*manusia cenderung sadar ketika ditinggal dibanding saat masih di depan mata*
dia adalah shinta. seorang wanita cantik dan baik hati yang sedang mencari peruntungan dikota sebrang.
namun karna kebaikan hatinya yang membuat ia harus menikahi laki-laki dingin yang tidak mencintainya.
sampai ia harus berjuang dan bertahan sendiri dalam rumah tangganya yg dingin bagaikan es dikutub utara.
lalu bagaimanakah kehidupan shinta setelah menikah?
untuk lebih lanjutnya mari kita simak bersama2 novel ini sambil terus menekan like dan komennya..
(maaf jika dalam penulisan, penyajian dan penyampaian yg kurang berkenan atau tidak sesuai, karna ini adalah karya pertama author. mohon dukungannya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VEAA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Di Kantin
"Hai Ci, Shin..." ucap Rendi yang mendatangi mereka sambil tangannya yang penuh membawa makan siangnya
"Bolehkah aku bergabung" ucap seorang pria yang berada di belakang Rendi yang juga sedang membawa makanannya
"Pak Andre?" ucap Suci terkejut karena atasannya ingin ikut bergabung dengan mereka
"Boleh pak, silahkan" lanjut Suci, dan Shinta hanya tersenyum ramah. sedangkan Rendi dan Andre langsung duduk di depan mereka berdua
"Tumben bapak makan siang di sini?" tanya Suci yang heran dengan Andre yang mau makan siang di kantin perusahaan. pasalnya selama Andre mulai bekerja di perusahaan ini, tak pernah sekalipun Suci melihat Andre makan di kantin ini.
"Sepertinya enak makanan disini" ucap Andre tersenyum sambil melirik Shinta di depannya
"Iya pak disini makanannya enak-enak lo" ucap Rendi
"Iya. kalau kau tak mengajakku, aku tidak akan tau" ucap Andre tersenyum. Sebenarnya bukan Rendi yang mengajak, tapi Andrelah yang meminta untuk ikut.
Tadi saat urusan Rendi dan Andre selesai, Andre pamit ke kantin untuk makan bersama doinya yang bukan lain adalah Suci yang sudah dulu di kantin dengan Shinta. Andre yang mendengar itupun langsung meminta untuk ikut makan bersama mereka.
"Iya pak, sama-sama" jawab Rendi
"Sudah selesai urusannya?" tanya Suci kepada Rendi
"Sudah, begitu selesai aku langsung kesini" ucap Rendi lalu memakan makanannya
"Kenapa? laper Ren?" tanya Suci
"Iya, laper mata jadi pingin cepet-cepet ngeliat kamu" ucap Rendi sambil meringis dan menaik turunkan alisnya seperti sedang ngegombal
"Gombal" ucap Suci malu-malu kucing
"Ekhem..." dehem Shinta
"Sepertinya aku mengganggu rutinitas kalian ya? kurasa lebih baik mulai besok aku makan siang dengan yang lain saja, biar ngga ganggu proses pdkt kalian" ucap Shinta
"Iya, sepertinya aku juga mengganggu kalian. mulai besok jika ada urusan mendadak aku akan menyuruh Doni saja biar ngga ngebuat Rendi kelaperan mata" imbuh Andre menggoda mereka lalu di iringi tawa dari Shinta
"uhuuuk.. uhuuuk..." Shinta tersedak makanan saat ia sedang menertawakan Suci dan Rendi
Andre yang melihat itupun spontan langsung memberikan minumnya untuk Shinta
"Pelan-pelan makannya" ucap Andre sambil menepuk-nepuk punggung Shinta dengan diiringi tatapan yang tak bisa diartikan. Suci yang melihat reaksi Andre itupun menatap tajam penuh selidik dengan reaksi atasannya yang terlihat begitu perhatian dengan sahabatnya
"Iya pak terimakasih" ucap Shinta setelah meminum minuman yang di berikan oleh Andre sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa begitu panas akibat tersedak makanan
"Kamu ngga papa Shin?" tanya Rendi
"Ngga papa, tenang. Ngga bakal mati kok" jawab Shinta sambil mengatur nafasnya agar stabil kembali
"Jangan sepelekan tersedak, ada orang yang meninggal gara-gara tersedak" ucap Andre menimpali
Shinta yang mendengar itupun langsung membelalakkan matanya
"Makanya makan jangan sambil ketawa Shin apalagi ngetawain aku" ucap Suci menatap Shinta
