NovelToon NovelToon
GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:137.8k
Nilai: 5
Nama Author: saffana

Kisah ini mencertiakan tentang Zahra gadis manis yang berasal dari desa.
Zahra adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtua nya. Dia bertekad menjadi orang sukses.
Zahra pun pergi merantau ke kota untuk bekerja.

Gadis itu tidak pernah menyangka dalam perjalanan hidup nya dia bertemu dengan Pria Tampan dan sukses.
Dialah Arfan pratama, Pria tampan dan sukses tapi sayang dengan kepribadian yang dingin dia selalu gagal dalam hubungan asmara nya.

Akankah Zahra dan Arfan akan bersatu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saffana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGAI MEMAKAN BUAH SIMALAKAMA

Arfan Yang masih  bingung dan belum percaya pun akhirnya disadarkan dengan suara ketukan pintu dari luar ruangannya.

"Masuk," seru Arfan dari dalam menyuruh sosok yang mengetuk pintu masuk ke dalam

Tak berselang lama pintu terbuka  ternyata Zahra lah yang mengetuk pintu itu. Wajah gadis itu terlihat penuh dengan kepanikan. 

"Pak! kenapa bisa Tante Tari ada di Rumah sakit, bukannya kita sudah sepakat … untuk tidak mencampuri urusan masing-masing? Kenapa Bapak malah mengijinkan orang tua Bapak menemui Orang tua saya? Jika sudah begini, bagaimana saya bisa mengatasinya?" cecar Zahra memberondong pertanyaan kepada Arfan. 

Zahra baru saja dihubungi Ibu nya dan diberitahu jika Mamanya Arfan itu sedang bersama orang tuanya. Ibunya Zahra langsung menyuruh Putrinya itu ke rumah sakit  untuk menjelaskan semuanya.

Gadis itu sangat tidak suka dengan sikap Arfan yang seenaknya itu. Dirinya bingung bagaimana nanti jika Ibu dan Bapaknya sampai tahu. Mereka pasti sangat kecewa kepadanya nya. 

"Sebelumnya, saya minta maaf. Saya juga tidak mengira jika Mama sampai nekat  mencari tahu latar belakangmu Zahra. Saya juga tidak yakin jika Mama belum mengetahui perjanjian kita …."

"Lebih baik … kita ke rumah sakit sekarang juga … karena mereka sedang menunggu kita," jawab Arfan. Pria itu sebenarnya masih belum memiliki cara untuk menjelaskan semuanya tanpa membongkar isi perjanjian yang sudah disepakati mereka berdua.

Arfan dan Zahra pun langsung bergegas keluar dari Resto dan dengan cepat memasuki mobil yang sedang terparkir di depan restorannya itu.

Para karyawan yang melihat mereka begitu tergesa-gesa dibuat penasaran. Mereka bertanya kenapa wajah Bos dan teman kerjanya itu terlihat sangat panik. 

"Lebih baik …kita ceritakan saja semuanya," ungkap Zahra pada Pria yang ada di sebelahnya itu karena sudah tak bisa berbohong terlalu jauh lagi. 

"Tidak, jangan sampai mereka tahu jika kita sedang bersandiwara."

Arfan langsung menolaknya usulan Zahra dengan tegas. 

"Lalu, harus bagaimana lagi? Sudah terlalu banyak kebohongan yang kita ciptakan! Aku tidak mau menanggung dosa yang begitu besar karena terus membohongi mereka." 

Zahra sudah lelah dengan sandiwara ini. Dirinya tak tega jika sampai membohongi orang tuanya terlalu jauh. Zahra juga tak tega kepada tante Tari yang terus mengharapkannya menjadi menantu wanita paruh baya itu. 

"Kamu … cukup diam saja biar saya yang mengatasinya!" ujar Arfan tanpa melihat Zahra. matanya terus berfokus melihat jalanan.

