Gadis cantik nan ceria selalu saja membuat orang di sekitarnya bahagia bernama Kania Natasya Gardana , dia membuat orang lain iri karena dia adalah anak CEO ternama.
tapi siapa sangka di balik sikapnya yang selalu ceria ,ternyata ada rahasia besar di baliknya .
rahasia apa yang di sembunyikan si gadis cantik ?...
oke guys jangan lupa di baca yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ma'arifa senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu
Di malam harinya Tasya dan Brian sama-sama berada di rumah dan mereka duduk di ruang tengah bersama.
"Maaf Tuan Apa boleh saya bertanya?,"tanya Tasya.
"tanya apa?,"jawab Brian sambil terus mengetik.
"saya cuman mau bertanya, kenapa Tuan tadi siang membela saya, kenapa Tuan tidak memperdulikan Angeline yang jelas-jelas berada di situ?,"tanya Tasya ragu-ragu.
"apa salah jika saya membela yang benar?".
Tasya mengerjitkan dagingnya,iya tidak percaya kalau Bryan menganggapnya benar.
"jangan kepedean dulu, maksud saya alasan kamu kemarin itu memang benar, tidak mungkin juga kan Angeline ke sana sendirian, dan lagi Angeline juga tidak memiliki teman perempuan yang sangat dekat,jadi tidak mungkin kalau dia ke sana dengan seorang wanita,"ucap Brian tanpa menoleh.
"iya saya mengerti, lagian siapa juga yang kepedean, oh ya Tuhan Kalau boleh tahu siapa tamu yang akan datang kemarin?".
"itu teman lama saya, biasalah mungkin cuman untuk mengobrol saja, karena kami sudah sangat lama tidak bertemu,dari kita berkuliah kita berpisah ".
Tasya menganggukan kepalanya, dan tiba-tiba terdengar suara dalam mobil dan ternyata teman yang sudah ditunggu oleh Brian pun tiba.
"selamat malam nona Wijaya?,"siapa lelaki itu dengan sedikit candaan.
"se se selamat malam juga tuan, mari masuk,"jawab Tasya dengan sungkan.
lelaki itu pun masuk bersamaan dengan Tasya, dan di situ lelaki tersebut bersalaman dengan Brian dengan akrab.
"udah lama banget Lu nggak ke sini?,"tanya Brian kepada lelaki tersebut.
"Ya lumayan lah bos, namanya juga lagi fokus kerja, kalau lu gimana, bagus juga selera lu?,"ucapnya sambil menaik turunkan alis.
"tetep tengil Ya lu,"ucapnya.
mereka berdua sama-sama tertawa dan Tasya dipanggil oleh Brian untuk berkenalan dengan temannya itu.
"oh ya kenalin ini bini gue, namanya Tasya, Tasya perkenalkan ini teman saya namanya Deni,"uca Brian memperkenalkannya.
Tasya tersenyum dan Deni mengulurkan tangan yang juga disambut uluran tangannya oleh Tasya.
"kamu cantik banget, kamu juga kelihatan imut, kalau Kamu dijahatin sama Brian, bilang aja ya sama aku, nanti aku yang bakalan jemput kamu dan kamu bakalan jadi istriku,"ucap Deni sambil menaik turunkan alisnya.
Brian langsung mengeplak jidat Deni.
"aduh sakit,"pekik Deni.
"lu emang kalau ngomong ngadi ngadi aja, Ya udah Tasya kamu sekarang balik aja ke kamar, saya mau ngobrol penting sama Deni".
Tasya menganggukan kepala dan ia pun pergi dari hadapan mereka berdua.
sedangkan Deni terus saja melihat ke arah Tasya yang pergi, bahkan ketika Tasya masuk ke dalam kamar dia juga masih berusaha untuk mengintip.
"ngapain lu?,"tanya Brian dengan ketus.
"ih kenapa lu, kagak suka lu kalau istri lu gue godain, ceritanya mau jadi tameng istri gitu,"goda Deni.
"apaan sih lu,ngomong apaan deh lu kan lu tau sendiri kalau gue nggak bakalan suka sama cewek lain kecuali Angeline, lihat tuh pacar gue jadi ngapain juga gue suka sama Tasya".
"terus kalau Lu emang kagak suka sama Tasya, kenapa lu marah kalau gue godain Tasya?".
"ya pan lu juga godainnya nggak ngotak, di sini tuh rumah gue jadi gue ya gak mau lah Ada orang yang pacaran di rumah gue sendiri".
"oh gitu,"jawabnya dengan nada meledek.
Brian sudah agak kesal karena Deni yang tidak mau berubah dari dulu dan tetap tengil.
"Ya udah udah udah sorry kalau nggak buat lu kesel ya, oh ya ke sini gue mau nunjukin sesuatu ke lu,"ucap Deni sambil memberikan laptop miliknya yang juga ada flash disk ,di sampingnya sebuah handphone, dan juga amplop berwarna coklat.
