🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ny. Amanda
Para bodyguard itu berlarian mencari sesuatu, derap langkah mereka menggema di markas tersebut, sedangkan di seberang sana Nathan, dan Kevin sedang memperhatikan lewat kamera tersembunyi yang ada di markas tersebut.
"Sebenarnya sedang mencari apa dia sampai mengobrak abrik habis markas kita?" Tanya Kevin dengan kesal, karena ia melihat foto² kenangan dirinya yang tersusun rapi kini terhambur entah ke mana-mana.
"Sepertinya, ia sedang mencari file atau berkas yang sangat penting" Sahut Marvel tanpa mengalihkan pandangannya dari layar MacBook tersebut.
Nathan pun mematikan MacBook itu secara tiba-tiba, lalu menelpon ibu nya tersebut.
Drrttt...
Call On...
"Hallo Nathan, kamu di mana?" Tanya sangat wanita paruh baya di seberang sana.
Nathan tidak terlalu menanggapi, Nathan hanya mendengarkan cara ia berbicara apakah panik atau tidak saat ini, Nathan di kenal bisa mendeteksi kebohongan orang-orang yang berbicara dengannya.
"Memang momy berada di mana?, kami di mansion mu, tapi kau tidak ada?" Tanya Nathan tegas dan cool.
Ny. Amanda pun gelagapan menjawab pertanyaan Nathan dari telpon tersebut, ia bingung harus menjawab apa pada Nathan.
Nama mak Lampir itu Amanda yaa...
Next...
"Mom, momy kami sudah lama nunggu, kau di mana?" Bohong Nathan dengan nada bicara yang berakting, seolah-olah ia sedang kesal dengan Amanda.
"E-eouh.. E-eumm momy menuju pulang sayang, tunggu lah" Ucap Amanda gelagapan lalu memutuskan sambungan telpon itu secara sebelah pihak...
Nathan di seberang sana segera membawa Kevin, Marvel, Martis, dan Marco untuk segera melaju menuju mansion Amanda, terlebih dahulu supaya jika Amanda sampai Amanda melihat mereka sudah duduk di depan pintu mansion itu dengan memasang ekspresi kesal.
"Astaga... Astaga... Astaga... Cepat cepat, kita harus pulang sekarang juga" Teriak Amanda untuk memerintahkan bodyguard nya berhenti mencari sesuatu, dan menuju pulang dengan cepat sampai.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi lain...
Carlos, dan Chaterine sedang berkeliling untuk mencari sesuatu buat persiapan Class Dance yang mereka buat, serta membeli beberapa furnitur lainnya.
"Chaterine" Panggil Carl.
Chaterine hanya menoleh dan menatap Carl, sambil mendengarkan sambungan perkataan Carl, Chaterine menunggu dengan sabar.
"Kita akan mampir di toko butik model baju pengantin" Ucap Carl seraya memperlihatkan isi pesan chat sangat ibu yaitu Ny. Diana yang memintanya.
Mata Chaterine pun terbelalak saat membaca pesan tersebut, ia tak tau harus berkata apa lagi, karena saat ini mulutnya serasa terbungkam bahkan ia tak dapat bernafas dengan tenang.
"Astaga... bagaimana ini Chat? Kau pasti akan di nikahkan dengan Carl, lantas bagaimana aku menghadapi semua ini? Yaa Tuhan... bantulah aku dalam masalah ini..." Mohon Chaterine di dalam hati.
Namun tanpa Chaterine sadari mobil mereka kini sudah berhenti di lobby butik ternama itu, dengan Carl yang membukakan pintu untuknya ke luar dari mobil. Lamunan Chaterine pun terbuyarkan ketika melihat Carl, serta yang lainnya sedang berjejer manunggu Carl, dan Chaterine datang, setelah itu mereka fiting baju di dalam dengan desain yang i dah serta elegan yang di pilih Diana.
"Eummm tapi mom ini terlalu terbuka, apa pantas menghadap Tuhan sambil mengucap janji suci dengan pakaian sangat terbuka seperti ini?" Sangkal George kala melihat desain baju yang di perintahkan Diana, yaa memang desain da tipe Diana tiada yang bisa menandingi selera outfitnya, yang mewah itu.
