NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. RM2 : alasan dendam

“Maafkan aku..”

“Iya.. Iya.. Lepaskan aku.. Kau tahu, kau sudah memelukku lebih dari setengah jam.”

Setelah membaca pesan Aillard dan Joella, barulah Maxi menyadari jika kekasihnya itu sama sekali tidak terlihat tertarik atau bahkan menyukai Aillard, dan tentu saja Maxi merasa bersalah telah sebegitu cemburunya kepada Joella, tapi ya Joella malah santai saja, karena Joella sendiri sebenarnya tidak masalah dan justru senang karena rasa cemburu Maxi itu artinya, Maximillian benar-benar takut kehilangan dirinya.

“Apakah kau benar-benar memaafkan aku ??”

“Tentu saja, sayang~ aku tidak marah kepadamu, sungguh.” Ujar Joella dengan membelai rambut Maxi dengan lembut dan perlahan.

“Hey, Jo~ honey.. Apakah menurutmu aku harus menceraikan Isabella sekarang ??”

“Ter.. Terserah kau saja.. Itu bukan urusanku dengannya.” Ujar Joella bingung dengan ucapan dari Maxi, yang malah membahas hal seperti ini. Bukan apa-apa, tapi bukankah ini urusan pribadi Maxi dan Isabella sendiri, kenapa Maxi malah bertanya kepadanya ??

“Aku hanya meminta pendapatmu saja, lagipula aku belum pernah mengalami hal perceraian seperti ini.” Ujar Maxi mengangkat bahunya dengan acuh.

“Bicarakan ini kepada Isabella, dan kalian bisa bercerai secara baik-baik.” Ujar Joella memberikan sedikit saran, membuat Maximilian mengangguk, dia sangat menyukai perkataan Joella yang dianggap dewasa dan begitu bijaksana. Hal itu yang membuat Maxi menyukai seorang Joella.

....

Sementara di tempat lain, suasana justru terlihat berbeda.

“Bagaimana kondisi kedua anak-anakku ??”

“Anda tenang saja, Nyonya. Kedua anak-anak anda sudah jauh lebih baik, beruntung racun belum menyebar ke seluruh tubuh anak-anak anda.” Ujar dokter yang memeriksa kedua anak-anak Isabella.

Sementara Isabella akhirnya bernafas lega, dirinya tidak kehilangan kedua anak-anaknya akibat racun yang menjalar di tubuh mereka, dan anehnya bagaimana bisa kedua putranya terkena racun ?? Alejandro kemudian maju membawa sebuah botol air yang disiapkan oleh para  pelayanan. Alejandro menyerahkan botol berisikan air minuman kepada dokter.

“Apakah disini ada ruangan pemeriksa atau pengecekan minuman ?? Aku curiga jika air ini sudah terkontaminasi oleh racun.”

Dokter itu kemudian memeriksa secara penglihatannya saja.

“Air apa ini ??” Tanya dokter itu.

“Itu hanya air putih biasa, mereka jarang menyukai susu formula dan lebih sering meminum susu ASI. Jadi terkadang aku menyiapkan botol dot berisikan air putih.” Ujar Isabella menjelaskan. Dokter itu mengangguk paham, dia kemudian membuka botol air itu, dan mencium aroma dari dalamnya.

“Untuk masalah baunya, dan warnanya masih sama seperti air biasa, tapi biarkan aku periksa. Karena ada beberapa jenis racun yang bisa bercampur dengan air, tanpa menimbulkan aroma ataupun warna pada air tersebut.” Ujar Dokter itu menutup botol berisikan air itu.

“Biar aku periksa di laboratorium kami, untuk pemeriksaan lebih jauh.”

“Baiklah, terima kasih dokter..” Ujar Isabella.

“Sama-sama, dan maaf untuk Nyonya Isabella, anda belum diperbolehkan untuk masuk ke dalam, biarkan mereka beristirahat terlebih dulu, agar obat bisa menetralisir racun dalam tubuh mereka.” Ujar Dokter itu.

“Baiklah.”

Setelah dokter pergi, Isabella terdiam di sana, pikirannya begitu pusing dan khawatir, dia benar-benar tidak ingin kehilangan kedua anak-anaknya itu.

“Kenapa.. Kenapa ayahmu berusaha meracuni kedua anak-anakku ?!” Ujar Isabella memandang tajam ke arah Alejandro.

Sementara lelaki itu hanya bisa menghela nafasnya dengan berat, dia kemudian bimbang apakah harus menceritakan segalanya kepada Isabella mengenai ayahnya yang enggan menerima wanita itu, dan tidak merestui hubungan mereka, bahkan hingga ayahnya sendiri mengetahui jika Alejandro memiliki kedua anak dengan Isabella, membuat ayah Alejandro malah memiliki niat licik untuk mencelakai kedua anak-anak Isabella dan Alejandro.

