NovelToon NovelToon
Since You Married Me

Since You Married Me

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:58.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tiwie Sizo

DALAM TAHAP REVISI TANDA BACA

Jangan lupa follow IG Author : tiwie_sizo08

Karena insiden yang tak diinginkan, Zaya terpaksa harus mengandung benih dari seorang Aaron Brylee, pewaris tunggal Brylee Group.
Tak ingin darah dagingnya lahir sebagai anak haram, Aaron pun memutuskan untuk menikahi Zaya yang notabenenya hanyalah seorang gadis yatim piatu biasa.
Setelah hampir tujuh tahun menikah, rupanya Aaron dan Zaya tak kunjung mejadi dekat satu sama lain. perasaan yang Zaya pendam terhadap Aaron sejak Aaron menikahinya, tetap menjadi perasaan sepihak yang tak pernah terbalaskan, hingga akhirnya Aaron pun memilih untuk menceraikan Zaya.
Tapi siapa sangka setelah berpisah dari Zaya, Aaron justru merasakan perasaan asing yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Jatuh cintakah ia pada Zaya?
Akankah akhirnya Aaron menyadari perasaannya dan kembali bersama Zaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan

Aaron menatap kosong taman rumahnya dari atas balkon. Malam itu cuaca sangat cerah. Bintang-bintang tampak bergelantungan menghiasi langit. Dan bulan yang sedang bulat sempurna bersinar terang menambah indahnya suasana malam.

Tapi semua keindahan itu tampak sangat kontras dengan keadaan Aaron sekarang. Wajahnya muram seperti digelayuti awan mendung. Tampak dia juga sesekali membuang nafas kasar.

Tadi sore Asisten Dean menceritakan padanya tentang keputusan Zaya yang mengalihkan aset pemberian Aaron menjadi atas nama Albern. Meski tangan kanannya itu sudah memilih bahasa yang sangat halus saat menyampaikannya, tetap saja suasana hati Aaron menjadi sangat buruk karena Zaya telah menolak pemberiannya.

Ya. Tampaknya Asisten Dean tidak punya keberanian menyembunyikan hal itu lebih lama lagi. Dia berpikir akan sangat tidak baik jika Aaron sampai tahu semua itu dari orang lain.

Biar bagaimana pun, Asisten Dean telah bekerja pada Aaron selama hampir lima belas tahun. Dia juga telah menjadi salah satu orang kepercayaan Aaron. Dia tidak ingin jika hal ini sampai menghancurkan kepercayaan Aaron padanya.

Mengetahui Zaya yang saat ini benar-benar tak ingin berhubungan lagi dengannya membuat hati Aaron sedikit mencelos.

Selama menjadi istrinya, tidak pernah sekalipun Zaya menolak setiap pemberiannya. Senang atau tidak, Zaya akan selalu menerima dengan tersenyum. Perempuan itu juga akan selalu berusaha untuk tidak menyinggung perasaan Aaron. Hingga Aaron akan selalu merasa nyaman saat sedang berada didekatnya.

Ah, Aaron terkadang masih lupa jika sekarang Zaya bukan lagi istrinya. Tentu saja sikap Zaya tidak akan sama lagi seperti dulu, karena sekarang mereka sudah tidak punya ikatan apa-apa lagi.

Entah kenapa sekarang Aaron jadi merasa tidak rela jika Zaya memperlakukannya seperti orang asing. Aaron sendiri merasa sangat konyol. Bukankah dia sendiri yang memilih untuk menceraikan mantan istrinya itu. Lalu kenapa sekarang dia harus merasa kesal?

Aarrgghhh!!!

Aaron menarik rambutnya sendiri karena frustasi. Dia benar-benar kacau sekarang. Bayang-bayang wajah Zaya terus saja berkelebat dikepalanya. Dan setiap kali mengingat bagaimana raut kesedihan Zaya dihari perceraian mereka, Aaron benar-benar menjadi emisional. Aaron sendiri tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya sekarang. Apa saat ini dia perlahan menjadi gila karena menyesal telah menceraikan Zaya?

Tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Aaron.

Aaron menghela nafas untuk menenangkan dirinya, kemudian dia masuk dan membuka pintu kamar. Tampak Bu Asma tengah berdiri diambang pintu dengan membawa nampan berisi secangkir teh herbal.

"Ini teh Anda, Tuan." ujarnya.

Aaron mengangguk dan mempersilahkan Bu Asma meletakkannya diatas nakas.

"Saya permisi."

Bu Asma pamit setelah meletakkan teh hangat itu.

Aaron menyesap tehnya. Lalu terlihat keningnya berkerut.

"Kenapa akhir-akhir ini rasa tehnya berbeda dari biasanya?" tanyanya kemudian.

Bu Asma yang hampir mencapai pintu kamar, menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Maaf, Tuan. Itu adalah teh yang sama dengan yang biasa Tuan minum selama ini." Jawab Bu Asma sambil sedikit membungkuk.

"Apa mungkin kualitasnya sekarang menurun?" tanya Aaron lagi.

Bu Asma agak berpikir, kemudian menggeleng.

"Saya rasa tidak seperti itu, Tuan. Kualitasnya masih sama. Hanya saja..."

Bu Asma tampak ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Hanya saja apa?" tanya Aaron.

Bu Asma menngangkat wajahnya dan terdiam sebentar.

"Mungkin saya kurang paham takarannya. Selama ini Nyonya, eh.. maksud saya... Nona Zaya yang membuatkannya untuk Tuan." jawab Bu Asma akhirnya.

Aaron tertegun mendengar nama Zaya.

Kemudian dia tersenyum masam. Bahkan rasa teh pun bisa berubah setelah kepergian perempuan itu. Sungguh dia tidak menyangka jika pengaruh kehadiran Zaya akan sebesar itu dirumahnya.

Aaron kembali menghela nafas.

"Baiklah, tidak apa-apa." ujarnya kemudian.

"Lain kali tidak usah membawa teh lagi. Buatkan saja aku kopi." tambahnya lagi.

Kopi?

Bu Asma sedikit tertegun. Selama ini Tuannya itu tidak suka minum kopi dan lebih memilih teh herbal sebagai minumannya. Alasannya tidak lain adalah untuk kesehatan. Lalu kenapa sekarang ingin mengkonsumsi kopi?

"Apa Ibu dengar yang saya katakan tadi?" suara Aaron membuyarkan lamunan Bu Asma.

Bu Asma tergagap, lalu mengangguk cepat.

"I-iya, Tuan." jawabnya terbata.

"Saya permisi." pamitnya kemudian yang dibalas anggukan dari Aaron.

Bu Asma segera berlalu dari kamar Aaron, menyisakan Aaron yang masih menatap nanar cangkir tehnya yang berada diatas nakas.

Pikirannya masih berkutat pada mantan istrinya itu.

Zaya.

Bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia baik-baik saja? Haruskah Aaron mengajak Albern untuk menemuinya?

Aaron benar-benar tidak mengerti sekarang. Kenapa dia jadi begitu mengkhawatirkan Zaya justru disaat perempuan itu tidak lagi menjadi istrinya.

Aaron kembali teringat dengan semua sikap dinginnya terhadap Zaya. Bagaimana dia dulu mengabaikan setiap perhatian yang Zaya berikan. Dan ketidakpeduliannya pada Zaya saat ia merasa sedih dan terluka.

Aaron juga teringat di setiap ulang tahun pernikahan mereka, Zaya selalu mengajaknya untuk makan bersama, tapi dia selalu menolak dengan alasan sedang sibuk.

Bahkan Zaya juga pernah memasak sendiri makanan kesukaan Aaron sejak siang dan menyiapkan makan malam romantis dirumah mereka, berharap sepulang kerja Aaron bisa menikmati masakannya. Tapi kemudian hal itu berakhir dengan mengecewakan Zaya, karena malam itu selepas dari kantor Aaron langsung menghadiri pesta rekan bisnisnya ditemani Anna, dan pulang saat orang-orang sudah tertidur.

