NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Happy Reading 🤗

...🌹🌹🌹...

Pada pagi hari Erika sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit. Rita membantu mengemas barang-barang dari pakaian yang Erika gunakan. Mereka dijemput oleh sang sopir Pak Rahmad. Dan hari ini pula hari dimana Ismalia akan memberikan keputusannya mengenai perjodohan.

Erika menjadi sedikit khawatir kalau Ismalia akan menolak. Sehingga sepulang dari Rumah Sakit akan singgah sebentar ke rumah Ismalia sekaligus meyakinkan kedua orangtua Ismalia mengenai perjodohan antara Ismalia dan Mandala.

"Nek, hari ini kan tepat dimana hari terakhir Ismalia akan memberikan keputusannya. Bagaimana ya jawaban Is? Apa dia akan menolak, Nek." tanya Erika khawatir.

"Ya kamu benar. Hari ini terakhir Ismalia memberikan keputusan. Untuk jawabannya nenek kurang tau tapi doakan saja semoga dia mau menerimanya."

"Aamiin. Mudahan ya, Nek. Soalnya Erika berharap banget Is jadi bunda Erika." ucap Erika.

"Aamiin."

"Oh ya, Nek. Bagaimana kalau sepulang dari sini kita ke rumah Ismalia aja. Kita tanya langsung ke orangtua Is. Siapa tau orangtua Is setuju jadi mau gak mau Is harus setuju." ajak Erika.

"Emmm...boleh. Kita bicarakan secara baik-baik dan dari hati ke hati biar orangtua Is setuju."

"Iya, Nek." jawab Erika senang.

"Ya sudah, sekarang kita berangkat Pak Rahmad sudah menunggu diluar." ajak Rita.

Rita dan Erika sudah keluar dari ruangan menuju parkiran Rumah Sakit dimana Pak Rahmad menunggu. Mobil langsung melaju dengan kecepatan sedang ketika Erika dan Rita sudah masuk ke dalam mobil. Rita memberitahu Pak Rahmad bahwa tidak langsung pulang melainkan singgah kediaman Ismalia sebentar.

"Pak Mad, sekarang kita jangan langsung pulang ya. Kita ke rumah Ismalia sebentar soalnya ada hal penting." perintah Rita.

"Baik, Nya."

Setelah melewati lampu lalu lintas. Jaraknya yang tidak terlalu jauh mobil mulai membelok ke arah kanan memasuki wilayah pemukiman. Sesampai di depan gang yang bisa dibilang sempit. Mobil berhenti, Erika dan Rita turun setelah dibukakan pintu oleh Pak Rahmad. Mereka bertiga pun langsung menelusuri gang tersebut.

Gang yang minim pencahayaan ketika malam, jalan lumayan becek, lubang kecil tergenang air, lalu lalang motor dan pejalan kaki, banyak anak-anak bermain di jalan, rumah penduduk yang berderetan dan jarak masuknya yang tidak terlalu jauh. Itulah bentuk gambaran dari lokasi gang kediaman Ismalia.

Kini tiba lah Erika dan Rita di depan rumah Ismalia. Rita mengetuk pintu sambil mengucap salam. Tanpa sahutan Rita mengulang kembali. Sehingga terdengar jejak kaki melangkah mendekati pintu dan membukanya. Terlihat Mastiara yang membukakan pintu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum." tanpa sahutan.

Tok tok tok

"Assalamualaikum." mendapat sahutan.

"Wa'alaikumussalam. Iya sebentar." jawab Mastiara.

"Eh, Bu Rita dan Nak Erika. Mari silahkan masuk."

"Ya terima kasih." jawab Rita.

"Silahkan duduk. Sebentar ya saya panggil ayah dulu." ujar Mastiara masuk ke dalam memanggil Mardian.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu. Mastiara memanggil suaminya Mardian untuk ikut bergabung menemani.

"Eh..Ada Bu Rita sama Nak Erika. Apa kabar kamu dengar Erika masuk rumah sakit ya? Mohon maaf kami tidak dapat menjenguk nak Erika. Nak Erika kan tau sendiri dengan kami. Kadang kami jarang dirumah, siang harinya kami selalu mengurus di Rumah Makan." ucap Mardian.

"Ya, Yah. Cuma sakit maag doang gak ada yang lain. Soal ngejenguk tidak apa-apa kok, Yah. Erika udah paham. Oh ya Is kemana?" tanya Erika sedari tadi ia tidak melihat batang hidung Ismalia.

"Is ada dikamarnya mungkin sedang baca buku. Biasa terlalu fokus kadang kami panggil gak kedengaran. Disamperin ke kamarnya baru ngeh tu anak." ujar Mastiara sambil ketawa begitu juga Rita.

