Delia Anindita seorang gadis modern yang selalu caria, mudah bergaul dan sangat di sukai teman-teman karena baik hati, meskipun anak orang berada Delia tak pernah pandang bulu dalam berteman
Delia yang masih kuliah semester akhir di jodohkan olah orang tua nya dengan anak teman lama ayah nya yang tak lain lulusan pesantren bergelar sarjana ekonomi yaitu Reyhandra Prasetyo
bagaiman kisah Delia ikuti kelanjutan nya ya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tolong sentuh aku lagi!
Setelah 2 hari Rey dan Delia pulang ke Jakarta
Mobil mewah kesayangan Delia telah tiba di parkiran rumahnya, Delia turun bersama Rey dengan wajah yang begitu lelah
" kamu istirahat dulu aja, aku mau keluar sebentar ada urusan " kata Rey
" kemana? " tanya Delia
" ketemu Aksa mau membicarakan hasil kerja di Bandung kemarin, besok kan harus di presentasi kan di kantor." kata Rey
" oh... Oke " jawab Delia
Setelah mencium tangan suaminya Rey pergi masih menggunakan mobil sang istri dan Delia masuk ke kamarnya karena ia merasa sangat lelah
...
" iya aku udah di jalan " kata Rey berbicara di telepon
" aku tunggu kamu di unit 309 " kata seseorang di sebrang telepon
" oke " jawab Rey
ternyata Rey bukan ingin ketemu dengan Aksa melainkan menemui Arumi yang sejak di bandung tadi sudah sibuk menghubungi Rey dan dengan susah payah Rey menyembunyikan dari Delia
" apa yang di inginkan wanita ini sebenarnya " gerutu Rey yang kesal karena Arumi terus menghubungi nya padahal Arumi tau Rey sedang bersama Delia
dengan ancaman nya Arumi berhasil mamancing Rey menemui nya
Rey tiba di depan unit yang Arumi katakan
Dengan ragu Rey menekan bel
Keluarlah Arumi membukakan pintu untuk Rey
" silahkan masuk " kata Arumi
Rey melangkah ragu tapi apa boleh buat
" duduk Rey aku buatkan minum dulu " kata Arumi
" ga usah rum, langsung aja apa maksud kamu menelponku padahal kamu tau aku sedang bersama Delia " kata Rey
" maaf Rey tapi aku benar-benar bingung " kata Arumi
" bingung apa? Kamu sendiri yang bilang kalau kejadian di hotel ga akan mempengaruhi apapun dan akan menjadi rahasia antara kita berdua, tapi kenapa kamu seperti ingin membuat Delia tau " kata Rey marah
" maafkan aku Rey, tapi jujur aku cemburu jika kamu bersama Delia " kata Arumi
Rey semakin kesal dan menggelengkan kepalanya
" kamu gila, Delia itu istriku sudah seharusnya dia selalu ada bersama ku apa masalahnya? " ujar Rey
" masalahnya aku masih mencintaimu sayang, apalagi setelah merasakan sentuhan kamu kemarin aku semakin ga bisa melupakan kamu " kata Arumi
" aku justru ingin melupakan segalanya, kalau perlu aku ingin amnesia agar semua kejadian itu hilang dari kepala ku " kata Rey
" Rey... segitu buruknya aku sampai kamu ingin melupakan segalanya? " tanya Arumi berlinang air mata
" kamu tau selama ini aku tersiksa Rey, aku mencintai orang yang tak bisa aku gapai, aku menahan rasa ini bertahun-tahun dan berharap bisa lepas dari suamiku agar bisa kembali bersama mu, hingga kini aku bisa bercerai dengan suamiku "
" setiap hari aku merindukan mu, aku membayangkan masa-masa indah kita dulu, aku rindu Kamu " kaya Arumi masih dengan tangis nya
" semua itu kemauan kamu, kamu yang meninggalkan aku, kamu yang mengkhianati aku, kamu fikir mudah bagi ku mengubur semua rasa sakit itu? "
" Delia sudah menyembuhkan luka itu, dengan kehadiran Delia di hidupku aku mulai merasakan kehidupan ku kembali, dan sekarang dengan mudahnya kamu datang lagi di hidup aku, kamu bilang menginginkan aku, merindukan aku,otak kamu dimana? " ucap Rey mulai kehilangan kesabaran
