Cinta Di Dalam Perceraian
Hai para readers tercinta, selamat datang di karya pertama author
**Sebelum mulai membaca, author ingatkan ya mohon untuk memberikaan Rate ⭐5.
Selamat membaca❤**
_______________________
Di sebuah rumah mewah megah, bercat putih dengan taman yang begitu luas dan pagar yang tinggi terdapat sebuah keluarga yang sedang sarapan pagi bersama.
Keluarga itu adalah keluarga Fernando Slim, pemilik perusahaan nomor 1 di kotanya yaitu perusahaan TM grup. Perusahaan terbesar dan di segani oleh banyak pembisnis
Perusahaan TM grup telah diwariskan kepada anak laki-lakinya yang bernama Evan Slim. Evan merupakan anak satu-satunya dari pasangan Fernando Slim dan Silvi Slim.
Evan adalah laki-laki tampan dengan posturnya yang tinggi dan gagah. Dengan statusnya sekarang yang sebagai pengusaha muda yang sukses ditambah lagi ia sebagai pewaris kekayaan Slim, membuat banyak sekali wanita yang sekedar mengagumi atau bahkan ingin memilikinya.
Dalam dunia bisnis Evan terkenal dengan sifatnya yang begitu dingin dan tegas. Ia tak akan menerima 1 kesalahan sekecil apapun dalam hidupnya sehingga membuat para karyawan atau patner kerjanya begitu sangat takut jika sudah berhadapan dengannya.
“Van mamah ini sudah tua dan masih saja belum punya cucu, liat itu temen-temen mamah udah pada pamer cucu-cucu mereka” ucap Silvi membuka obrolan disela-sela makan.
“hm,, terus?” jawab Evan dengan datar. Karna ia tahu akan arah pembicaraan mamahnya.
Sedangkan Fernando masih fokus makan dan menyimak mereka berdua.
"Ya makanya kamu itu segera bawa calon menantu mamah buat dikenalin ke mamah, umurmu sudah matang evan, sudah 28 tahun tapi belom juga menikah" ucap Silvi sambil menatap Evan.
"Yaudah besok Evan bawa Siska kerumah" jawab Evan santai sambil melanjutkan makannya.
"Tidak boleh! sampai kapanpun mamah tidak setuju jika dia menjadi menantu mamah dan menjadi istrimu" jawab Silvi cepat.
"Maaaah.... " jawab Evan yang mulai kesal.
"Sudah-sudah, masih pagi udah ribut aja kalian berdua" ucap Fernando menengahi mereka agar tidak semakin panas.
"Papah! apa papah ngga malu pas ketemu temen-temen papah yang udah pada nggendong cucu-cucunya?" ucap Silvi sambil menoleh ke Fernando.
"Evan, pokoknya mamah ngga mau tau. tahun ini kamu harus menikah, tapi tidak boleh dengan wanita itu!" lanjut Silvi kembali menoleh ke Evan
"Mah sampe kapan mamah mau menentang hubungan kita. Siska adalah wanita baik mah" jawab Evan sabar dengan menahan emosi.
"Kamu hanya buta oleh wanita itu nak, dia bukan wanita baik. Dia mau denganmu karna kamu kaya, ia hanya ingin hartamu. Bukan cinta denganmu" ucap Silvi menyadarkan anaknya
"Cukup mah! Siska tidak seperti yang mamah pikirkan, dia baik dan cinta sama Evan" jawab Evan yang mulai kesal oleh kata2 mamahnya.
"Evan cukup! jangan pernah berani kamu membentak orang tuamu!" ucap Fernando tegas
"Lihatlah, kau sudah berani melawan orang tuamu hanya gara-gara wanita itu. sekarang mamah tanya, kamu memilih mamah atau wanita itu? " ucap Silvi sambil berdiri untuk menggertak anaknya tersebut.
Evan yang sudah mulai emosi karna mamahnya tidak merestui hubungannya dengan pacarnya dan sekarang malah menyuruhnya untuk memilih salah satu di antara wanita yang ia sayangi. Evan pun berdiri dan menatap mamahnya lalu mengatakan
"Aku memilih siska mah" jawabnya dengan lirih tapi masih terdengar jelas di kuping mamah dan papahnya sambil meninggalkan kedua orangtuanya di meja makan.
"Evan!" teriak Fernando mendengar ucapan anaknya tersebut.
Silvi pun menangis dan sakit hati atas kelakuan putra satu-satunya tersebut terhadapnya.
Fernando pun menenangkan istrinya yang masih menangis di meja makan, dan membawanya kekamar untuk beristirahat sebelum Fernando pergi ke salah satu perusahaannya yang masih ia pegang namun sudah dialihkan atas nama anaknya tersebut.
Di dalam kamar, Silvi yang masih sedih dan marah mulai memikirkan berbagai cara agar bisa memisahkan anaknya dengan wanitanya itu.
Silvi mulai tersenyum saat menemukan beberapa cara untuk memisahkan mereka.