"Biasa anak gadis kadang Erika juga begitu." ujar Rita mesem sambil mendelik Erika disebelahnya.

"Apaan sih, Nek. Emang ya kebiasaan tuh Is. Erika samperin aja kali ya."

"Ya sudah kamu ke kamarnya saja. Sekalian ajak dia ke sini." perintah Mastiara.

"Oke."

Erika pun berjalan melewati orangtua Ismalia dengan sopan menuju ke kamar Ismalia. Tanpa mengetuk pintu, Erika langsung membuka kasar pintu kamar Ismalia sehingga menagetkan Ismalia yang sedang serius membaca buku.

Brak

"Astaghfirullah. Erika..." ucap Ismalia kaget sambil memegang dadanya.

"Lo gimana sih, apa gak kedengeran apa kalau rumah lo ini kedatangan tamu spesial seperti kami. Ha..." tanya Erika dengan PD-nya.

"Mana aku tahu dan denger kamu datang. Aku kan lagi baca buku, lagian datang kesini gak kasih tau dulu." jawab Ismalia dengan cemberut.

"Lo tu ya kebiasaan banget. Keluar yuk cepetan Ibu dan Ayah tadi nyuruh lo ke ruang tamu sekarang." ajak Erika.

"Masa' sih." ujar Ismalia melirik-lirik ke pintu kamar.

"Kan dia pesennya ke gue. Lagian lo mana nyadar. Mata dan pikiran lo ke buku novel ini." ujar Erika sambil menunjuk buku novel yang dibaca Ismalia.

"Tapi seru tau. Cobain deh."

"Gak. Yuk buruan keluar. Nanti Ibu yang nyusul baru tau lo."

"Iya...iya."

Erika dan Ismalia pun keluar bergabung bersama yang lain di ruang tamu. Ismalia langsung bersalaman mencium tangan Rita juga Pak Rahmad. Itu lah yang disukai dari Ismalia selain anggota keluar Erika. Juga supir dan pembantu di kediaman Erika sangat menyukai Ismalia. Karena sifatnya yang sopan, lemah lembut, tidak sombong, tidak memandang bulu ke siapa pun.

"Eh...Nenek. Sudah lama datangnya, Nek? tanya Ismalia sambil bersalaman.

"Tidak juga, Nak Is. Baru saja kami sampai." jawab Rita.

"Is, Bu Rita ke sini katanya ada yang ingin mereka bicarakan sama kami. Dan katanya kamu sudah mengetahuinya. Emangnya masalah apa ya?" tanya Mastiara sambil melirik ke Rita dan Ismalia yang duduk disebelah Mastiara.

Ismalia terdiam menelan saliva ketika dilirik oleh Mastiara. Kini mulai lah Rita yang berbicara menjelaskan dari awal.

"Begini Bu Mastiara. Mungkin Nak Is sedikit ragu ngeceritainnya maka biar saya saja." ujar Rita menjeda.

Mastiara dan Mardian penasaran begitu serius ingin mengetahui yang akan di bicarakan oleh Rita.

"Begini..." Rita pun mulai menjelaskan dari awal hingga memiliki pemikiran dari Erika yang ingin menjodohkan Mandala sama Ismalia.

Cukup lama menjelaskannya, raut wajah Mastiara dan Mardian kaget sambil melirik Ismalia.

"Kenapa harus Ismalia, Bu Rita? Mohon maaf bukan kah kita sama-sama mengetahuinya bahwa usia mereka sangat terpaut jauh sekali. Dan sepantasnya Ismalia itu menjadi putri nya." jelas Mastiara.

"Saya sangat mengerti, Bu. Tapi bukankah kalau cinta tidak mengenal status dari usianya. Dan kalau masalah cinta itu bisa tumbuh seiring waktu."

"Benar. Tapi apakah Pak Mandala akan setuju akan hal ini?" tanya Mardian.

"Mandala In Syaa Allah sudah menyetujuinya bahkan ia memberikan waktu untuk keputusan ini ke Is selama tiga hari. Dan sekarang sudah memasuki tiga hari dimana Ismalia harus memberikan jawaban."

"Bener itu, Is. Kenapa gak bilang sama Ibu?" tanya Mastiara ke Ismalia.

"Maaf, Buk." jawab Ismalia tertunduk.

"Begini kami tidak berani memberikan keputusan karena yang menjalaninya adalah Is. Jadi kami serahkan saja ke Is." ujar Mardian melirik ke Ismalia.

Semua melirik ke Ismalia mendengar keputusannya.

"Bagaimana, Nak Is?" tanya Rita.