Diana pun berfikir sejenak, karena apa yang di katakan oleh sang suami itu sangat benar, bahkan nanti Carl, dan Chaterine wajib mengucapkan janji mereka di hadapan Tuhan, mana mungkin menghadapi Tuhan dengan pakaian yang tak layak bukan?, dari situlah Chaterine mempunyai ide yang kreatif dan langsung memanggil tukang tata busananya sendiri, dan mengonsultasikan keinginan atau desain yang diinginkan oleh Chaterine.
"Maaf sebelumnya bukannya saya sombong dan suka memerintah, namun saya mohon banget minta bikinin rompi atau tambahan style di bagian dada dan belakang begitu terbuka, buat acara pengucapan janji suci saja, setelah itu saya akan melepas rompi itu kembali" Ucap Chaterine dengan melukiskan gambar rompi yang indah dengan buku sketsa orang itu.
Seketika orang² di situ di buat melongo dan terpana akan keahlian Chaterine dalam membuat sketsa dan menggambar dengan ahli seprti orang-orang yang berpengalaman dari usia kecil mereka..
Chaterine menggambarkan desain yang sangat indah, dengan di padukan desain yang elegan serta mewah dan tidak lupa kesan kesan aksesoris yang menempel pada rompi tersebut.
Mereka semua bercanda gurau menyiapkan fiting, lalu memilih desain desain yang cocok dengan Chaterine dan Carl.
Namun Chaterine sibuk dengan kekhawatiran nya yang berkecamuk saat ini, ia tak dapat berfikir jernih, bahkan dirinya serasa berhenti berpijak di bumi mendengar pernyataan itu.
"Astaga yaa Tuhan... bagaimana aku harus melewatinya? Sedangkan hati ku masih tidak bisa membuka pintu nya untuk menerima cinta dari Carl, bahkan hati ku menolak akan pernikahan yang akan berlangsung nantinya. Bagaimana ini yaa Tuhan? Apakah aku harus mengubur perasaan ku dalam dalam supaya bisa membuka pintu hati ku pada Carl dan memutuskan menua bersamanya? atau aku akan tetap bertahan dengan perasaan ini? Yaa aku tau mungkin qkubterlihat sangat sangat egois karena mementingkan diri sendiri, namun bagaimana lagi? aku tak bisa memungkiri kejadian ini semua... Andai momy dan dady masih hidup aku tidak akan kebingungan dalam memilih situasi apa pun." Chaterine Terus menerus berdebat dalam benak dan pikirannya, ia tak tau lagi harus berbuat apa kali ini, ia tau bahwa suatu saat nanti ia pasti tak bisa menghindari konflik dan permasalahan ini, bahkan ia lupa bagaimana cara bernafas, tenggorokannya terasa tercekat, hati yang sakit bak teriris iris, bahkan jiwa yang berkecamuk.
Chaterine duduk memojokkan setelah selesai fiting baju, ia tak tau harus melakukan aktivitas apa lagi selain duduk dan melamun merenungi nasibnya ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya, di markas utama, yaitu mansion bawah tanah ruang rahasia, Nathan, dan Kevin baru saja terbangun dari tidur mereka yang nyenyak, bahkan saat mereka baru bangun, mereka tidak langsung pergi ke kamar mandi, melainkan kan membuka sebotol wine dan meminumnya tanpa gelas.
Tiba-tiba...
Kevin masuk ke kamar Nathan dengan tergesa-gesa memperlihatkan link undangan pernikahan yang di kirimkan oleh Carlos lewat aplikasi chat berupa link.
"Nathan! Nathan! coba kau lihat ini" Kevin memperlihatkan isi link itu sampai habis dengan menahan sesak di dalam hati ia berusaha keras menahan bendungan bulir air mata yang ingin terjatuh tersebut.
"What? aku tidak akan membiarkan ini terjadi begitu saja, kau boleh merenggut keluarga ku George, namun kau tak bisa merenggut Chaterine juga dari kami" Ucap Nathan dalam hati, ia segera menuju kamar mandi setelah menghempaskan botol kaca dari wine yang telah habis di teguknya.