Di sebuah kekaisaran kuno.
Kisah Seorang pelayan yang setia pada Nona mudanya.
Meski perjalanan hidupnya sangat sulit di lalui. Tapi ia mampu melewatinya, ia menjadi gadis yang ceria.
Hingga ia beranjak dewasa, dan menjadi wanita cantik, ceroboh dan asal bicara menjadi ciri khas nya.
Setelah dewasa ia dekat dengan seorang Tuan Muda, setelah saling mengenal Ji Yu merasa ia jatuh cinta pada Tuan Muda itu. Tapi terhalang setatus.
Setatus Ji Yu yang seorang pelayan, dengan setatus Sang Tuan Muda dari keluarga bangsawan.
Akankah ia mampu mengejar cinta seorang Tuan Muda ?
Halo semuanya, kisah Ji Yu, author satukan dengan kisah permaisuri ya, biar tuntas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Bersalah
Ji Yu sedang duduk di taman dekat dengan tempat tinggal nya di sampingnya ada Jian Luo, mereka hanya berdua yang lain sedang bersama Permaisuri di Istana tetua.
"Apa kau masih takut?" tanya Jian Luo dengan rasa khawatir.
Ji Yu membuang napas kasar, dan mengangguk, "Aku masih takut. Tapi kakak ku tak boleh tahu, aku tak mau menjadi bebannya," ujar Ji Yu sambil menatap bunga yang berjejer rapi.
Jian Luo pun mengangguk, setuju dengan sikap Ji Yu, "Ya kita tak boleh membuat Yang Mulia Permaisuri kawatir. Tapi untung saja Tuan Muda Fang datang sebelum aku tumbang," ujar Jian Luo sambil tertawa.
Ji Yu mengangguk, "Maaf sudah menyusahkan mu," ujar Ji Yu menunduk, ia merasa bersalah pada Jian Luo.
"Tapi aku tak bisa memaafkan mu," ujar Jian Luo dengan wajah serius.
Ji Yu melihat ke arah Jian Luo dan memukulnya, "Dasar bodoh," ujar Ji Yu sambil tertawa.
Jian Luo sedikit meringis karena lukanya di pukul oleh Ji Yu, lalu keduanya tertawa, ia tak suka dengan sikap murung Ji Yu, ia lebih suka sikap sombongnya, karena itu bertanda bahwa Ji Yu sedang baik-baik saja.
"Tapi ngomong-ngomong kau berani juga memeluk Tuan Muda Fang," ledek Jian Luo.
"Haha, aku hampir putus asa saat kau sudah babak belur, dan melihat nya datang. aku merasa dewa penolong ku sudah datang dan kita akan baik-baik saja," ujar Ji Yu dengan jujur.
Jika keadaan nya tak semenakutkan itu, tak mungkin Ji Yu berani memeluk laki-laki itu, yang aura nya sangat menakutkan apa lagi jika sedang marah.
Sore hari setelah Ji Yu mandi dan merapikan penampilannya, ia pergi dengan wajah tersenyum cerah, Ji Yu mengenakan pakaiannya berwarna merah jambu, ia terlihat sangat manis dan ceria.
Dari kejauhan seorang Tuan muda berdiri mematung. Ia terpesona dengan kecantikan Ji Yu, siapa pun yang melihat nya akan terpesona dengan melihat senyum cerah Ji Yu.
Orang di sampingnya pun terpesona dengan kecantikan Ji Yu, "Oh astaga dia terlihat sangat cantik," ujar Yang Li sambil tersenyum melihat Ji Yu yang terlihat sangat bahagia, dengan memegang bunga di tangannya.
Seketika senyum di wajah Fang Qiu menghilang, dan menatap tajam pada Yang Li, "Kau bisa mengulangi perkataan mu?" ujar Fang Qiu dengan suara dinginnya.
"Nona Ji terlihat sangat cantik," ujar Yang Li. Ia merasa merinding, ia tak tahu kesalahannya ada di mana.Tiba-tiba saja Tuan mudanya mengeluarkan aura dingin, Yang Li hanya mampu mengusap usap tengkuknya.
"Kau pergi lihat ke adaan adik ku, kau juga harus kembali nanti malam," ujar Fang Qiu dengan suara dinginnya.
"Baik Tuan," ujar Yang Li.
Yang Li tahu betul jika Tuan nya sedang marah, jadi tak boleh banyak bicara jika tidak ia akan mendapatkan hukuman lebih berat lagi, padahal Fang Qiu biasanya meminta pengawal bayangan miliknya untuk mengetahui kabar keluarganya, karena keluarganya Jauh dari istana.