Saat itu Aaron mendapati Zaya tertidur dengan posisi duduk sambil menelungkupkan wajahnya dimeja makan. Tampak terhidang disana beberapa masakan yang sudah dingin. Terlihat pula lilin yang sudah meleleh karena terlalu lama dinyalakan.

Usaha Zaya berakhir sia-sia.

Zaya selalu berusaha keras untuk menyenangkan hati Aaron, tapi Aaron tak pernah menghargainya.

Kini Aaron baru menyadari jika sikapnya kepada Zaya selama ini sangatlah kejam. Tak pernah sekalipun dia memikirkan bagaimana perasaan mantan istrinya itu. Pantas saja jika selama Zaya menjadi istrinya, ia sering menangis diam-diam. Pasti hatinya sangat sakit dengan perlakuan Aaron yang tak mempedulikannya.

Aaron kembali membuang nafas kasar.

Penyesalan memang selalu berada diakhir. Kini istri manis dan penurut itu sudah tidak ada lagi. Aaron sendiri yang telah mengusir perempuan itu dari hidupnya. Memisahkan Ibu malang itu dengan anak kesayangannya.

Dan sejak Zaya pergi, suasana rumah pun sudah tidak sama lagi. Dulu Aaron mengira jika Albern lah satu-satunya alasan dia tak sabar untuk pulang kerumah.

Tapi sekarang dia baru menyadari, bahwa selain Albern, ada orang lain yang ingin dilihatnya dirumah ini. Orang yang selalu mengulas senyum manis setiap kali berbicara padanya. Orang yang tak pernah membantah setiap kata-katanya. Dan orang yang diam-diam sering memandanginya saat dia sedang tertidur.

Ia tak lain adalah Zaya, istri yang telah disia-siakan Aaron selama tujuh tahun ini.

Sekarang orang itu telah pergi dengan membawa luka yang begitu dalam. Hingga Aaron tidak tahu bagaimana cara untuk kembali mendekati dan mendapatkan maafnya.

Dan Aaron menyadari, jika saat ini dia telah merasa kehilangan.

Bersambung....

satu part lagi ntar malem ya...

makasih buat yang udah like, komen dan vote😊

Happy Reading❤❤❤

1
Resdianti Sungkono
dimana bisa baca yang versi sebelum direfisi..../Sob//Sob//Sob//Sob/
Nurmintaito Pulungan
Luar biasa
Nurmintaito Pulungan
Kecewa
widya kartika
Luar biasa
Trisna
dengar itu petuah dari mertua mu zaya.
jangan sedikit-sedikit marah, menangis 😭 dan Mengabaikan suami.
Trisna
astaga Albert .....
bisa-bisanya mamanya dikasi. zombie
Trisna
ehem-ehem Aaron siap-siap aja ya
qiana shanum
Luar biasa
Trisna
setelah berpisah....
baru merasa kehilangan ya Aaron
waktu zaya kau menghina dan menyeretnya seperti sampah di rumah mu menyakiti nya di tempat tidur dia tetap memaafkan dan bertahan padamu.
dia tidak meminta hartamu Aaron hanya kasih sayang perhatian atau lebih tepatnya CINTA.

tapi setelah berpisah baru kau merasa kehilangan
masih waras kah Aaron?
Trisna
tetap lah Aaron....
karena zaya patut di perjuangkan
Trisna
Terlalu lemah jadi perempuan
seganti g apapun laki-laki kalau tak bisa menghargai ya percuma
Deasy Dahlan
Mau dong thorr
Trisna
istimewa tapi hanya menurutmu saja
Deasy Dahlan
Arron.... Dasar laki laki gk punya perasaan
Deasy Dahlan
Kadian... Zat.. Semangat zaya
Deasy Dahlan
Salam kenal ya thorr.. Semoga ceritanya selalu menarik thorr
Anonymous
keren
Supiah Susilawati
Luar biasa
fei yuu
ktny banyak part yg ilang yah thor, aku jd penasaran ingin baca🤔, jrang bgt nemu novel bagus kaya gini...
Tuti irfan
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!