“Ayahku.. Dia..”

“Dia ??”

“Dia tidak menerima hubungan kita.”

“Apakah... Apakah.. Karena dia berfikir aku adalah istri dari Maximillian ??”

Alejandro menggelengkan kepalanya, “Dia tahu hubungan kita, sebelum pernikahanmu dengan Maximillian. Dia memata-mataiku, meskipun aku tidak mengatakan apapun kepadanya.”

Isabella menghela nafasnya berat, “Astaga..”

“Dan.. Dia berencana untuk..”

“Untuk ??”

“Untuk menghabisi anak-anak dan kau.”

Mata Isabella membulat sempurna, “A... Apa ???”

Alejandro mengangguk, “Ya.. Ayahku berencana menghabisimu dan anak-anak, dia juga yang mengirimkan pelayan di rumah itu, untuk memberikan anak-anak racun.”

“Tapi kenapa.. Kenapa baru sekarang efek racun itu bekerja ??”

“Karena aku mencegahnya, setelah beberapa waktu aku mengetahui beberapa makanan dan minuman Joan dan Joana terkontaminasi racun, aku membuang makanan dan minuman itu. Aku menjaga mereka, tapi aku tidak bisa senantiasa menjaga mereka.”

“Kenapa kau tidak mengatakan apapun kepadaku ??”

“A... Apa ??”

“Kau tidak mengatakan apapun kepadaku, bahkan mengenai pelayan yang di bayar oleh ayahmu untuk meracuni anak-anakku.” Ujar Isabella dengan sedikit kesal dan marah, kenapa Alejandro bahkan tega menyembunyikan hal sebesar ini darinya ??

Alejandro menghela nafasnya berat, “Maaf.”

“Aku bisa menjaga mereka, jika kau berbicara kepadaku sejak dulu, bahkan aku tidak akan membiarkan racun menyentuh kedua anak-anakku.” Lanjut Isabella dengan nada kesalnya.

“Aku hanya tidak ingin kau membenciku.. Apalagi tahu jika sosok yang akan mencelakai kedua anak-anakmu, bagian dari keluargaku.”

“Aku akan lebih membencimu, jika kau tidak mengatakan apapun kepadaku.” Ujar Isabella membelakangi Alejandro, menahan emosi dan rasa khawatirnya itu.

Tanpa berpikir panjang, Alejandro langsung memeluk Isabella dengan erat dari belakang, membuat wanita itu terkejut bukan main.

“Apa yang..”

“Aku benar-benar minta maaf, aku mohon.” Ujar Alejandro sedikit memohon, membuat Isabella menghela nafasnya, dia sebenarnya tidak tega membuat Alejandro memohon seperti ini, dia ingin menghukum dan menunjukkan kepada Alejandro rasa kecewa dan marahnya itu, tapi sepertinya Isabella memilih untuk mengikuti kata hatinya, dia membalik badannya membuat pelukan Alejandro terlepaskan, dan kemudian Isabella memeluk Alejandro.

“Baiklah, aku akan memaafkanmu, lain kali jika ada sesuatu katakan kepadaku.”

...

“A.. Apa ini ??”

“Surat perceraian kita.”

“Kau menceraikan aku, disaat aku seperti ini ?!”

“Apakah wajahku terlihat aku peduli ??”

“Dengar Marcelo, ini tidak adil !! Kau membuangku setelah menghancurkanku habis-habisan !!”

“Memang itu rencanaku.”

“A... Apa ?? Setelah membunuh seluruh keluargaku, kini kau membuangku ?!”

“Tidak, masih ada Calvin yang siap menerimamu. Lagipula itu salahmu dan keluargamu.”

“Ka...kau ?!”

Setelah sadar, Sophia kemudian meminta dokter untuk menghubungi pihak keluarga, kebetulan yang dihubungi adalah nomer Marcelo, jadilah Marcelo datang, untuk menyambutnya karena dia masih hidup, sekaligus memberikan salam perpisahan berupa dokumen perceraian.

Dan disinilah, keduanya terlibat percekcokan, tapi Marcelo terlihat santai saja, sementara Sophia terlihat begitu kesal, marah dan emosi tapi ya lelaki itu acuh dan cuek saja. Kemarahan Sophia tidak akan bisa merubah segala rencananya itu.

“Dan perlu aku ingatkan, bagaimana Liliana meninggal ?? Bukankah itu salah satu rencana keluargamu Sophia ?? Hanya agar aku mau menikahimu saat itu, dan aku ikuti permainan mereka, hingga darah mereka berada di tanganku.” Ujar Marcelo dengan nada liciknya dan berbahayanya itu.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!