"lu mau ngomong apa sih sebenarnya, kok sampai prepare banget kayak gini, lu mau ngelamar kerjaan di kantor gue?".
"dih kepedean amat lu, itu ya adalah,Lu lihat sendiri aja soalnya kalau gue ngomong lu nggak bakalan percaya".
"jangan bilang ini soal Angeline lagi, mau berapa kali sih lu meyakinin gue kalau Angeline itu selingkuh sama lawan mainnya?".
"lah kan... ini nih yang paling gue nggak suka dari lu, Lu selalu aja suudzon sama orang, gue dari kecil sampai gede kayak gini kagak pernah ngomong sesuatu yang gue kagak tahu.
gue bakalan ngomong hal tersebut Kalau gue punya bukti dan gue juga pernah melihatnya secara langsung,Kalau nggak gue nggak bakalan berani buat nyebarin omongan-omongan itu karena sama aja dong namanya fitnah.
lagian lu juga tahu sendiri gue nggak pernah ngomong sesuatu yang gak ada selama ini kan, dan satu lagi gue juga gak pernah nyebarin aib orang lain kecuali orang itu sendiri yang meminta aibnya untuk disebarkan".
Brian di situ tetap membuka apa yang diberikan oleh Deni meskipun ia sebenarnya tidak terlalu percaya kepada Deni.
"syukurlah kalau yang sekarang lu mau ngebukanya, karena dari dulu pas gue ngasih bukti-bukti ke elu lu nggak pernah mau buka sama sekali, semoga setelah ini lu bisa berpikir lebih jernih lagi,karena kasihan juga istri lu dia orang baik, dan kelihatan masih lugu banget,"ucap Deni sambil tersenyum.
Brian hanya menganggukan kepala tanpa menjawab perkataan dari Deni, dan iya terus saja memeriksa apa yang diberikan.
sampai beberapa saat kemudian ia terkejut dengan isi di dalam flashdisk milik Deni itu, yang ternyata video viral yang dikatakan oleh orang-orang tentang Angeline.
dan ketika ia membuka amplop,di situ juga terdapat banyak sekali foto-foto Angeline bermesraan dengan lawan mainnya meskipun bukan di lokasi syuting.
bahkan di situ juga ada foto mengenai Angeline yang pergi ke salah satu hotel bersama dengan lawan mainnya, bahkan di buku tamu juga tertera nama Angeline di situ.
yang paling terakhir,ada foto Angeline di cafe tadi pagi bersama dengan lawan mainnya dan juga bermesraan di cafe tersebut bahkan jamnya adalah tadi pagi.
"dari mana lu dapat semua ini, dan dari kapan lu ngumpulin semua ini?,"tanya Brian.
"Apa itu penting buat lu,bukannya selama ini lu gak mau buka bukti-bukti yang gue berikan samamu,dan bukannya selama ini gue udah seringkali ngingetin lu tapi lu nggak pernah mau dengerin gue, gue dapet bukti-bukti ini dari gue sendiri,ini semua gue lakuin karena gue kasihan sama lu yang terus dibodoh-bodohin sama wanita itu.
tak bisa dipungkiri kalau wanita itu memang sangat cantik,bahkan dia terlihat anak yang sangat baik tapi siapa tahu isi hati seseorang, dia ngedeketin lu cuman karena harta aja,bahkan di situ juga ada video tentang dia yang ngobrol sama laki-laki itu di cafe tadi pagi.
kalau lu mau tanya kenapa gue bisa seenaknya punya rekaman CCTV, foto nama tamu di salah satu hotel padahal itu adalah privasi, itu jawabannya karena gue yang punya hotel dan juga yang punya cafe.
dan gue nggak sengaja pas ada cek CCTV rutinan ternyata gue ngeliat Angeline sama cowok itu di dalam kamar, Ya udah sekalian aja dibuat bukti dan gue ambil nama tamunya, sama satu lagi kalau lu masih kurang yakin gue juga punya rekaman, di dalam flash disk itu,"jelas Deni.
Brian menghela nafasnya dengan kasar, dan terlihat wajahnya yang mulai memerah madam,iya seakan sangat kesal kepada Angeline yang sudah membohonginya bertahun-tahun, Brian meminta kepada Deni untuk pulang saat itu juga karena ia takut dapat melukai Deni.
bahkan Bryan mengurung dirinya di dalam kamar, meskipun Tasya mencarinya dari tadi, tapi untungnya Deni sudah menjelaskan kepada Tasya dan Tasya juga mengerti.
🌺💫🌺
Oke Guys terima kasih buat yang sudah baca, dan maaf karena aku nggak bisa nepatin janji, soalnya lagi sakit, tapi aku usahain besok ya tepat waktu, selamat membaca:)