Yuna adalah seorang mahasiswa tingkat 3 di salah satu universitas terkenal di kota Ming. Karena beberapa alasan dia dan kaka nya shiriu harus pindah dari rumahnya meski masih dalam kota yang sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Asaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Yuna
Saat Yuna masuk ke ruangan ternyata di sana sudah ada Gin, Mari, Emi, Irie dan anggota yang lainnya. Melihat Yuna yang masuk dengan gelagat yang tidak biasa semua orang yang ada di ruangan itu saling menatap dan merasa ikut senang dengan apa yang telah terjadi pada Yuna mengingat selama ini Yuna sudah terlalu lama bersedih.
" Cie... Cie... Yang lagi senang " ucap Mari sambil mendekatkan Yuna dan sedikit mencubit pinggang Yuna.
Yuna hanya tersenyum dan duduk di kursinya.
" Na, coba cerita ke kita dong kok bisa sih kamu dekat dengan anak baru itu, dia memang tampan sih tapi kadang aku merasa takut. Apalagi kalau dia sudah menatap dengan sorot mata yang dinginnya beuhhh ngalahin dingin kulkas" cerocos Emi
" Dia orangnya memang bisa berbaur dengan yang lain tapi bisa di bilang dia juga tertutup. Selama ini karena dia takut pada Kai di kampus saat kami bertemu atau berpapasan tak pernah sekalipun dia melihat ke arah ku, tapi saat tidak ada orang dia selalu memperhatikanku, jaket dan lukisan dulu misalnya" terang Yuna
" Hah jaket? maksudmu? " tanya Irie
" Dulu aku sempat tertidur di perpus dan dia menutupi tubuhku dengan jaketnya karena dia merasa udara saat itu dingin dan takut aku sakit" ucap Yuna
" Apa jaket yang di maksud adalah jaket yang sekarang sedang kamu pakai? " tanya Mari
" Iya" Jawab Yuna singkat
" Pantas saja waktu itu aku merasa asing dengan jaket yang kamu bawa" ucap Mari
" Lalu apa yang kamu maksud dengan lukisan dulu? " tanya Sano
" Dulu saat pameran lukisan yang di adakan di kampus, ada sebuah lukisan tentang seorang wanita yang sedang menatap laptop kosong dan lukisan itu tanpa nama" terang Yuna
" bukan wanita tapi hanya punggungnya " Sano mengingatkan
" Ya, punggung wanita. Itu adalah karya Yuuta dan model dari lukisan itu adalah aku" ucap Yuna
" Apa?? modelnya kamu? " tanya semua kompak
" Iya, aku" ucap Yuna
" Dari mana kamu tahu kalau itu kamu? padahal lukisan itu hanya memperlihatkan punggungnya saja? " tanya Sano
" Itu rahasia" ucap Yuna sambil tersenyum
" Ayolah Na, kasih tahu kita" Emi merengek
" Karena lukisan itu dia ambil saat aku sedang mencari inspirasi untuk lukisan ku, dia melukis ku di seberang kamarku! " cerita Yuna
" Apa? seberang kamar? " semua anak terkejut
" Iya dia melihatku dari teras ruangannya yang tepat berada di samping jendela kamarku" ucap Yuna
" Na, Yuuta itu sebenarnya siapa? " tanya Mari masih bingung.
" Masih saudaranya Kai dan Jiro" ucap Yuna
Lagi-lagi mereka di kejutkan dengan perkataan Yuna
" Jadi selama ini 3 bersaudara berlomba untuk mendapatkan seorang Yuna? " ucap Irie
" Orang tua mereka kakak beradik. Yang adik Kai asli adalah Nao, sementara Jiro dan Yuuta adalah saudara sepupu " terang Yuna
" Wah... Wah... Wah... Na, kamu memang hebat" ucap Sano
" Na, kenapa dari mereka bertiga kamu lebih memilih Yuuta? padahal menurutku Kai lebih baik " ucap Emi
" Entahlah, tidak butuh alasan untuk menyukai seseorang. Tapi aku merasa kalau aku berada di dekatnya hati ku merasa tenang" terang Yuna
" Tenang apa nya, aku malah takut kalau melihat sorot matanya, sangat tajam menusuk banget" ucap Mari
" Sudah.. Sudah kalian jangan ngobrol terus. Bagaimana dengan tugasnya apa sudah beres? " tanya Gin yang dari tadi hanya mendengarkan