"Sa-saya..." Ismalia gagap menjeda ucapan nya.

"Bismillahirrahmanirrahim. Sa-saya terima perjodohannya." tambah Ismalia lagi.

Rita, Erika, dan Pak Rahmad kaget bercampur bahagia sambil mengucap syukur. Sedangkan Mastiara dan Mardian tidak tau bagaimana menggambarkannya bak es campur. Ada perasaan bahagia dan sedih yang dirasakannya saat ini.

Rita menyuruh Ismalia mendekatinya duduk disamping sehingga Erika sedikit bergeser. Rita mengambil tas tangan mengeluarkan sesuatu yaitu sebuah kotak kecil berisi cincin berlian berwarna putih permata kecil tiga diamond.

"Nak Is kemarilah dan mendekat." perintah Rita.

Ismalia pun menurut mendekati Rita duduk ditengah diantara Erika dan Rita. Rita melingkarkan cincin tersebut ke jari manis sebelah kiri Ismalia sebagai tanda.

"In-ini..." ucap gagap Ismalia sambil melihat Rita memasukkan cincin di jari manisnya.

"Ya, ini adalah cincin keluarga turun-temurun. Dulu mendiang istri Mandala juga memakainya tapi karena Allah sayang kepadanya jadi cincin ini Nenek simpan untuk calon menantu baru di keluarga kami." ucap Rita.

Ismalia tertegun melihat cincin bertendeng di jari manisnya. Untuk perasaannya kini campur aduk tidak tergambarkan. Setidaknya ia bisa membuat Erika senang terlebih dahulu. Seperti ucapan Nenek Rita cinta mungkin akan muncul seiring waktu pikirnya.

"Mohon diterima dan dijaga dengan baik. Nanti kalau kalian punya anak dan menikah kamu bisa memberikan cincin ini untuk menantu perempuanmu." tambah Rita.

Mendengar kata anak membuat Ismalia mendelik ngeri dan sedikit merah di pipi sebab malu juga karena diucapkan di depan Ibu dan Ayahnya. Mereka hanya tersenyum melihat pemandangan antara Ismalia dan Rita termasuk Mastiara.

"Ya Allah semoga keputusan ini benar menurutmu dan jagakan lah ia ketika suatu saat nanti tidak berada didekat kami lagi." monolog batinnya.

"Bu Rita, kalau nanti Ismalia akan sah menjadi menantu Ibu. Mohon bimbing dia agar menjadi istri yang baik maklum saja usia masih labil." ujar Mastiara.

"Dan kamu Is. Kamu nanti harus nurut sama suami dan keluarga. Kamu harus jadi istri yang baik dan siap melayani suami dari pakaian dan lainnya." timpal Mastiara ke Ismalia.

"Iya In Syaa Allah, Buk." jawab Ismalia.

Cukup memakan waktu lama, Rita dan lainnya pamit pulang karena sudah lama ia berkunjung. Takut nanti Mandala kaget dan khawatir karena mereka belum tiba juga sedari rumah sakit. Mereka pun mengakhiri dengan bersalaman satu sama lain.

Mereka pun meninggalkan kediaman Ismalia menelusuri jalan gang kembali hingga tiba dimana mobil terparkir. Memasuki mobil dan mulai menelusuri jalan dengan kecepatan sedang. Tampak jalan begitu ramai karena sudah menunjukkan sore hari dimana ada yang pulang dari kerja, dari sekolah, belanja, dan lain sebagainya.

"Alhamdulillah ya, Nek. Ismalia akhirnya menerima perjodohannya." ucap Erika senang.

"Ya Alhamdulillah. Jadinya ayah kamu dan kamu gak sendirian lagi dan ada ngurusin."

"Iya, Nek. Kabar baik ini kita harus kasih tau ayah ni, Nek."

"Ya. Nanti sampai dirumah biar Nenek saja yang bilang ke ayah kamu."

"Baiklah, Nek."

Tidak butuh waktu lama mereka pun sudah tiba di kediamannya. Ketika masuk ke dalam, tampak seorang perempuan dengan berpakaian begitu modis dan seksi sedang duduk di sofa ruang tamu. Erika dan Rita memandang satu sama lain. Merasa tidak mengenai perempuan tersebut dan merasa heran siapa yang mengundangnya kemari.

Sedari tiba Rita dan Erika mobil Mandala sudah terparkir di halaman rumah. Apakah ini perempuan ini dibawa oleh Mandala pikir keduanya. Tapi mereka tidak bisa menyimpulkan karena Mandala yang mengetahuinya.

...Bersambung ......

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers 🤗

Baca juga

Semaian Dua Arah Cinta ✅

Takdir Tak Sejalan ✅

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!