NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Jalan santai sedang berlangsung. Ada lebih dari 200 peserta yang mengikuti acara akbar ini. Setiap peserta diatur sesuai dengan barisan kelasnya masing – masing.

Kini ajeng sedang berjalan dengan Pratiwi yang berada disampingnya. Ada juga Desi yang ngotot ingin sebaris dengan Pratiwi. Gadis mungil yang serba tahu ini kini tengah sibuk mengunyah cemilan yang dibawa Ajeng ditambah dengan beberapa makanan ringan yang dibeli oleh para lakik tadi.

Barisan rapih sesuai dengan kelas ini, biasanya hanya akan bertahan hingga setengah perjalanan atau bahkan tidak sampai setengah jalan.

Banyak siswa dan siswi yang berbaur dengan kenalan masing – masing entah berbeda kelas atau bahkan dengan para senior.

Tidak jarang pula, acara ini digunakan untuk memepet gebetan, memanfaatkan momen untuk berdekatan dengan orang yang disuka tentu saja tidak akan dibiarkan begitu saja.

Para guru dan staff juga membebaskan mereka asalkan nantinya mereka kembali ke sekolah sesuai dengan jadwal dan tidak bertindak yang melanggar aturan di jalan umum sehingga membuat malu nama sekolah.

Lagipun, mereka para siswa juga pasti akan berpikir, lalu apa pula yang bisa mereka lakukan selain hanya berjalan beriringan sembari mengobrol sambil saling salting tidak jelas.

Lihatlah salah satunya, di barisan paling depan kelas RPL 1, ada rinjani yang sejak tadi sudah dipepet oleh senior kelas 3 TKR, semua dikelas Ajeng tentu saja tahu jika kakak senior satu ini memang memiliki niat untuk mendekati Rinjani.

Bak gayung yang bersambut, Rinjani juga sepertinya memiliki perasaan yang sama. Mereka mungkin belum official, masih dalam fase PDKT tetapi semua sudah tahu. Cis, takutnya jika malah tidak jadi saja, bukannya akan malu? Ck ck ck

“ Haaahhh, dunia serasa milik mereka, kita hanya menumpang saja,” desah Desi yang dikekehi oleh Novi dan yang lainnya yang berada di belakang barisan Desi.

Tentu saja mereka tahu siapa yang dimaksud dengan Desi, mata Desi menatap lurus kedepan, dimana hanya Rinjani dan kak Alex yang berada di barisan paling depan dimana tadinya seharusnya Desi dan Radinlah yang disamping Rinjani.

“ Kenapa? Kamu pengen?” tanya Ranata yang sudah menggelengkan kepala karena tingkah Desi yang asyik mengunyah dan mengghibah.

“ hei, kata emak gak boleh pacar – pacaran dulu, sekolah dulu yang bener, mau jadi apa kalau nanti pacaran?” Desi menjawab dengan delikan judes di matanya yang langsung mengarah ke Ranata.

“ Lalu, udah tau nggak boleh, kenapa masih iri sama orang?” tanya Ajeng yang langsung membungkam Desi. Serentak tawa terdengar dari Novi dan yang lain melihat Desi yang langsung terdiam dengan ucapan skakmat Ajeng.

“ Ayolah, ngeliat pemandangan yang uwu itu adalah rasa ke- irian yang tersendiri,” bantah Desi. Jelas saja ia tidak mau kalah dan disalahkan.

“ Ajak aja Dodi sana,” celetuk Pratiwi yang kembali mengundang gelak tawa yang lain.

Pasalnya, semua jelas tahu jika di antara para Lakik di kelasnya, Dodi adalah yang paling pendiam dan pemalu. Tetapi dia adalah anak yang baik dan polos sehingga seringkali menjadi objek ledekan teman – temannya.

Desi langsung mencak – mencak, mencubit gemas pipi imut milik Pratiwi. Hingga akhirnya datanglah wahid dan Yudistira diarisan Ajeng.

“ Eh adwa Kwak Wahwid, kwak Ywudwis,” ucap Pratiwi yang menjadi orang pertama yang menyadari kedatangan keduanya.

“ Sepertinya seru sekali kalian,” sapa Yudistira yang terkekeh melihat Desi mencubit pipi Pratiwi, membuat gadis manis tukang informan itu tersipu dan langsung melepaskan cubitannya.