"Kayaknya ini gara-gara kamu Ci" ucap Shinta melirik tajam Suci
"Kok aku?" tanya Suci sambil menunjuk dirinya sendiri
"Kalo kamu makan berdua sama Rendi dan
ngga ngajak aku makan bareng kan aku jadi ngga ngetawain kamu sama Rendi terus nggak kesedak kaya gini" ucap Shinta lalu melanjutkan makannya
"Enak aja kamu nyalahin aku!" ucap Suci tak terima
"Jadi kamu udah ngga mau makan sama aku lagi?" tanya Suci dengan merubah wajahnya menjadi sedih
"Iya!" ucap Shinta pura-pura ketus dan tidak menghiraukan rengekan Suci
"Terus kamu mau makan sama sapa kalo ngga sama aku?" tanya Suci
"Sama aku lah" ucap Andre menimpali percakapan Suci dan Rendi lalu di iringi tawa oleh Shinta
"Bapak beneran mau makan sama dia? dia ini orangnya suka ngabisin makanan orang lo pak" ucap Suci membalas ucapan Andre sambil melirik Shinta
"Enak aja, kamu kali yang kaya gitu" ucap Shinta tak terima
"Hati-hati Ren kalo kamu jalan sama Suci, dia bisa ngabisin makananmu bahkan dia bakal minta nambah kalo perutnya belom kenyang" lanjut Shinta membalas Suci
"Bener Shin, kok kamu tau" ucap Rendi menanggapi candaan Shinta
"Tau lah dia kan suka ngabisin makanku kalo lagi bareng" jawab Shinta penuh kemenangan lalu di iringi tawa oleh mereka yang ada di situ, kecuali Suci yang memasang wajah masamnya karena dirinya menjadi bahan tertawaan sahabat dan doinya sendiri.
Andre begitu memperhatikan Shinta, ia menatap Shinta yang sedang tertawa.
"Andai saja aku datang lebih cepat, mungkin saat ini aku tak hanya bahagia melihatmu bahagia, namun aku juga bahagia karena memilikimu" ucap Andre dalam hati
***
Flasback on
***
Di sebuah ruangan yang begitu di segani karyawannya untuk masuk kedalam jika tidak ada kepentingan
"Kenapa kau tak mengabari papah jika mau datang?" ucap Nantha Prayoga yang merupakan presdir sekaligus pemilik perusahaan NA Grup. Perusahaannya termasuk salah satu perusahaan sukses yang bisa di perhitungkan nilainya walaupun tidak sesukses perusahaan sahabatnya yaitu perusahaan TM Grup atau perusahaan milik Fernando Slim
"Kejutan" ucap Andre sambil tersenyum dan merentangkan kedua tangannya ke arah papahnya
"Kapan kau sampai ke Indonesia?" tanya Nantha kepada Andre yang sedang duduk di sofa ruangannya
"Tadi pagi" Jawab Andre
"Apa kau sudah menemui mamahmu?" tanya Nantha
"Belum, kudengar mamah sedang ada acara dengan teman-temannya. jadi aku tak ingin mengganggunya. aku akan menemuinya nanti" Jawab Andre
tok tok tok...
Suara ketukan pintu ruangan Presdir
"Masuk" Ucap Nantha
Seorang wanita muncul di balik pintu dan masuk ke ruangan Nantha dengan menundukan kepalanya hormat dan tanpa melihat kanan dan kiri hingga tak memperhatikan laki-laki yang sedang duduk di sofa kantor presdirnya
Andre Makanmelihat kedatangan seorang wanita yang menggunakan pakaian kantor dengan rambut hitam di urai dan dengan wajah yang tanpa di balut make up tebal sehingga menampilkan kecantikan naturalnya.
Andre terus menatapnya, rasa-rasanya saat ini ia begitu terpukau dengan wanita yang telah melewatinya itu. Entah kenapa ia begitu tertarik dengan wanita ini.
Padahal dengan penampilannya yang tampan dengan postur tubuh yang gagah dan lagi ia yang juga kaya dan pintar, tak sedikit wanita cantik dan seksi yang berusaha mendekatinya. apalagi saat ia meneruskan pendidikannya di Amerika. Begitu banyak wanita cantik yang menggodanya, namun semua itu tak membuat Andre tertarik sama sekali dengan wanita-wanita itu.
**Jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate ⭐5 and vote ya.
Terimakasih untuk yang telah memberikan dukungan kepada author. Dan terimakasih atas kritik dan saran yang telah di berikan.
Alhamdulillah sudah author perbaiki dan akan terus belajar untuk menjadi baik.
Terimakasih ❤**