 

****

"Kamu lihat Pak Bos Sama Zahra tadi?" tanya salah satu waitress perempuan kepada Agung. Dirinya melihat Arfan dan Zahra pergi dengan tergesa-gesa.

"Iya, mereka ada urusan apa ya? buru-buru banget," sahut karyawan nya yang lain.

Agung yang mendengarnya masih diam tak menjawab. 

Sebenarnya jauh di dalam hati Agung juga sangat penasaran. Hanya saja dia enggan untuk ikut berkomentar.

"Gung? Kok diem aja,  pasti mereka punya hubungan khusus yang tidak kita ketahui." lanjut teman lagi karena Agung yang diajak berbicara itu hanya diam tak menjawab.

"Nggak usah … kepo sama urusan orang lain," jawab Agung dirinya pun langsung fokus dengan pekerjaannya. 

****

Kedua anak manusia itu sudah berada di rumah sakit. Mereka berdua berjalan dengan sangat tergesa-gesa menuju ruang rawat Bapak nya Zahra.

Kini Arfan dan Zahra sudah berada di luar pintu. Gadis itu enggan mengetuknya. Perasaannya campur aduk antara takut dan gugup. Jangan tanya detak jantung yang tak terlihat tapi bisa dirasakan itu. Seakan memaksa untuk keluar dari dalam sana saking kencang nya berdetak. 

Melihat Zahra yang mematung. Akhirnya Arfan yang maju dan mengetuk pintu tersebut. 

"Tok"Tok"

Arfan membuka pintu perlahan dirinya pun masuk diiringi Zahra dari belakang.

Mama Tari dan kedua orang tuanya Zahra langsung menatap mereka berdua. 

"Nah, ini Arfan dan Zahra sudah disini …," 

kata Mama Tari sembari tersenyum.

"Neng … Ibu hanya minta penjelasan! Benarkah kalian berdua memiliki hubungan?" tanya Ibunya Zahra menatap Putri semata wayangnya itu. 

Zahra yang mendapat pertanyaan itu pun diam sejenak. Lebih baik dia berkata jujur saja supaya tidak menambah dosa karena terus membohongi ibunya. Gadis itu pun melirik Arfan sejenak sebelum menjawab pertanyaan Ibunya tersebut.

"Se-sebenarnya … Aku dan Pak Arfan … ki-kita …."  Belum Zahra menjawab semua pertanyaan  ibunya

"Kita memang memiliki hubungan Bu!" Jawab Arfan memotong ucapan Zahra.

Netra indah yang dimiliki Zahra membulat Gadis itu sangat terkejut mendengar pengakuan Arfan. Bagaimana bisa Pria itu melanjutkan rencana konyol ini. Sungguh dia tak bisa berfikir jernih untuk saat ini.

"Kami, memang sudah memiliki hubungan beberapa bulan ini! Zahra menyuruh saya untuk menyembunyikannya dari Ibu dan Bapak … Karena dia berpikir kalau saya tidak serius dalam hubungan ini." 

Arfan melanjutkan perkataannya dengan suara yang terdengar meyakinkan.

"Bu-bukan … begitu, Bu! Semua yang Pak Arfan ucapkan itu tidak benar!" seru Zahra suara nya terdengar  terbata. Gadis itu tak menyangka Arfan berbicara sangat lancar untuk memohonkan Zahra. 

"Tolong jelaskan … semuanya pada ibu Zahra! Karena kedatangan Ibu Tari kemari … bermaksud ingin melamar kamu!" desak Ibunya Zahra  meminta penjelasan sang anak. 

"Apa!"  pekik Arfan dan Zahra bersamaan.

Mereka tidak mengira ternyata Mama Tari sudah sejauh itu merencanakan semuanya. Kepala Arfan langsung berdenyut karena mendengar penuturan ibu nya Zahra. Pria itu menatap Mamanya dan langsung dijawab dengan anggukan kepala. 

