Marya, karena wanita itu mengunci bibirnya. Sehingga Marya terpaksa membuka mulutnya, membiarkan Kanzo menciumnya sampai ke dalam.

Lama ciuman itu berlangsung, akhirnya Kanzo melepas ciumannya.

"Kenapa Bapak selalu memaksaku?, Bapak memperlakukanku sesuka hati Bapak" tiba tiba Marya menangis terisak dengan bibir menekuk ke bawah, sambil menghapus air matanya yang mengalir di pipinya.

Kanzo pun mengecup kening Marya, lalu menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukannya.

"Aku gak mau berobat, aku mau pulang sendiri aja" ucap Marya di selah tangisnya.

Sebenarnya bukan itu yang Marya tangisi, melainkan menangisi kerinduannya kepada pria itu, namun Marya tak mampu mengatakannya.

" Tapi tadi kamu sakit perut, kita periksa ya. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang" bujuk Kanzo dengan suara lembutnya, sambil mengusap usap rambut wanita itu dari belakang.

Marya menggelengkan kepalanya, kekeh tak ingin di bawa berobat. Marya tidak mau sampai Kanzo mengetahui kehamilannya.

"Kenapa?" Kanzo mengangkat satu tangannya, menghapus air mata Marya dengan jempol tangannya.

Marya menggeleng lagi," udah gak sakit" jawabnya.

" Ya sudah!." Perlahan Kanzo melajukan kendaraannya dengan satu tangan, karena tangan sebelahnya masih memeluk tubuh Marya.

Marya diam, menikmati pelukan hangat pria yang sangat di rindukannya itu, sambil memperhatikan jalan yang mereka lewati.

"Pak Kanzo mau membawa aku kemana?" tanya Marya melihat jalan yang di lewati mereka, bukan jalan pulang ke rumah, melainkan jalan menuju apartement milik Kanzo.

Kanzo tidak menjawab, ia pun mengecup kilas ujung kepala Marya.

Sampai di apartement, Kanzo langsung membawa Marya ke dalam kamar, merangkak di atas tubuh Marya membuat wanita itu pasrah menikmati cumbuannya.

Kali ini Marya terus menjerit jerit dan mengeram dengan perlakuan Kanzo yang menggila ke tubuhnya. Entah kenapa, Marya begitu bergairah, sampai tak sadar menggila, dan berani menukar posisinya di atas tubuh Kanzo. Bahkan Kanzo sendiri yang kewalahan, menjadi heran melihat wanita berwajah cantik keibuan itu. Marya yang biasa pasif, kini sangat aktif, sampai permainan panas itu akhirnya berakhir.Marya menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Kanzo.

"Aku mohon, ini yang terakhir, Pak" lirih Marya memejamkan matanya, dan air matanya pun mengalir dari sudut matanya." Aku takut... semakin lama, perasaan ini tidak bisa di kendalikan. Aku mengharapkan cinta Pak Kanzo, tapi itu hanya bisa sebatas mimpi. Aku takut hati ini terluka. Dan aku juga tidak mau membuat hati Bu Bella dan anak anak Bapak terluka"

Kanzo memindahkan tubuh Marya ke sampingnya. Lalu merapikan rambut yang berantakan di wajah wanita itu. Membingkai wajah wanita itu dengan kedua telapak tangannya, dan memberikan satu kecupan di keningnya dengan tersenyum.

" Jadi yang kamu lakukan ini adalah salam perpisahan?" tanya Kanzo tanpa melepas netranya dari wajah cantik itu, yang masih memejamkan mata itu.

Marya diam tidak menjawab.

"Bagaimana bisa aku melepasmu, kalau servisanmu begitu memuaskan?. Kau membuatku gila dengan sensasinya. Kau sangat menggairahkan ku." Kanzo mengulum senyumnya melihat wajah Marya yang merona merah." Tidak akan sayang, aku tidak akan melepasmu apa pun alasannya."

* Bersambung

1
Yenti Kurniati
nggak usah di sensor tulisannya kenapa min?
Rismawati Damhoeri
makanan apa tuh fizza...?
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
musidi sidi
bagus
Elvi
good job adiii👍🏻
Elvi
ooohh ngerti dah misi kanzo itu.. tuk membuktikan klo dia juga hot diranjang😂
Elvi
misi apa nih si bos?
Elvi
hmm bagus nih ceritanya.. semangat berkarya thor💪🏻
Icha Cute: makaci
total 1 replies
Adam Fanny Adam
mantap
Icha Cute: makasih bintang limanya Kak
total 1 replies
senja indah
aku baca y mayra torrrr hhhh
Nuraini Halawa
😂😂😂😂
Nuraini Halawa
😭😭
Imelda Damayanti
ok
yella xarim
keren
Nasriah Natsir
lanjut lagi dong thor..
part widuri dan haris..
Icha Cute: lanjutannya di novel baru otor berjudul: Pria yang merenggut kesucian ku, ya.
total 1 replies
Faridha Hamid
knpa bgtu langsung tamat
Dia Na
gi mana kisah widuri thor..
Icha Cute: Rencana otot, kisah Widuri akan di buat di novel baru. Di tunggu ya.
total 1 replies
Aseh Aseh
lalalala ko tamat c Thor iya saya blom rela la trs nasib Widuri gimana Thor
saya gk mao tau author hsr tanggung jawab
Aseh Aseh: saya sntiasa mnuggu
Icha Cute: otor akan lanjut di novel baru. Kisah Haris, Widuri dan Cici. Dan akan di selingi cerita Marya dan Kanzo. di tunggu ya.
total 2 replies
Erchapram
kok tamat?? trus cerita Widuri gmn? cerita Bela dan perusahaan gmn?
Icha Cute: Akan otor lanjut di novel baru, tunggu ya di sana.
total 1 replies
Naken Latuolong
ceritanya asyik hanya nga ada kelanjutannya 😢😢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!