Menjemput Bidadari

Selama mengobrol fadly sering menatap nisa diam diam, bukan nisa tak tau tapi dia mengacuhkannya.

"Oh ya kalian punya kenalan gk, aku lagi cari karyawan nih kaya kerja part time gitu" Tanya fadly pada nisa dan amora.

"Kebetulan banget amora lagi cari kerjaan, boleh gk amora daftar?" Tanya amora

"Boleh dong, kerjanya dibagian kasir karena kamu bisa nyanyi kamu bisa ikut nyanyi disini tiap weekend, lumayan loh uang sawerannya buat tambahan" Ujar fadly.

"Boleh kak, kapan aku bisa mulai kerjanya?" Tanya amora lagi.

"Mulai bulan depan gimana, kalau sekarang kalian mulai sibuk persiapan ospek kan?" Jawab fadly

"Boleh minta nomernya kan biar enak nanti komunikasinya" Sambung fadly kemudian amora membeei nomer hpnya.

"Mana nomer kamu nis biar sekalian aku save" Tanya fadly

"Hah aku juga kak? Kan aku gk ikut ngelamar kerja" Tanya nisa polos.

"Ya gpp nanti kalau ada apa apa kan enak hubunginya, bukannya kalian sahabatan" Modus fadly agar nisa memberi nomernya. Tanpa menunggu lama nisa pun memberi nomernya.

Setelah mengobrol dan berbagi pengalaman, amora dan nisa pamit pulang karena hari sudah malam.

"Nis kayanya kak fadly suka deh sama kamu, dari tadi dia kaya curi curi pandang gitu" Ucap amora yang sedang dibonceng nisa.

"Gk mikirin cinta cinta dulu lah, mau fokus kuliah dulu lagian aku masih trauma sama yang namanya pacaran" Jawab nisa santai.

Karena dihatinya masih penuh dengan reyhan, andai saja reyhan sedikit berjuang untuk meluluhkannya pasti dia mau kembali lagi dengannya.

Setelah mengantar amora kekosan, nisa lalu bergegas pulang kerumahnya.

___________________$$$$__&&&__________________

Waktu berjalan cepat tak terasa sudah hampir 4 tahun nisa dan reyhan berpisah. Hari hari mereka disibukan dengan urusan masing masing.

Reyhan yang sudah lulus kuliah karena dia mengambil kuliah cepat kini tengah disibukan dengan pekerjaanya, setelah mengambil alih perusahaan grandpanya dia semakin sibuk mengembangkan usahanya karena didikkan keras dari grandpanya, reyhan kini menjadi sosok yang dingin dan kejam. Jika ada yang mengusik urusan bisnis atau pribadi langsung dihabisi saat itu juga, sama seperti reyhan dimas juga menjadi sosok yang dingin hanya tak sekejam reyhan, dimas masih mempunyai sikap toleransi. Tapi dibalik sikap dingin dan kejamnya reyhan adalah sosok yang setia, banyak wanita yang mengingikannya tapi ia tak hiraukan, ia juga sering dijodohkan oleh grandma tapi dengan tegas ia tolak, karna baginya tak ada yang bisa menggantikan nisa dihatinya. Seperti jesica yang selalu mengejarnya padahal reyhan sudah tegas menolak, dia hanya menganggap jesica seorang adik karena dia masih saudara jauh dari grandma.

Sedangkan nisa kini tengah disibukan dengan skripsi sebentar lagi dia akan menjalani sidang, dia juga sama seperti reyhan banyak laki laki yang mendekatinya tapi dia tak menanggapinya, entahlah setiap ada laki laki yang menyatakan cinta padanya tak ada getaran apapun dihatinya semua terasa hambar, nisa menganggap semua perhatian dari laki laki yang dekat dengannya adalah perhatian seorang teman. Fadly adalah salah satu korban laki laki yang sering menyatakan cinta pada nisa tapi sering pula ditolak.

Padahal nisa sudah sangat berusaha melupakan reyhan tapi entah mengapa semakin dia berusaha melupakannya semakin besar rasa rindunya, seolah kenangan singkat bersama reyhan muncul bergiliran diingatannya.

Berbeda dengan sahabatnya amora, sudah setahun terakhir ini tengah berpacaran dengan Boby sanjaya. Mereka sering bertemu dicafe tempat amora bekerja, Boby memacari amora karena dia mirip dengan mantan pacarnya dulu, tatapan mata yang teduh dan senyum manis dengan satu lesung pipi disebelah kiri.

"Ra kamu pucet banget mukannya, kalo sakit jangan dipaksain kerja" Ucap nisa

"Kepalaku pusing banget dari seminggu yang lalu nis,kayanya kurang tidur deh semalam aja begadang nyusun skripsi sampe jam 3 malem" Saut amora sambil memijit pelanya.

"Udah ijin aja kerjanya, nanti aku bilangin mas fadly" Ucap nisa sambil keluar kelas

"Ya udah yu aku anter pulang kekosanmu apa mau kerumah sakit aja ra?" Tanya nisa

Baru saja melangkah amora sudah jatuh pingsan, nisa yang panik langsung berteriak minta tolong. Saat hendak dibawa uks nisa menolak, lebih baik dibawa RS yang gak jauh dari kampus. Nisa dan teman satunya lagi yang bernama nadia membawa amora ke RS kebetulan nadia membawa mobil.

Saat sampai rumah sakit, amora langsung dibawa ke UGD, tak menunggu lama amora diperiksa dokter, sedangkan nisa dan nadia menunggu diluar.

"Keluarga pasien, mari masuk dokter menunggu didalam karena ada yang ingin disampaikan" Ucap perawat yang keluar UGD.

"Saya keluarganya sus" Saut nisa kemudian sia melangkah masuk didampingi suster tadi.

"Maaf mba siapanya pasien?" Tanya dokter fahmi

"Saya temannya dok, kebetulan teman saya sudah tak punya keluarga" Jawab nisa sopan.

"Begini mba setelah saya periksa teman anda menunjukan ciri ciri seperti tengah mengandung, untuk lebih jelasnya bisa diperiksa kepoli kandungan" Ucap dokter fahmi

"Haaa apa dokter gk salah, tapi teman saya belum menikah dok" Ucap nisa terkejut.

"Makanya saya sarankan ke poli kandungan mba untuk lebih pastinya lagi, kalau begitu saya permisi" Ucap dokter fahmi.

Nisa yang masih terkejut hanya diam tak menjawab ucapan dokter, kemudian nisa sadar saat amora memangginya.

"Eeughh, nis aku dimana?" Tanya amora lirih.

"Haa..ra kamu udah sadar, kamu di RS, tadi aku sama nadia yang bawa kamu kesini" Ucap nisa sedikit gugup.

"Ya Allah gimana aku ngasih tau amora yaa" Gumam nisa lirih

"Nis kamu kenapa kok mukamu seperti orang bingung seperti itu?" Tanya amora.

"Ra aku mau ngasih tau kamu sesuatu, kamu disini dulu aku keluar dulu" Ucap nisa

Kemudian dia keluar, pertama menyuruh nadia pulang terlebih dahulu lalu mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarnya ke RS, lalu dia melanjutkan mendaftar dipoli kandungan. Setelah selesai dan mendapat nomer antrian dia kembali ugd.

"Yuk ra ikut aku dulu" Pinta nisa sambil memegangi tangan amora karena masih lemas dan pusing.

Setelahnya amora dan nisa keluar ruangan menuju suatu tempat.