" tapi itu bukan sepenuhnya kesalahan ku Rey, mengertilah " kata Arumi
" oke aku ngerti tapi sekarang aku sudah beristri dan aku ga mungkin kembali sama kamu, coba kamu juga ngerti " kata Rey
" bukan kah seorang suami boleh mempunyai dua istri? " ucap Arumi
Rey terkejut mendengar perkataan Arumi, ia tak menyangka Arumi bisa berfikir sejauh itu
" memang boleh, tapi aku ga ada niat untuk menduakan istriku " kata Rey
" ini yang aku sesali, aku melepaskan pria setia seperti kamu " kata Arumi
" ya... Kamu tau itu, aku hanya akan mencintai satu wanita seperti hal nya dulu saat bersama kamu sekarang pun hanya ada Delia di hidupku " kata Rey
" tapi aku mencintaimu Rey " Arumi memeluk Rey erat
" astaga... Rumi ini salah tolong jangan begini " kata Rey
" Rey... Lakukan lah sekali lagi, aku benar-benar mrindukan mu " ucap Arumi
Rey melepaskan pelukan Arumi
" enggak... Aku ga bisa itu semua salah Rumi " kata Rey
" ayolah Rey, aku mohon, sentuhan kamu membuatku merasakan menjadi wanita berharga " kata Arumi
Akal sehatnya sudah hilang dan yang ada di fikiran nya saat ini adalah bagaimana caranya membuat Rey terikat padanya
" kamu gila Arumi " kata Rey lalu beranjak pergi dari apartemen Arumi namun pintu nya terkunci
" tolong buka pintu nya " kata Rey
" ga Rey, sebelum kamu melakukan nya lagi dengan ku " kata Arumi
" Arumi... Istighfar ini salah Rumi, dosa, apa yang kita lakukan kemarin saja sudah salah dan kamu malah ingin mengulangnya lagi " kata Rey
" aku ga peduli Rey, aku sudah cukup tersiksa selama ini, kalau boleh aku bertanya bukankan Tuhan maha membolak-balikkan hati, tapi kenapa Dia hanya mengambil ragamu dari sisiku tanpa menghapus kamu dari hatiku! takdir macam apa ini " ucap Arumi kembali berlinang air mata
" astagfirullah... Sadar Arumi kamu ga boleh menyalahkan Tuhan " kata Rey
" aku ga perduli Rey, aku ga perduli , yang aku mau kamu lakukan sekarang " kata Arumi melepaskan pakaian nya satu persatu di depan mata Rey
" stop... Please jangan jadikan dirimu murahan seperti ini, aku tau kamu kecewa dengan takdir ini, tapi jangan jadikan dirimu rendah " kata Rey
" aku ga peduli, terlihat murahan di matamu yang penting aku merasa menjadi wanita yang kamu cintai " kata Arumi
" astaga... apa yang terjadi sama kamu Rumi " kata Rey
Rey tak mau menatap Arumi karena kini Arumi hayang menggunakan pakaian dalam saja
" Rey lihat aku, aku sudah merendahkan diriku demi kamu, sentuhan aku Rey " kata Arumi
" enggak... tolong buka pintu nya Rumi " pinta Rey
" enggak Rey " Arumi justru memeluknya dari belakang dan meraba tubuh Rey
Rey berusaha menghindar namun Rumi terus menyerangnya
" stop Rumi " kata Rey mulai kewalahan
tapi Arumi tak peduli ia yakin Rey masih punya perasaan terhadapnya
Terpaksa dengan kasar Rey mendorong tubuh Arumi hingga jatuh di sofa
" maaf Rumi aku ga bisa " kata Rey
padahal Arumi yakin tadi Rey sudah mulai terbawa suasana dan membalas ciuman nya
Rey beranjak pergi dan untunglah pintu nya bisa di buka, nafasnya memburu. tak Rey pungkiri ia sempat terpancing, nafsu sudah mulai menguasainya, untung saja Rey bisa mengendalikan diri
Dengan cepat ia mengendarai mobil nya hingga berhenti di sebuah danau, ia memarkirkan mobil ya di area danau untuk menetralisir tubuhnya yang sempat panas
" astagfirullah... " Rey menjatuhkan kepalanya di stir mobilnya
" godaanmu terlalu berat ya Tuhan " kata Rey
Rey berfikir kenapa Arumi jadi seperti itu, Arumi yang ia kenal dulu sangat pendiam dan pemalu tapi kini berubah sangat agresif