Sebenarnya dia memang sudah menaruh hati kepada Zahra. Akan tetapi dirinya tidak yakin jika Gadis yang ada di sebelahnya ini memiliki perasaan yang sama. Apalagi selama ini kesan yang Arfan berikan kepada Zahra kurang baik. 

Arfan seperti memakan buah simalakama  Pria itu harus mengambil keputusan yang bijak. Biarlah lah dirinya akan dibenci Zahra. Yang pasti dia  tidak mau membuat Mamanya malu dan juga bersedih. 

Zahra melirik Arfan ternyata Pria itu pun sedari tadi sedang memperhatikannya. tiba-tiba tangan Arfan terulur memegang telapak tangan Zahra. Dan Pria itu pun berkata.

"Saya harap, Ibu dan Bapak merestui hubungan kami!" tutur Arfan sembari meremas tangan Zahra. 

Jangan tanya kenapa Zahra diam saja. Gadis itu sangat terkejut  baru saja akan memberi penjelasan kepada Ibunya. Tiba-tiba tangan nya digenggam Pria yang di sebelah nya dengan erat  membuat jantung nya berdetak sangat cepat dan juga sangat gugup. 

Ibu dan Bapak nya Zahra sangat terkejut melihat tindakan Arfan.  Mereka tidak menyangka Putri semata wayangnya yang tak pernah dekat lelaki itu.  sekarang malah di ber genggaman tangan dengan Pria yang tidak ada ikatan dengannya. 

"Jika kalian memang benar memiliki hubungan, lebih baik cepat resmikan saja! Zahra anak perempuan dan lagi jauh dari kami … jika tidak di sahkan Saya takut kalian akan khilaf dan melakukan dosa. Saya sebagai Orang tua Zahra hanya bisa mendukung keputusannya." 

Bapak Zahra yang dari tadi diam pun langsung berkata demikian. Dirinya tidak mau berdosa apalagi melihat anaknya yang mau di pegang lelaki yang tidak ada ikatan yang sah dengannya.

"Memang lebih baik dipercepat saja Pak bila perlu Minggu ini juga bisa kita nikahkan." Mama Tari menjawab penuturan Bapak nya Zahra. Dirinya sangat senang dan begitu antusias. 

"Tidak! Pak Aku tidak mau menikah!" tolak Zahra. Gadis itu langsung melepaskan genggaman tangan Arfan dengan kasar. 

  

1
El
ceritanya menarik dan bikin ketagihan untuk membaca terus menerus ❤️
Darellia
novelnya bagus, semangat untuk author dalam berkarya
Deelis
Suka banget sama interaksi Zahra dan Arfan ❤
Arisya R
Keren banget ceritanya… 😍
jhon teyeng
oke pasti
jhon teyeng
oke deh, tp keryamu yg baru pasti lbh 👍👍👍👍kan kak
jhon teyeng: so👍👍👍👍
Ig:@saffana219: insya Allah lebih greget lagi😁
total 2 replies
jhon teyeng
sifat ngeyel wanita dan kl sdh terjadi bgni kan nyusahkan org lain.
LOgiKA
jhon teyeng
ya mmg namanya ghibah
jhon teyeng
hatinya terbuat dr daging
jhon teyeng
mgkn dipecat, atau mgkn mau menghancurkan rumah tangga zahra🤔🧐🤨
jhon teyeng
ngikut tp ini bukan rian tukang potong daging👨‍🦱 itu kan kak? 😵‍💫😜
jhon teyeng
🫣🤪🧐🤔🙄
jhon teyeng
unik mmgkalian berdua ini, hrs diancam dulu baru mau
jhon teyeng
jujur
jhon teyeng
pasti anak buah yg dipecat
jhon teyeng
😵‍💫🥺😞😟🫣🫢
jhon teyeng
tulus😵‍💫
jhon teyeng
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺😞😟
jhon teyeng
🤪😜😵‍💫😱🥶🤢🙄🙃😔
jhon teyeng
ini namanya ketangkep kuyup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!