Sementara Wahid yang sudah seringkali melihat interaksi konyol Ajeng dan teman sekelasnya hanya menggelengkan kepalanya saja. Ia kemudian menyodorkan tumbler minuman yang sepertinya berisi air kelapa muda.

“ Dapat dari mana?” tanya Ajeng setelah meminum isinya dan baru menanyakan darimana Wahid bisa mendapatkan air kelapa muda diwaktu sepagi ini.

Oh ayolah, ini baru jam 8 lebih sedikit, tetapi Ajeng sudah mendapatkan minuman enak ini. Yang cocok sekali jika diminum saat acara seperti ini.

“ Tadi pagi, kelupaan mau ngasih karena ngeliat bawaanmu banyak amat,” Dengus Wahid sambil melirik ke pundak Ajeng yang ternyata kosong tanpa Ransel berat pengganggu matanya tadi. Wahid mengangguk puas karena tampaknya Ajeng mendengarkan ucapannya untuk memberikan beban berat itu kepada para teman lakiknya.

Padahal yang sebenarnya adalah, isi dari Ransel itu sudah terbagi menjadi beberapa bagian dan dibawa oleh beberapa teman – teman Ajeng agar memudahkan semua mendapatkan camilan saat acara jalan santai ini.

“ Kenapa? Kamu nggak mungkin nyamperin aku tanpa ada sebab kan?” tanya Ajeng yang emang langsung to the point.

Yudistira, Pratiwi, Novi dan yang lainnya hanya tepuk jidat mendengarkan pertanyaan sadis dari Ajeng, mereka semua menatap ke arah Wahid dengan tatapan prihatin masing – masing. Masih sungguh jauh, Bos. Perjalanan cintamu~

“ Kinipi, kimi nggik mingkin nyimpirin iki tinpi sibib kin,” tiru Wahid yang keki dengan tuduhan Ajeng. Ajeng hanya tergelak.

“ Ya lagi tumben amat. Bukannya ngumpul sama para anggota Bantara malah kesini,” sanggah Ajeng.

“ Iya, Iya, suka hati kamu aja lah,” desah Wahid sambil menyerahkan selembar kertas kecil yang ternyata adalah kupon undian.

“ Weiittss, apa ini?” Pratiwi langsung mengambil Kupon tersebut sebelum sampai di tangan Ajeng, yang langsung membuat Desi dan lainnya merapat di samping Pratiwi.

“ Woe, jangan dekat – dekat weh. Kalian Bau idung,” ucap Pratiwi melucu. Pasalnya ia menjadi tenggelam karena teman – temannya in tanpa akhlak main mendesaknya saja. Sudah tahu jika tubuhnya ini semampai ( semeter tak sampai, canda~)

“ Enak aja, badan udan kusemprot sama nyong – nyong punya mamak gini dibilang bau idung,” dengan gemas, Desi kembali mencubit pipi Pratiwi lagi.

“ Kenapa dikasih ke aku?” Ajeng tidak menghiraukan perseteruan konyol Pratiwi dan teman – temannya. Sekali lagi, itu adalah hal biasa baginya.

“ Tadi niatnya mau dikasih ke ketua mu, tapi coba tengok, entah kemana itu bocah,” gerutu Wahid yang diangguki oleh Yudistira. Ajeng reflek celingukan mencari keberadaan Adi yang seperti dikatakan oleh Wahid, ia Raib! Tentu saja bersama dengan Anggara, Ikshan, dan yang lainnya.

Hingga hanya tersisa Dodi, Dewa, dan juga Budi saja yang kini ikut merangsek maju untuk melihat kupon yang dibawa oleh Pratiwi.

“ Kemana tuh bocah,” gumam Ajeng sambil mengeluarkan hapenya. Bukan apa – apa ye, masalahnya sebagian amunisi makanan terbanyak ya dibawa sama rombongan ini!

Bisa berabe kan jika mereka menghabiskan jatah cemilan punya para ciwi ini? Belum lagi mereka akan mendapatkan amukan dari Radin dan Desi. Oh jangan lupakan Pratiwi si paling Ngemil~

“ Mereka mungkin ada di barisan paling dep....”

“ Waahh mbak, coba lihat, hadiah utamanya duit saku senilai 200 ribu. Mayan mayaannn...”

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!