Ji Yu yang melihat Fang Qiu pun tersenyum, dan berlari mendekat, "Tuan muda Fang!" teriak Ji Yu sambil mendekat.
Fang Qiu pun tanpa sadar tersenyum, melihat Ji Yu yang mendekat ke arahnya.
Setelah Ji Yu mendekat, Yang Li pun pergi, "Hei, kau mau kemana?!" teriak Ji Yu.
"Sudah biarkan saja, dia masih ada urusan yang harus segera di selesai kan," ujar Fang Qiu.
"Oh begitu," ujar Ji Yu sambil menoleh ke arah Fang Qiu dengan senyum manisnya.
"Tumben sekali Tuan Muda ada di luar, biasanya kan selalu ada di ruang kerja Yang Mulia Kaisar," ujar Ji Yu.
"Pekerjaan ku sudah selesai," ujar Fang Qiu, ia mengerjakan sampai tak makan siang demi cepat melihat ke adaan Ji Yu.
Ji Yu mengangguk, "Oh ya Tuan, soal semalam... " Ji Yu jadi malu-malu mengatakan.
Fang Qiu tersenyum tipis melihat wanita di depannya yang bertingkah malu-malu itu.
Wajah Ji Yu sedikit memerah, "Tuan... em," rasanya Ji Yu tak berani mengatakan yang ingin ia katakan sebelumnya.
"Apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" tanya Fang Qiu.
"Tuan Muda Fang, terimakasih banyak bantuan nya, jika Tuan muda Fang tak datang entah apa yang akan terjadi pada ku," ujar Ji Yu menunduk, saat mengatakan nya Ji Yu merasa sedih dan takut.
"Tak masalah, aku juga kebetulan ada di sekitar sana, kebetulan orang-orang mengatakan ciri-ciri nya dan aku pikir itu kamu dan teman mu, ternyata benar," ujar Fang Qiu.
"Oh seperti itu," ujar Ji Yu mengangguk.
"Tuan Muda Fang, itu... aku minta maaf telah berani memeluk mu," ujar Ji Yu sambil menutup kedua matanya.
Fang Qiu ingin tertawa melihat sikap Ji Yu. Tapi ia menahannya, "Oh Itu," ujar Fang Qiu singkat.
Mendengar jawaban Fang Qiu yang sangat singkat, perlahan Ji Yu membuka sebelah matanya lalu sebelah matanya lagi, "Tuan muda Fang marah padaku?"
"Tidak... hanya saja orang-orang pasti menggosip kan aku yang tidak-tidak karena seseorang gadis memeluk ku di depan umum," ujar Fang Qiu.
Ji Yu merasa bersalah, "Tuan aku benar-benar minta maaf, aku tak sengaja melakukannya, itu karena aku merasa dewa penolong ku telah datang aku dan Jian Luo pasti baik-baik saja," ujar Ji Yu, air mata mengalir di pipinya yang mulus.
Fang Qiu ingin mengusapnya. Tapi ia berusaha menahannya, di jaman kuno ini wanita dan laki-laki tak bisa saling bersentuhan.
"Kenapa menangis? hapus air matamu, jika Yang Mulia Permaisuri melihat, ia akan mengira aku yang membuat mu menangis," ujar Fang Qiu.
Ji Yu mengusap air matanya, ia masih merasa bersalah, "Tuan muda Fang, bagai mana dengan reputasi mu?"
"Em itu bukan masalah besar," ujar Fang Qiu.
Ji Yu tak tahu jika saat di restoran itu Fang Qiu mengakuinya sebagai wanitanya.
"Ji Yu melihat mu, aku jadi teringat dengan adiku, ia seumuran dengan mu," ujar Fang Qiu menatap kejauhan.
Ji Yu menatap wajah Fang Qiu, "Tuan muda Fang, apa begitu jauh dengan kediaman Tuan muda? selama disini aku tak pernah melihat adik Tuan datang berkunjung," ujar Ji Yu.
Fang Qiu hanya mengangguk, "Bisakah jangan memanggilku Tuan? rasanya telingaku sakit mendengar panggilan itu."
mantap seru lucu berbaur jadi satu,,,,,😘😘👍👍💪💪❤️❤️🌷🌷
tetap semangat terus thorr 💪👍😘❤️🌷
sukses selalu
ada aj keseruan yang di buat,,,,
makin semangat baca nya
terus lanjut update nya thorr
ceritamu sungguh 💯%baguuuuusssss😍
pokoknya suka bngt deh
novelny g mmbsnkn
semangat Thor
kalo tdk bisa jd liu qing yg jd korban
seru ceritanya 💯