Diva seorang siswa yang dikenal Bodoh sehingga sering tidak naik kelas. Dia terpaksa harus pindah sekolah agar bisa naik kelas. Berharap menjadi lebih baik di sekolah yang baru, Diva justru malah berubah menjadi seorang siswa yang tomboi dan garang.
Bersama dua orang berandals di sekolahnya Diva berhasil merubah hidupnya menjadi lebih menyenangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diva Thirty one
Ricky segera berlari menghampiri Diva.
"Diva bangun Div," ucapnya sambil menepuk-nepuk pipi gadis itu.
Dru dan Hara segera menghampiri mereka.
"Bagaimana dia bisa pingsan, kenapa kalian tak membantunya!" pekik Ricky
"Oi, lihat pekerjaan kita lebih banyak darinya, kenapa gak lo aja yang bantu Diva!" celetuk Dru
"Tentu saja aku akan membawanya pergi dari sini agar Diva tak perlu lagi bekerja rodi lagi bersama kalian!" cibir Ricky segera menggendong Diva
Pada saat ia hendak membawanya pergi, tiba-tiba dua orang sipir datang mendekat. Ricky segera meletakkan Diva kembali di tempatnya dan segera bersembunyi di balik tumpukan baju agar para sipir itu tak melihatnya.
Melihat Diva tergelatak, kedua sipir itu langsung menyiramkan air ke wajahnya. Tentu saja hal itu membuat Diva seketika bangu dan membuka matanya.
Dengan nafas yang terengah-engah Diva berusaha mengusap air yang membasahi wajahnya.
"Dasar anak manja baru kerja sebentar saja sudah pingsan. Cepat selesaikan pekerjaan itu atau aku akan memperpanjang masa penahanan kalian!" seru salah seorang dari mereka
Diva segera bangun dan kembali ke tempatnya.
Saat hendak mengambil baju untuk disetrika, Ia begitu terkejut saat melihat Ricky bersembunyi di balik tumpukan baju. Ricky langsung menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya untuk memberikan isyarat kepadanya agar tak berteriak atau memberi tahu sang sipir.
"Kenapa berhenti!" seru sang Sipir saat melihat Diva termangu menatap tumpukan pakaian di depannya.
Diva langsung mengambil sebuah kemeja dN meletakan di meja gosoknya
Melihat Diva kembali bekerja keduanya segera pergi meninggalkan tempat itu.
Ricky segera keluar dari persembunyiannya.
"Akhirnya mereka pergi juga," ucap Ricky mengelus Dada
"Aku yakin kalian sudah menjadi korban oknum yang tidak bertanggung jawab, karena seharusnya anak-anak dibawah umur seperti kalian tidak boleh di tahan apalagi mendapatkan hukuman tidak manusiawi seperti ini, aku berjanji akan mengeluarkan kalian semua dari sini setelah ini!" seru Ricky
"Lakukan saja apa yang kau bisa anak muda. Dan ingat aku paling tidak suka orang yang berjanji tapi tak di tepati. So tepati janji mu jangan seperti para caleg yang lupa akan janjinya setelah ia masuk istana," sindir Dru
"Seorang lelaki sejati tidak akan pernah ingkar janji, jadi kalian boleh pegang kata-kata ku," jawab Ricky
"Kata-kata mana ada yang bisa dipegang," cibir Diva
"Iya juga sih tapi itukan hanya sebuah perumpamaan Div," jawab Ricky tersenyum menatapnya
"Hmm, ku kira sebuah pernyataan, " jawab Diva
"Kamu mau aku membuat pernyataan??" tanya Ricky dengan nada malu-malu
"Sepertinya ada yang salah tangkap, susah memang kalau ngomong sama orang yang loadingnya lama," cibir Diva kemudian mengambil meletakkan baju yang sudah selesai di setrikanya di samping Ricky
Entah kenapa Ricky seketika berdebar-debar saat melihat Diva dari Dekat..
"Dia cantik banget kalau dari dekat, pantesan kedua monyet itu selalu saja menempel padanya," batin Ricky
Melihat Ricky terus memperhatikannya, membuat Diva segera mengambil sebuah kaos dan melemparnya kewajah Ricky.
"Ups!!" Ricky segera membuang kaos yang menempel di wajahnya.
Diva segera memelototinya membuat Ricky segera mengambil kaos itu .
"Pokoknya tunggu aku kembali!" seru Ricky kemudian mencium pipi Diva hingga gadis itu tampak menganga..
*Cup!!
"Ish Ricky, kenapa ia mendahului aku!" gerutu Dru merasa kesal melihat Ricky mencium gadis pujaannya.
Dru kemudian berlari meninggalkan tempat itu sambil melambaikan tangannya.
hara kemana ya 🤔🤔🤔