***
Di sebuah komplek terdapat sebuah bangunan bedeng yang tak terlalu besar berjejer dengan satu halaman memperlihatkan sebuah kosan yang sudah memiliki penghuninya masing-masing.
Salah satu penghuni kamarnya adalah seorang wanita cantik dan juga baik, dengan rambut hitam panjang, kulit yang berwarna putih langsat dan berbadan tidak gemuk ataupun tidak kurus. Dia bernama Shinta
Ia adalah seorang gadis kampung yang mencoba peruntungannya untuk bekerja merantau keluar kota.
Di kota ini ia tinggal sendirian di sebuah kosan yang telah ia sewa pertahun.
Ia bekerja di sebuah perusahaan yang tidak terlalu besar namun mempunyai profit yang lumayan. Ia sudah bekerja selama 2 tahun di perusahaan tersebut, ia bekerja di bagian divisi keuangan
Seperti biasa Shinta selalu menjalani hari-harinya dengan ceria. Adzan subuh berkumandang, Shinta pun bangun dan melaksanakan sholat subuh.
Setelah melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim, Shinta segera membereskan tempat tidurnya lalu memasak untuk dirinya sendiri.
Hari ini Shinta memasak sambal telur dadar.
“Reen... ayo sarapan” Shinta masuk kamar sebelah untuk memanggil sahabatnya yang bernama Reni.
“iya sebentar” jawab Reni dan kemudian menyusul Shinta yang sudah kembali kekamarnya untuk sarapan.
Pagi itu Shinta dan Reni sarapan bersama dengan nikmat sebelum mereka menjalani aktivitasnya masing-masing.
"Apakah kau masih belum mendapatkan kabarnya?" tanya Reni di sela-sela makannya
Shinta yang mendengar pertanyaan Reni pun hanya diam sambil menggelengkan kepalanya
"Apakah kau akan terus seperti ini?" lanjut Reni dengan menatap wajah sendunya karena tak tega dengan sahabatnya yang terus bersedih
"Tidak" jawab Shinta
"Semalam sudah kuputuskan untuk melupakannya dan tak mau tau lagi tentangnya. aku tidak mau terus-terusan terpuruk dan membuat hidupku hancur hanya hal seperti ini. jadi mulai sekarang aku minta kamu dan juga Suci jangan pernah membahas tentang hal ini lagi. Aku akan memulai hidupku yang baru" ucap Shinta tersenyum kepada sahabatnya itu
"Baguslah, kami akan membantumu untuk bangkit kembali" ucap Reni sambil memeluk Shinta
Setelah selesai sarapan, Reni tak lupa menyiapkan bekal untuk ia makan saat istirahat siang dikantornya nanti.
Ya, hampir setiap bekerja ia akan membawa bekal sendiri yang ia masak. karna ia pikir lebih hemat dan juga sehat.
Hari ini Reni membawa lauk 2x lebih banyak untuk ia bagi kepada sahabat satunya lagi yang ada di kantor yaitu Suci.
Shinta memiliki 2 orang sahabat yang sangat dekat. Namanya adalah Reni yaitu teman 1 kosan dan kamar mereka bersebelahan.
Berbeda dengan Shinta yang bekerja di perusahaan N.A grup, Reni bekerja di salah satu bank BUMN di kota tersebut. Mereka berdua sama-sama perantau untuk bekerja namun mereka berasal dari daerah yang berbeda.
Satunya lagi yaitu Suci yang merupakan teman Shinta di perusahaan N.A grup. berbeda dengan Shinta dan Reni, kalau Suci memang asli berasal dari daerah ini. dan rumahnya tidak terlalu jauh dari kantor mereka
Shinta bersahabat dengan Suci di kantor, dan bersahabat dengan Reni di kosan.
Shinta sering mengajak jalan mereka berdua, sehingga mereka berdua jadi sering bertemu dan menjadi sahabat berjalan seiringnya waktu.
Selesai sarapan dan membereskannya, Shinta dan Reni masing-masing berangkat bekerja. Mereka berangkat menggunakan motornya sendiri-sendiri.
Dari kosan mereka akan berangkat bersama dan sampai diperempatan jalan mereka akan berpisah karena tempat mereka bekerja tidak searah.
Ketika memasuki area kantor, Shinta tak pernah lupa untuk selalu menyapa satpam kantor. karena Shinta adalah seorang yang ramah
“Pagi pak” sapa Shinta tersenyum ramah
“Pagi juga mba Shinta” jawab satpam kantor tersebut.
Setelah memarkirkan motornya di parkiran motor karyawan, Shinta langsung menuju tempat absennya.
Ya selama Shinta bekerja ia tidak pernah terlambat kekantor kecuali ada musibah mendadak, seperti pecah ban di jalan dan lain sebagainya.
***
jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate and vote ya. terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Louisa Janis
saya mampir lagi
2022-10-24
0
Nurjayani Yani
aku mampir thoor
2021-08-14
0
Faeyza
mampir....menarik...🥰
2021-06-01
0